Anda di halaman 1dari 12

JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No.

1, Juni 2020: 80 - 93

www.jurnalmandiri.com
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

ISSN : 2580-3220, E-ISSN : 2580-4588


J. Mandiri., Vol. 4, No. 1, Juni 2020 (94 - 104)
©2018 Lembaga Kajian Demokrasi
dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)
DOI : https://doi.org/10.33753/mandiri.v4i1.107

Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Tupperware


(Studi Kasus Ibu Rumah Tangga di Perumahan Kunciran, Tangerang)

Ivan Putranto
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
ivanputranto21@gmail.com
Kartoni
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
kartoni86@gmail.com

Abstrak

Penelitina ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Tupperware, mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Tupperware, dan mengetahui
pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian Tupperware. Metode yang digunakan
adalah deskriptif dengan pendekatan asosiatif. Sampling yang digunakan sampling jenuh, sedangkan untuk
mendapatkan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 60 responden yang kemudian dianalisis
pengaruh secara parsial dan simultan dengan menggunakan analisis regresi, koefisien determinasi serta
pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengaruh kualitas produk
terhadap keputusan pembelian sebesar 24,6%, pengaruh ini positif dan signifikan. Pengujian hipotesis
diperoleh thitung > ttabel atau (4,852 > 1.296) dan probability 0,000 < 0,1 H1 diterima artinya terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian sebesar 49,7%, pengaruh ini positif dan signifikan. Pengujian hipotesis diperoleh (6,370
> 1.296) dan probability 0,000 < 0,1 H1 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
harga terhadap keputusan pembelian. Hasil uji simultan kualitas produk dan harga memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan kontribusi pengaruh sebesar 40,4%. Pengujian
hipotesis diperoleh (23,457 > 2.80) dan probability 0,000 < 0,1 sehingga H1 diterima artinya terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Tupperware, harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware dan secara simultan
kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga dan Keputusan Pembelian

Abstract

This research aims to determine the effect of product quality on Tupperware purchasing decisions, determine
the effect of prices on Tupperware purchase decisions, and determine the effect of product quality and price on
Tupperware purchase decisions. The method used is descriptive with an associative approach. Sampling used
saturated sampling, while to get data done by distributing questionnaires to 60 respondents who then analyzed
the influence partially and simultaneously using regression analysis, coefficient of determination and hypothesis
testing with t test and f test. The results showed that: The effect of product quality on purchasing decisions of
24.6%, this effect is positive and significant. Hypothesis testing obtained tcount> ttable or (4.852> 1,296) means that
there is a positive and significant effect between product quality on purchasing decisions. The influence of prices

94
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

on purchasing decisions by 49.7%, this effect is positive and significant. Hypothesis testing is obtained (6,370>
1,296) meaning that there is a positive and significant influence between the price of the purchasing decision.
Simultaneous test results of product quality and price have a positive and significant influence on purchasing
decisions with a contribution of 40.4%. Hypothesis testing is obtained (23.457> 2.80), meaning that there is
a positive and significant influence between product quality and price on purchasing decisions. Based on the
results of the study it can be concluded that partially and simultaneously the quality and price of the product is
influences the purchase decision of Tupperware.

