Panduan Praktek Profesi Jiwa Fiks
Panduan Praktek Profesi Jiwa Fiks
A 2021/2022
PANDUAN M
PANDUAN PRAKTEK PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA
4. Penampilan
Selama melakukan program pendidikan profesi keperawatan, mahasiswa harus
mengikuti aturan dalam penampilan yaitu :
a. Pakaian
Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai pakaian dinas
mahasiswa selama praktek profesi, yaitu:
i. Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah Sakit, khusus untuk
ruangan tertentu maka pakaian yang digunakan sesuai dengan ketentuan
bangsal/ bagian tersebut.
ii. Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan dan dilengkapi
dengan jaket almamater, bila melakukan praktek di Puskemas atau
masyarakat
iii. Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan dan nama baik
almamater selama melakukan praktek profesi.
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh UniversitasFort De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan apapun kecuali jam
tangan dan cincin kawin.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi (nursing kit) pada saat
melakukan praktek profesi.
e. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada
penanggung jawab ruangan dan pembimbing akademik dengan membawa
surat keterangan dokter, kemudian wajib mengganti sebanyak hari yang
ditinggalkan dengan sepengetahuan pembimbing. Jika mahasiswa tidak hadir
tanpa ada keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 hari
di luar jadwal dinas yang ada untuk 1 hari ketidakhadiran.
5. Tempat Pelaksanaan
Program pendidikan Profesi Keperawatan dilaksanakan di lahan praktek yang telah
ditetapkan sebagai tempat praktek pendidikan Profesi melalui kerjasama yang dibuat
sebelumnya antara UniversitasFort De Kock (Program Studi Ners) dengan lahan
praktek.
6. Lama pendidikan
Program Pendidikan Profesi Ners dilaksanakan berlangsung selama lebih kurang 1
(satu) tahun yang dibagi atas 2 (dua) putaran, termasuk evaluasi belajar mahasiswa.
9. Metode Pembelajaran
Program Pendidikan Profesi Ners adalah pendidikan pengalaman belajar klinik dan
pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Pembelajaran, yaitu :
a. Pre dan Post Konferen
b. Bed side teaching
c. Supervisi
d. Disiminasi ilmu (seminar / Presentasi kasus)
e. Ujian Akhir untuk setiap siklus (evaluasi Profesi)
f. Ronde keperawatan
12. Penilaian
Ujian praktek dilakukan pada setiap akhir mata ajaran terkait, dengan ketentuan waktu
ketidakhadiran telah dilengkapi. Waktu break dapat digunakan sebagai waktu
perbaikan terhadap nilai ujian mahasiswa.
Batas lulus sebuah mata ajaran adalah nilai B, untuk nilai C mengulang ujian dan D,E
mengulang program. Berarti mahasiswa yang tidak lulus mata ajaran tersebut, harus
mengikuti kembali mata ajaran tersebut pada putaran selanjutnya. Pemberian nilai BL
tidak diperkenankan untuk program pendidikan profesi. Adapun bentuk evaluasi yang
digunakan pada program pendidikan profesi terdiri dari:
a. Penilaian keaktifan mahasiswa pada saat pre dan post konferens.
b. Penampilan/kinerja mahasiswa sehari-hari selama melakukan praktek profesi.
c. Presentasi kasus.
d. Laporan Asuhan Keperawatan lengkap.
e. Ujian akhir setiap siklus.
Untuk pembobotan dari masing-masing item akan disesuaikan dengan mata ajaran
yang terkait.
B. KETENTUAN KHUSUS
2. Kehadiran
Mahasiswa peserta didik diwajibkan hadir 100% pada saat melakukan praktek profesi
keperawatan jiwa.
3. Penguji
a. Penguji adalah dosen pengampu mata ajaran terkait. Ujian akhir siklus diuji
oleh 1 orang penguji dari akademik.
BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
C. KOMPETENSI UTAMA
Secara umum, kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa selama menjalani praktek
profesi keperawatan jiwa adalah:
1. Komunikasi terapeutik
2. Strategi Pelaksanaan (SP) pada klien HDR
3. SP pada klien Isolasi Sosial
4. SP pada klien Defisit Perawatan Diri (DPD)
5. SP pada klien Halusinasi
6. SP pada klien Waham
7. SP pada klien Perilaku Kekerasan (PK)
8. SP pada klien Resiko Bunuh Diri (RBD)
9. Terapi Modalitas
10. Home visit
11. ECT
12. Restrain
Kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa selama praktek profesi keperawatan jiwa
adalah:
1. Membuat rencana strategi untuk pelaksanaan pertemuan dengan klien kelolaan.
2. Melakukan pengkajian melalui interview dan pemeriksaan fisik pada klien
kelolaan.
3. Menegakkan diagnosa keperawatan tunggal berdasarkan analisa data yang didapat
selama melakukan pengkajian terhadap klien.
4. Membuat rencana keperawatan dalam bentuk Strategi Pelaksanaan (SP) sesuai
dengan diagnosa keperawatan tunggal yang ditegakkan terhadap klien dengan cara
membuat tujuan yang akan dicapai.
5. Melakukan tindakan keperawatan pada klien berdasarkan perencanaan SP yang
telah dibuat.
6. Melakukan evaluasi dengan teknik SOAP.
7. Menampilkan sikap dan penampilan klinik yang menunjukkan profesionalisme
perawat.
