Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pertanian Berkelanjutan

Dr. Yaherwandi
&
Dr. Irwin Mirza Umami

SITEM PERTANIAN BERKELANJUTAN


Kenapa Harus Pertanian Berkelanjutan ?
• Konsep petanian berkelanjutan mulai dirumuskan pada akhir tahun 1980-an sebagai respon
terhadap strategi pembangunan pertanian sebelumnya yang lebih terfokus pada pertumbuhan
ekonomi tinggi dan eksploitasi sumber daya yang berlebihan.
• Pertanian konvensional berupa agribisnis skala besar, padat modal, padat inovasi teknologi,
penanaman varietas tanaman unggul secara seragam spasial dan temporal, serta ketergantungan
thdp agrokimia (pupuk dan pestisida), dan alat mesin pertanian.
• Pada awalnya pertanian konvensional dianggap sebagai alternatif teknologi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah kekurangan pangan dan gizi serta ketahanan pangan yang dihadapi
penduduk dunia.
• Namun belakangan ini disadari bhw praktek pertanian konvensional yang mengeksploitasi
sumber daya alam spt pembangunan perkebunan telah melebihi kapasitas daya dukung ekologis
(caryying capacity), sehingga menimbulkan berbagai dampak ekologi, ekonomi, sosial, budaya
dan kesehatan masyarakat.
• Akhirnya masyarakat dunia meragukan ekosistem pertanian konensional utk dapat menopang
kehidupan manusia pada masa mendatang. Untuk itu, perlu alternatif lain untuk mendukung
sistem pertanian yang ramah lingkungan.
• Dampak globalisasi ekonomi saat ini, suatu keharusan bhw pendekatan pembangunan pertanian
ke depan, diarahkan kepada “Paradigma Pembangunan Pertanian Berkelanjutan” yang bertumpu
kpd kemampuan bangsa dg memperhatikan kelestarian lingkungan utk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat
Pertanian Berkelanjutan
• “Sustainable development” (Pembangunan Berkelanjutan) diperkenalkan dalam World
Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) dan diterbitkan oleh United Nations
Environment Programme (UNEP) pada tahun 1980.
• Kata “ keberlanjutan” sekarang ini digunakan secara meluas dalam lingkup program
pembangunan. Namun apa arti sesungguhnya kata ini?
• Keberlanjutan dapat diartikan sebagai “ menjaga agar sesuatu upaya terus berlangsung”, “
kemampuan untuk bertahan dan menjaga agar tidak merosot”.
• Dalam konteks pertanian, keberlanjutan untuk tetap produktif sekaligus tetap mempertahankan
basis sumber daya.
• Jadi, Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) adalah sistem pertanian untuk
memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa menurunkan atau merusak kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
• Definisi diatas tidak melarang aktivitas pembangunan ekonomi, tetapi menganjurkannya dengan
persyaratan bahwa laju (tingkat) kegiatan pembangunan tidak melampaui daya dukung (caryying
capacity) lingkungan alam.
• Dengan demikian, generasi mendatang cukup memiliki asset sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan (enviromental services) yang sama, atau kalau dapat lebih baik dari generasi yang
hidup sekarang.
• Pertanian berkelanjutan mengutamakan pengelolaan ekosistem pertanian yang mempunyai
diversitas atau keanekaragaman hayati tinggi.
• Tujuan Utama Pertanian bekelanjutan adalah “Ketahanan Pangan”
Komitmen Dunia Thd Pertanian Berkelanjutan
• Agenda 21, Rio de Janeiro, 1992
– Agenda 21 menganjurkan kpd semua negara utk melakukan prog aksi yg terkait dg
pengelolaan lahan berkelanjutan, penggunaan yang lebih aman bahan-bahan Kimia beracun
dan penguatan peran serta petani
• KTT Bumi-10 Johannesburg, 2002
– Kesimpulan KTT Bumi-10 tetap sepakat bahwa Agenda 21 tetap valid dan relevan
dilaksanakan sebagai agenda dunia untuk pertanian berkelanjutan pada era milenium ini.
• Konferensi Nasional Pembangunan Berkelanjutan Yogjakarta, 2004
– Sebagai tindak lanjut dari KTT Bumi-10
– Menyepakati enam tindakan aksi untuk implementasikan sistem pertanian berkelanjutan yg
terkait dg pengelolaan sumberdaya lahan, menyediakan pra dan sarana produksi,
mengembangkan iptek dan alih teknologi dan Iptek
• UU 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan
– Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan daya dukung
ekosistem, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim, serta kelestarian lingkungan guna
mewujudkan sistem Pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan berkelanjutan.
Karakteristik Pertanian Berkelanjutan
• MANTAP SECARA EKOLOGIS, yang berarti bahwa kualitas sumberdaya
alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem dapat diperbaharui
• Berkelanjutan secara ekonomis, yang berarti bahwa petani bisa cukup
menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhan dan atau pendapatan sendiri
• Adil, yang berarti bahwa sumberdaya dan kekuasaan didistribusikan
sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat
dan hak-hak mereka dalam penggunaan lahan terpenuhi, modal yang
memadai, disertai bantuan teknis serta peluang pemasaran yang terjamin.
• Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan
dan manusia) dihargai.
• Luwes, yang berarti bahwa masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan kondisi usahatani yang berlangsung terus, misalnya
pertambahan jumlah penduduk, kebijakan, permintaan pasar dan lain-lain.
Implementasi Pertanian Berkelanjutan