Keywords : Product Quality, Price and Purchase Decisions

PENDAHULUAN didapatkan dengan adanya pemasaran ramah


Kesadaran masyarakat akan pentingnya pe­ lingkungan adalah menghasilkan produk-produk
les­
tarian lingkungan semakin meningkat. Pe­ yang menggunakan bahan baku yang ramah
ning­­katan ini dilihat dari adanya kekhawatiran terhadap lingkungan.
terjadinya bencana yang mengancam lingkungan Tupperware adalah perusahaan multinasional
hidup, bukan hanya kesehatan, bahkan sam­pai yang memproduksi dan memasarkan produk
pada kelangsungan hidup manusia dan ketu­ plastik berkualitas untuk rumah tangga. Karak­
runannya. Beberapa konsumen mulai lebih teristik dari produk Tupperware adalah bersifat
selek­tif dalam melakukan pemilihan dan pem­ Eco Green Design, higienis serta ramah ling­
be­lian produk. Perubahan ini dijadikan peluang kungan. Produk Tupperware terbuat dari bahan
perusahaan untuk bersaing secara ketat untuk plastik berkualitas terbaik, produk plastik yang
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. berkualitas tinggi, higienis, aman dan sehat
Produsen sedikit demi sedikit mulai beralih me­ serta kedap udara, tidak mengandung zat kimia
ng­gunakan bahan baku produksi yang tidak beracun dan sudah memenuhi standar dari be­
merusak lingkungan atau dengan istilah lain bahan berapa badan dunia seperti FDA (Food and Drug
yang ramah terhadap lingkungan. Perusahaan Administration) Amerika, European Food Safety
yang menerapkan isu peduli terhadap lingkungan Authority (Eropa), Japan Food Safety Commision
hidup dalam aktivitas produksinya menimbulkan (Jepang), sehingga selain aman digunakan ber­
fenomena baru dalam dunia pemasaran berupa kali-kali untuk makanan dan minuman (Food
strategi pemasaran ramah lingkungan. Grade) juga ramah lingkungan, higienis serta eco
Pemasaran hijau merupakan topik yang design karena produk Tupperware yang rusak bisa
banyak dibicarakan saat ini. Banyak perusahaan didaur ulang menjadi produk lain seperti bang­
yang berpendapat bahwa pemasaran hijau meru­ ku plastik, pot tanaman, tempat sampah dan se­
pakan sebuah ide yang bagus dan berpotensi untuk bagainya.
kedepannya serta menerapkan sistem pemasaran Produk memiliki arti penting bagi perusahaan
ramah lingkungan guna untuk meningkatkan karena tanpa adanya produk perusahaan tidak
pen­jualan. Pemasaran hijau perlu diterapkan pa­ dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli
da dunia pemasaran dikarenakan adanya keter­ akan membeli produk jika merasa cocok, karena
tarikan para konsumen mengenai kepedulian produk harus disesuaikan dengan keinginan
ter­hadap lingkungan. Menurut Arseculeratne atau kebutuhan pembeli agar pemasaran pro­
and Yazdanifard (2014: 136) menyatakan konsep duk berhasil. Salah satu keunggulan dalam per­
pemasaran hijau mencakup karakteristik tertentu saingan ini terutama adalah kualitas produk
seperti pemasaran produk yang aman bagi ling­ yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
kungan, pengembangan dan pemasaran pro­duk konsumen, bila tidak sesuai dengan spesifikasi
yang dapat meminimalkan bahaya bagi ling­ maka produk akan ditolak atau tidak diterima.
kungan, memproduksi, mempromosikan, dan Kondisi pelanggan yang semakin kritis dalam hal
kemasan produk dengan cara yang sesuai sehing­ kualitas akan memaksa perusahaan untuk dapat
ga dapat melindungi lingkungan. Manfaat yang mempertahankan dan meningkatkan kualitas

95
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

pro­duk agar dapat bersaing dengan perusahan Twin Tulipware


5 Giant Canister Rp.216.000 Wadah Makanan Rp. 145.000
lain­nya. Frozzy cup (2)
Menurut Kotler dan Armstrong (2012: 283) 6
Large Mosaic
Rp. 131.000
Twin Tulipware Big
Rp. 98.000
Canister Tumbler (2)
arti dari kualitas produk adalah kemampuan
Medium Mosaic Twin Tulipware Food
7 Rp.109.000 Rp. 89.000
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, Canister Container Medium

hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabi­ Sumber: PT. Tupperware & Twin Tulipware

