Anda di halaman 1dari 1

Syaikh Ratib An Nablusy berkata, "tanda ilmu bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan pada Allah,

dan tanda ilmu yang membahayakan adalah yang membuat pemiliknya mencari celah untuk
menghindari aturan Allah."

Kamu tidak akan pernah lupa pada mereka yang memberi


kenangan terbaik, juga pada mereka yang memberi luka
terdalam. Berdamai dengan masa lalu bukanlah melupakan
mereka, namun dengan menerima dan berlapang dada. Sebab
akan selalu ada penerimaan dari hati yang lapang, dan selalu ada
kelegaan dari hati yang mengikhlaskan.
Selamat datang di zaman yang menuhankan kecerdasan. Walaupun secara tersurat kita tak
benar-benar mengatakannya, nyatanya dunia ini begitu memuja gelar; dibeli dan diburu.
Kalau demi ilmu yang dipakai untuk berkhidmat maka ia mulia, tapi kalau untuk berkhidmat
pada egonya, itu yang jadi problema.
Cerdas itu anugerah. Ia bisa memudahkan yang susah, menguraikan yang rumit, dan membantu
yang sulit. Tapi jadi bencana kalau cerdas untuk membohongi, memperalat dan memperdaya.
Itulah mengapa banyak Ulama bilang, bahwa kecerdasan bisa masuk dalam kategori "fitnah"
yang menyesatkan manusia.

kita salah memilih tempat berteduh, kita salah memilih tempat kembali. Sebaik-baik tempat
berteduh adalah keyakinan pada pertolongan Allah akan selalu ada, sebaik-baik tempat kembali
adalah doa-doa yang selalu kita langitkan, pada setiap sujud dan tangisan airmata.
Jangan pernah takut untuk memulai, jangan malu untuk memperbaiki, dan cobalah untuk tetap
berdiri dan bertahan, karena setiap kesusahan pasti akan ada kemudahan, dan pada setiap
hujan pasti ada reda

tulisan yang baik, tak mungkin keluar kecuali dari hati yang baik.
Kemampuan menulis adalah karunia dari Allah atas hati yang dijaga
agar selalu bersih, atas ikhtiar belajar dan latihan yang tak pernah letih.

Anda mungkin juga menyukai