Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO), Pada Tahun 2015 Angka Kematian Ibu
pendarahan, infeksi, hipertensi, komplikasi saat persalinan dan aborsi tidak aman,
penyebab lainya yaitu malaria dan AIDS pada kehamamilan, sedangkan Angka
kesehatan anak. Kematian neonatal menyumbang 45% dari kematian balita pada
tahun 2015. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal didunia
antara lain Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR) 29 %, Sepsis dan Peneumonia
25%, Aspiksia dan Trauma 23 % dan lain lain 23%. BBLR menempati penyebab
kematian bayi pertama di dunia dalam periode awal kehidupan karena bayi lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram sangat rentan terjadi infeksi ( WHO,
2015)
2
dapat diperhitungkan kematian bayi 56/1000 KH, menjadi sekitar 280.000 per
tahun yang artinya sekitar 2,2 - 2,6 menit bayi meninggal, penyebabnya antara
Jumlah AKB di Provinsi Jawa Barat masih tinggi. Jumlah AKB mencapai 3240
per 1000 ( 3,01%) KH, sedangkan menurut Depkes yang menjadi penyebab
langsung kematian bayi di Jawa Barat sebagian besar di sebabkan Asfiksia 85,8%
(858), Infeksi dan BBLR 111,6% (1166), Tetanus 1,5% (15), Kelainan kongenital
Berdasarkan Data Tahunan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) di Dinas Kesehatan
kasus ( 30,8%), Kelainan Kongenital sebanyak 10 kasus (7,0 %), Infeksi atau
Sepsis sebanyak 3 kasus (2,1 %) dan penyebab lainnya sebanyak 12 kasus (8,3
Tahun 2016 terdapat Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 5 kasus yang
yaitu disebabkan oleh HAP 1 Kasus ( 25%), Meningitis 1 Kasus ( 25%), KET 1
Kasus (25%), Serta kejadian kematian pada ibu post partum 2 kasus yaitu Post
Partum Tb Paru (25%) dan Sepsis (25%). Angka Kematian bayi (AKB ) di
ekonomi rendah, gizi kurang, anemia, trauma fisik, perokok/ kecanduan obat,
ganda, riwayat persalinan preterm sebelumnya, usia ibu < 18 tahun atau > 40
tahun, faktor fisik, stress psikologik, kehamilan di luar nikah, perdarahan ante
partum ( solusio plasenta, plasenta previa, ketuban pecah dini ), cacat bawaan
duga dan sulit dicari penyebabnya, sehingga sukar dapat di terapkan dengan pasti
( Mochtar, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas Akhir
Penulisan ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan bacaan dan menambah
Karawang.
asuhan kebidanan dan menerapkan ilmu pengetahuan sesuai tugas dan fungsi
profesi.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37
minggu ( Antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.
( Prawiroharjo,Sarwono 2009).
Persalinan prematur dapat di artikan dari mulainya kontraksi uterus yang teratur
yang di sertai pendataran dan/ atau dilatasi serviks serta turun nya bayi pada
kehamilan yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu sejak hari pertama
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan kurang
dari 37 minggu dengan perkiraan berat janin kurang dari 2500 gram. ( Ida
ayu, 2010 ).
Health Organization (WHO), usia kehamilan pada bayi yang baru lahir
terjadi sebelum 37 minggu usia kehamilan dan bisa dibagi menjadi tiga
golongan. Usia kehamilan ini dihitung dari hari pertama setelah siklus
Berat badan bayi 2500 gr dengan masa gestasi 37 minggu. Masalah yang
sering muncul pada golongan ini adalah adanya ketidak stabilan tubuh,
muncul. Lipatan pada kaki sedikit, payudara lebih kecil, lanugo banyak,
Masa gestasi antara 31- 36 minggu dengan berat badan 1500- 2500 gram.
Masalah yang biasa muncul dalam golongan ini adalah adanya ketidak
menyusu. Seperti pada bayi prematur di garis batas tetapi lebih parah, kulit lebih
Masa gestasi antara 24 –30 minggu dengan berat badan berkisar antara 500- 1400
gram. Hampir semua bayi prematur dalam golongan ini memiliki masalah
komplikasi yang berat. Ukuran kecil dan tidak memiliki lemak, kulit sangat
seperti distensi uterus berlebih, ketuban pecah dini atau trauma. Banyak kasus
serviks yaitu :
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi pada
mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres pada ibu maupun janin akan
Mekanisme kedua adalah decidua - chorio -amnionitis, yaitu infeksi bakteri yang
dan TNF -α ). Sitokin akan merangsang pelepasan CRH, yang akan merangsang
aksis HPA janin dan menghasilkan kortisol dan DHEAS. Hormon -hormon ini
c. Perdarahan desidua
disebabkan oleh kelainan uterus atau proses operasi pada serviks. Mekanisme
(Pimantari,cahya 2013).
10
kehamilan pada saat kehamilan belum genap bulan. (Menurut Mochtar dalam
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan muda sebelum usia kehamilan 24 minggu.
bayi yang dilahirkan mengalami cerebral palsy. Penyebab paling sering dari
sedangkan pecahnya kulit ketuban pada usia kehamilan <37 minggu disebut
11
Ketuban Pecah Dini (KPD) kehamilan prematur. Ketuban pecah dini kehamilan
prematur terjadi pada 1% -3% dari seluruh kehamilan dan bertanggung jawab
untuk sepertiga dari semua kelahiran prematur. Ketuban pecah selama persalinan
Gemeli dan kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
Fisiologi dari kehamilan ganda yaitu dua ovum yang dibuahi pada saat
pemecahan disaat dini. Persalinan prematur pada kehamilan ganda dapat terjadi
uterus makin dini sehingga dimulailah proses Braxton Hicks, kontraksi makin
5. Oligohidramnion
Garmel, dkk. (2010) mengamati bahwa janin yang berkembang baik dengan
kurang bulan tiga kali lipat tetapi tidak ada resiko hambatan pertumbuhan di
B. Ibu
2. Diabetes mellitus
3. Preeklampsia/hipertensi.
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu dan
(IUGR), dan hipoksia akut. Preeklampsia menyumbang sekitar 15% dari semua
kelahiran prematur.
Preeklampsia/eklamspia didasari oleh beberapa teori, namun teori yang saat ini
paling banyak digunakan adalah teori iskemia plasenta, radikal bebas dan
endotel. Spasme pembuluh darah arteriola yang menuju organ penting dalam
kortisol dengan kadar yang tinggi ke dalam sirkulasi janin. Konsentrasi kortisol
saluran kemih dalam jumlah bermakna. Pada wanita hamil dikenal 2 keadaan
b. ISK simtomatik adalah ISK yang disertai gejala dan tanda klinik.
Lebih dari 30% penderita bakteriuria simtomatis yang tidak diobati akan
rendah sekitar 1,5 sampai 2 kali lipat. Faktor risiko meningkatnya infeksi saluran
menahan berkemih.
5. Stress psikologik
Setres merupakan suatu keadaan yang menuntut pada respon individu, karena
persalinan prematur. Selain fisik dan kesehatan ibu hamil, kondisi hamil saat
menjalani psikis juga memicu lancar tidaknya kehamilan. Tekanan batin atau
tekanan yang berat harus di hindari oleh wanita hamil karena dapat menjadi
kecelakaan atau kekerasan yang di alami selama mengisi juga berisi pemicu
kematian ibu dan morbiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Theresa O Scholl et. al,2012) bahwa pada ibu anemia memperlihatkan
adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kelahiran prematur p
pertumbuhan dan fungsi plasenta, ukuran plasenta yang kecil dan kandungan
DNA yang tereduksi. Hal ini menunjukan bahwa ukuran plasenta kecil maka
transfer zat gizi untuk janin rendah, akibatnya pertumbuhan janin terhambat
Konsumsi obat – obatan pada saat hamil, peningkatan penggunaan obat – obatan (
antara 11% dan 27 % wanita hamil, bergantung pada lokasi geografi telah
kongenital, ketidak mampuan belajar dan gejala putus obat pada janin. ( Bobak,
2004)
15
memainkan peranan penting pada kejadian dan hasil akhir bayi dengan berat lahir
Penelitian yang di lakukan oleh ( amiruddin R, 2006) menunjukan ibu – ibu yang
terpapar rokok baik ibu yang meroko maupun terpapar rokok selama kehamilan
dibandingkan dengan ibu yang tidak terpapar rokok selama kehamilan. Ibu hamil
yang terpapar rokok berpeluang melahirkan bayi prematur 43,6 %.( Amirruddin
R, 2006)
2. Pendek kurus
Pada usia kurang dari 20 tahun merupakan resiko tinggi kehamilan yang
mengancam keselamatan ibu dan bayi, hal ini disebabkan pada usia muda organ-
organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya belum optimal dan secara psikologis
belum tercapainya emosi dan kejiwaan yang cukup dewasa sehingga akan
ibu yang tua, terutama pada ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun merupakan
resiko tinggi pula untuk hamil karena akan menimbulkan komplikasi pada
umum hal ini karena adanya kemunduran fungsi fisiologis dari sistem tubuh
(Cunningham, 2006).
Bandung diperoleh hasil bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan
Hasil penilitian yang dilakukan oleh Ariana (2011) menemukan ibu yang tidak
melakukan pemeriksaan ANC memberi resiko 2,8 kali secara signifikan terhadap
tidak dapat mendeteksi secara dini masalah kesehatan yang terjadi. Hal ini
menunjukan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan ANC tidak dapat
upaya pencegahan stress ibu, yang akan berdampak terhadap persalinan prematur.
melahirkan prematur).