litas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan


reparasi produk juga atribut produk lainnya. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bah­
Kualitas produk, merupakan bagian terpenting wa produk Tupperware memiliki harga yang
dalam menunjang suatu penjualan produk di bervariasi tergantung dari ukuran produk ter­
sebuah perusahaan, begitu pun produk Tupper­ sebut. Jika dibandingkan dengan pesaingnya,
ware yang secara konsisten menjaga kua­ litas ber­dasarkan ukuran yang relatif sama maka
produknya agar konsumen yang membeli merasa pro­duk Tupperware memiliki harga yang lebih
puas setelah menggunakan produk ter­sebut. Salah tinggi. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi
satu cara produk Tupperware dalam menjaga keputusan pembelian karena ada pesaing yang
kua­ litas terhadap produk Tupperware adalah memliki harga lebih rendah. Harga yang mahal
dengan uji layak pakai setiap produknya sebelum jika diimbangi dengan kualitas produk yang ba­
dipasarkan, hal ini dilakukan agar produk dapat gus tentu juga akan menjadi pertimbangan bagi
bersaing dipasaran dan memiliki citra yang baik konsumen untuk memutuskan pembelian.
bagi konsumen. Permasalahan terhadap produk Dalam memahami perilaku konsumen, ter­
Tupperware masih banyaknya jenis plastik dapat banyak faktor yang mempengaruhi sese­
Tupper­ware yang tidak tahan panas untuk model orang dalam mengambil keputusan pembelian
lama, sehingga masih banyak konsumen yang suatu produk. Perilaku pembelian konsumen
ragu untuk membeli lagi, hal ini disebabkan seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyak­
karena banyaknya konsumen yang memutuskan nya rangsangan (stimulus) dari luar dirinya, baik
untuk beralih membeli produk industri pesaing. berupa rangsangan pemasaran maupun rang­
Selain kualitas produk, harga juga diduga dapat sangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan ter­
mempengaruhi keputusan pembelian. sebut kemudian diproses dalam diri, sesuai dengan
Harga merupakan salah satu penentu keber­ karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya di­
hasilan suatu perusahaan karena harga menen­ ambil keputusan pembelian. Karakteristik pri­
tukan seberapa besar keuntungan yang akan di­ badi konsumen yang dipergunakan untuk mem­
pe­roleh perusahaan dari penjualan produknya proses rangsangan tersebut sangat komplek, sa­
baik berupa barang maupun jasa. Menurut Hasan lah satunya adalah motivasi konsumen untuk
(2008: 298) berpendapat bahwa harga adalah mem­beli. Menurut Kotler and Keller (2008) ber­
segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan pendapat keputusan pembelian adalah tahap­an
oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, dalam proses pengambilan keputusan kon­sumen
me­manfaatkan sejumlah kombinasi dari barang dimana konsumen benar-benar akan mem­
be­serta pelayanan dari suatu produk. beli. Keputusan pembelian konsumen ke­rap kali
dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Pengam­
Tabel 1. Perbandingan Harga Tupperware & Twin Tulipware
bilan keputusan dalam membeli suatu produk
Jenis Produk
No
Tupperware
2017 2018 2019 tentunya berbeda karena berbagai perbedaan
1 Snack It Rp.150.000
Twin Tulipware
Rp. 120.000
yang terdapat pada produk dengan jenis yang
Bottle 750 ml
sama tapi merek dan spesifikasi produk yang
Twin Tulipware
2 Mosaic Bread Lover Rp. 95.000 Rp. 66.000
Tumbler 450 ml umum­nya berbeda. Keputusan penjualan tentu
3 Mosaic Sweet Saver Rp. 125.000
Twin Tulipware
Rp. 78.000 saja berkaitan dengan berapa banyak suatu pro­
Kotak Makan
Twin Tulipware TLT
duk dapat terjual. Berikut ini merupakan data
4 Mosaic Snack Stor Rp.155.000 Rp. 80.000
Spalsh 110 ml penjualan produk Tupperware:

96
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

Tabel 2. Data Penjualan Tupperware Pada penelitian asosiatif maka dapat dibangun suatu
PT. Hasta Husnul Khotimah Tangerang 2017 teori yang berfungsi untuk menjelaskan, mera­
Bulan Tahun 2017 malkan dan mengontrol suatu gejala”. Penelitian
Januari 270
ini bertujuan untuk menganalisa hubungan atau
Februari 250
tingkat pengaruh variabel bebas (kualitas produk
Maret 275
April 250
dan harga) terhadap variael terikat (keputusan
Mei 255
pembelian).
Juni 285
Juli 240 Populasi
Agustus 290 Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Sepetember 250 terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuan­
Oktober 354
titas dan karateristik tertentu yang di tetapkan
November 220
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
Desember 235
ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2014). Jadi po­
Jumlah 3.174
Sumber: Data PT. Hasta Husnul Khotimah Tangerang 2017
pulasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga
Bedasarkan tabel di atas menunjukan bah­ bukan hanya sekedar jumah yang ada pada objek/
wa penjualan Tupperware pada tahun 2017 ber­ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
sifat fluktuatif. Penjualan tertinggi pada bulan karateristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau
Oktober sebanyak 354 unit, tetapi pada dua dua objek itu. Dalam penelitian ini yang dijadikan
bulan terakhir mengalami penurunan penjualan populasi adalah ibu-ibu rumah tangga yang per­
di bulan November sebanyak 220 unit, dan pen­ nah menggunakan produk Tupperware yaitu se­
jualan bulan Desember sebanyak 235 unit. Data banyak 60 orang.
tersebut menunjukan bahwa pembelian Tupper­
ware pada setiap bulannya belum stabil, Sampel
Jika dilihat berdasarkan kualitas produk Sampel adalah bagian dari jumlah dan ber­
ma­ka produk Tupperware memiliki keungulan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
dari­pada produk pesaingnya. Hal ini tentu saja (Sugiyono 2012:81) sedangkan menurut Arikunto
berakibat pada mahalnya produk tersebut. Ke­ (2013: 174) berpendapat bahwa sampel adalah
dua aspek ini diduga kuat dapat mempengaruhi sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Peneli­
pembelian produk oleh konsumen. Berdasarkan tian ini mengambil teknik pengambilan sampel
uraian yang telah disampaikan di atas, muncul berfokus pada teknik Sampling Jenuh. Menurut
ma­salah apakah kualitas produk dan harga ber­ Sugiyono (2010:12) “Sampling Jenuh adalah tek­
pengaruh terhadap keputusan pembelian Tupper­ nik penentuan sampel bila semua anggota popu­
ware. lasi digunakan sebagai sampel. Adapun sampal
pe­nelitian ini sebanyak 60 orang.
METODE
Jenis Penelitian Analisis Data dan Uji Hipotesis
Jenis penelitian ini adalah assosiatif. Me­ 1. Rancangan Analisis
nurut Sugiyono (2016: 21), “Penelitian asosiatif a. Uji Validitas
merupakan penelitian yang bertujuan untuk me­ b. Uji Reliabilitas
ngetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam 2. Uji Asumsi Klasik
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu a. Uji Normalitas
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, b. Uji Multikolinearitas
me­ramalkan dan mengontrol suatu gejala”. Lebih c. Uji Autokoreasi
lanjut Sugiyono (2012: 44) menjelaskan “Dengan d. Uji Heteroskedastisi
3. Uji Regresi Linier Sederhana dan Regresi

