NIM : 191571045
5. Sanksi bagi pelanggar telekomunikasi sesuai uud no 36 tahun 1999 adalah Barang siapa
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33
ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda
paling banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
6. Adalah perlatan perangkat keras ( hardware ) dalam sebuah struktur organisasi yang
mengandung nilai – nilai social, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan,
memproses dan salin tukar menukar informasi dengan individu – individu lain.
7. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya
9. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carrier (pembawa)
dimana parameter sinyal pembawa atau sinyal carrier digubah-ubah terhadap yang lain
(yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk
sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain.
10. Tujuan dari modulasi adalah untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari
pita spektrum yang rendah (base band) ke pita spektrum yang jauh lebih tinggi (band
pass)
11. Modulasi amplitudo (AM, Amplitudo Modulation), Modulasi frekuensi (FM, Frequency
Modulation), Modulasi Fasa (PM, Phase Modulation)
14. Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu
time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan.
Sedangkan Modulasi digital ialah suatu sinyal analog di modulasi berdsarkan aliran data
digital.
17. Pulse Code Modulation ( PCM ), Delta Modulation ( DM ), Adaptif Delta Modulation
( ADM ), On – Off Keying ( OOK )
18. Memisahkan gambar yang akan ditampilkan ke dalam tiga warna dasar merah, biru, dan
hijau dengan media kaca pemisah tiga warna. Setelah tahap pemisahan warna,
selanjutnya warna yang telah terpisah tadi diubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan
kemudian sinyal listrik tersebut dikombinasikan oleh alat khusus. Sinyal yang telah
terkombinasikan tadi lalu di terima oleh pesawat penerima (reciever) untuk kemudian
dimasukkan ke dalam Cathode Ray Tube (CRT) atau biasa disebut dengan tabung sinar
katode dan akhirnya gambar dapat ditampilkan di layar televisi.
19. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah
dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital,
siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak
dapat diterima lagi.
20. KELEBIHAN DBS :
1. Dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi biasa.
2. Penguatan untuk antena penerima parabola yang ada di bumi cukup kecil, sehingga
bisa menggunakan antena parabola dengan diameter relatif kecil.
3. DBS tidak memerlukan pemancar ulang melalui media transmisi sekunder seperti
transmitter terrestrial atau jaringan distribusi kabel.
4. DBS mampu menghindari efek ”spill over” (peluberan), karena DBS dapat
mempersempit daerah cakupan (misalnya negara tertentu).
5. Dengan sistem DBS dimungkinkan pengadaan siaran televisi dengan tingkat
ketajaman tinggi (HDTV), karena mempunyai lebar pita yang besar.
6. Harga sistem penerima DBS masih lebih murah dibanding dengan TVRO.
KEKURANGAN DBS :
1. Karena sifat penyiaran yang terpusat, maka DBS tidak bisa mengakomodir siaran-
siaran regional atau daerah.
2. Harga penerima DBS masih lebih mahal dibanding penerima TV biasa (rebroadcast).
3. Karena daya pancar yang dibutuhkan cukup besar, maka sistem DBS memerlukan
biaya investasi yang cukup besar pula.