8. Melakukan pendidikan kesehatan.
18. Mahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis terapi modalitas dan pengobatan
tradisional sesuai dengan kebutuhan pada klien dengan resiko dan sehat jiwa.
19. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan diseminasi ilmu yang dapat dituangkan
dalam berbagai kegiatan.
20. Mahasiswa mampu menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan
keperawatan jiwa.
BAB III
PROSES BIMBINGAN
A. TUJUAN
Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan diberi penugasan dan bimbingan dalam
beberapa fase. Setelah melalui fase-fase tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mencapai
kompetensi dalam praktek profesi keperawatan jiwa di komunitas.
B. FASE BIMBINGAN
1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan selama 1 hari yang diberikan sebelum
pelaksanaan praktek profesi keperawatan jiwa.
b. Mahasiswa praktek profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas akan
ditempatkan pada daerah tertentu di wilayah yang sudah ditetapkan Program
Studi Ilmu Keperawatan UniversitasFort De Kock secara berkelompok.
c. Pada hari I, pihak akademik dan mahasiswa melakukan pertemuan pembukaan
dan penerimaan mahasiswa dengan kecamatan, lurah, kepala, tokoh masyarakat,
tokoh agama, kepala jorong dan masyarakat di wilayah yang sudah ditetapkan
Program Studi Ilmu Keperawatan UniversitasFort De Kock.
d. Setelah serah terima, mahasiswa ditempatkan ke jorong masing – masing sesuai
dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dan melakukan
survey pada wilayah binaan.
e. Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi laporan pendahuluan ke
pembimbing akademik
f. Mahasiswa juga ada sebagian di tempatkan di puskesmas, pada tahap awal
mahasiswa melakukan orientasi progam puskesmas di lanjutkan dengan diskusi
mengenai hasil identifikasi program puskesmas dengan tim kesehatan di
puskesmas dan pembimbin
g. Metode pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa terdiri dari:
Program Studi Profesi Ners UNIV Fort De Kock Page 12
Buku Panduan Keperawatan Jiwa T.A 2021/2022
2. Fase Kerja
a. Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan individual dan
kelompok.
b. Kegiatan individu
i. Membuat laporan pendahuluan (LP) lengkap untuk masalah utama klien
kelolaan di masing-masing.
ii. Membuat LP singkat untuk masalah lain yang ditemukan pada klien kelolaan.
iii. Membuat masing-masing 1 laporan resume
iv. Membuat laporan kasus klien kelolaan dengan minimal 3 buah NCP di
masing-masing.
v. Membuat Strategi Pelaksanaan setiap hari pada pasien kelolaan dan pasien
resume.
vi. Membuat rencana kegiatan harian setiap hari
vii. Membuat proposal Home Visit pada keluarga klien kelolaan dan laporannya.
c. Kegiatan kelompok
i. Penyuluhan:
ii. Seminar
Kasus seminar kelompok diambil di luar klien kelolaan dan dikelola
oleh kelompok bersama-sama sampai jadwal dinas. Core Problem
masing-masing kelompok tidak boleh sama.
1 minggu sebelum diseminarkan, makalah seminar dikonsultasikan
kepada pembimbing klinik maupun pembimbing akademik.
B. Fase Terminasi
a. Pada tahap ini, mahasiswa mengakhiri kontrak dengan klien kelolaan di tempat
praktek.
b. Setelah melakukan terminasi terhadap klien, mahasiswa mendokumentasikan
proses asuhan keperawatan pada klien kelolaan dan mengumpulkannya kepada
pembimbing klinik dan akademik.
c. Pada akhir siklus keperawatan jiwa, dilakukan penutupan antara pihak akademik
dengan komunitas
BAB IV
EVALUASI
A. TUJUAN EVALUASI
Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan dievaluasi baik selama proses praktek
maupun ujian akhir. Proses evaluasi dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
mahasiswa di dalam menerapkan asuhan keperawatan dan menentukan kelulusan mahasiswa
dalam satu siklus praktek profesi.
B. METODE EVALUASI
Waktu
No Materi yang Dievaluasi Bobot
Pelaksanaan
1. Penugasan Klinik (laporan tertulis)
Pengelolaan Asuhan Keperawatan 30% Minggu I
Pengkajian
Perencanaan dan SP
Implementasi
Evaluasi dalam catatan perkembangan
(Caper)
4. Penyuluhan 5% Minggu
SAP penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan
C. KETENTUAN UMUM
Ujian praktek dilakukan sesuai jadwal pada setiap akhir siklus profesi keperawatan jiwa
komunitas.
Selama ujian praktek, mahasiswa akan diuji oleh penguji akademik yang telah
ditentukan untuk masing-masing mahasiswa.
Mahasiswa yang akan ujian praktek wajib hadir 30 menit sebelum ujian
Kasus (klien) untuk ujian sesuai dengan kasus kelolaan dan intervensinya disesuaikan
dengan catatan perkembangan klien.