97
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

Linier Berganda duk.


a. Uji Regresi Linier Sederhana (Uji 2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa
Statistik (t)) lama atau umur produk yang bersangkutan
b. Uji Regresi Linier Berganda (Uji F, ber­tahan sebelum produk tersebut harus di­
serentak/simultan) dengan analisis ganti. Semakin besar frekuensi pemakaian
Analysis of varian (ANOVA) konsumen terhadap produk maka semakin
c. Uji Koefesien Diterminasi besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to Specifications (kesesuaian
HASIL dan PEMBAHASAN dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana ka­
Kualitas Produk rakteristik operasi dasar dari sebuah produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283), memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen
“kualitas produk adalah kemampuan sebuah atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
pro­duk dalam memperagakan fungsiya, hal ini 4. Features (fitur), adalah karakteristik produk
ter­
masuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, yang dirancang untuk menyempurnakan
ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan re­pa­ fungsi produk atau menambah ketertarikan
rasi produk, juga atribut produk lainnya. Peru­ konsumen terhadap produk.
sahaan harus benar-benar memahami apa yang 5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas
dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang bahwa produk akan bekerja dengan memuas­
akan dihasilkan”. kan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) Semakin kecil kemungkinan terjadinya ke­
arti dari kualitas produk adalah “theeability ofaa ru­
sakan maka produk tersebut dapat di­
product to perform itssfunctions, it includes the andalkan.
product’s overallddurability, reliability, precision, 6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan
easeeof operationnand repair, andootherrvalued ba­gaimana penampilan produk bisa dilihat
attributes” yang artinya kemampuan sebuah pro­ dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari pro­
duk dalam memperagakan fungsinya, hal itu ter­ duk.
masuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, kete­
patan, kemudahan pengoperasian dan reparasi Harga
produk juga atribut produk lainnya. Kualitas Harga sebuah produk atau jasa merupakan
pro­duk (product quality) adalah salah satu sarana faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga
positioning utama pemasar. Tjiptono (2015:105) merupakan hal yang sangat penting yang diper­
mengemukakan bahwa: “Definisi konvensional hatikan oleh konsumen dalam membeli produk
dari kualitas adalah sebagai gambaran langsung atau jasa. Menurut Swastha (2010: 147), “Harga
dari suatu produk seperti performasi, keandalan, adalah jumlah uang (ditambah beberapa ba­
mudah dalam penggunaan estetika dan sebagai­ rang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
nya. Dalam definisi stratejik, kualitas adalah men­ dapatkan sejumlah kombinasi dari barang
segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan beserta pelayanannya”. Menurut Kotler dan Keller
atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009:
customer)”. 67), ”harga adalah salah satu elemen bauran pe­
masaran yang menghasilkan pendapatan, elemen
Indikator Kualitas Produk lain menghasilkan biaya. Harga merupakan ele­
Menurut Tjiptono (2011) indikator yang di­ men termudah dalam program pemasaran un­
gunakan untuk mengukur kualitas produk antara tuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bah­
lain: kan komunikasi membutuhkan banyak waktu”.
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan Sedangkan menurut Tjiptono (2012: 151) “har­
karakteristik operasi dasar dari sebuah pro­ ga adalah satuan moneter atau ukuran lain­nya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditu­

98
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

kar­kan agar memperoleh hak kepemilikan atau Tabel 3. Uji Validitas Kualitas Produk (X1)
pengunaan suatu barang atau jasa. Pengertian Item Pernyataan rhitung rtabel Keputusan
ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) 1 0,369 0,214 Valid

dalam pemasaran”. 2 0,525 0,214 Valid


3 0,405 0,214 Valid
4 0,334 0,214 Valid
Keputusan Pembelian
5 0,513 0,214 Valid
Pemahaman mengenai keputusan pembelian
6 0,452 0,214 Valid
konsumen meliputi bagaimana individu, kelom­
7 0,587 0,214 Valid
pok atau organisasi memilih, membeli, meng­ 8 0,601 0,214 Valid
gunakan dan tidak menggunakan barang dan 9 0,571 0,214 Valid
jasa. Memahami konsumen tidaklah mu­ dah 10 0,538 0,214 Valid

karena setiap konsumen memutuskan pem­ Sumber: Data diolah

be­lian tertentu yang berbeda-beda dan sangat


Tabel 4. Uji Validitas Harga (X2)
bervariasi. Menurut Fandy Tjiptono (2014: 21)
Item Pernyataan rhitung rtabel Keputusan
“keputusan pembelian adalah sebuah proses di­ 1 0,484 0,214 Valid
mana konsumen mengenal masalahnya, mencari 2 0,517 0,214 Valid
informasi mengenai produk atau merek tertentu 3 0,421 0,214 Valid
dan mengevaluasi seberapa baik masing-ma­ 4 0,448 0,214 Valid

sing alternatif tersebut dapat memecahkan ma­ 5 0,469 0,214 Valid


6 0,495 0,214 Valid
salahnya, yang kemudian mengarah kepada ke­
7 0,665 0,214 Valid
putusan pembelian”.
8 0,612 0,214 Valid
9 0,573 0,214 Valid
Proses Keputusan Pembelian 10 0,517 0,214 Valid
Menurut Kotler dan Keller (2014: 176) “Proses Sumber: Data diolah

keputusan pembelian merupakan proses dimana


konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan Tabel 5. Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Item Pernyataan rhitung rtabel Keputusan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
1 0,524 0,214 Valid
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pem­
2 0,546 0,214 Valid
belian, yang dimulai jauh sebelum pembelian 3 0,256 0,214 Valid
aktual dilakukan dan memiliki dampak yang la­ 4 0,649 0,214 Valid
ma setelah itu.” 5 0,432 0,214 Valid
6 0,556 0,214 Valid
7 0,637 0,214 Valid
8 0,516 0,214 Valid
Gambar 1. Proses Keputusan Pembelian 9 0,396 0,214 Valid
10 0,534 0,214 Valid
Sumber: Data diolah
Hasil
Uji Validitas
Untuk menguji validitas setiap instrumen, Uji Reliabilitas
rumus yang dipakai adalah koefisein korelasi pro­ Uji validitas menggunakan Alpha Cronbach
duct moment dengan taraf signifikansi α = 0,1 atau dilakukan dengan membandingkan antara nilai
(10%), artinya tingkat kepercayaan pengujiannya rhitung dengan nilai rtabel. Nilai rtabel dalam penelitian
adalah 90%. Kriteria pengujian validitas jika nilai ini dengan 60 responden adalah 0,214. dengan
rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dikatakan taraf signifikansi α = 0,1 (10 %) dengan tingkat
valid, jika nilai rhitung < rtabel, maka butir pernyataan kepercayaan pengujiannya adalah 90%. Adapun
dikatakan tidak valid. kriteria uji reliabilitas adalah jika nilai rhitung >
rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan

99
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

dikatakan reliabel, jika nilai rhitung < rtabel dan nilai Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Collinearity Statistic
r negatif, maka butir pernyataan dikatakan tidak Coefficientsa
reliabel. Standard-
Unstandardized Collinearity
ized Coef-
Coefficients Statistics
Model ficients t Sig.
Std. Toler-
Tabel 6. Reliabilitas Variabel Independen dan Variabel Dependen B
Error
Beta
ance
VIF

Variabel rhitung rtabel Keputusan (Constant) 11,685 4,166 2,805 ,007


Kualitas Produk (X1) 0. 632 0.214 Reliabel 1 Kualitas Produk ,250 ,123 ,246 2,036 ,046 ,658 1,521
Harga (X2) 0. 694 0.214 Reliabel Harga ,492 ,120 ,497 4,112 ,000 ,658 1,521
Keputusan Pembelian (Y) 0. 733 0.214 Reliabel a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah Sumber: Data diolah

Uji Normalitas Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai


Uji normalitas dilakukan dengan One-Sample Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing
Kolmogorov-Smirnov Test. Jika didapat nilai variabel bebas memiliki nilai toleransi < 1 dan
signifikan > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai VIF < 10, dengan demikian model regresi ini
data berdistribusi normal secara multivariate. tidak ada multikolinearitas.