Perbedaan antara angka kelahiran prematur untuk orang berkulit hitam dan
berkulit putih tetap ada walaupun status sosioekonomi bukan merupakan suatu
faktor resiko. Hal ini menggambarkan fakta bahwa wanita berkulit hitam
17
dimana dari hasil pengujian menunjukan bahwa ibu bersalin yang mengalami
bandingkan dengan ibu bersalin yang tidak mengalami trauma ( Ariana, 2011)
B. Terjatuh
Setelah berhubungan badan, terpukul pada perut atau mempunyai luka bekas
oprasi/ pembedahan seperti bekas luka sc merupakan trauma fisik pada ibu yang
kehamilan adalah stres atau terlalu banyak pikiran sehingga kehamilan ibu
%. Hanya 1,65 % persalinan terjadi pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu
dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28 minggu. Namun, kelompok ini
merupakan dua pertiga dari kematian neonatal. Kesulitan utama dalam persalinan
prematur ialah perawatan bayi prematur, yang semakin muda usia kehamilannya
umur kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaitan dengan risiko kematian
perinatal. Pada kehamilan umur 32 minggu dengan berat bayi >1500 gram
keberhasilan hidup sebesar 80%. Pada umur kehamilan <32 minggu dengan berat
lahir <1500 gram angka keberhasilan hanya sekitar 59%. Hal ini menunjukkan
Permasalahan yang terjadi pada persalinan prematur bukan saja pada kematian
perinatal, melainkan bayi prematur ini sering pula disertai dengan kelainan, baik
kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek yang
sepsis, dan paten duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka panjang sering
berupa kelainan neurologik seperti serebral palsi, retinopati, retardasi mental, juga
dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik,
dengan melihat permasalahan yang dapat terjadi pada bayi prematur, maka
19
golongan yaitu :
b. Inflamasi/infeksi sistemik
c. Perdarahan plasenta
diagnosis ditegakkan. Tidak jarang kontraksi yang timbul pada kehamilan tidak
perdarahan, infeksi).
karena:
(KTG).
Kontraksi uterus 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali dalam satu jam, dan disertai
dan menilai kesejahteraan janin yang dapat dilakukan secara klinis, laboratoris,
Ibu hamil yang mempunyai risiko terjadi persalinan prematur dan atau
mencapai 4 cm.
berlangsung bila TBJ > 2000 gram atau kehamilan > 34 minggu.
adalah :
lebih lengkap
infeksi seperti KPD. Obat diberikan per oral, yang dianjurkan adalah : eritromisin
3 x 500 mg selama 3 hari. Obat pilihan lain adalah ampisilin 3 x 500 mg selama 3
Secara umum, semakin muda usia gestasi, semakin tinggi kemungkinan penyebab
infeksi, yang sering kali diikuti dengan persalinan dan pelahiran yang cepat.
Seksio sesarea bayi prematur sefalik tidak mengurangi morbiditas janin atau
trauma dan berkaitan dengan morbiditasnya. Sudah diterima secara umum bahwa
cara pelahiran yang usia gestasinya kurang dari 26 minggu, tidak akan mengubah
memperbaiki prognosis neonatus. oleh karena itu, biasanya tidak ada upaya yang
24
minggu.
Asuhan yang terampil diperlukan oleh ibu dan janin selama persalinan. Ibu
angka mortalitass perinatal yang tinggi memberi arti bahwa ibu dan pasangannya
lengkap tentang kemungkinan prognosis dan perlu tidaknya upaya resusitasi harus
dilakukan klinis senior yang terlibat dalam pemberian asuhan, dan tentu saja
orang tua. Pemantauan frekuensi jantung elektronik yang kontinyu sulit untuk
D. Metode Persalinan
sesarea tidak memberi prognosis yang lebih baik bagi bayi, bahkan merugikan
Ibu. Prematur janganlah dipakai sebagai indikasi untuk melakukan seksio sesarea.
Oleh karena itu, seksio sesarea hanya dilakukan atas indikasi obstetri.
Perawatan paripurna bayi prematur tidak hanya mengatasi kondisi medis yang
prematur rentan terhadap cedera, terapi yang tidak adekuat atau terlalu agresif,
meliputi:
Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan ketat karena bayi prematur mudah
baik metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas oleh sebab itu suhu
diluar rahim. Mereka juga memerlukan bantuan untuk tetap hangat dan
mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh. Satu cara untuk menolong bayi
mendapatkan kebutuhan ini adalah menjaga bayi tetap kontak kulit dengan
bayinya. Perawatan metode kangguru adalah satu cara agar BBLR terpenuhi
tubuh.
Bayi prematur seringkali tidak mendapat dukungan nutrisi yang cukup karena
prematur mengalami gangguan pertumbuhan setelah lahir dan sekitar 40-95% dari
27
bayi berat lahir rendah masuk dalam kategori kecil untuk usia kehamilan pada saat
pulang. Hal ini dikaitkan dengan luaran jangka pendek maupun panjang yang
buruk.
Bayi dengan usia gestasi >34 minggu umumnya dapat menyusu langsung dari ibu
karena refleks hisap dan menelannya sudah cukup baik. Bayi dengan usia gestasi
32-34 minggu memiliki refleks menelan yang cukup baik, namun refleks
menghisap masih kurang baik sehingga ASI dapat diperah dan dapat diberikan
dengan menggunakan sendok, cangkir, atau pipet. Sementara pada bayi dengan
usia gestasi <32 minggu belum memiliki refleks hisap dan menelan yang baik,
Bayi prematur rentan terhadap infeksi Rumah Sakit karena imaturitas sistem
imun, sering mendapat tindakan invasif, serta perawatan lama di Rumah Sakit,
makin rendah berat lahir dan usia gestasi, makin tinggi risiko infeksi. Septikemia
merupakan infeksi yang paling sering dijumpai di unit perawatan neonatus (45-
55%), diikuti oleh infeksi saluran pernapasan (6-30 %), dan infeksi saluran kemih
(8-18 %). Strategi pengendalian infeksi rumah sakit meliputi praktik kebersihan
tangan, pencegahan infeksi aliran darah akibat penggunaan kateter vena sentral,
Perawatan kulit dan pemberian nutrisi enteral (ASI). Kebersihan tangan telah
28
diketahui dapat mengurangi angka infeksi dan direkomendasikan oleh Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) sebagai metode yang paling efektif untuk
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
( Sarwono, 2013)
dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat
dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus
uteri.
3. Punggung dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian
panggul dan lutut ekstensi, sehingga kaki berada di atas dekat dengan
kepala
c. Presentasi bokong inkomplet adalah salah satu atau kedua panggul dan
salah satu atau kedua kaki atau lutut terletak di bawah bokong
sehingga kaki atau lutut merupakan bagian terendah di dalam jalan lahir
(Cunningham,2013.Obstetri Williams).
Komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin adalah sebagai berikut :
2. Trauma persalinan
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah
air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang, ataupun letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin
tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena bokong
dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong
dipaksa menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala
bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup
Dari banyak kasus tidak ada penyebab yang jelas untuk malpresentasi atau
yang dapat meningkatkan kejadian presentasi bokong. Bayi prematur dengan usia
gestasi < 37 minggu dan bayi post matur > 42 minggu sangat mempengaruhi
diantaranya :
1. multiparitas,
2. hamil kembar,
3. hidramnion,
4. oligohidramnion
oligohidramnion indeks cairan ketuban atau amnion fluid index ( AFI) <5 cm hal
gerakan janin di batasi dan janin terjebak dalam presentasi di asumsikan pada
5. hidrosefalus,
2. Tahap kedua : Fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusar sampai
lahirnya mulut.
3. Fase Ketiga : Fase lambat, karena kepala akan keluar dari ruangan
lengan ialah :
a. Klasik
b. Mueller
c. Lovset
33
d. Bickenbach
depan lahir.
manual.
Table 2.2
Langkah klinik
A. Persetujuan Tindakan Medik
B. Persiapan Sebelum Tindakan
I. PASIEN
1. Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
2. Mengosongkan kandung kemih, rektum serta membersihkan daerah
perineum dengan antiseptik
II. INSTRUMENT ( Bahan Dan Alat )
a. Perangkat untuk persalinan
b. Perangkat untuk resusitasi bayi
c. Uterotonika ( Ergometrin Maleat, Oksitosisn)
d. Anestesi Lokal ( Lidokain 2%)
e. Cunam piper. Jika Tidak ada , sediakan cunam panjang
f. Semprit dan jarum no 23 (Sekali pakai)
g. Alat – alat infus
h. Povidon lodin 10 %
i. Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
III. PENOLONG
1. Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kaca mata
pelindung
2. Cuci tangan hinga siku dengan sabun di bawah air mengalir
3. Keringkan tangan dengan handuk DTT
4. Pakai Sarung Tangan DTT
5. Memasang Duk
C. TINDAKAN PERTOLONGAN PERSALINAN PARTUS SUNGSANG
1. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai besarnya pembukaan,
35
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat
lahir kurang dari 2500 gram. ( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Saifuddin, 2010 ).
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) atau low birth weight infant ( LBWI ) adalah
bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. ( Asuhan
2. Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ), berat lahir < 1500 gram
3. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER) , berat lahir < 1000 gram.
Menurut Pantiawati ( 2010 ) bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi
minggu dengan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia
(SMK ).
2. Dismaturitas (small for gestasion age) adalah bayi baru lahir dengan
tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat,
pecah dini,
keras,dll.
38
2.3.4 Epidemiologi
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di negara-
kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%,
hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-
17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5
%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program
lanjut.
39
4. Pertambahan berat badan Ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya.
perdarahan antepartum.
seperti bayi yang kelaparan. Tanda- tanda bayi ini adalah tengkorak
Abdomen celung atau rata, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tali
abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus
3. Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intra
Pada bayi kecil untuk masa kehamilan (small for date) alat- alat
badan sama, karena itu akan lebih mudah hidup diluar rahim, namun
Berbagai komplikasi yang akan terjadi pada Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)
meliputi:
a. Hipotermi
Dalam kandungan, bayi berada dalam suhu lingkungan yang normal dan stabil
yaitu 36 C sampai dengan 37 C, segera setelah lahir bayi di harapkan pada suhu
pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi, hipotermi dapat terjadi karena
panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai,
lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf pengatur suhu tubuh,
permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badan sehingga
Tanda klinis hipotermi : Suhu tubuh dibawah normal, kulit dingin, akral dingin,
dan sianosis.
b. Hipoglikemia
sumber utama energi selama masa janin, glukosa yang diambil janin tergantung
dari kadar gula darah Ibu karena terputusnya hubungan plasenta dan janin
kadar gula darah 50 – 60 mg/dL selama 72 jam pertama, bayi berat lahir rendah
mencukupi, Hipoglikemia bila kadar gula darah sama dengan kurang dari 20
mg/Dl.