Pada saat ujian, mahasiswa melaksanakan asuhan keperawatan dengan bentuk
kegiatan sebagai berikut:
a. Strategi pelaksanaan: orientasi, kerja, terminasi
b. Pendokumentasian
c. Responsi dengan penguji akademik dan klinik
Jika gagal, mahasiswa wajib mengulang dalam siklus berikutnya di tempat yang sama
D. KRITERIA KELULUSAN
Lampiran 1
SISTEMATIKA TUGAS TERTULIS
C. Laporan Seminar
Untuk laporan seminar sistematika penulisannya sebagai berikut :
BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan: Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II: Tinjauan Teoritis
A. Konsep Dasar
B. Asuhan keperawatan secara teoritis
BAB III: Tinjauan Kasus (mulai pengkajian s/d evaluasi)
BAB IV: Pembahasan
BAB V: Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
D. Proposal Kunjungan Rumah (Home Visit)
1. Identitas klien
2. Tujuan kunjungan rumah
3. Rencana tindakan keperawatan
Orientasi
- salam dan perkenalan
- kaji / validasi informasi tentang klien
Kerja (tindakan keperawatan)
- tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
- tindakan keperawatan untuk keluarga (sesuai tugas kesehatan keluarga)
terminasi
- evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan rumah (subjektif)
- evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien (objektif)
- tindak lanjut : kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan (dirumah sakit
atau dirumah)
- rencana pertemuan berikut (dirumah sakit atau dirumah)
Lampiran 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
I. IDENTITAS
Inisial : (L/P) Tanggal pengkajian :
Umur :
Alamat lengkap : Informan :
…………………………………………………………………………………………….
II. Faktor Predisposisi
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakkan
Tindakan criminal
Jelaskan No. 1, 2, 3:……………………………………………………………….
Masalah keperawatan :……………………………………………………………
Masalah keperawatan :
Ganggauan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan proses keluarga
Respon pasca trauma
Sindrom trauma perkosaan
Berduka disfungsional
Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan / perawatan
…………………… ………. …………………………………
…………………… ………. …………………………………
Masalah keperawatan :………………………………………………………
Masalah keperawatan :
Ketidakefetifan koping keluarga : ketidakmampuan
Ketidakefektifan koping keluarga : penurunan
Koping lkeluarga : potensial pertumbuhan
Masalah keperawatan :
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan proses keluarga
Respon pasca trauma
Sindrom trauma perkosaan
Berduka disfungsional
III. Fisik
1. Tanda-tanda vital : TD… Nadi… Suhu :… Pernafasan :…
2. Ukuran : TB :…….. BB :……..
V. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan : ………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan : ………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan
Ketidak efektifan koping keluarga :Ketidak mampuan
Ketidak efektifan koping keluarga : Penurunan
Koping keluarga :Potensial pertumbuhan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : ……………………………………………………………..
b. Identitas diri : …………………………………………………………….
c. Peran diri : …………………………………………………………….
d. Ideal diri : …………………………………………………………….
e. Harga diri : ……………………………………………………………
Masalah keperawatan :…………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
Gangguan citra tubuh
Gangguan identitas diri
Gangguan Harga Diri
Harga diri rendah kronis
Harga diri rendah situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat………………………………………………………………………
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat………………………………..
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain …………………………………
Masalah keperawatan : ………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
Hambatan komunikasi
Hambatan komunikasi verbal
Hambatan interaksi sosial
Isolasi sosial
VI. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan ……………………………………………………………….
b. Kegiatan ibadah …………………………………………………………………...
Masalah keperawatan : ………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan :
Distress spiritual
2. Pembicaraan
a. Cepat
b. Keras
c. Lambat
d. Tidak mampu memulai pembicaraan
e. Inkoherensi
f. Gagap
g. Membisu
h. Apatis
Jelaskan : ………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan ;………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
Hambatan komunikasi
Hambatan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
a. Lesu e. TIK
b. Tegang f. Grimasen
c. Gelisah g. Tremor
d. Agitasi h. Kompulsif
Jelaskan :………………………………………………………………………………..
Masalah keperawatan :………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Intoleransi aktivitas
4. Alam perasaan
a. Sedih
b. Putus asa
c. Ketakutan
d. Gembira yang berlebihan
e. Khawatir
Jelaskan :………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan :………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan :
Resiko tinggi cedera
Ansietas / ketakutan / keputusasaan / ketidakberdayaan
Resiko tinggi membahayakan diri/penganiayaan diri/mutilasi diri
5. Afek
a. Datar
b. Tumpul
c. Labil
d. Tidak sesuai
Jelaskan :…………………………………………………………………………….
Masalah keperawatan :……………………………………………………………....
Masalah Keperawatan :
Resiko cedera
Hambatan komunikasi
Hambatan komunikasi verbal
7. Persepsi
a. Halusinasi Pendengaran
b. Halusinasi Penglihatan
c. Halusinasi Perabaan
d. Halusinasi Pengecapan
e. Halusinasi Penghidu
Jelaskan :……………………………………………………………………………….
Masalah keperawatan :………………………………………………………………
Masalah keperawatan :
Perubahan sensori persepsi : Halusinasi ………(sesuaikan dengan
jelis halusinasinya)
9. Isi pikir
a. Obsesi
b. Phobia
c. Hipokondria
d. Waham
Agama Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar pikir
Curiga Kontrol pikir
e. Depersonalisasi
f. Ide yang terkait
g. Pikiran magis
Jelaskan :……………………………………………………………………………...
Masalah keperawatan :……………………………………………………………...
Masalah keperawatan :
Gangguan proses pikir : Waham ……………….
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
b. Gangguan daya ingat jangka pendek
c. Gangguan daya ingat saat ini
d. Konfabulasi
Jelaskan :………………………………………………………………………….