Tabel 7. Hasil Uji Statistik Uji Autokorelasi


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Untuk mengetahui adanya autokorelasi dila­
Unstandardized
Residual
kukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan
N 60 membandingkan nilai Durbin-Watson dengan
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000 kriteria atau pedoman dalam interpretasi Durbin-
Std. Deviation 2,94476939 Watson (DW test)
Most Extreme Differences Absolute ,092
Positive ,092 Tabel 9. Hasil Uji Autokorelasi
Negative -,077 Model Summaryb
Test Statistic ,710 Adjusted Std. Error Durbin-
Model R R Square
Asymp. Sig. (2-tailed) ,694 R Square of the Estimate Watson

a. Test distribution is Normal. 1 ,672a ,451 ,432 2,93531 1,912


b. Calculated from data. a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk
Sumber: Data diolah b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui hasil Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di
Kolmogrov-Smirnov menunjukkan angka 0,710 atas, model regresi ini tidak ada autokorelasi,
dengan tingkat signifikansi yang berarti berada hal ini dibuktikan dengan nilai Durbin-Watson
di atas 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan sebesar 1,912 yang berada diantara 1,550 – 2.460.
bahwa variabel telah terdistribusi secara normal.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan
melihat nilai Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (VIF). Adapun sebagai prasyarat
adalah jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value
> 1 maka terjadi gejala multikolinearitas, jika nilai
VIF < 10 dan nilai tolerance value < 1 maka tidak
terjadi gejala multikolinearitas.

Gambar 2. Grafik Scatter Plot Hasil Uji Heteroskedastisitas

100
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

Berdasarkan hasil gambar di atas, titik-titik Tabel 11. Hasil Uji t Variabel Harga (X2)
pada grafik scatterplot tidak mempunyai pola Coefficientsa
penyebaran yang jelas atau tidak membentuk pola- Unstandardized
Standardized Coefficients
Coefficients
pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar Model
Std.
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, B
Error
Beta t Sig.

dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa (Constant) 15,564 3,804 4,092 ,000
1
tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada Harga ,634 ,100 ,642 6,370 ,000

model regresi sehingga model regresi ini layak a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah
dipakai.

Uji Regresi Linier Sederhana (Uji t parsial) Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung
Untuk pengujian hipotesis variabel kualitas > ttabel (6,370 > 1.296), hal itu juga dibuktikan
produk (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan dengan signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan de­mi­
pembelian (Y) dilakukan dengan uji statistik t kian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
(uji secara parsial). Dalam penelitian ini digu­ me­nunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
na­ kan kriteria signifikansi 10% (0,1) dengan positif dan signifikan secara parsial antara harga
mem­bandingkan thitung dengan ttabel yaitu sebagai ter­
hadap keputusan pembelian pada produk
berikut: Tupperware.
a) Jika thitung < ttabel: berarti H0 diterima dan H1
ditolak Uji Regresi Linier Berganda (Uji F simultan)
b) Jika thitung > ttabel: berarti H0 ditolak dan H1 Untuk pengujian pengaruh variabel kualitas
diterima produk, harga dan keputusan pembelian secara
Adapun untuk menentukan besarnya t tabel simultan terhadap kepuasan pelanggan pada
dicari dengan menggunakan rumus berikut ini : produk Tupperware, dilakukan dengan uji
ttabel = tα.df (Taraf Alpha x Degree of Freedom) statistik F (uji simultan) dengan signifikansi 10%
α = tarif nyata 10 % dan membandingkan antara nilai Fhitung dengan F
df = (n-2), maka diperoleh (60-2) = 58 tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
ttabel = 1,296 a) Jika Fhitung < Ftabel : berarti H0 diterima dan
H1 ditolak
b) Jika Fhitung > Ftabel : berarti H0 ditolak dan
Tabel 10. Hasil Uji t Variabel Kualitas Produk (X1)
Coefficientsa
H1 diterima
Unstandardized
Untuk menentukan besarnya Ftabel dicari
Standardized Coefficients
Model
Coefficients dengan ketentuan df = (n-k-1), maka diperoleh
Std.
B
Error
Beta t Sig. (60-3-1) = 56, jadi Ftabel = 2,800
(Constant) 19,389 4,201 4,616 ,000
1
Kualitas Produk ,547 ,113 ,537 4,852 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Tabel 12. Hasil Uji F Simultan
Sumber: Data diolah ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung Regression 404,220 2 202,110 23,457 ,000b

> ttabel (4,852 > 1,296), hal itu juga dibuktikan 1 Residual 491,113 57 8,616

dengan signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan demi­ Total 895,333 59


a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
kian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
b. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
Sumber: Data diolah
positif dan signifikan secara parsial antara kua­
litas produk terhadap keputusan pembelian pada Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai
produk Tupperware. Fhitung lebih besar dari Ftabel atau (23.457 > 2.800),

101
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

hal tersebut juga diperkuat dengan signifikansi produk yang tinggi akan meningkatkan
0,000 < 0,1. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 keputusan pembelian. Berdasarkan nilai thitung
diterima. Artinya terdapat pengaruh positif dan > ttabel (4,852 > 1.296), hal itu juga dibuktikan
signifikan secara simultan antara kualitas produk dengan signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan
dan harga terhadap keputusan pembelian pada demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal
produk Tupperware. ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan secara parsial
Uji Koefesien Diterminasi antara kualitas produk terhadap Keputusan
Koesfisien Determinasi (Kd) dipergunakan pembelian pada produk Tupperware. Hasil
untuk mengetahui seberapa besar tingkat hu­ penelitian ini konsisten dengan penelitian
bungan atau pengaruh antara variabel kualitas Mariana, (2015) dimana dalam penelitiannya
pro­duk (X1) dan harga (X2) terhadap variabel ke­ menghasilkan kesimpulan bahwa produk
putusan pembelian (Y). terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian, dan
Tabel 13. Koefiisien Determinasi Variabel ini sesuai dengan pendapat Kotler dan
Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2)
Armstrong (2012) dimana “Kualitas produk
Model Summaryb
Adjusted Std. Error Durbin-
men­ cerminkan semua dimensi penawaran
Model R R Square
R Square of the Estimate Watson produk yang menghasilkan manfaat (benefits)
1 .672a .451 .432 2.935 1.912
bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik
a. Predictors: (Constant), Harga (X ), Kualitas Produk (X )
2 1
berupa barang atau jasa ditentukan melalui
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
dimensinya”.
Sumber: Data diolah
2. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pem­
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai belian
R-square (koefisien determinasi) sebesar 0,451 Berdasarkan hasil statistik dapat diketahui
maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas bahwa pengaruh harga (X2) terhadap kepu­
produk (X1) dan harga (X2) berpengaruh terhadap tusan pembelian (Y) Berdasarkan diperoleh
variabel keputusan pembelian (Y) pada produk nilai sebesar 0,497 maka dapat disimpulkan
Tupperware sebesar 45,1% sedangkan sisanya bahwa variabel harga (X2) berpengaruh
54,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
di­teliti dalam penelitian ini. sebesar 49,7% sedangkan sisanya 50,3%
dipengaruhi oleh faktor ain. Hal ini me­
Pembahasan nunjukkan bahwa harga yang tinggi akan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, me­ningkatkan keputusan pembelian. Ber­da­
maka dapat diungkapkan pembahasan pengaruh sarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung > ttabel
kualitas produk dan harga terhadap keputusan (6,370 > 1.296), hal itu juga dibuktikan dengan
pembelian sebagai berikut: signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan demikian
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
Keputusan Pembelian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan hasil statistik dapat diketahui yang positif dan signifikan antara harga
bahwa pengaruh kualitas produk terhadap terhadap keputusan pembelian pada produk
keputusan pembelian sebesar 0,246 maka Tupperware. Hasil penelitian ini konsisten
dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas dengan penelitian Christy Jacklin Gerung
produk (X1) berpengaruh terhadap variabel dkk, (2017) dimana dalam penelitiannya
keputusan pembelian (Y) sebesar 24,6% meng­ hasilkan kesimpulan bahwa produk
sedangkan sisanya 75,4% dipengaruhi oleh terbukti berpengaruh positif dan signifikan
variable lain yang tidak diteliti dalam pene­ terhadap keputusan pembelian, dan ini
litian ini. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sesuai dengan pendapat Tjiptono (2012)