Tanda klinis hipoglikemia : gemetar atau tremor, sianosis, apatis, kejang, tangisan
gerakan putar mata, keringat dingin, hipotermia, gagal jantung dan henti jantung.
c. Perdarahan intracranial
4. Letargi
6. Apneu
d. Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalamai gawat janin
dengan keadaan Ibu, talipusat atau masalah pada bayi selama atau sesudah
perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka
a. Pengaturan suhu
Bayi dimasukkan dalam inkubator. Bila bayi dirawat dalam inkubator, maka suhu
untuk bayi dengan BB kurang dari 2 kg adalah 35oC, dan untuk bayi dengan berat
badan 2-2,5 kg adalah 34 oC, agar dia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar
Suhu inkubator dapat diturunkan 1 oC per minggu untuk bayi dengan berat badan
dengan suhu lingkungan 27-29 oC. Prematur mudah dan cepat sekali menderita
oleh permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat
43
badannya. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi ( 36ºC - 37ºC )
adalah dengan memasukkan bayi dalam inkubator dengan suhu yang diatur.
b. Makanan
Pada bayi prematur, refleks hisap, telan dan batil belum sempurna. Kapasitas
lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang,
disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori 110 kg/kal/hari
regurgitasi dan pneumonia aspirasi pada bayi BBLR maka hal-hal dibawah ini
tengkurap.
5. Air susu yang paling baik adalah ASI, bila bayi belum dapat
Bila ASI tidak ada, ganti susu dengan susu buatan yang
c. Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi bayi dan erat kaitannya dengan
daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan
Tabel 2.3 SOP Penatalaksanaan Bayi baru lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah
BAB III
Nama : Ny. V usia 16 tahun, Suku Bangsa Sunda, Agama Islam, Pendidikan
terakhir SD, pekerjaan ibu sebagai Ibu Rumah Tangga, golongan darah Ibu B,
Karawang
Nama Suami : Tn S usia 17 tahun, Suku Bangsa Sunda, Agama Islam, Pendidikan
terakhir SD, Golongan darah belum di periksa dan bekerja sebagai Buruh, Alamat
Karawang
tangga baru 3 bulan, serta ibu memiliki alergi makanan yaitu telor dan susu.
kehamilan 8 bulan, mengeluh nyeri perut bagian bawah dan mules – mules sejak
47
pukul 01 : 00 WIB , belum keluar air – air dan lendir bercampur darah dari jalan
lahir.
fisik pertama kali di Puskesmas pukul 09: 10 WIB. keadaan ibu baik, kesadaran
compos mentis, status emosional stabil dan hasil pemeriksaan tanda – tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/80 mmhg, Respirasi 20 kali/ menit, Suhu tubuh ibu
36,8C, Nadi 78 x/ menit , BB 60 kg, lingkar lengan atas 24,5 cm, serta dilakukan
presentasi janin yaitu bokong, DJJ 142 x / menit, HIS 2 x dalam 10 menit lamanya
34 detik, pembukaan 1 cm, ketuban utuh dan hasil laboratorium protein urine
lakukan rujukan karena sudah ada pembukaan dan sesuai HPHT usia kehamilan
ibu belum cukup bulan, serta hasil USG presentasi terbawah janin bokong,
menit, TFU : 26 cm, pada pemeriksaan leopold teraba bagian terbawah janin
menit, intensitas : sedang, DJJ 140 x/ menit , kekuatan sedang dan regular. Setelah
itu dilakukan pemeriksaan dalam, vulva vagina tidak ada kelainan, porsio teraba
terendah hodge II, tidak ada bagian yang menyertai. kemudian di lakukan
menggunakan patograf.
USG yaitu Usia kehamilan 33- 34 minggu, ketuban kurang cukup, presentasi
bokong. Setelah itu bidan melakukan pemeriksaan tanda- tanda vital ibu, TD :
intensitas: kuat. vulva vagina tidak ada kelainan. portio teraba tipis, pembukaan 6
cm, keadaan ketuban utuh , presentasi bokong, penurunan bagian terendah hodge
III dan tidak ada bagian yang menyertai. Selanjutnya dilakukan observasi
Pada pukul 12 : 00 WIB Ibu mengeluh mulas – mulas yang semakin sering dan
kuat, sudah keluar lendir bercampur darah, belum keluar air – air dari jalan lahir.
tidak ada kelainan, porsio teraba tipis, pembukaan 8 cm, ketuban utuh, presentasi
bokong, penurunan bagian terendah hodge III, tidak ada bagian yang menyertai,
pemeriksaan DJJ 146 x / menit serta bidan menganjurkan ibu tidur dengan posisi
Pada pukul 12: 30 WIB ibu mengeluh mules – mules yang semakin sering dan
merasa seperti ingin BAB, sudah keluar lendir bercampur darah, ketuban pecah
spontan bercampur mekonium serta sudah ada dorongan meneran, tekanan pada
anus, perineum menonjol dan vulva sudah membuka kemudian bidan melakukan
Lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan, presentasi bokong dan penurunan
setelah itu melakukan episiotomi setelah bokong membuka vulva dan perineum 5
Pukul 12: 50 WIB bayi lahir spontan tidak segera menangis, jenis kelamin
perempuan, apgar score pada 1 menit pertama dengan score 6 dan 5 menit kedua
penatalaksanaan langkah awal resusitasi pada bayi, plasenta lahir lengkap 6 menit
setelah bayi lahir dan di lakukan penjahitan perineum grade 2 dengan teknik
jelujur dan di lakukan observasi 2 jam post partum, serrta advise dokter yaitu
perawatan setelah 2 jam observasi dengan terapi obat cefadroxsil 2x 500 gr,Asam
Data yang terdapat pada buku kesehatan ibu dan anak, ibu hamil anak pertama
(G1P0A0), hari pertama haid terakhir ibu pada tanggal 20-8-2016, Taksiran
untuk yang pertama kali pada usia kehamilan 5 bulan, status TT : tidak pernah di
lakukan imunisasi TT, Tablet Fe yang ibu dapatkan selama kehamilan ± 60 tablet
tablet fe dengan air putih pada saat menjelang tidur 1x1 tetapi tidak rutin
pernikahan 3 bulan.
selama 3x pemeriksaan Ibu mengeluh mual, pusing, batuk, dan sering BAK,
51
untuk melakukan pemeriksaan golongan darah serta keluhann batuk yang ibu
kesejahteraan janin
Kenaikan berat badan Ibu selama hamil 8 kg selama kehamilan ibu di lakukan
minggu dengan hasil Hb:10,2 gr%, Protein urin negatif Glukosa Urine negatif
Pola makan Ibu 2 kali sehari porsi makan sedang, jenis makanan yang Ibu
konsumsi nasi, sayuran,mie instan. Ibu alergi mengkonsumsi telor, ibu minum
dalam sehari kurang lebih 8 gelas per hari ibu banyak mengkonsumsi minuman
bersoda. Perilaku kesehatan ibu sering mengkonsumsi obat – obatan warung dan
jamu, ibu mengatakan tidak menerima kehamilannya dan merasa tertekan karena
Jenis pakaian yang ibu gunakan selama kehamilan menggunakan baju pendek,
Celana jeans serta ikat pinggang. Pola aktivitas seksual ibu 3 kali dalam
seminggu, terakhir melakukan hubungan seksual 1 hari yang lalu, setalah 12 jam
03- 2017 ibu melakukan pemeriksaan USG di antar bidan desa dalam rangka
janin bokong, dan teraba adanya kontraksi tetapi tidak sering, sehingga dokter
pematangan paru karena sudah ada kontraksi, usia kehamilan ibu belum cukup
bulan , air ketuban kurang serta presentasi bokong. Bidan menganjurkan keluarga
untuk di lakukan rujukan ke rumah sakit akan tetapi keluarga menolak karena
perawatan nifas, setelah 6 jam masa nifas bidan menanyakan keluhan ibu, ibu
mengatakan masih terasa lemas setelah persalinan dan merasakan masih terasa
perih pada jahitan di kemaluan ibu. Bidan melakukan pengkajian data dan
pemeriksaan tanda- tanda vital ibu dengan hasil Nadi : 83 x / menit , Suhu : 36,7
ikterik, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan KGB,
tidak ada pembengkakan vena jugularis, payudara tidak ada benjolan, puting susu
menonjol, colostrum ada, TFU : 2 jari di bawah pusat, konsistensi uterus keras,
53
genetalia tidak ada odema, pengeluaran lochea rubra, luka perineum grade II,
keadaan luka perineum tidak ada tanda – tanda infeksi. Kandung kemih teraba
tidak penuh, setelah itu bidan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu untuk
belajar miring kanan dan miring kiri, menganjurkan ibu untuk tidak menahan
memberikan minum dan makan yang ibu inginkan agar keadaan ibu cepat pulih,
memberikan pendidikan kesehatan bahwa tidak ada makanan pantangan untuk ibu
nifas, menganjurkan makan putih telor minimal 4 dalam sehari dan banyak
mengkonsumsi lauk pauk. Serta bidan memberikan terapi obat sesuat advise
dokter.
perawatan nifas (KF 2) pada hari ke 3, ibu sudah tidak di pasang infus dan jumlah
cairan yang telah habis sebanyak 3 plabot, bidan mengatakan berdasarkan advise
dokter ibu sudah boleh pulang karena berdasarkan pemeriksaan keadaan ibu
menganjurkan ibu bahwa tidak ada pantangan makanan serta tidak ada pantangan
kencang, masih belum terbiasa menyusui, payudara sebelah kiri lecet dan ibu
tidak mengetahui jadwal kunjungan nifas serta bidan tidak melakukan kunjungan
54
konjungtiva sedikit pucat, payudara teraba kencang dan penuh, TFU sudah tidak
teraba , Pengeluaran Lochea serosa, keadaan luka perineum sudah kering dan
pemberian ASI eksklusif kepada bayi secara on demand setiap 2 jam sekali atau
apabila payudara teraba kencang dan penuh dan berikan ASI Eksklusif selama 6
selama nifas ke rumah bidan atau tempat pelayanan kesehatan terdekat apabila
bidan tidak datang untuk kunjungan rumah pada kunjungan selanjutnya yaitu
Pada hari rabu tanggal 5 april 2017 pukul 16 : 00 WIB KF 3, Hari ke 16 post
pelayanan kesehatan terdekat serta tidak ada bidan yang melakukan kunjungan
kerumah. Ibu mengeluh lemas dan keadaan payudarannya masih sedikit lecet dan
payudara terlihat lecet, TFU sudah tidak teraba, pengeluaran ASI lancar, keadaan
payudara sebelum menyusui dengan memijit puting susu hingga ASI keluar
kemudian oleskan pada bagian puting susu yang lecet, mengajarkan ibu cara
55
Pada tanggal 20 April 2017 pukul 10 : 00 WIB (KF 4 ) Hari ke 32 post partum,
keadaanya , ibu mengatakan tidak ada keluhan dan keadaan payudara ibu baik,
eksklusif .