• Implementasi pertanian berkelanjutan adalah tanggung jawab


semua pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun
masyarakat yg terlibat pada sektor pertanian
• Kementerian Lingkungan Hidup, Pertanian, kehutanan,dll
• Perguruan Tinggi, kuliah “sistem pertanian berkelanjutan”
• Amdal, setiap pembangunan perkebunan dan Industri
• Formulasi Agrokimia yg sudah ramah lingkungan
• Masih banyak hal-hal yg belum dilaksanakan untuk mendukung
pertanian berkelanjutan, spt penggunaan agrokimia yg masih tinggi
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Ekologi dan
Biosfer

Pertanian Masyarakat
Berkelanjutan (sosial)

Ekonomi
Keberlanjutan ekologi & biosfer :

• Kualitas sumberdaya alam dipertahankan


• Kemampuan agroekosistem ditingkatkan
• Kesehatan tanah dan kesehatan tanaman dipertahankan melalui proses
biologis.
• Pemanfaatan sumberdaya lokal dan efisiensi energi.
• Mencegah pencemaran.
• Menggunakan sumberdaya yang dapat diperbaruhi.
Keberlanjutan Pembangunan
Masyarakat :

• Dipertahankan nilai kultural dan budaya yang agraris pada masyarakat.


• Peran serta masyarakat dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan
dibina oleh institusi yang mapan.
• Pelaksanaan pertanian berkelanjutan berlangsung secara demokratis
dan transparan bagi semua yang terlibat.
Keberlanjutan Produksi sebagai
Pembangunan Ekonomi :

• Ikut menyumbang keseimbangan neraca perdagangan nasional


• Kelayakan finansial untuk setiap satuan manajemen.
• Kesejahteraan petani terpenuhi baik fisik maupun non fisik.
SISTEM PERTANIAN
Lahan sebagai sistem

Atmosfer

Daur Daur gas (CO2,


hidrologi O2, H2)

Transfer materi Biosfer


Hidrosfer
dan energi

Daur air dan Daur bahan


mineral organik

Pedosfer

Lithosfer Lithosfer
(mineral, (bentuk muka
batuan, daratan)
geologi)

Anthroposfer
Prasyarat Pertanian Berkelanjutan

Kualitas tanah

Sumberdaya air tersedia

Integritas biologis dan ekologis

Menguntungkan secara ekonomi

Ekspektasi sosial terpenuhi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai