Laporan Magang Tiara Ruslan
Laporan Magang Tiara Ruslan
ANG
MAG
RAN
LAPORAN MAGANG
Oleh:
TIARA RUSLAN
1810241020
Oleh:
TIARA RUSLAN
1810241020
i
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL:
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Mengetahui
Tanggal Seminar:
2 Juni 2021
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada Dosen
Pembimbing Kuliah Praktek Magang dan Asisten Kebun serta Mandor dan
kepada semua pihak yang telah terlibat serta membimbing dalam menyelesaikan
pembuatan laporan ini sebagai tugas untuk melengkapi tugas magang di PT.
ANDALAS WAHANA BERJAYA KAB. DHARMASRAYA. Tanpa bantuannya
mungkin laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Terima kasih.
Tiara Ruslan
iii
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2Tujuan..............................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Tanaman Kelapa Sawit...................................................................................3
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit.........................................................5
2.3 Tandan Kosong Kelapa Sawit........................................................................6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................8
3.1 Organisasi Instansi/Perusahaan......................................................................8
3.2 Peralatan.........................................................................................................9
3.3 Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................10
4.1 Pengaplikasian Tandan Kosong Sebagai Pupuk Organik................................10
BAB V PENUTUP................................................................................................12
5.1.Kesimpulan...................................................................................................12
5.2.Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
v
1. Dokumentasi........................................................................................ 18
2. Logbook Magang................................................................................ 20
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Dengan kegiatan magang ini diharapkan mahaiswa dapat mengetahui
bagaimana cara pengaplikasian limbah TKS (tandan kosong sawit) yang baik dan
benar serta mengetahui apa saja manfaat penggunaan limbah tandan kosong
kelapa sawit di lapangan.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
a. Akar
Tanaman kelapa sawit termasuk kedalam tanaman berbiji satu (monokotil)
yang memiliki akar serabut. Saat awal perkecambahan, akar pertama muncul dari
biji yang berkecambah (radikula). Setelah itu radikula akan mati dan membentuk
akar utama atau primer. Selanjutnya akar primer akan membentuk akar skunder,
tersier, dan kuartener. Perakaran kelapa sawit yang telah membentuk sempurna
umumnya memiliki akar primer dengan diameter 5-10 mm, akar skunder 2-4 mm,
akar tersier 1-2 mm, dan akar kuartener 0,1-0,3. Akar yang paling aktif menyerap
air dan unsur hara adalah akar tersier dan kuartener berada di kedalaman 0-60cm
dengan jarak 2-3 meter dari pangkal pohon (Djojosuwito,2002).
b. Batang
Pada batang kelapa sawit memiliki ciri yaitu tidak memiliki kambium dan
umumnya tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah pafe muda terjadi
pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia. Batang
tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai struktur pendukung tajuk (daun, bunga,
dan buah). Kemudian fungsi lainnya adalah sebagai sistem pembuluh yang
mengangkut unsur hara dan makanan bagi tanaman. Tinggi tanaman biasanya
bertambah secara optimal sekitar 35-75 cm/tahun sesuai dengan keadaan
lingkungan jika mendukung. Umur ekonomis tanaman sangat dipengaruhi oleh
pertambahan tinggi batang/tahun. Semakin rendah pertambahan tinggi batang,
semakin panjang umur ekonomis tanaman kelapa sawit (Effendi,2011).
c. Daun
Daun merupakan pusat produksi energi dan bahan makanan bagi tanaman.
Bentuk daun, jumlah daun dan susunannya sangat berpengaruhi terhadap tangkap
sinar mantahari. Pada daun tanaman kelapa sawit memiliki ciri yaitu membentuk
susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun-daun kelapa
sawit disanggah oleh pelepah yang panjangnya kurang lebih 9 meter. Jumlah anak
daun di setiap pelepah sekitar 250-300 helai sesuai dengan jenis tanaman kelapa
sawit. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat. Duduk pelepah
daun pada batang tersusun dalam satu susunan yang melingkari batang dan
membentuk spiral. Pohon kelapa sawit yang normal biasanya memiliki sekitar 40-
50 pelepah daun. Pertumbuhan pelepah daun pada tanaman muda yang berumur
5-6 tahun mencapai 30-40 helai, sedangkan pada tanaman yang lebih tua antara
20-25 helai. Semakin pendek pelepah daun maka semakin banyak populasi kelapa
sawit yang dapat ditanam persatuan luas sehingga semakin tinggi prokdutivitas
hasilnya per satuan luas tanaman (Fauzi , 2002).