Pada hari pertama tangggal 20 Maret 2017 Pukul 12: 50 WIB ( KN 1) bayi lahir
spontan segera menangis, warna kulit kemerahan, frekeunsi jantung > 100 x /
menit, pernafasan 42 x / menit , jenis kelamin perempuan, berat badan 2220 gram
, panjang badan 44 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 28 cm apgar score
pada 1 menit pertama dengan score 6 dan 5 menit kemudian dengan score 8, tali
pusat tipis, kulit tipis, GDS : 63 , kemudian bidan langsung membawa bayi ke
Pada hari ke dua tanggal 21 maret 2017 pukul 09 : 00 WIB bidan melakukan
pemeriksaan fisik dan observasi tanda – tanda vital, keadaan bayi sudah membaik,
bayi menangis kuat, tonus otot kuat, keadaan kulit tipis dan warna kulit
kemerahan, berat badan bayi mengalami kenaikan 2280 gram, panjang badan 44
cm, frekuensi jantung 146 x / menit , pernafasan 46 x / menit, suhu tubuh bayi
Bidan tetap melakukan observasi ketat tanda – tanda vital setiap 1 jam sekali,
serta tetap melakukan advise dokter : Terapi Ampicilin 2 x 100 mg, lanjutkan
asuhan PMK,
melakuakn pemeriksan fisik, keadan bayi sudah membaik, bayi menangis kuat,
tonus otot kuat, keadaan kulit tipis dan warna kulit kemerahan, berat badan bayi
mengalami kenaikan 2300 gram, panjang badan 44 cm, lingkar kepala 30 cm,
suhu tubuh bayi 36,9 c, pergerakan bayi aktif , bayi diberikan asi sebanyak 12 x
15 cc / oral. keadan tali pusat belum puput dan tidak ada tanda infeksi. Bidan
tetap melakukan observasi ketat tanda – tanda vital setiap 1 jam sekali. Serta tetap
melakukan advise dokter : Terapi Ampicilin 2 x 100 mg, lanjutkan PMK, Serta
Advise Dokter bayi boleh di lakukan rawat gabung dengan ibu serta sudah di
mengenai personal hygine serta pentingnya pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan
pada hari ke 10 , Rabu 29 Maret 2017 pukul 10 :00 WIB, ibu mengatakan tidak
ada kunjungan yang di lakukan bidan, serta penulis melakukan pemeriksaan fisik
di dapatkan hasil pemeriksaan keadaan bayi sudah membaik, berat badan bayi :
2450 gram, panjang badan : 44 cm, lingkar kepala 30 cm, linggkar dada 28 cm,
bayi menangis kuat, tonus otot kuat, keadaan kulit tipis dan warna kulit
menit, suhu tubuh bayi 36,7 c, tarikan dinding dada tidak ada, tali pusat sudah
puput pada hari ke 5, tidak ada infeksi tali pusat, pergerakan bayi aktif , system
saraf pada bayi normal, serta penulis memberikan pendidikan kesehatan mengenai
metode kangguru, personal hygine pada bayi, pemenuhan nutrisi bayi dengan
demand, dan menganjurkan ibu untuk menjemur bayi pada pagi hari.
Pada hari ke 15 ,Senin 3 April 2017 pukul 16:00 WIB, penulis melakukan ( KN
sudah membaik, berat badan bayi semakin membaik 2540 gram, panjang badan :
44 cm, lingkar kepala 30 cm, linggkar dada 28 cm, bayi menangis kuat, tonus otot
kuat. Keadaan kulit tipis dan warna kulit kemerahan, frekuensi jantung 146 x /
menit , pernafasan 42 x / menit, suhu tubuh bayi 36,7 c, tarikan dinding dada tidak
ada, pergerakan bayi aktif , system saraf pada bayi normal, serta penulis
3.2 Pembahasan
Dari data pemeriksaan ibu berusia 16 tahun selama kehamilan ibu memeriksakan
yang ibu dapatkan selama kehamilan ± 60 tablet dan menjelang persalinan tablet
fe tersisa banyak ± 25 tablet. Kenaikan berat badan Ibu selama hamil 8 kg Serta
yaitu pada saat usia kehamilan 28 minggu dengan hasil Hb:10,2 gr% dan
terdiagnosa Anemia
persalinan preterm sebelumnya, usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun, Faktor fisik,
oligohidramnion.
Pada usia kurang dari 20 tahun merupakan resiko tinggi kehamilan yang
mengancam keselamatan ibu dan bayi, hal ini disebabkan pada usia muda organ-
organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya belum optimal dan secara psikologis
belum tercapainya emosi dan kejiwaan yang cukup dewasa sehingga akan
59
Hasil penilitian yang dilakukan oleh Ariana (2011) menemukan ibu yang tidak
melakukan pemeriksaan ANC memberi resiko 2,8 kali secara signifikan terhadap
Hal ini menunjukan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan ANC tidak
terutama upaya pencegahan stress ibu, yang akan berdampak terhadap persalinan
prematur.
kematian ibu dan morbiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kelahiran prematur
pertumbuhan dan fungsi plasenta, ukuran plasenta yang kecil dan kandungan
DNA yang tereduksi. Hal ini menunjukan bahwa ukuran plasenta kecil maka
transfer zat gizi untuk janin rendah akibatnya pertumbuhan janin terhambat
pada Ny.V adalah Usia ibu yang masih muda sehingga kurang mengetahui
60
Berdasarkan pengkajian lama pernikahan ibu 3 bulan, aktivitas ibu selama awal
kehamilan melakukan pekerjaan dan aktivitas berat, prilaku kesehatan ibu sering
asap rokok dan sering mengkonsumsi minuman bersoda, ibu tidak menerima
kehamilannya dan merasa tertekan karena hamil di luar nikah. Jenis pakaian yang
ibu gunakan selama kehamilan menggunakan baju pendek, celana jeans serta ikat
pinggang. Pola aktivitas seksual ibu 3 kali dalam seminggu, terakhir melakukan
hubungan seksual terakhir 1 hari yang lalu, setelah 12 jam melakukan hubungan
Konsumsi obat – obatan pada saat hamil: peningkatan penggunaan obat – obatan (
antara 11% dan 27 % wanita hamil, bergantung pada lokasi geografi telah
Kongenital, ketidak mampuan belajar dan gejala putus obat pada janin ( Bobak,
2004)
memainkan peranan penting pada kejadian dan hasil akhir bayi dengan berat lahir
terpapar rokok baik ibu yang meroko maupun terpapar rokok selama kehamilan
dibandingkan dengan ibu yang tidak terpapar rokok selama kehamilan. Ibu hamil
(Amirruddin R, 2006)
Setres merupakan suatu keadaan yang menuntut pada respon individu. Karena
persalinan prematur . selain fisik dan kesehatan ibu hamil, kondisi hamil saat
menjalani psikis juga memicu lancar tidaknya kehamilan. Tekanan batin atau
tekanan yang berat harus di hindari oleh wanita hamil karena dapat menjadi
kecelakaan atau kekerasan yang di alami selama mengisi juga berisi pemicu
Penelitian Arini ( 2010) Setelah berhubungan badan, terpukul pada perut atau
trauma fisik pada ibu yang mempengaruhi kehamilan. Sedangkan trauma psikis
yang dapat mempengaruhi kehamilan ibu adalah terjatuh, setres atau terlalu
pada Ny.V adalah faktor trauma fisik,konsumsi obat obtan warung dan (obat
menggugurkan kandungan), terpapar asap rokok serta setres yang ibu alami karen
Ibu mengalami trauma fisik yaitu terjatuh di depan rumah 1 hari sebelum
melahirkan dan setelah itu ibu merasakan sakit perut bagian bawah , Pola aktivitas
seksual Ibu 3 kali dalam seminggu, terakhir Ibu melakukan hubungan seksual satu
hari yang lalu, setalah 12 jam post coitus Ibu langsung merasakan kontraksi.
Menurut Cuningham dalam buku Obstetri Wiliams 2011, hal ini didasarkan pada
dimana dari hasil pengujian menunjukan bahwa ibu bersalin yang mengalami
bandingkan dengan ibu bersalin yang tidak mengalami trauma ( Ariana, 2011)
karena ibu mengalami trauma fisik terjatuh di depan rumah hingga merasakan ada
kontraksi
63
Pada saat persalinan sebelum rujukan sesuai advice Dokter Poned bidan
menganjurkan Ibu untuk istirahat dan tirah baring, dan Bidan melakukan
Menurut mochtar dalam buku Ilmu Kebidanan tahun 2013, beberapa langkah
surfaktan paru janin dengan kortikosteroid dan bila perlu dilakukan pencegahan
Menurut asumsi penulis penatalaksanaan bidan dalam sistem rujukan sudah baik
Ibu mengeluh mules – mules yang semakin sering , HIS adekuat, taksiran berat
janin 2320 gram dan pembukaan persalinan berlangsung cepat. Ketuban pecah
dengan tubuh bayi, kepala janin yang prematur secara proporsional akan lebih
besar dari pada kepala janin yang aterm. Badan dapat melewati cervix dan
panggul tapi bagian lunak jalan lahir tidak cukup berdilatsi untuk memberikan
ruang bagi kepala sehingga terjadi kemacetan. kedua, ada bukti statistik bahwa
bayi prematur dengan presentasi bokong lebih aman bila di lahirkan secara sectio
caesarea.
kulit ketuban sudah pecah, his adekuat dan taksiran berat badan janin < 3600
sesar tetapi terjadi proses persalinan yang sedemikian cepat, persalinan terjadi di
fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan bedah sesar, presentasi bokong yang
tidak terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada kehamilan
indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi kaki, hiperekstensi
kepala janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed consent, dan
persalinan.
presentasi bokong akan tetapi bidan dan dokter tidak mempertimbangkan usia
Berdasarkan hasi pengkajian pada kunjungan nifas KF 2 keadaan umum ibu baik,
Ibu mengeluh lemas, payudara sebelah kiri lecet, teraba penuh dan belum terbiasa
menyusui.