102
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

“har­ga adalah satuan moneter atau ukuran yang berarti kualitas produk dan harga
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang ditukarkan agar memperoleh hak keputusan pembelian
kepemilikan atau pengunaan suatu barang
atau jasa ditentukan dengan dimensinya. SIMPULAN
3. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
Terhadap Keputusan Pembelian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan Kualitas produk (X1) berpengaruh terhadap
bahwa kualitas produk (X1) dan harga (X2) keputusan pembelian (Y) sebesar 24,6 %. Hal ini
berpengaruh positif terhadap keputusan menunjukkan bahwa kualitas produk yang tinggi
pembelian pada produk Tupperware, berda­ akan meningkatkan keputusan pembelian. Dari
sarkan hasil perhitungan regresi dapat di­ pengujian hipotesis diperoleh t nilai thitung > ttabel
peroleh persamaan regresinya Y = 11,685 + (4,852 > 1.296) , hal itu juga dibuktikan dengan
0,250X1 + 0,492X2. Hasil analisis regresi ini signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan demikian maka
menunjukkan koefisien dari masing-masing H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan
variabel bertanda positif dan memiliki hu­ bahwa terdapat pengaruh yang positif dan sig­
bungan yang searah, artinya semakin baik nifikan secara parsial antara kualitas produk
kualitas produk dan harga maka akan ter­hadap Keputusan pembelian. Harga (X2) ter­
semakin baik pula keputusan pembelian pada hadap keputusan pembelian (Y) sebesar 49,7 %.
produk Tupperware. Sebaliknya, semakin Hal ini menunjukkan bahwa harga yang tinggi
rendah kualitas produk dan harga maka akan akan meningkatkan keputusan pembelian. Dari
semakin rendah pula keputusan pembelian pengujian hipotesis diperoleh thitung nilai thitung > ttabel
pada produk Tupperware. Kontribusi penga­ (6,370 > 1.296) , hal itu juga dibuktikan dengan
ruh kualitas produk dan harga adalah sebe­ signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan demikian maka
sar 0,404 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan
variabel kualitas produk (X1) dan harga (X2) bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
berpengaruh terhadap variabel keputusan signifikan secara parsial antara harga terhadap
pembelian (Y) pada produk Tupperware keputusan pembelian. Kualitas produk dan
sebesar 40,4% sedangkan sisanya 59,6% di­ harga berpengaruh positif terhadap keputusan
pengaruhi oleh faktor lain. Dari pengujian pembelian dengan persamaan regresi Y = 11,685 +
hipotesis menggunakan uji statistik, diper­ 0,250X1 + 0,492X2. Semakin tinggi kualitas produk
oleh nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel atau dan harga maka akan semakin meningkatkan
(23,457 > 2.770), hal tersebut juga diperkuat keputusan pembelian. Demikian pula sebaliknya,
dengan signifikansi 0,000 < 0,1. Dengan jika kualitas produk dan harga rendah maka
demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya keputusan pembelian juga akan mengalami
terdapat pengaruh positif dan signifikan penurunan. Kontribusi pengaruh kualitas produk
secara simultan antara kualitas produk dan harga dan keputusan pembelian secara simultan
harga terhadap keputusan pembelian pada adalah sebesar 40,4 % sedangkan sisanya sebesar
pada produk Tupperware. Hasil penelitian ini 59,6 % dipengaruhi faktor lain. diperoleh nilai
konsisten dengan penelitian Anugrah Janwar Fhitung lebih besar dari Ftabel atau (23,457 > 2.800),
Tuwis, dkk (2016) dengan penelitiannya hal tersebut juga diperkuat dengan signifikansi
yang berkesimpulan bahwa terdapat penga­ 0,000 < 0,1. Dengan demikian H0 ditolak dan H1
ruh yang positif signifikan antara kualitas diterima. Artinya terdapat pengaruh positif dan
produk dan harga berpengaruh secara si­ signifikan secara simultan antara kualitas produk
mul­tan sebesar 68,3% terhadap keputusan dan harga terhadap keputusan pembelian
pembelian. Pengujian hipotesis secara si­
mul­tan diperoleh nilai sig sebesar 0.000

103
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, Juni 2020: 94 - 104

PENGHARGAAN Kotler, P. & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran,


Pada kesempatan kali ini penulis ingin Edisi 13. Jilid 1. Alih Bahasa. Bob Sabran.
mengu­ capkan terimakasih kepada semua yang Erlangga. Jakarta.
terlibat baik secara langsung maupun tidak lang­ Mariana. (2015). Pengaruh Kualitas Produk
sung yang tidak bisa penulis sebutkan satu per­ dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
satu. Terimakasih atas saran, masukan, dan ban­ Produk Pada Industri UKM Amplang UD.
tuan, semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi Sinar Rejeki di Samarinda. eJournal Ilmu
semua pihak. Administrasi Bisnis, Vol. 3 No. 2: 388-402
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandung: Alfabeta
Arseculeratne, D. and Yazdanifard R. (2014). How
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Green Marketing Can Create A Sustainable
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Competitive Advantage for A Business.
Swastha, B. (2010). Manajemen Penjualan:
International Business Research, Vol. 7, No.
Pelaksanaan Penjualan. Yogyakarta: BPFE
1, pp 130-137.
Tjiptono, F (2011). Service Management
Gerung, C. J., Sepang, J., & Loindong, S. (2017).
Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2.
Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi
Yogyakarta: CV Andi.
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran, Edisi Ke-
X-Trail Pada PT Wahana Wirawan Manado.
4. Yogyakarta: CV Andi.
Jurnal EMBA. Vol.5 No.2 Juni 2017, Hal.
Tunis, A.J., & Martina, S. (2016). Pengaruh
2221 - 2229
Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Hasan, A. (2008). Marketing. Jakarta: MedPress.
Keputusan Pembelian Di Thesecret Factory
Kotler, P. & Armstrong, G. (2012). Prinsip-prinsip
Outlet. Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016.
Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220.
Kotler, P. & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran.
Edisi Ketiga Belas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

104

Anda mungkin juga menyukai