Masalah keperawatan :……………………………………………………………
Masalah keperawatan :
Gangguan proses pikir
Jelaskan :……………………………………………………………………………...
Masalah keperawatan :……………………………………………………………….
Masalah keperawatan :
Gangguan proses piker
2. BAK/BAK
3. Mandi
Masalah keperawatan :
Gangguan pemeliharaan kesehatan
4. Berpakaian / berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
a. Perawatan lanjutan
b. Sistem pendukung
Jelaskan :……………………………………………………………………
Masalah keperawatan :……………………………………………………..
Masalah keperawatan :
Konflik pengambilan kepeutusan
Perilaku mencari bantuan kesehatan
a. Mempersiapkan makanan
c. Mencuci pakaian
d. Mengatur keuangan
Jelaskan :……………………………………………………………………..
Masalah keperawatan :……………………………………………………….
Masalah keperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Prilaku mencari bantuan kesehatan
a. Belanja
b. Transportasi
c. Kegiatan lain
Jelaskan :…………………………………………………………………….
Masalah keperawatan :………………………………………………………
Masalah keperawatan :
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Lampiran 3
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
IV. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada system dan fungsi organ :
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital, seperti : TD, Nadi, Suhu, Pernafasan.
2. Ukur tinggi badan dan berat badan
3. Jelaskan tentang keluhan fisik yang dirasakan klien
4. Kaji lebih lanjut system dan fungsi organ dan jelaskan sesuai dengan keluhan yang ada.
5. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada
V. Psikososial
1. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan
klien dan keluarga
Contoh :
Perempuan Hamil
Laki-laki meninggal
2. Pembicaraan
a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras, gagap,
membisu, apatis atau lambat
b. Inkoherensi, Pembicaraan berpindah- pindah dari satu kalimat ke kalimat lain dan
tidak ada kaitannya
c. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
d. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
3. Aktivitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga
a. Lesu, tegang, gelisah
b. Agitasi : Gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan
c. Tik : Gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol
d. Grimasen : Gerakan otot muka yang berubah-ubah dan tidak dapat dikontrol klien
e. Tremor : jari-jari yang gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentangkan
jari
f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti berulang kali mencuci
muka,mencuci tangan, mengeringkan tangan, dll
g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum
h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
4. Alam perasaan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga
a. Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan
b. Ketakutan objek yang ditakuti sudah jelas
c. Khawatir objeknya belum jelas
d. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai data
5. Afek
Data ini didapatkan melaui hasil wawancara
a. Datar : tidak ada perbedaan roman muka pada saat ada stimulus yang menyedihkan
atau menyenangkan
b. Tumpul: hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
c. Labil: emosi berubah dengan cepat
d. Tidak sesuai : emosi tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada
e. Jelaskan dengan data yang terkait
f. Maslah keperawatan ditulis sesuai dengan data
7. Persepsi
a. Jenis-jenis halusinasi sudah jelas,penghidu sama dengan penciuman
b. Jelaskan isi, frekuensi gejala yang tampak pada saat klien berhalusinasi, dan
perasaan klien terhadap halusinasinya
c. Masalah keperawatan sesuai dengan data
8. Proses pikir
a. Sirkumstansial (pembicaraan yang berbelit-belit, tetapi sampai pada tujuan
pembicaraan)
b. Tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit, tetapi tidak sampai pada tujuan
pembicaraan)
c. Kehilangan asosiasi (pembicaraan tidak memiliki hungan antara satu kalimat
lainnya, serta klien tidak menyadarinya)
d. Flight of ideas (pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik yang lainnya,
masih ada hungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan)
e. Bloking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali)
f. Perseverasi (pembicaraan yang diulangberkali-kali)
g. Jelaskan apa yang akan dikatakan klien ketika wawancara
h. Masalah keperawatan sesuai dengan data
9. Isi pikir
Data ini didapatkan melaui hasil wawancara
1. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkan
2. Phobia : Ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek atau situasi tertentu
3. Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang
sebernanya tidak ada
4. Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau
lingkungan
5. Ide yang terkait : Keyakinan klien yang asing terhadap kejadian yang terjadi di
lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya
6. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
mustahil/diluar kemampuannya
7. Waham :
Agama : Keyakinan klien terhadap satu agama secara berlebihan dan diucapkan
secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan diucapkan secara
berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang
dantidak sesuai dengan kenyataan
Nihilistik : Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal yang
dinyatakan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
8. Waham yang bizar :
Sisip pikir : klien yakin akan ide pikiran prang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Siar pikir : Klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan pada orang tersebut yang dinyatakan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Kontrol pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
9. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
10. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
11. Tingkat kesadaran
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi.