Menurut Mochtar dalam buku Ilmu Kebidanan tahun 2013, bendungan air susu
dapat terjadi pada hari kedua atau ketiga ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar karena
hubungan dengan bayi kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan
waktu menyusui.
Menurut penulis ibu mengalami lemas di sertai lecet pada payudara sebelah kiri
sesering mungkin, teknik menyusui ibu yang salah, serta ibu menyusui hanya
Ibu mengatakan tidak ada Bidan yang melakukan kunjungan nifas kerumah dan
Menurut standar pelayanan kebidanan, Standar 15 pelayanan bagi Ibu dan bayi
pada masa nifas, Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah
persalinan, untuk membantu proses pemulihan Ibu dan bayi melalui penanganan
tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang
mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan
Menurut penulis penatalaksanaan dan pelayanan Bidan pada masa Nifas kurang
prima karena Bidan tidak melakukan kunjungan selama ibu nifas dan tidak
kesehatan terdekat apabila bidan tidak melakukan kunjungan nifas, sehingga ibu
kurang pendidikan kesehatan mengenai masa nifas terbukti bahwa ibu mengalami
Pada pukul 12: 50 bayi lahir spontan, keadaan ketuban pecah spontan bercampur
mekonium. nilai apgar pada menit pertama 6 dan pada 5 menit kemudian 8
67
sehingga dapat digolongkan bahwa bayi mengalami asfiksia ringan serta bidan
menyatakan bahwa komplikasi yang akan terjadi pada bayi baru lahir rendah
Menurut penulis pada kasus ini asfiksia terjadi karena keadaan ketuban
Persalinan prematur , yaitu keadaan dimana bayi tidak bernapas secara spontan
dan teratur segera setelah lahir pada bayi dengan berat badan bayi yang rendah
Bayi lahir spontan, warna kulit kemerahan, tipis, jenis kelamin Perempuan,
tertutup banyak lanugo atau verniks, tali pusat tipis, kulit tipis, serta bayi
Menurut buku neonatologi 2010, bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37
minggu, verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang
buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni, dan kulit
Menurut asumsi penulis terbukti bahwa ibu mengalami persalinan prematur yaitu
3.2.5. Kualitas Asuhan Bidan Pada Masa Nifas dan Riwayat Kehamilan
68
P4K pada kontak pertama ibu dengan bidan, tidak ada tindak lanjut asuhan yang
Kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanaan persalinan yang aman dan
Menurut Asumsi penulis program P4K pada kasus ibu yang sejak awal kehamilan
dengan optimal terbukti bahwa ibu tidak mengetahui prograam P4K dan bidan
Ibu mengatakan tidak ada Bidan yang melakukan kunjungan nifas kerumah dan
Menurut standar pelayanan kebidanan, Standar 15 pelayanan bagi Ibu dan bayi
pada masa nifas, Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah
persalinan, untuk membantu proses pemulihan Ibu dan bayi melalui penanganan
tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang
69
mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan
Menurut penulis penatalaksanaan dan pelayanan Bidan pada masa Nifas kurang
prima karena Bidan tidak melakukan kunjungan selama ibu nifas dan tidak
kesehatan terdekat apabila bidan tidak melakukan kunjungan nifas, sehingga ibu
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
faktor post coitus karena sel sperma mengandung prostaglandin yang dapat
obat- obatan, pengaruh volume air ketuban, presentasi bokong, serta faktor psikis ,
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan sistem rujukan SI JARI EMAS akan
dengan prinsip dan SOP, serta kehamilan pada Ny V tidak bisa di pertahankan
karena kontraksi yang semakin sering dan kuat, sehingga kehamilan tidak bisa di
persalinan prematur di Rumah sakit baik. bidan sudah memberikan asuhan sesuai
4.1.5 Kuantitas dan kualitas kunjungan ANC Ny. V Kurang baik karena
optimal karena bidan tidak memberikan fasilitas asuhan secara prima sehingga
pada Ny.V kurang baik karena pada masa nifas bidan tidak melakukan kunjungan
4.2 SARAN
Dari hasil penelitian ini, maka muncul beberapa saran untuk pihak-pihak
tertentu,diantaranya:
prematur dengan presentasi sungsang dan bayi baru lahir dengan BBLR dengan
mengikuti aturan yang terdapat pada standar operasional prosedur, terutama pada
persalinan pasien dan dapat menilai tindakan yang harus dilakukan pada pasien
rumah kepada pasien sesuai standar kunjungan nifas atau menganjurkan pasien
untuk datang melakukan pemeriksaan agar pasien tetap terpantau jika ada
72
indikasi atau masalah pada masa nifas maupun perawatan bayi baru lahir
berikutnya.
kasus persalinan prematur dan komplikasi yang terjadi sesuai dengan SOP serta
DAFTAR REFERENSI
Amiruddin, Ridwan ( 2006) Resiko Asap Rokok dan Obat – Obatan Terhadap
Kelahiran Prematur Di RS Fatimah Makasar, Jurnal Medika Nusantara Jurusan
Epidemiologi, Fakultas Kesmas,Universitas Hasanuddin.
http/www.pasca,unhas.ac.id.di unduh 4 mei 2017.
Ayu.Ida. 2010. “ Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta.EGC
Bobak low dermilk dan jensen. 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas. EGC
Depkes R.I. 2013.” Pelayanan Kesehatan ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan”.Jakarta
Oxorn, Harry, William R. Forte. 2010” Ilmu Kebidanan Patologis & Fisiologis
Persalinan” Yogyakarta. Yayasan Essentia Medic
kehamilan 8 bulan, belum pernah keguguran, mengeluh sakit perut bagian bawah dan sudah
terasa mules - mules tetapi sejak pukul 01.00 malam, belum keluar air – air dan lendir
bercampur darah dari jalan lahir, Ibu jatuh di depan rumah 2 hari yang lalu dan pergerakan janin
Dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif meliputi pengkajian biodata dan
pemeriksaan fisik
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Berdasarkan data sekunder yang terdapat di buku kia Ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan 3 x selama hamil, ibu mengetahui kehamilannya pada usia kehamilan 5 bulan dengan
78
melakukan pemeriksaan urine HCG sendiri di rumah,.Hari Pertama Haid Terakhir pada tanggal
25 juli 2016, Taksiran persalinan tanggal 2 mei 2017, tidak mendapatkan imunisasi TT di
tangan selama kehamilan, Pergerakan janin yang di rasakan aktif. Tidak ada riwayat kehamilan
dan persalinan yang lalu, pada awal kehamilan ibu merasakan pusing dan mual, hubungan
seksual terakhir 1 hari yang lalu dan jatuh di depan rumah dua hari yang lalu sehingga sering
Pada Pukul 09: 10 WIB di lakukan pemeriksaan di Puskesmas oleh bidan. Keadaan ibu
baik, kesadaran compos mentis, status emosional stabil, hasil pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmhg, Respirasi 20 kali/ Menit. Suhu tubuh ibu 36,8c dan nadi 78 x/
Menit , Berat badan sekarang 60 kg dan berat badan sebelum hamil 52 kg , kenaikan berat badan
Pemeriksaan Kepala warna rambut hitam, tidak ada benjolan,Muka tidak pucat, tidak ada
oedema, Konjungtiva merah muda,Sklera putih, Hidung tidak ada polip, bersih tidak ada
pengeluaran, Fungsi pendengaran normal, Bibir tidak pucat, tidak ada caries, tidak ada
pembengkakan kelenjar tyroid, pembesaran EKG dan pembengkakan Vena jugularis. Payudara
simetris, bersih, puting susu menonjol, tidak ada benjolan,colostrum ada dan tidak ada
Pemeriksaan Abdoment bentuk perut tidak sesuai usia kehamilan, Sikatrik bekas oprasi
tidak ada. TFU : teraba 3 jari di atas pusat, 26 cm. ,Leopold I Teraba bagian bulat, Keras dan
melenting, Leopold II Kanan teraba bagian keras, Memanjang ada tahanan, Kiri teraba bagian
bagian kecil – kecil janin. Leopold III Teraba bulat, lunak, tidak dapat dilentingkan ( Teraba
79
Bagian Bokong ), Leopold IV Divergen, Perlimaan 4/5. TBJ 2325 gram, Frekuensi HIS 3x/10
menit, interval 2 menit, durasi 38 detik, intensitas sedang, DJJ 38 x / menit Regular.
Pada pemeriksaan ekstremitas tidak ada odema. Genetalia tidak ada oedema, varises tidak
ada, pembesaran Kelenjar Bartolin tidak ada, pengeluaran lendir bercampur darah, tidak ada
tanda infeksi, portio teraba menipis, pembukaan 1, Ketuban utuh, presentasi bokong,
denominator anus, penurunan hodge 1,bagian yang menyertai tidak ada, anus tidak ada
hemoroid.
Kemudian memberikan inform consent kepada keluarga bahwa sudah ada pembukaan
serta akan di lakukan rujukan karena presentasi janin bokong serta berdasarkan berdasarkan
HPHT Kehamilan ibu kurang bulan.Kemudian konsultasi dengan dokter poned dan melakukan
sistem rujukan dengan Gateway SI JARI EMAS. Sesuai advise gateway SI JARI EMAS
lakukan pemasangan infus RL 20 tpm, Segera lakukan rujukan Ke Rumah Sakit Umum Daerah
Ibu sampai di Rumah sakit pada pukul 10: 00 WIB Menggunakan Ambulance Puskesmas
Telagasari dan dirujuk oleh bidan dan mahasiswa, dengan diagnosa rujukan sementara G1P0A0
Hamil 34- 35 minggu, Letak sungsang Oligohidramnion, Obat yang sudah di berikan tidak ada.
