Anda di halaman 1dari 3

A.

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan metode yang sangat penting dalam
menunjang interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru. Kondisi
seperti inilah yang sangat diharapkan agar interaksi berjalan dengan baik demi
kelancaran pembelajaran. Guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar-
mengajar yang kondusif yang mendorong siswa untuk aktif bertanya, aktif
berpendapat, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman langsung sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam
membangun pengetahuannya sendiri1.
Metode pembelajaran ada beberapa. Salah satu metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa adalah metode pembelajaran
CTL yang akan membuat pembelajaran lebih bermakna karena akan mengubah
kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan memanfaatkan pembentukan kelompok
menjadi lebih bermakna, serta mengubah pembelajaran yang semula teacher oriented
ke student oriented2. Kelebihan metode pembelajaran CTL adalah siswa memiliki
kebebasan untuk berinteraksi dan mengungkapkan pendapatnya, rasa percaya diri
siswa menjadi lebih tinggi, perilaku saling mengganggu antar siswa menjadi
berkurang, motivasi belajar siswa bertambah. Sedangkan dalam pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran langsung, guru lebih banyak mendominasi dalam
proses pembelajaran dan siswa cenderung pasif sehingga dalam proses pembelajaran
siswa menjadi bosan dan tidak tertarik. Dengan demikian siswa akan mengalami
kesulitan dalam memahami pokok bahasan yang diajarkan.
Kelebihan lain dari metode pembelajaran CTL adalah kepekaan dan toleransi
antar siswa akan meningkat, kebebasan mengaktualisasikan diri dengan seluruh
potensi yang ada pada diri siswa serta meningkatkan komunikasi siswa lain sehingga
interaksi belajar mengajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.
Sedangkan untuk metode pembelajaran langsung hanya mengandalkan apa yang
disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi pasif dan interaksi dengan sesama
temannya menjadi kurang. Metode pembelajaran yang lebih didominasi oleh guru

1
Agus Prihatin dan Astuti Wijayanti, Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Inside Outside Circle Siswa Kelas Viii E Mts Negeri Sleman Kota Yogyakarta, Natural: Jurnal
Ilmiah Pendidikan IPA, Vol 4, No 2, 2017, 2.
2
Bayu Hatmokomukti Wiyono dan Widodo Budhi, Pengaruh Metode Pembelajaran CTL Terhadap Hasil Belajar
Ipa Siswa Kelas Viii Ditinjau Dari Kemampuan Berkomunikasi, Natural: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA, Vol. 5,
No.1, 2018, 12-13
maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan
sosialisasi, serta kemampuan berpikir kritis3.
Menurut Miftahul Huda , dalam “CTL, satu kelompok terdiri dari 3 siswa
yang memiliki kemampuan heterogen (rendah, sedang, dan tinggi)”. Hasil belajar IPA
dengan permainan yang dirancang dalam Metode Pembelajaran CTL memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja
sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar4.
Terdapat tujuh komponen dalam proses pembelajaran CTL. Komponen-
komponen tersebut yaitu5:
1. Konstruktivisme (constructivisme), Konstruktivisme merupakan landasan
filosofis (berpikir) pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Kontruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara
aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan pengetahuan dan pengetahuan
terdahulu dan dari pengalaman belajar yang bermakna.
2. Menemukan inquiry (inquiry), kegiatan inquiry yaitu merumuskan
masalah, mengamati atau melakukan observasi, menganalisis dan
menyajikan hasil, dan mengomunikasikan hasilnya pada pihak lain .
3. Bertanya (questioning), Pengetahuan yang dimiliki seseorang bermula dari
“bertanya”.
4. Bertanya (Questioning) merupakan strategi utama pembelajaran yang
berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL). 
5. Masyarakat belajar (learning comunity), Masyarakat belajar merupakan
sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar. Pemodelan
(modelling), Pemodelan maksudnya ada model yang bisa di tiru dalam
sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu. 
6. Refleksi (reflection), dalam pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL), guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
merenung atau mengingat kembali apa yang telah disampaikannya setiap
berakhir proses pembelajaran.

3
Ibid., 16
4
Miftahul Huda. Metode-metode Pengajaran dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 197.
5
Rezki-Rezki, Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran di Masa Pandemi, Aku
Pintar, diakses pada 20 Agustus 2021, https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/metode-contextual-teaching-and-
learning-ctl-dalam-pembelajaran-di-masa-
pandemi&ved=2ahUKEwierfaooYr0AhUacCsKHcENAesQFnoECC0QAQ&usg=AOvVaw0SoJ58v6f7waHzy6sYHsA0
7. dan penilaian sebenarnya (authentic assesment), Assesment adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan
penilaian bukanlah untuk mencari informasi tentang perolehan belajar
siswa. 

Anda mungkin juga menyukai