a. Bingung (tampak bingung dan kacau)
b. Sedasi (pasien mengatakan bahwa ia merasa melayang-layang antara sadar /
tidak sadar)
c. Stupor (gangguan motorik, seperti kekakuan, gerakan yang diulang-ulang,
anggota tubuh kliendalam sikap canggung
d. Orientasi waktu, tempat, dan orang cukup jelas
e. Jelaskan data objektif dan subjektif yang terkait dengan hal-hal di atas
f. Masalah keperawatan sesuai dengan data
12. Memori
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak mengingat kejadian yang terjadi
lebih dari satu bulan
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi dalam minggu terakhir
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi
d. Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan
memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya
e. Jelaskan sesuai dengan data terkait
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
13. Tidak konsentrasi dan berhitung
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara
a. Mudah dialihkan : perhatikan klien mudah bergantian dari satu objek ke objek
lain
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan diulang/
tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan
c. Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan/ pengurangan
pada benda-benda nyata
d. Jelaskan sesuai dengan data terkait
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
14. Kemampuan penilitian
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil
keputusan walaupun dibantu orang lain
c. Jelaskan sesuai dengan data yang terkait
Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum
makan atau makan dulu sebelum mandi
d. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
15. Daya tilik diri
a. Mengingkari penyakit yang diderita: tidak menyadari gejala penyakit
(perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan
Program Studi Profesi Ners UNIV Fort De Kock Page 41
Buku Panduan Keperawatan Jiwa T.A 2021/2022
X. Pengetahuan
Data didapat melalui wawancara pada klien. Untuk setiap poin yang dimiliki klien,
simpulkan dalam masalah.
Lampiran 4
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :………………………………………………………………………
(Menggunakan data subjektif dan objektif yang mendukung diagnosa)
2. Diagnosa Keperawatan :……………………………………………………………
(Diagnosa yang ditegakkan sesuai dengan masalah klien saat ini)
3. Tujuan khusus :…………………………………………………………………….
(Tujuan yang direncanakan untuk diimplementasikan)
4. Tindakan keperawatan :…………………………………………………………….
(sesuai dengan TUK yang direncanakan)
Tempat:…………………………………………………….
(Tempat dilaksanakannya interaksi sesuai kesepakatan)
2. Fase Kerja :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….......
(Berisi berbagai tindakan keperawatan yang direncanakan sesuai dengan TUK)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif :…………………………………………………….
(menanyakan perasaan pasien setelah interaksi)
Evaluasi Ojektif :……………………………………………………
(Pertemuan I,dst : mengevaluasi kembali tindakan yang telah dilakukan)
(Pertemuan terakhir : mengevaluasi keseluruhan tindakan yang telah diajarkan)
b. Rencana tindak lanjut :…………………………………………………….
(Pertemuan I, dst : rencana yang akan dilakukan klien sendiri setelah interaksi
serta bersama pasien membuat jadwal kegiatannya)
(Pertemuan terakhir : rencana yang dilakukan klien setelah keluar dariRS)
c. Kontrak yang akan datang (untuk pertemuan I,dst)
Topik :……………………………………………………………………..
(Hal yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya)
Waktu :……………………………………………………………………
(waktu yang disepakati untuk pertemuan selanjutnya)
Tempat :…………………………………………………………………….
(tempat dilaksanakannya interaksi pada pertemuan selanjutnya)
Kontrak yang akan datang ( untuk pertemuan terakhir)
…………………………………………………………………………………
(kontrak untuk kontrol rawat jalan)
Lampiran 5
FORMAT PENGKAJIAN SEHAT
A. IDENTITAS
B. KELUHAN
__________________________________________________________________________________________
________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
________________________________________________
MORAL Prinsip hati Prinsip hati nurani Prinsip hati nurani Prinsip ha
nurani
KONSEP DIRI :
Gambarandiri____________________________________________________________________
Ideal diri _________________________________________________________________________
Harga diri ________________________________________________________________________
Peran ___________________________________________________________________________
Identitas diri ______________________________________________________________________
SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill
Baik kurang
semangat
Tinggi cukup rendah
Sosial skill
Baik cukup kurang
Intelegensia
Geni/superior Rata-rata perbatasan Reterdasi Mental
Pengetahuan
Tumbuh kembang baik cukup kurang
Sistem pendukung baik cukup kurang
Koping baik cukup kurang
Pola asuh baik cukup kurang
Lainnya : ……………… baik cukup kurang
Pedoman hidup yang dimiliki
Realistis Tidak realistis
DUKUNGAN SOSIAL
1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat
__________________________________________________________________________________
2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,)
__________________________________________________________________________________
3. Stabilitas Budaya
___________________________________________________________________________
________
ASET MATERIAL
1. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan
KEYAKINAN
1. Keyakinan dan nilai
________________________________________________________________
2. Motivasi_____________________________________________________________________
_____
3. Orientasi kesehatan _________________________________________________
CATATAN :
Bila ada kelainan tumbuh kembang langsung dilakukan pengkajian lebih mendalam menggunakan
format pengkajian resiko/gangguan
Lampiran 7
PROPOSAL
PENYULUHAN KESEHATAN
A. Latar belakang
B. Tujuan :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Pelaksanaan kegiatan :
1. Topik
2. Sasaran dan Target
3. Metode
4. Media dan Alat
5. Waktu dan Tempat
6. Pengorganisasian dan fungsinya / uraian tugas :
Moderator
Presenter
Observer
Fasilitator
7. Setting tempat
8. Kegiatan penyuluhan :
No Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta
1. … Menit Pembukaan :
Salam terapeutik Menjawab salam
Perkenalan mahasiswa dan Mendengarkan
pembimbing
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjelaskan kontrak waktu Menyepakati kontrak
2. … Menit Pelaksanaan :
Pemberian materi penyuluhan Mendengarkan dan
memperhatikan
9. Materi (terlampir)
10. Kriteria Evaluasi :
Evaluasi struktur
Evaluasi proses
Evaluasi hasil
11. Penutup
Padang,………20…
Ketua Kelompok
( ..………………. )
Disetujui oleh:
(…………………….) (……………………)
Lampiran 8
FORMAT PENILAIAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA
DI KOMUNITAS ………………………………..