Dilakukan Pemeriksaan Di Ruang IGD Kebidanan Rumah sakit pada pukul 10:00 WIB.
hasil pemeriksaan di dapatkan TD : 110/ 70 mmhg, Suhu : 36,8, Nadi : 80 x / Menit, Respirasi :
20 x / Menit, TFU : 26 cm, pada pemeriksaan Leopold teraba bagian terbawah janin bokong,
Frekuensi his : 4 x/ 10 Menit interval his : 1 menit Durasi : 42 x / Menit intensitas : sedang,
DJJ 140 x/ Menit , kekuatan sedang dan regular. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dalam, vulva
vagina tidak ada kelainan, porsio teraba tipis, pembukaan 4 cm, Ketuban utuh, presentasi
bokong, Denominator anus, penurunan bagian terendah hodge II, Tidak ada bagian yang
80
Pada Pukul 11: 00 WIB Ibu dipindahkan ke ruang bersalin untuk dilakukan Pemeriksaan
penunjang (USG), di dapatkan hasil pemeriksaan usia kehamilan ibu 33 – 34 minggu, Ketuban
cukup, Presentasi janin bokong, Avdvise dokter lakukan pemasangan kaketer dan observasi HIS
dan DJJ. Frekuensi his : 5 x / 10 Menit Interval his 1 menit , Durasi His : 48 x / Menit , intensitas
kuat dan frekuensi DJJ 142 x/ Menit,Regullar. Vulva vagina tidak ada kelainan. Portio teraba
tipis ,Pembukaan 6 cm, keadaan ketuban utuh , presentasi bokong, Penurunan bagian terendah
hodge III dan tidak ada bagian yang menyertai. Selanjutnya dilakukan observasi kemajuan
Pada Pukul 12:30 WIB ketuban pecah spontan bercampur mekonium dan Ibu mengeluh
mules mules semakin sering dan tidak tertahan, kemudian dilakukan pemeriksaan dalam, teraba
pembukaan lengkap, advise dokter lakukan pelepasan kateter, pimpinan meneran sesuai SOP
pukul 12: 50 WIB bayi lahir spontan tidak segera menangis Jenis kelamin : perempuan, apgar
score pada 1 menit pertama dengan score 6 dan 5 menit kedua dengan score 8 , bayi mengalami
asfiksia ringan, bidan melakukan penatalaksanaan langkah awal resusitasi pada bayi,plasenta
lahir lengkap 6 menit setelah bayi lahir dan di lakukan penjahitan perineum grade 2 dengan
teknik jelujur dan di lakukan observasi 2 jam post partum.serta advise dokter yaitu observasi
keadan ibu, observasi jumlah perdarahan, pindahlan pasien ke ruang perawatan setelah 2 jam
observasi post partum dengan terapi obat cefadroxsil 2x 500 gr,Asam mefenamat 3x 500 gr dan
sf 1 x 360 gr.
81
Perawatan nifas, Setelah 6 jam masa nifas bidan menanyakan keluhan ibu, ibu
mengatakan masih terasa lemas setelah persalinan dan merasakan masih terasa perih
pada jahitan di kemaluan ibu. bidan melakukan pengkajian data dan pemeriksaan
tanda- tanda vital ibu dengan hasil Nadi : 83 x / menit , Suhu : 36,7 C, Respirasi 19 x/
menit, TD : 120 / 70 Mmhg,Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, tidak ada
pembengkakan vena jugularis, payudara tidak ada benjolan, puting susu menonjol,
colostrum ada, TFU : 2 jari di bawah pusat, Konsistensi uterus keras, genetalia tidak
ada oeema,pengeluaran ochea rubra, luka perineum grade II, Keadaan luka perineum
tidak ada tanda – tanda infeksi. serta teraba kandung kemih tidak penuh, Setelah itu
bidan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu untuk belajar miring kanan dan
miring kiri, menganjurkan ibu untuk tidak menahan kencing serta belajar kekamar
mandi sendiri, menganjurkan keluarga untuk memberikan minum dan makan yang ibu
inginkan agar keadaan ibu cepat pulih, memberikan pendidikan kesehatan bahwa tidak
ada makanan pantangan untuk ibu nifas, menganjurkan makan putih telor minimal 4
dalam sehari dan banyak mengkonsumsi lauk pauk. Serta bidan memberikan terapi
perawatan nifas ( KF 2 ) Pada hari ke 3, bidan menanyakan keluhan ibu, ibu merasa
keadaannya lebih baik, Bidan melakukan pemeriksaan fisik. Tekanan Darah : 120/ 80
Kontraksi uterus Keras, Genetalia tidak ada tanda – tanda infeksi, pengeluaran lochea
rubra, keadaan luka perineum baik jahitan mulai kering, asi sudah keluar lancar, ibu
konsultasi dengan dokter, berdasarkan advise dokter ibu sudah boleh pulang karena
perkembangan keadaan ibu baik. Sebelum ibu pulang bidan memberikan pendidikan
bahwa tidak ada pantangan makanan serta tidak ada pantangan untuk istirahat pada
siang hari, bidan memberikan terapi obat untuk perawatan di rumah sesuai advise
dokter yaitu cefadoxil 2x1,Asam mafenamat 3x1, Sf 1x1. Serta menganjurkan ibu
Pada tanggal 29 maret 2017 pukul 10 : 00 WIB (KF 2), Hari ke 10 masa nifas.
Berdasarkan hasil wawancara penulis, ibu mengeluh payudara terasa kencang dan
masih belum terbiasa menyusui, payudara terasa kencang dan nyeri tekan pada
payudara sebelah kiri dan lecet. Ibu tidak mengetahui jadwal kunjungan nifas dan bidan
1. Diet
83
Pola makan ibu 2x 1, porsi makan sedang, jenis makanan yang di konsumsi
nasi lauk pauk, lalap, tidak ada mkanan pantangan, perubahan pola mkan tidak
ada, ibu memiliki alergi makan telor. Minum dalam sehari 7-9 gelas (gelas
2. Pola istirahat dan tidur, ibu tidur siang 1 jam/ hari dan tidur siang kurang lebih
5- 6 jam/ hari, ibu sering terbangun di malam hari karena bayi rewel dan
ingin menyusu
3. Personal hygiene ibu Mandi 2 x sehari, Gosok gigi 2 x sehari, ganti pembalut
4-5 kali perhari, vulva hygine di basuh dari depan kebelakang setelah BAB
dan BAK, Ibu ganti pakain dalam 3 x sehari dan 2 x sehari ganti pakain
4. Eliminasi
BAK : 5 – 6 x/ hari, banyaknya 100 cc, tidak ada masalah
BAB : 1 x / Hari, konsistensi lembek, tidak ada masalah
5. Perilaku kesehatan
Ibu tidak mengkonsumsi obat – obatan terlarang, tidak mengkonsumsi
alkohol dan tidak ada obat yang sedng di konsumsi
6. Aktivitas yang sudah dilakukan ibu yaitu melakukan pekerjaan rumah dan
merawat bayi di bantu oleh sodara
B. Keadaan Psikososial
Keadaan psikologis ibu baik, hubungan dengan suami baik ,hubungan
dengan anggota keluarga baik, Tanggapan keluarga atas kelahiran bayi Baik,
hubungan dengan lingkungan baik, keadaan spiritual baik, tanggapan ibu
terhadap kelahiran anak baik, rencana ibu menyusukan bayi ASI ekslusif 6
bulan.
C. Pemeriksan Fisik
Kemudian penulis melakukan pemeriksaan fisik di dapatkan hasil Tekanan
darah : 110/ 70 mmhg, Nadi: 78 x / Menit, Respirasi : 20 x/ Menit, Suhu:
36,8C, Muka tidak pucat, Tidak ada oedema, konjungtiva merah muda dan
sklera putih, hidung tidak ada polip, bersih, tidak ada pengeluaran, telinga
bersih, tidak ada pengeluaran, fungsi pendengaran baik ,bibir tidak pucat, tidak
84
ada stomatitis, gigi tidak ada caries,gigi bagian depan bolong, tidak ada
pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar KGB, tidak
ada pembengkakan vena jugularis.
Payudara terlihat Simetris, tidak ada benjolan, Puting susu menonjol,
payudara teraba penuh, nyeri tekan dan lecet pada payudara sebelah kiri bentuk
perut membesar sesuai involusi, sikatrik bekas operasi tidak ada, TFU sudah
tidak teraba, genetalia tidak ada oedema, varises tidak ada, luka perineum sudah
kering, Pengeluaran Lochea alba, sehingga penulis dapat menegakkan
Diagnosa : Ny. V P1A0 Post Partum 10 hari Dengan Bendungan ASI
Masalah Potensial : Mastitis
Antisipasi Masalah Potensial : perawatan payudara
PLANNING (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan bahwa Ibu mengalami
Bendungan ASI karena payudara teraba tegang dan Penuh sehingga harus
dilakukan Perawatan payudara ( Breast Care)
E: Ibu mengerti penjelasan bidan dan terlihat senang mendengarnya.
2. Memberikan infomed concent kepada ibu bahwa akan di lakukan
perawatan payudara E: Ibu mengerti dengan tindakan yang akan di
lakukan
3. Menyiapkan Perlengkapan Perawatan Payudara
- Mencuci tangan dengan air mengalir
- Ambil kapas yang telah di basahi baby oil, bersihkan puting dan areola
mamae pada kedua payudara
- Basahi kedua tangan dengan baby oil
- Kedua telapak tangan di letakkan di antara kedua payudara
- Pengurutan dimulai ke arah atas samping,telapak tangan kiri ke arah sisi
kiri , telapak tangan kanan ke arah sisi kanan
- Pengurutan di teruskan ke samping bawah, selanjutnya melintang,
telapak tangan mengurut ke depan kemudian kedua tangan dilepas dari
kedua payudara
85
- Telapak tangan kirir menopang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan
kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu
- Telapak tangan menopang , payudara, tangan lainnya menggenggam dan
mengurut payudara dari pangkal ke arah putting susu
- Payudara di basuh dengan air hangat dan air dingin
- Setelah selesai rapihkan alat dan lakukan dekontaminasi
E: ibu mengerti dan merasa lebih nyaman
Pada hari rabu tanggal 5 april 2017 pukul 16 : 00 WIB( KF 3), Hari ke 16
masa nifas ibu mengatakan tidak memeriksakan keadaannya ke bidan atau
tempat pelayanan kesehatan terdekat, tidak ada bidan yang melakukan
Kunjungan kerumah. Payudara ibu tidak ada kelainan, ASI lancar.
Pada tangggal 20 Maret 2017 Pukul 12: 50 WIB bayi lahir spontan tidak segera
menangis, warna kulit kemerahan, frekeunsi jantung < 100 x / menit, pernafasan 38 x /
menit, apgar score pada menit pertama score 6 dan 5 menit kemudian score 8 ( bidan
melakukan penyedotan lendir) Jenis kelamin : perempuan, Berat badan 2220 gram ,
panjang badan 44 cm, Lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 28 cm, tali pusat tipis,
keadadan kulit tipis . GDS : 63 . Kemudian bidan langsung membawa bayi ke infarm
dengan dokter jaga, dokter mendignosa bayi mengalami asfiksia dan BBLR advise dokter
pukul 13 : 15 WIB yitu observasi keadaan umum bayi, pemberian Neo k 1 mg,
Lakukan PMK. Bidan di ruang perawatan bayi melaukan penatalaksaan bayi baru lahir
Pada Pukul 19 : 00 WIB bidan melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir 6
jam dengan hasil pemeriksan Suhu 36,7°C, berat badan 2240 gram, nadi 140 x/menit,
panjang badan 44 cm, respirasi 40 x/menit, lingkar kepala 30 cm, tidak ada caput
succedenum dan tidak ada cepal hematoma, mata simetris,konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterik, Lubang hidung ada, pernafasan cuping hidung ada, serta tidak ada
kelainan, palatum ada, gusi ada dan tidak ada kelainan, tidak ada pembengkakan kelenjar
getah bening, tidak ada pembengkakan tyroid, lingkar dada 28 cm, tarikan dinding dada
tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak ada, pembesaran hepar tidak ada, keadaan tali
pusat nomal tidak ada tanda infeksi, genetalia normal, anus berlubang, System Saraf,
Refleks sucking kurang merespon, Refleks tonic neck Kurang aktif, Refleks
rooting ada, Refleks swallowing merespon. Refleks graps ada ,Refleks babynski
merespon. Bidan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan berat badan rendah
perawatannn tali pusat dan menjaga ketat keadaan bayi untuk mengantisifasi bayi
melakukan pemeriksan fisik, Keadan bayi sudah membaik, bayi menangis kuat, tonus
otot kuat, keadaan kulit tipis dan warna kulit kemerahan, Berat badan bayi mengalami
kenaikan 2300 gram, panjang badan 44 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 28 cm.
frekuensi jantung 148 x / menit , pernafasan 48 x / menit, suhu tubuh bayi 36,9 c,
pergerakan bayi aktif , bayi di berikan asi sebanyak 12 x 15 cc / oral. Keadan tali pusat
belum puput , tidak ada tanda infeksi. .bidan melakukan penatalaksanana BBLR Sesuai
90
advise dokter : Terapi Ampicilin 2 x 100 mg, lanjutkan PMK, Serta Advise Dokter bayi
boleh di lakukan rawat gabung dengan ibu serta sudah di perbolehkan pulang karena
berdasarkan hasil pemeriksaan keadaan bayi sudah baik. Sebelum bayi pulang bidan
ekslusif pada 6 bulan pertama kehidupan bayi secara on demand. Serta pendidikan
Pada hari ke 10 , Rabu 29 Maret 2017 pukul 10 :00 WIB, ibu mengatakan tidak
ada kunjugan yang di lakukan bidan, serta Penulis melakukan pemeriksaan fisik di
Keadaan bayi baik, Berat badan bayi : 2450 gram, panjang badan : 44 cm, suhu
36,5C,Nadi 138 x/ Menit, Respirasi 20 x/ menit, Pemeriksaan kepala ubun ubun kecil
datar, lingkar kepala 30 cm, tidak ada kelainan, Konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik, lubang hidung ada, tidak ada pernafasan cuping hidung, warna bibir merah
muda, palatum ada,lidah bersih, gusi ada, letak telinga terhadap mata simetris, tidak ada
pengeluaran cairan / sekret, tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada
pembengkakan tyroid, bentuk dada simetris, linggkar dada 28 cm, putting susu menonjol,
tidak ada tarikan dinding dada, abdoment simetris, tidak ada pembesaran hepar, keadaan
tali pusat sudah puput pada hari ke 5, tidak ada tanda tanda infeksi tali pusat, gerakan
aktif, jumlah jari lengkap, genetalia tidak ada kelainan, bayi menangis kuat, tonus otot
kuat, keadaan kulit bayi tipis dan warna kulit kemerahan dan mengelupas,system saraf
PLANNING (P)
pemeriksaan bahwa bayi mengalami kenaikan berat badan dan panjang badan
Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai pemberian asi sampai bayi 6 bulan
dan menganjurkan ibu memberikan asi secara on demand agar berat badan bayi
badan rendah dengan metode kangguru yaitu dengan memposisikan bayi di atas
perut ibu dengan posisi katak agar tubuh bayi kontak langsung dengan ibu serta
tetap jaga kehangatan bayi agar bayi tidak kehilangan panas dan memberikan
informasi bahwa metode kangguru ini bisa di lakukan oleh semua anggota
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan suhu bayi dengan menjemur bayi
dengan telanjang pada pagi hari yaitu pukul 07:00 selama 10 – 15 menit agar bayi
tidak kuning dan menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi E: ibu
Memberitahu pada ibu dan keluarga mengenai tanda – tanda bahaya pada bayi
yaitu
- Bayi tidak BAB selama 3 hari dan tidak BAK selama 24 jam
Apabila ibu menemukan tanda tanda bahya tersebut pada bayi maka ibu dan
pertolongan pertama .
Pada hari ke 15 , Senin 3 April 2017 pukul 16 :00 WIB, ibu mengatakan tidak
ada kunjungan yang di lakukan bidan dan tidak melakukan pemeriksaan ke tempat
pemeriksaan:
Keadaan bayi baik, bayi disusui secara on demand, lama setiap kali tidur 1-2
jam/ Hari, bayi terbangun apabila BAB,BAK dan lapar, hubungan ibu dan bayi baik
Berat badan bayi: 2540 gram, panjang badan : 44 cm, suhu 36,5 c, Nadi 138 x/ Menit,
Respirasi 20 x/ menit, bayi menangis kuat, tonus otot kuat, keadaan kulit tipis dan
kemerahan, Pemeriksaan kepala ubun ubun kecil datar, lingkar kepala 30 cm, tidak ada
kelainan, Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, lubang hidung ada, tidak ada
pernafasan cuping hidung, warna bibir merah muda, palatum ada,lidah bersih, gusi ada,
letak telinga terhadap mata simetris, tidak ada pengeluaran cairan / sekret, tidak ada
pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada pembengkakan tyroid, bentuk dada
simetris, linggkar dada 28 cm, putting susu menonjol, tidak ada tarikan dinding dada,
abdoment simetris, tidak ada pembesaran hepar, keadaan tali pusat baik, tidak ada tanda
tanda infeksi tali pusat, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, genetalia tidak ada kelainan,
system saraf pada bayi normal. Serta penulis dapat menegakan diagnosa
PLANNING ( P)
Memberitahu hasil Pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
bahwa keadaan bayi dalam keadaan baik dan bayi mengalami kenaikan berat badan
Memberitahu kepada ibu bahwa harus mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi dengan sabun dibawah air mengalir , serta mencuci tangan setelah
Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai pemberian asi sampai bayi berumur 6
bulan dan jangan memberikan makanan tambahan apapun seperti susu formula, madu,
riwayat berat badan lahir rendah yaitu dengan metode kangguru kepada keluarga
yaitu dengan memposisikan bayi di atas perut ibu dengan posisi katak agar tubuh bayi
kontak langsung dengan ibu serta tetap jaga kehangatan bayi agar bayi tidak
kehilangan panas dan memberikan informasi bahwa metode kangguru ini bisa di
lakukan oleh semua anggota keluarga E: Ibu mengerti dengan informasi yang di
sampaikan
6. Memberitahu pada ibu dan keluarga mengenai tanda – tanda bahaya pada bayi yaitu
- Bayi tidak BAB selama 3 hari dan tidak BAK selama 24 jam
- Bayi kejang
Apabila ibu menemukan tanda tanda bahya tersebut pada bayi maka ibu dan
pertolongan pertama .
pelayanan kesehatan terdekat apabila bayi mengalami tanda bahaya di atas untuk
“Gambaran Penerapan Asuhan Kebidanan pada Ny. V G1P0A0 Gravida 34 Minggu dengan persalinan prematur
ibu ?
13. Apakah ibu memiliki riwayat jatuh selama kehamilan
dan apa yang ibu rasakan setelah terjatuh?
14. Kapan terakhir ibu melakukan hubungan seksual dan
apakah keluhan yang ibu rasakan ?
15. Apakah ada riwayat keluarga melahirkan kurang
bulan?
2. Penatalaksanaan Deteksi dini 16. Bagaimana cara bidan melakukan deteksi dini pada Pasien A1
persalinan prematur kasus persalinan prematur dengan posisi sungsang
Bidan Desa B1
oleh bidan pada ny V?
Keputusan rujukan 17. Setelah mendapatkan diagnosa Persalinan prematur
apa keputusan yang bidan lakukan ? Berikan alasan
dari keputusan tersebut ?
Pemasangan infus 18. Apakah bidan melakukan pemasangan infus pada saat
pra rujukan ?
Pemberian tokolitik 19. Apakah bidan memberikan obat tokolitik sebelum
rujukan ?Jika tidak ada alasannya ?
Proses rujukan 20. Bagaimana proses rujukan yang dilakukan oleh bidan?
3. Penatalaksanaan Pemeriksaan dan 21. Bagaimana pemeriksaan awal yang dilakukan di Bidan RS B2
persalinan prematur diagnosis awal rumah sakit ?
oleh tenaga 22. Bagaimana diagnosa yang diberikan oleh dokter ?,
kesehatan di RSUD apabila tidak sesuai dengan teori apa alasannya ?
Karawang Pemberian tokolitik 23. Apakah pasien di berikan obat tokolitik?