d. Bunga
Tanaman kelapa sawit akan mulai berbunga pada umur sekitar 12 - 14
bulan. Bunga tanaman kelapa sawit termasuk monocious yang berarti bunga
jantan dan betina terdapat pada satu pohon tetapi tidak pada tandan yang sama.
Tanaman kelapa sawit dapat menyerbuk silang ataupun menyerbuk sendiri karena
4
memiliki bunga jantan dan betina. Biasanya bunganya muncul dari ketiak daun.
Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk).
Biasanya, beberapa bakal infloresen melakukan gugur pada fase-fase awal
perkembangannya sehinga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun
tidak menghasilkan infloresen (Hakim,1986).
e. Buah
Buah kelapa sawit termasuk buah batu dengan ciri yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian luar (epicarpium) disebut kulit luar, lapisan tengah
(mesocarpium) atau disebut daging buah, mengandung minyak kelapa sawit yang
disebut Crude Palm Oil (CPO), dan lapisan dalam (endocarpium) disebut inti,
mengandung minyak inti yang disebut PKO atau Palm Kernel Oil. Proses
pembentukan buah sejak pada saat penyerbukan sampai buah matang kurang lebih
6 bulan.Dalam 1 tandan terdapat lebih dari 2000 buah (Risza, 1994). Biasanya
buah ini yang digunakan untuk diolah menjadi minyak nabati yang digunakan
oleh manusia. Buah sawit (Elaeis guineensis) adalah sumber dari kedua minyak
sawit (diekstraksi dari buah kelapa) dan minyak inti sawit (diekstrak dari biji
buah) (Harahap,2005).
1. Curah Hujan
Curah hujan yang ideal bagi kelapa sawit yakni 2.000 – 2.500 mm
pertahun dan tersebar merata setiap tahun. Musim kemarau selama tiga bulan
ataulebih dapat menurunkan produksi kelapa sawit.Sedangkan curah hujan yang
tinggi tidak berpengaruh buruk terhadap produksi kelapa sawit, asalkan
drainasedan penyinaran matahari cukup baik (Lubis,2000).
2. Sinar Matahari
Sinar matahari diperlukan untuk memproduksi karbohidrat dan memacu
pembentukan bunga dan buah. Untuk itu, intensitas, kualitas, dan lama penyinaran
5
sangat berpengaruh. Lama penyinaran optimum yang diperlukan tanaman kelapa
sawit antara 5-7 jam/hari. Beberapa daerah seperti Riau, Jambi, dan Sumatera
Selatan sering terjadi penyinaran matahari kurang dari 5 jam pada bulan-bulan
tertentu. Penyinaran yang kurang akan menyebabkan berkurangnya asimilasi dan
gangguan penyakit (Mangoensoekarjo,2007).
3. Suhu
Selain curah hujan dan matahari yang cukup, tanaman kelapa sawit
memerlukan suhu yang optimum sekitar 24-28º C untuk tumbuh dengan baik.
Meskipun demikian, tanaman masih bisa tumbuh pada suhu terendah 18º C dan
tertinggi 32º C. Beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendah suhu adalah
lama penyinaran dan ketinggian tempat. Makin lama penyinaran atau makin
rendah suatu tempat, makin tinggi suhunya. Suhu berpengaruh terhadap masa
pembungaan dan kematangan buah. Tanaman kelapa sawit yang ditanam lebih 6
dari ketinggian 500 m dpl akan terlambat berbunga satu tahun jika dibandingkan
dengan yang ditanam didataran rendah (Pahan,2008).