2. Kejelasan penyajian
3. Efektifitas alat Bantu / media, ketepatan
waktu
4. Ketepatan menjawab dan kemampuan
argumentasi
5. Menghargai pendapat audien
6. Kemampuan mengorganisaaikan dan
memecahkan masalah dalam presentasi
Jumlah
b. Makalah
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1. Menyiapkan dan menyerahkan makalah
sesuai kontrak dengan penbimbing
2. Kelengkapan penyajian
3. Sistematika penulisan
4. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
5. Pengembangan kasus yang diangkat
6. Menyerahkan perbaikan makalah tepat
waktu
Jumlah
Nilai = total / 30 x bobot = … / 30 x 5 =…
2. PENYANGGAH
a. Kegiatan seminar
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1. Mendengarkan penyajian yang baik
2. Menyampaikan argumentasi dengan
baik dan terarah
3. Memanfaatkan waktu yang tersedia
dengan baik
4. Terlibatkan aktif dalam diskusi yang
berlangsung
5. Mempergunakan bahasa yang baik, jelas
dalam mengajukan pertanyaan (tidak
keluar dari topik yang disajikan)
6. Menghargai argumentasi yang
disampaikan penyaji
Jumlah
Nilai = total / 30 x bobot = … / 30 x 5 = …
b. Makalah
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1. Menyiapkan dan menyerahkan makalah
sesuai kontrak dengan pembimbing
2. Kelengkapan isi makalah
3. Sistematika penulisan
4. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
5. Pengembangan kasus yang diangkat
Jumlah
Nilai = total / 25 x bobot = … / 25 x 5 =
Lampiran 9
FORMAT PENILAIAN UJIAN SUPERVISI
JIWA KOMUNITAS…………………………………
2. Perkenalan / Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi dan validasi
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
d. Tujuan interaksi
3. Kerja
a. Penggunaan teknik komunikasi
terapeutik
b. Sikap berkomunikasi terapeutik
c. Langkah-langkah tindakan keperawatan
sesuai dengan rencana
4. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluasi objektif
5. Dokumentasi
a. Implementasi
b. Evaluasi (SOAP)
Jumlah
Nilai = A + B =………………………….
KETERANGAN : Penguji
A = 80 -100
B = 68 - 79
C = 56 – 67 ______________________
D = Kurang dari 56
Lampiran 10
TOPIK PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA
NO JUDUL PENYULUHAN
1. Peran Keluarga Dalam Merawat Pasien Halusinasi
2. Gangguan Cemas
3. Demensia
4. Penyalahgunaan Narkoba
5. Epilepsi
6. Merokok
7. Peran Keluarga Dalam Pemberian Obat
8. Prilaku Kekerasan
9. Peran Keluarga Dalam Merawat Pasien Waham
10. Peran Keluarga Dalam Merawat Pasien Menarik
Diri
11. Peran keluarga dalam merawat pasien Waham
12. KEHILANGAN
13. Stres adaptasi
14. HIV / AIDS
15. Peran keluarga dalam merawat pasien dengan HDR
16. MARAH
17. Sindrom perkosaan
2. POLI ANAK REMAJA 1. Gangguan Belajar Pada Anak / Kesulitan Belajar
2. Retardasi Mental Pada Anak
3. Gangguan Hiperaktivitas
4. Depresi Pada Anak
5. Autisme
6. Kenakalan Anak Dan Remaja
7. Peran Gizi Pada Tumbang dan IQ Anak
8. Peran keluarga dalam pemberian obat
9. Pola asuh anak
10. Penyalahgunaan narkoba pada anak dan remaja
11. Gangguan prilaku pada anak
12. Epilepsy pada anak
Lampiran 11
MATERI
A. AN XIETAS
Tindakan keperawatan (Keliat et.al, 2011)
Ditujukan pada pasien:
1. Tujuan:
a. Pasien mampu mengenal ansietas
b. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
c. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
2. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam
membina hubungan saling percaya adalah:
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas:
a). Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b). Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c). Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d). Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri:
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi:
a) Tarik napas dalam
b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
c) Hipnotis teknik lima jari dan motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi
setiap kali ansietas muncul
B. BERDUKA
Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan
keadaan dirinya
4) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka yang dialaminya
5) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
b. Tindakan keperawatan:
Pertemuan perawat pasien lebih kurang 12 kali.
1) Bina hubungan saling percaya dengan pasien :
a) Perkenalkan diri
b) Buat kontrak asuhan dengan pasien
c) Jelaskan bahwa perawat akan membantu pasien
d) Jelaskan bahwa perawat akan menjaga kerahasiaan informasi tentang
pasien
e) Dengarkan dengan penuh empati ungkapan perasaan pasien
f) Diskusikan dengan pasien kehilangan yang dialaminya : Kondisi fikiran,
perasaan, fisik, sosial dan spiritual.
