Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KEBIJAKAN FISKAL KONVENSIONAL”

Dosen Pengampu: Agung Slamet Sukardi, S.E, M.M.

Disusun Oleh:

1. Ahmad Reivai (205211380)


2. Nabilah Nur ‘Aini (205211386)
3. Ahmad Ghalih Rais P (205211399)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Ekonomi Makro Islam yang berjudul
“Kebijakan Fiskal Konvensional” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung Slamet Sukardi, S.E, M.M selaku
dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Makro Islam. Semoga tugas yang diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan bimbingan,
bantuan, saran dan kritik dari Pembaca serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan
berguna bagi kita semua. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pengertian Kebijakan Fiskal ........................................................................................... 2

B. Jenis Kebijakan Fiskal .................................................................................................... 3

C. Fungsi dalam Kebijakan Fiskal....................................................................................... 5

D. Tujuan Kebijakkan Fiskal ............................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang dibuat oleh
pemerintah. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan
belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian negara.
Kebijakan fiskal bukan hanya kebijakan yang menyangkut bidang perpajakan, namun juga
menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk
mempengaruhi perekonomian. Kebijakan fiskal memiliki tujuan yang hampir sama dengan
kebijakan moneter. Terkadang ada orang yang mengira bahwa kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter itu sama, walaupun memiliki tujuan yang sama namun keduanya
berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada instrumen kebijakan yang diterapkannya, yaitu
dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, sedangkan
dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan (pajak) dan
pengeluarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kebijakan fiskal secara konvensional?
2. Apa saja jenis dari adanya kebijakan fiskal?
3. Apa saja fungsi dalam kebijakan fiskal?
4. Apa tujuan kebijakan fiskal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebijakan fiskal
2. Untuk mengetahui jenis dari kebijakan fiskal
3. Untuk mengetahui fungsi dalam kebijakan fiskal
4. Untuk mengetahui tujuan dari kebijakan fiskal

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kata fiskal berasal dari kata “fiscal” dalam bahasa Inggris berarti sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk
pendapatan negara yang dikumpulkan dari pajak masyarakat dan oleh pemerintahan
negara dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan
program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional,
produksi dan perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan
dalam perekonomian suatu negara. Hasil dari pendapatan (pajak) tersebut di Indonesia
disebut dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau disingkat APBN.
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
mendapatkan dana-dana dan bagaimana dana tersebut digunakan oleh pemerintah
untuk membelanjakan dalam rangka melaksanakan pembangunan negara. Dengan kata
lain, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan
atau pengeluaran Negara. Kebijakan Fiskal dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang
anggaran belanja negara. Kebijakan Fiskal sedikit berbeda dengan kebijakan moneter
yang tujuannya untuk menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat
bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah
pengeluaran dan pajak.
Berikut adalah pengertian Kebijakan Fiskal meurut Para Ahli:
1. Alam
Menurut Alam (2007:57), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan
yang menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki
kondisi ekonomi.
2. Ahman
Menurut Ahman (2007: 126), fiscal policy adalah kebijakan dalam
ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian ke arah yang lebih baik.
3. Haryadi
Menurut Haryadi (2014: 82), fiscal policy adalah kebijakan ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke

2
arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah
4. Zain
Menurut Haryadi (2014: 82), fiscal policy adalah kebijakan ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke
arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Jadi kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi oleh pemerintah dalam
rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan penggunaan pajak, pinjaman masyarakat,
pengeluaran masyarakat oleh pemerintah untuk tujuan stabilitas atau pembangunan
sehingga terbentuk modal dan laju pertumbuhan ekonomi yang berjalan secara baik.
Dasar kebijakan fiskal secara umum bertujuan untuk pemerataan pendapatan dan
kesejahteraan.
B. Jenis Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berdasarkan segi penerapannya dibagi menjadi:
1. Kebijakan fiskal ekspansif
Kebijakan ini biasanya digunakan saat keadaan ekonomi melemah
dengan cara menaikkan anggaran belanja serta menurunkan pajak pada sektor
tertentu. Ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli barang.
2. Kebijakan fiskal kontraktif
Kebijakan ini merupakan kebalikan dari kebijakkan ekspansif.
Kebijakkan ini menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak untuk
mencegah inflasi.

3
Kebijakan fiskal berdasarkan perbandingan jumlah penerimaan dan pengeluarannya
dibagi menjadi:

1. Anggaran seimbang

Anggaran seimbang merupakan anggaran yang disusun dengan jumlah


total pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran total sehingga stabilitas
ekonomi dapat terjaga. Pemerintah harus menyesuaikan pengeluarannya sesuai
dengan pendapatan yang didapat sehingga antara pendapatan dan pengeluaran
sama dan berimbang.
Kebijakan anggaran seimbang ini memiliki kekurangan.
Kekurangannya adalah ketika terjadi deflasi, yang dimana uang yang beredar
dimasyarakat lebih sedikit dari kebutuhan masyarakat, harga, produksi, dan
investasi turun sehingga kegiatan ekonomi akan menurun. Anggaran belanja
yang turun menyebabkan kegiatan ekonomi juga turun sehingga pertumbuhan
ekonomi terhambat.
2. Anggaran defisit

Anggaran defisit merupakan anggaran dimana jumlah pengeluaran lebih


besar dibanding dengan pendapatan negara. Kekurangan akan pendapatan ini
biasanya akan diatasi dengan sebuah pinjaman, baik itu pinjaman dari dalam
negeri maupun dari luar negeri. Kebijakan anggaran defisit ini dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mulai tahun 2000
APBN di Indonesia disusun dengan menggunakan format anggaran defisit yang
dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri.

3. Anggaran surplus

Anggaran surplus merupakan anggaran dimana jumlah pendapatan lebih


besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah. Dalam kebijakan pemerintah
tidak menggunakan seluruh pendapatan untuk pengeluaran sehingga akan
menambah tabungan pemerintah. Kebijakan ini dapat berfungsi untuk
mengatasi inflasi. Dengan adanya inflasi, harga menjadi naik karena uang lebih
banyak dibandingkan dengan barang, sedangkan kebijakan surplus menekankan
pengeluaran pemerintah yang pada gilirannya juga mengurangi permintaan

4
barang dan jasa secara agregat (total). Hal inilah yang dapat menyebabkan
inflasi turun.

C. Fungsi dalam Kebijakan Fiskal


1. Fungsi Alokasi
Fungsi Alokasi yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang
tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat
seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara
layak dan dapat dinikmati oleh seluruhn masyarakat.
2. Fungsi Distribusi
Fungsi Distribusi yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian
pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat
kehidupan.
3. Fungsi Stabilisas
Fungsi Stabilisasi yaitu fungsi yang bertujuan agar terpeliharanya
keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat
harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
memadai.

D. Tujuan Kebijakkan Fiskal


Kebijakan fiskal mempunyai tujuan utama yakni untuk mencapai sebuah
perekonomian negara yang makmur dan sejahtera, serta untuk menentukan arah tujuan,
dan prioritas pembangunan nasional agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
maksimal. Adapun tujuan-tujuan kebijakan fiskal antara lain:
1. Mencegah dan mengurangi tingkat pengangguran
Mengatasi pengangguran merupakan salah satu tujuan utama diterapkannya
kebijakan fiskal. Kegagalan atau ketidakmampuan mencapai kesempatan kerja
penuh tidak hanya berakibat pada tingkat pendapatan nasional atau laju
pertumbuhan ekonomi yang tidak maksimal namun juga dampak buruknya bisa
menambah jumlah pengangguran yang ada. Hal ini tentu akan berdampak buruk
bagi negara.
Dengan adanya kebijakan fiskal inilah diharapkan masalah pengangguran ini
bisa diatasi, diharapkan dengan diterapkannya kebijakan ini semua pihak yang
5
bersangkutan terutama lapangan pekerjaan diharapkan mampu mengoptimalkan
fungsi dan jumlah SDM yang ada. Misalnya memberi bantuan masyarakat untuk
berkreasi berupa UKM (usaha kerja masyarakat) yang bisa menjadi peluang kerja
bagi para pengangguran.

2. Mempertahankan stabilitas harga


Tujuan yang lainnya adalah menjaga kestabilan harga, di sini kebijakan fiskal
selalu berusaha untuk menjaga harga pasar tidak mengalami penurunan dan
pelonjakan yang signifikan. Dua hal ini dapat berakibat fatal perekonomian negara,
ketika harga terus menurus turun maka yang akan terjadi adalah akan terjadi banyak
gulung tikar dan pengangguran karena usaha-usaha yang bukan milik negara bisa
dibilang swasta dan UKM akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sebuah
keuntungan, kebanyakan dari mereka ada yang balik modal saja bahkan ada juga
yang merugi. Sedangkan jika harga terus menerus melonjak naik maka yang akan
terjadi adalah inflasi.
3. Memacu pertumbuhan ekonomi negara
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh
pemerintah. Dengan kemajuan di bidang ekonomi ini maka keberlangsungan hidup
negara tersebut akan terjamin tanpa adanya gangguan yang berarti. Pemerintah
menerapkan kebijakan fiskal untuk mencari sebuah terobosan atau inovasi baru yang
mampu berkontribusi dalam kemajuan perekonomian negara serta mencari sebuah
pemecahan masalah untuk digunakan dikemudian hari ketika banyak masalah dan
tantangan yang menyerbu perekonomian negara.
4. Mendorong lajunya investasi
Investasi merupakan salah satu hal dalam dunia ekonomi yang memiliki
prospek besar untuk perekonomian negara. Untuk itulah kebijakan fiskal bertujuan
untuk mendorong agar kegiatan investasi ini terus bertambah dan bertambah agar
hasil dari padanya bisa dimanfaatkan sebagai pembangunan nasional dan lain
sebagainya.
5. Untuk mewujudkan keadilan sosial
Keadilan berarti meletakkan sesuatu tepat pada tempatnya, bukan berarti harus
sama. Dalam hal ini kebijakan fiskal berusaha untuk membagi rata atau
mendistribusikan pendapatan. Kebijakan fiskal selalu berupaya untuk membuat
keseimbangan antara kaya dan miskin bukan kaya menjadi kaya dan miskin menjadi
6
miskin jadi diupayakan semua pihak mendapatkan sebuah kecukupan bidang
ekonomi. Salah satu cara untuk bisa meratakan pendapatan bisa melalui pembayaran
pajak.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan perekonomian yang dibuat pemerintah
untuk mengatur ekonomi negara melalui pengeluaran dan pendapatan (yang berupa
pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan
menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang
yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
menjaga perekonomian negara dari inflasi dan kesenjangan sosial yang mencolok.
Sehingga, dengan adanya kebijakan fiskal ini pemerintah berharap dapat mengendalikan
dan mengawasi keadaan ekonomi.

8
DAFTAR ISI
Alim, Sahid. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Kebijakan Moneter dan Fiskal. Bandung:
Sinar Press.

2018.Modul Kuliah Ekonomi Makro. Batam: Akademi Akuntansi Permata Harapan

Priyono, Teddy Chandra. 2016. Esensi Ekonomi Makro. Surabaya: Zifatama

Desi Isnaini. 2017. Peranan Kebijakan Fiskal Dalam Sebuah Negara. Bengkulu: IAIN
Bengkulu

Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kebijakannya. Diambil dari
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-kebijakan-fiskal.html (di akses pada 5
November 2021)

Anda mungkin juga menyukai