4. Kelembaban Udara dan Angin
Kelembaban udara dan angin adalah faktor yang penting untuk menunjang
pertumbuhan kelapa sawit. Kelembaban optimum bagi pertumbuhan kelapa sawit
adalah 80%. Kecepatan angin 5-6 km/jam sangat baik untuk membantu proses
penyerbukan. Angin yang kering menyebabkan penguapan lebih besar.
Mengurangi kelembaban, dan dalam waktu lama mengakibatkan tanaman layu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban adalah suhu, sinar matahari, lama
penyinaran, curah hujan, dan evapotranspirasi (PPKS,2009).
Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah limbah padat yang
terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Potensi limbah
tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tidak sedikit, salah satunya adalah dapat
dimanfaatkan sebagai unsur hara yang mampu menggantikan pupuk buatan.
Limbah TKKS merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar, yaitu
sekitar 6 juta ton, namun pemanfaatannya masih terbatas. Limbah tersebut selama
ini dibakar dan sebagian ditebarkan di lapangan sebagai mulsa.
Saat ini TKKS berpotensi sebagai pupuk kompos, pulp dan kertas, karbon
dan media tumbuh. Selama ini tankos dibiarkan melapuk di lahan kebun sawit.
Hal ini sebenarnya mengganggu pertumbuhan sawit yang akan ditanam
selanjutnya karena tankos membutuhkan waktu yang lama untuk terurai,
kemungkinan bisa sampai 6 bulan jika tanpa bantuan dekomposer. Hal tersebut
disebabkan TKKS merupakan bahan organik yang sulit terdekomposisi karena
strukturnya yang keras dan ukurannya yang besar serta kandungan lignin 17,1 %.
Lignin merupakan polimer struktural fenilpropan pada tanaman vascular
yang membuat kekakuan tanaman dan mengikat serat dinding sel bersama-sama,
6
berfungsi menurunkan permeasi air melintasi dinding jaringan xilem dan
membuat kayu resisten terhadap serangan mikoba. Lignin berikatan dengan
hemiselulosa dan selulosa membentuk segel fisik di antara keduanya, yang
merupakan barier yang mencegah penetrasi larutan dan enzim. Lignin merupakan
penghalang akses enzim selulolitik pada degradasi bahan berlignoselulose
sehingga menghambat proses dekomposisi, sehingga sering menyebabkan
penumpukan bahan organik. Sisa tanaman yang mengandung lignin lebih banyak
akan mengalami proses dekomposisi lebih lambat dibanding tanaman yang
mengandung lignin lebih sedikit sehingga TKKS membutuhkan waktu sangat
lama untuk menjadi pupuk organic (Sunarko, 2009).
7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
8
SK AMDAL : Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 660-180-2007 Tanggal
21 Mei 2007. Keputusan Kepala Bapeda 660/257/Hdsdl/BPDL-
200. Keputusan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya
Nomor : 188.45/25/KPTS/DLH/2019.
3.2 Peralatan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat prakktek kerja lapangan yaitu
ember, piring plastik kecil, perlengkapan APD (Alat Perlindungan Diri seperti:
sarung tangan, sepatu bot), pisau, dan traktor.
b. Bahan
Adapun Bahan yang digunakan pada saat praktek kerja lapangan yaitu
limbah pabrik kelapa sawit berupa tandan kosong (tankos)
9
BAB IV PEMBAHASAN
10
telah sampai di lapangan akan diturunkan di tepi jalan, barulah setelah itu tandan
kosong dimuat kedalam angkong untuk di letakkan pada tengah rumpukan.
11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit (tandan kosong) secara umum telah
dilaksanakan sesuai dengan standar yang benar.
2. Tandan kosong yang digunakan yaitu 38 ton/ha, waktu pemupukan yang
dilakukan sesuai dengan waktu atau fase pertumbuhan tanaman dan musim
yang ada.
5.2 Saran
1. Semoga kedepannya PT. Andalas wahana berjaya meningkat lagi prestasinya
2. Untuk kedepannya pemanfaatan limbah tandan kosong sebagai pupuk organik
bisa dilaksanakan dengan efektif.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
Gancu
Helm (APD)
14
Sepatu Boot
Afron (APD)
15
Sarung Tangan
16
2. Logbook Magang
17
18
19
20