2) Diskusikan dengan pasien keadaan saat ini :
a) Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan spiritual pasien sebelum
mengalami kehilangan terjadi
b) Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial dan spiritual pasien sesudah
peristiwa kehilangan terjadi
c) Hubungan antara kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang
terjadi
3) Diskusikan cara – cara pengatasi berduka yang dialaminya
a) Cara verbal (ventilasi perasaan)
b) Cara fisik (beri kesempatan aktifitas fisik)
c) Cara sosial (sharing dengan rekan senasib melalui ”self help group”)
d) Cara spiritual (berdo’a, berserah)
4) Diskusikan kegiatan yang biasa dilakukan
5) Diskusikan kegiatan baru yang akan dimulai.
C. KEPUTUSASAAN
A. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tujuan Umum: Klien Menunjukkan keputusasaan akan berkurang yang ditandai
dengan konsisten dalam membuat keputusan, adanya harapan. Keseimbangan
mood, status gizi yang adekuat (asupan makanan dan minuman, tiidur yang
adekuat, dan mengungkapkan kepuasan dengan kualitas hidup
b. Tujuan Khusus:
1) Mengidentifikasi kekuatan pribadi
2) Melakukan perilaku yanfg dapat menurunkan perasaan keputusasaan
3) Melaporkan keberadaan dan pola tidur yang adekuat untuk
menghasilkan/membangun kembali mental dan fisik
4) Mendemonstrasikan mood dan afek yang sesuai
5) Mempertahankan kebersihan dan berpakaian yang sesuai
6) Memakan makanan dan minuman yang cukup untuk mempertahankan berat
badan yang stabil
7) Mendemonstrasikan minat dalam hubungan sosial dan pribadi
8) Menampakkan ketertarikan atau kepuasan dengan pencapaian tujuan hidup
Intervensi keperawatan:
a. Kaji dan dokumentasikan kemungkinan bunuh diri
b. Pantau afek dan kemampuan membuat keputusan
c. Pantau nutrisi (asupan dan berat badan)
d. Kaji kebutuhan spiritual
e. Tentukan keadekuatan hubungan dan dukungan sosial lain
f. Bantu klien melakukan aktivitas positif
1) Dukung partisipasi aktif dalam aktivitas kelompok untuk memberikan
kesempatan terhadap dukungan sosial dan penyelesaian masalah
2) Gali faktor yang berkonstribusi terhadap perasaan keputusasaan dengan pasien
3) Beri penguatan positif terhadap perilaku yang menunjukkan inisiatif, seperti
kontak mata, membuka diri, penurunan jumlah waktu tidur, perawatan diri,
peningkatan napsu kakan
4) Jadwalkan waktu bersama pasien untuk memberikan kesempatan menggali
tindakan koping alternatif
5) Bantu klien untuk mengidnetifikasi area harapan dalam kehidupan
D. KETIDAKBERDAYAAN
Intervensi Keperawatan
a. Tujuan Umum: Klien Menunjukkan kepercayaan kesehatan dengan criteria:
merasa mampu melakukan, merasa dapat mengendalikan dan merasakan ada
sumber-sumber
E. HDR SITUASIONAL
Tindakan keperawatan (Keliat et.al, 2011)
Ditujukan pada pasien:
Tujuan:
Tujuan umum: Individu mengekspresikan pandangan positif untuk masa datang dan
memulai kembali tingkatan fungsi sebelumnya.
Tujuan Khusus:
a. Mengidentifikasi sumber ancaman terhadap harga diri dan pekerjaan melalui
masalah tersebut.
b. Mengidentifikasi aspek- aspek positif diri.
c. Menganalisis perilaku sendiri dan konsekuensinya.
d. Mengidentifikasi cara-cara menggunakan kontrol dan mempengaruhi hasil
3. Tindakan keperawatan:
a. Bantu individu dalam mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan.
b. Praktikkan bicara pada diri (self talk): tuliskan gambaran singkat tentang
perubahan dan konsekuensi yang ditimbulkan (contoh: saya gagal masuk FIK UI)
dan tuliskan 3 hal manfaat tentang situasi ini
c. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien. Perawat
dapat melakukan hal – hal berikut:
1) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2) Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negatif.
d. Membantu klien untuk memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih.
e. Latih kemampuan yang dipilih klien
f. Bantu klien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih.
1) Beri kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
2) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan klien sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap kegiatan.
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
5) Berikan klien kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan
kegiatan.
g. Bantu individu menerima perasaan positif dan negatif
h. Anjurkan analisis terhadap perilaku terbaru dan konsekuensi yang telah dilatih
i. Bantu dalam mengidentifikasi tanggungjawab sendiri dan control terhadap situasi
(missal bila terus-menerus menyalahkan orang lain terhadap maslaah).
Setelah………. SP 2 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu membimbing pasien memenuhi
mempraktekkan kebutuhannya. Beri pujian
cara merawat 2. Latih cara memenuhi kebutuhan
klien waham 3. Latih cara melatih kemampuan yang
dimiliki pasien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian
Setelah………. SP 3 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu membimbing memenuhi kebutuhan
membuat pasien dan membimbing pasien
menjelaskan melaksanakan kegiatan yang telah
diri sebagai
individu yang
berharga
Setelah ……… SP 3 Klien
kali pertemuan 1. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang diri,
klien : keluarga dan lingkungan. Beri pujian. Kaji
Mampu resiko bunuh diri.
mengidentifi 2. Diskusikan harapan dan masa depan.
kasi pola 3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa
koping depan.