Kunjungan Nifas 30. Pada hari keberapa saja ibu mendapatkan kunjungan
(KF) nifas ?
31. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada
saat melakukan kunjungan ?
32. Apabila terdapat asuhan yang tidak diberikan, apa alasan
bidan tidak melakukannya ?
Kunjungan 33. Pada hari keberapa saja bayi ibu mendapatkan
Neonatus (KN) kunjungan neonatus ?
34. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada
saat melakukan kunjungan ?
35. Apabila terdapat asuhan yang tidak diberikan, apa
alasan bidan tidak melakukannya ?
100
101
“periksa kehamilan baru 3 kali bu selama kehamilan ,saya periksa ke bidan desa 2 kali
dan pemeriksaan USG 1 kali satu minggu sebelum lahiran di puskesmas telagasari bu”
(V1 22 -03- 2017)
4. Berapa Banyak obat penambah darah yang ibu dapatkan selama kehamilan dan berapa
banyak yang ibu konsumsi?
“Saya mendapatkan obat penambah darah 2 tempat kecil bu, 1 tempat pertama sudah
habis bu dan yang ke dua baru saya minum 5 bu”. (V1 22-03-2017)
“makanan apa aja bu yang ada, paling sering makan bakso,tahu tempe ,kadang sayuran
.kalau jualan bakso siang siang kan panas bu saya sering minum minuman bersoda kaya
marimas, sprite,coca-cola.”
(V1 29 -03-2017)
8. Apakah ibu memiliki penyakit yang pernah atau sedang di derita saat ini?
“Ngga punya. Di keluarga gak ada yang punya penyakit kaya gitu.” (VI 22-03-2017)
11. Apakah ibu mengkonsumsi obat obtan terlarang, meroka, jamu dan obat
menggugurkan kandungan ?
“ iya bu, saya malu hamil diluar nikah, waktu saya telah 4 atau 5 bulan gitu gak haid
saya sering pake jeans yang ketat dan sabuk pingang, saya iket kenceng banget bu
soalnya perut keliatan buncit , lalu saya sering minum minuman yang ada sodanya kaya
sprite, cocacola ,dan obat warung kaya bodrek dan oskadon karena saya sering pusing
bu, lalu pernah konsumsi obat yang katanya buat ngelancarin haid sama bisa buat
ngegugurin kandungan juga , saya dapet dari temen bu gak tau nama obatnya apa saya
cuma di kasih satu tapi tidak ada darah yang keluar. setelah itu saya test pack sendiri
ternyata saya hamil, saya pikir saya telat haid biasa. ( 29-03-2017)
12. Bagaimana perasaan ibu dan tanggapan keluarga mengenai kehamilan ibu ?
“saya takut dan malu banget saya hamil bu dan gak tau juga harus gimana,ketika mama
saya tau saya hamil, mama saya marah banget bu.dan keluarga saya minta pertanggung
jawaban dari pacar saya, saya menyesal saya bu kasian liat orang tua saya, saya pun
takut yang menghamili saya tidak bertanggung jawab maka saya berniat menggugurkan
kehamilan saya “ (V1 29-03-2017)
103
13. Apakah ibu memiliki riwayat jatuh selama kehamilan dan apa yang ibu rasakan setelah
terjatuh?
: “saya pernah mengalami jatuh bu di depan rumah 2 hari sebelum lahiran, saya lemes
ketika itu tanahnya licin bu habis ujan, saya jatuh ketika mengusir kucing, ke plesek bu
hingga saya duduk di tanah, sakit pantat dan perutnya bu “ (V1 22 -03-2017)
14. Kapan terakhir ibu melakukan hubungan seksual dan apakah keluhan yang ibu rasakan ?
“ saya malu bu. Hubungan kaya gitu malemnya bu, 1 hari sebelum lahiran waktu malam
minggu, awalnya gk ada keluhan apapun bu tapi lama kelamaan kerasa mules bu tapi
jarang, perut rasanya begah bu..” ( V1 29-03-2017)
1. Bagaimana cara bidan melakukan deteksi dini pada kasus persalinan prematur dengan
posisi sungsang pada ny V?
“ waktu itu ada pemeriksaan USG oleh dokter kandungan saya disuruh datang ke
puskesmas sama bu bidan.waktu saya hamil ada 8 bulanan” lalu disuruh di rujuk tapi
nggak bu, soalnya saya belum punya KTP (VI 22-03-2017)
“ iya Ibu langsung rujuk pasiennya ke poned, waktu ada program skrining USG
kehamilan resti di Puskesmas Telagasari satu minggu yang lalu ibu menyarankan pasien
datang untuk di lakukan USG, Karena waktu periksa hamil kerumah bu, Presentasi
janinnya bokong. Berdasarkan hasil USG seharsnya segera di rujuk neng pasiennya , ibu
udah menyarankan sama keluarga segera di rujuk soalnya sungsang dan
oligohidramnion tapi keluarga menolak pasiennya belum punya KTP, Surat Jaminan
Kesehatan, KIS,sama biaya .( B1 30-03-2017)
2. Setelah mendapatkan diagnosa Persalinan prematur apa keputusan yang bidan lakukan ?
Berikan alasan dari keputusan tersebut ?
104
“Bu bidan mah suruh langsung di rujuk bu, Katanya takut bayinya kenapa kenapa.”
(V1 29-03-2017)
“Ya ibu langsung rujuk ke rumah sakit . harusnya segera setelah ada usg waktu itu,
Karena kan kehamamilannya preterm,sungsang juga ya udah jangan pikir panjang
langsung rujuk ke RSUD.takut bayinya nanti asfiksia ” (B1 30-03-2017)
4. Apakah bidan memberikan obat tokolitik sebelum rujukan ?Jika tidak ada alasannya ?
“nggak teh gak di kasih.advise gatewaynya pemasangan infus aja langsung rujuk ” (B1
30-03-2017)
“Pertama ibu konsul dulu sama penanggung jawab poned. Ibu langsung hubungi jari
Emas dulu. Kalo prematur dan presentasinya sungsang emang suruh langsung rujuk ke
RSUD. Terus advise jari EMAS disuruh melakukan pemasangan infuse sebelum di rujuk
105
dan segera rujuk ke RSUD. Ibu langsung aja rujuk pasiennya pake ambulance puskesmas
(B1 30-03- 2017)
5. Bagaimana Asuhan Kebidanan yang di berikan pada pasien dengan riwayat persalinan
prematur pada masa nifas di RSUD Karawang ?
“Penatalaksanaan postpartum ya tetep sesuai advise dokter seperti pemberian obat
antibiotik, tapi asuhan kebidanannya lebih ke perawatan perineum, demonstrasi nutrisi yang
terpenting melakukan asuhan PMK ( Metode Kangguru) karenakan riwayat persalinan
106
prematur pasti bayinya kecil , sehingga harus di lakukan PMK untuk menjaga suhu tubuh
bayi agar tetap stabil ” (20-03-2017)
D. Kuantitas dan kualitas kunjungan kehamilan, nifas (KF) dan kunjungan neonatus (KN)
1. Berapa kali ibu melakukan kunjungan ANC selama kehamilan ini ?
“ baru 3 kali selama kehamilan .” (V1 29-03-2017)
“ tidak teratur periksa kehamilannya, selama kehamilan periksa kehamilan ke ibu baru 2
kali dan ke puskesmas 1 kali.” (B1 30-03-2017)
3. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada saat ibu melakukan kunjungan
kehamilan ?
“Tensi, timbang, terus diperiksa perutnya, sama suara jantung bayinya,diperiksa
darahnya bu tapi nggak pernah di imunisasi yang di lengan bu.” (V1 29-03-2017)
“seperti biasa neng Pertama tanyakan keluhan dulu. Setelah itu ya seperti biasa, di
timbang, terus periksa tekanan darah, diperiksa LILA pas awal pemeriksaan .Terus
periksa abdomen, leopold, terus DJJ. Kalo status TT-nya belum lengkap ya di TT. Periksa
lab mah sesuai indikasi. Setelah itu ya paling konseling.” (B1 30-03-2017)
4. Apabila terdapat asuhan yang tidak diberikan, apa alasan bidan tidak melakukannya ?
“Cek HIV ya. Kalo pemeriksaan HIV itu harus ke puskesmas neng. Karena untuk di BPM
alatnya tidak tersedia. Sama tidak diimunissi waktu itu tidak ada vaksinnya. Ibu
menyarankan berulang kali tapi tidak datang ke puskesmas sama pasienya periksanya
jarang ” (B1 30-03-2017)
“bidan nggak kunjungan nifas bu setelah pulang dari rumah sakit sampai sekarang
jugga” (V1 29-03-2017)
“Udah, kemaren udah ke bu bidan mau suntik kb.” (V1 20-04-2017)
“KF tidak kunjungan neng, ibu ada pelatihan jadi gk sempet .Biasanya ibu kunjungan
rumah cuma sampe hari ke 7 dan sering nganjurin pasiennya aja ke bpm ibu (B1 30-03-
2017)
6. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada saat pemeriksaan nifas ?
“periska biasa bu,kaya ditanya keluhan, di tensi,periksa perutnya sama luka perineum
sama sekalian di suntik kb bu ” (A1 29-03-2017)
“Yaa tanya keluhan terus kalo ada indikasi ya pasti di periksa biar lebih cepet neng. Di
periksa tensi ,abdomen,keadaan perineumnya dan pasiennya minta di suntik kb ” (B1 30-
03-2017)
“KN dan KF Nya kan bareng ya jadwalnya, ibu gak lakuin kunjungan ada pelatihan, ibu
sering nganjurin ibunya ke bpm neng,ya kalau sempet ibunya kunjungan paling sampai
hari ke 7.(30-03-2017)
8. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada saat melakukan kunjungan ?
“Tidak ada bidan yang kunjungan ke rumah bu”( 29 03-2017)
9. Apabila terdapat asuhan yang tidak diberikan, apa alasan bidan tidak melakukannya
“Tidak ada bidan yang kunjungan ke rumah bu “( 29-03-2017)
108
100/70 Fe 1x1
13-03-17 60 kg 35 mg 28 cm w 147 Puskesmas 2 mg
mmhg Kalk
109
PENDOKUMENTASIA KEGIATAN
110