Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riski Adi Utomo

NIM : 191571047

Prodi : Teknik Elektro (3)

Mata Kuliah : Instalasi Listrik

1. Istilah-istilah dari puil 2000


a) Arus Beban Lebih adalah arus lebih yang terjadi dalam sirkit pada waktu tidak ada
gangguan listrik. (overload current (of a circuit)) – IEV 826-05-07.
b) Arus Gangguan adalah arus yang mengalir di titik tertentu pada jaringan listrik karena
gangguan di titik lain pada jaringan tersebut. (fault current) – IEV 603-02-25.
c) Arus hubung pendek adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang
sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi
normal berbeda potensialnya. (short-circuit current) – IEV 441. Arus lebih karena
hubung pendek yang disebabkan oleh gangguan atau hubungan yang salah pada sirkit
listrik. (short-circuit current) – IEV 441. Arus yang mengalir di titik tertentu pada jaringan
listrik akibat hubungan pendek di titik lain pada jaringan tersebut. (short-circuit current)
– IEV 603-02-27.
d) Arus lebih adalah arus dengan nilai melebihi nilai pengenal tertinggi; (overcurrent) – IEV
151, 441. Setiap arus yang melebihi nilai pengenalnya; untuk penghantar, nilai
pengenalnya adalah Kemampuan Hantar Arus (KHA) penghantar yang bersangkutan.
(overcurrent) – IEV 826-05-06.
e) Arus pengenal adalah arus operasi yang mendasari pembuatan perlengkapan listrik.
Arus yang mengalir lewat terminal saluran suatu belitan transformator, yang diperoleh
dengan membagi daya pengenal oleh tegangan pengenal belitan tersebut dan faktor
fase yang tepat. (rated current (of a winding of a transformer)) – IEV 421-04-05.
f) Beban penuh adalah nilai beban tertinggi yang ditetapkan untuk kondisi pengenal
operasi. (full load) – IEV 151-03-16.
g) Hubungan pendek adalah hubungan antara dua titik atau lebih dalam suatu sirkit
melalui impedans yang sangat kecil mendekati nol. (short-circuit) – IEV 441.

2. Proteksi dari sentuh langsung dan proteksi dari sentuh tak langsung pada proteksi terhadap
kejut listrik berdasarkan puil 2000
a) Proteksi dari sentuh langsung Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari
bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh
langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
 mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
 membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang
lebih kecil dari arus kejut.
b) Proteksi dari sentuh tak langsung Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan
dari bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam
keadaan gangguan (sentuh tak langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
 mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
 membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu
nilai yang lebih kecil dari arus kejut listrik;
 pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat
terjadi gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui
badan yang bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya
sama dengan atau lebih besar dari arus kejut listrik.

3. Yang menentukan luas penampang penghantar


a. Kemampuan Hantar Arus (KHA) dari penghantar.
b. Jatuh tegangan yang diperbolehkan.
c. Temperatur Sekitar dan Sifat Lingkungan.
d. Kekuatan Mekanis Penghantar.
e. Kemungkinan perluasan.

4. Pemilihan jenis pengawatan dan cara pemasangannya


a) sifat lokasi;
b) sifat dinding atau bagian lain dari bangunan yang menyangga pengawatan;
c) dapat terjangkaunya pengawatan oleh manusia atau ternak;
d) tegangan;
e) stres elektromekanis yang mungkin terjadi karena hubung-pendek;
f) stres lain yang mungkin dialami oleh pengawatan itu selama pemasangan instalasi listrik atau
waktu pengoperasian.

5. Dalam memilih perlengkapan instalasi listrik, termasuk juga menentukan jenis, ukuran, tegangan
dan kemampuannya, harus diperhatikan hal berikut :
a. kesesuaian dengan maksud pemasangan dan penggunaannya;
b. kekuatan dan keawetannya, termasuk bagian yang dimaksudkan untuk melindungi
perlengkapan lain;
c. keadaan dan resistans isolasinya;
d. pengaruh suhu, baik pada keadaan normal maupun tidak normal;
e. pengaruh api;

6. Membuat gambar perencanaan untuk jalur listrik, untuk rumah baru yang dibangunn dari awal,
rencanakanlah posisi sakelar, stopkontak dan fitting lampu sebelum rumah dibangun karena
tahapan awal pemasangan listrik dilakukan setelah pemasangan bata dan sebelum pemasangan
plesteran tembok, saat itulah dipasang pipa-pipa untuk kabel listrik pada dinding yang belum
diplester.

Pemasangan pipa untuk kabel listrik, pasanglah pipa kabel di dinding yang belum diplester
berikut tedusnya, tedus ini adalah tempat untuk meletakkan sakelar atau stopkontak agar
menempel kuat di dinding tembok.Untuk dinding yang belum diplester maka untuk pemasangan
pipa ini plesterannya harus dilepas dulu dengan cara dibobok menggunakan pahat, ukurlah
ketinggian tedus yang sesuai dengan kebutuhan.

Pemasangan kabel jalur utama, pemasangan jalur utama ini di pasang mulai dari tempat
keluarnya kabel dari MCB sampai ujung stopkontak yang terakhir, jalur ini dipasang pada kayu
plapon melewati pipa listrik yang keluar dari tembok.

Penyambungan kabel lampu, sakelar dan stopkontak. Sambunglah semua kabel dengan benar
dan aman,ukurlah panjang kabel seoptimal mungkin, jangan sampai setelah dipasang ternyata
tidak mampu menjangkau sekrup terminal pada fitting lampu, sakelar atau stopkontak,
gunakanlah kabel yang sesuai dengan peruntukannya.

Pemasangan sakelar, dan stopkontak, pemasangan ini dilakukan setelah pipa listrik sudah
ditutup oles plesteran dan tembok sudah rapi dicat, tutuplah setiap sambungan yang terbuka
menggunakan isolasi khusus untuk kabel listrik, pasanglah setiap ujung kabel yang terpasang
pada setiap sekrup terminal dengan kuat untuk menghindari peerubahan letak yang
mengakibatkan konsleting dan tidak terkoneksinya arus listrik.

Pemasangan fitting lampu beserta lampunya, pasanglah fitting lampu dengan kuat menempel di
plapon karena fitting ini akan menahan beban sebuah lampu, pakailah fitting yang sesuai
dengan jenis lampu yang akan dipasang karena setiap lampu mempunyai panas yang berbeda-
beda, fitting lampu yang terbuat dari bahan plastik yang tipis mudah sekali meleleh oleh panas
lampu.

Proses uji coba, cobalah nyalakan MCB diikuti menyalakan seluruh lampu dan memasukkan
steker alat elektronik ke setiap stopkontak, pemasangan dianggap berhasil bila semua lampu
dapat dinyalakan dan dimatikan oleh sakelar secara normal dan semua stopkontak dapat
menyalakan/dipakai alat elektronis

7. Jumlah titik lampu


Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter
Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN
Light Loss Factor atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8
Coeffesien of Utillization
Jumlah Lampu dalam 1

Anda mungkin juga menyukai