konstruktif 4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa
dan mampu depan secara bertahap (setahap demi setahap)
menerapkann
ya dalam
kegiatan
harian
Setelah………. SP 2 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu memberikan pujian dan penghargaan atas
mempraktekkan keberhasilan dan aspek positif pasien. Beri
cara merawat pujian.
klien dengan 2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien
resiko bunuh diri dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga: tidak membicarakan keburukan
anggota keluarga
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
Setelah………. SP 3 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan
keluarga mampu pujian dan penghargaan pada pasien serta
membuat menciptakan suasana positif dalam keluarga.
perencanaan Beri pujian.
masa depan 2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien
bersama klien tentang harapan masa depan serta langkah-
dan langkah- langkah mencapainya
langkah 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
mencapainya berikan pujian
Setelah………. SP 4 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu memberikan pujian, penghargaan,
membuat jadwal menciptakan suasana keluarga yang positif
aktivitas dan kegiatan awal dalam mencapai harapan
dirumah/perenca masa depan. Beri pujian.
naan pulang klien 2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah
dan dan kegiatan untuk mencapai harapan masa
melaksanakan depan
follow up klien 3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh,
setelah pulang rujukan
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
Mampu
melakukan
cara
merawat
diri dengan
berdandan/b
erhias
secara
mandiri
Setelah………. SP 2 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu merawat/melatih pasien melakukan kebersihan
mempraktekkan diri, beri pujian.
cara merawat 2. Bimbing keluarga dalam membantu pasien
klien dengan berdandan.
deficit 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
perawatan diri memberikan pujian
Setelah………. SP 3 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu merawat/melatih pasien dalam kebersihan diri
membantu dan berdandan. Beri pujian.
makan dan 2. Bimbing keluarga membantu makan dan
minum pasien minum pasien.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
Setelah………. SP 4 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
keluarga mampu merawat/melatih pasien kebersihan diri,
2, beri pujian
3. Evaluasi manfaat yang dirasakan
keluarga dalam merawat
4. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
5. Latih cara memberikan/ membimbing
minum obat
6. Anjurkan membantu pasien minum
obat sesuai jadwal dan memberi pujian.
Setelah ……… SP 4
kali pertemuan 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
klien : bicara saat melakukan empat kegiatan
Mampu harian. Beri pujian.
mempraktekkan 2. Latih cara bicara social : belanja ke
cara bicara warung, meminta sesuatu, menjawab
sosial pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan > 5 orang, orang baru,
berbicara saat melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi.
Setelah……… SP 2 Keluarga
. kali 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pertemuan, merawat/melatih pasien berkenalan dan
keluarga berbicara saat melakukan kegiatan harian.
mampu Beri pujian.
mempraktekka 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat
Setelah……… SP 3 Keluarga
. kali 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pertemuan, merawat/melatih pasien berkenalan,
keluarga berbicara saat melakukan kegiatan harian
mampu dan RT. Beri pujian.
merawat 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan
pasien dengan kegiatan social seperti berbelanja, meminta
melatih sesuatu, dll
kegiatan sosial 3. Latih keluarga mengajak pasien berbelanja
4. Anjurkan membantu pasien melaksanakan
aktivitas sesuai jadwal dan berikan pujian.
Setelah……… SP 4 Keluarga
. kali 1. Evaluasi
pertemuan, kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
keluarga pasien berkenalan, berbicara saat melakukan
mampu kegiatan harian/RT, berbelanja. Beri pujian.
membuat 2. Jelaskan
jadwal follow up ke PKM, tanda kambuh, dan
aktivitas rujukan
dirumah/peren a. 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
canaan pulang dan memberikan pujian.
klien dan
melaksanakan
follow up klien
setelah pulang
Setelah………. SP 2 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kemampuan keluarga
keluarga mampu mengidentifikasi gejala harga diri rendah
mempraktekkan 2. Validasi kemampuan keluarga dalam
cara merawat membimbing pasien melaksanakan
klien dengan kegiatan yang telah dilatih
harga diri 3. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
rendah dalam merawat, beri pujian.
4. Bersama keluarga melatih pasien dalam
melakukan kegiatan kedua yang dipilih
pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberi pujian.
Setelah………. SP 3 Keluarga
kali pertemuan, 1. Evaluasi kemampuan keluarga
keluarga mampu mengidentifikasi gejala harga diri rendah
mempraktekkan 2. Validasi kemampuan keluarga dalam
cara merawat membimbing pasien melaksanakan
klien dengan kegiatan yang telah dilatih
harga diri 3. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
rendah dalam merawat, beri pujian
4. Bersama keluarga melatih pasien
melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan berikan pujian.
Setelah………. SP 4 Keluarga
kali pertemuan, • Evaluasi kemampuan keluarga
keluarga mampu mengidentifikasi gejala harga diri rendah
membuat jadwal • Validasi kemampuan keluarga dalam
aktivitas membimbing pasien melaksanakan
dirumah/perenca kegiatan yang telah dilatih
naan pulang • Evaluasi manfaat yang dirasakan
klien dan keluarga dalam merawat, beri pujian
melaksanakan • Bersama keluarga melatih pasien
follow up klien melakukan kegiatan keempat yang dipilih
setelah pulang • Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda
kambuh, dan rujukan
• Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian.
minum obat
5. Evaluasi manfaat yang dirasakan
keluarga dalam merawat, beri pujian
6. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi
7. Latih dan sediakan waktu bercakap-
cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi dan
8. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan memberikan pujian