Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ASPAMI DEKKY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030927575

Tanggal Lahir : 21 OKTOBER 1992

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4335 / ADMINISTRASI PERTANAHAN

Kode/Nama Program Studi : 50 / Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 50 / Samarinda

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 3 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ASPAMI DEKKY


NIM : 030927575
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4335 / ADMINISTRASI PERTANAHAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ-UT : SAMARINDA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bukit Harapan, 3 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Aspami Dekky
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Perlu adanya sistem pendaftaran tanah yang pelayanannya dalam hal ini dengan asas terjangkau
dalam arti, (Keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan
kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah, pelayanan yang diberikan dalam rangka
penyelenggaraan pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh pihak yang memerlukan). selain
dari pada itu juga sertifikat-sertifikat yang sudah keluar dari BPN saat ini dipegang oleh pengurus-
pengurus Desa hendaknya langsung diserahkan kepada yang bersangkutan. Karena masalah-
masalah ini sering kami alami.
Contoh :
Didesa kami adalah desa transmigrasi lokal tahun 1997, yang dimana warga lokal hanya berpindah
tempat dari desa A ke desa B, didesa kami, warganya masih banyak yang belum memiliki sertifikat
tanah, yang awalnya apabila kita berdomisili didesa tersebut kita mendapatkan tempat tinggal dan
lahan bersertifikat, tetapi kenyataannya adalah sertifikat tersebut digadai/dijual ke perusahaan oleh
oknum pengurus desa, sehingga pada saat perusahaan masuk ke desa kami tentu saja ini menjadi
masalah bagi kami. Lahan-lahan habis digusur, Ini lah yang sering terjadi di desa-desa. Oleh
karena itu perlu adanya pemimpin-pemimpin yang berakhlak dan berhati mulia sehingga kedepan
dalam menjalankan amanah dipemerintahan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
Birokrasi hanya nama, didalamnya pasti ada oknumnya.

2. Dasar dan sumber hukum utama pengaturan penggunaan tanah terdapat dalam UU Nomor Tahun
1960 tentang UU Pokok Agraria. Yakni dalam pasal-pasal sebagai berikut."

Pasal 2

Ayat 1
Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dan hal-hal sebagai dimaksud dalam Pasal
1, bumi, air, dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada
tingkatan tertinggi dikuasai oleh negara.

Ayat 2
Hak menguasai dari negara termaksud dalam ayat pasal ini memberikan wewenang untuk hal
berikut.

a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan, dan pemeliharaan bumi,


air, dan ruang angkasa, dan sebagainya
b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-
perbuatan hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang angkasa.
c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-
perbuatan hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang angkasa.

Ayat 3
Wewenang yang bersumber pada hak menguasai dari negara tersebut pada ayat 2 pasal ini
digunakan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dalam arti kebahagiaan,
kesejahteraan, dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukum Indonesia yang merdeka,
berdaulat, adil, dan makmur.

Kebijakan penggunaan tanah yang diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 secara garis besar
merupakan kekuasaan dari negara untuk mengatur dan menyelenggarakan penggunaan dan
pemeliharaan bumi, air, termasuk ruang angkasa sebagai upaya untuk meninggikan produksi dan
kemakmuran rakyat serta menjamin setiap warga negara Indonesia dalam hal derajat hidup
yang sesual dengan martabat manusia, bagi diri sendiri, ataupun keluarganya, penggunaan tanah
menurut UUPA diprioritaskan untuk keperluan negara, peribadatan, keperluan sosial, kebudayaan,
memperkembangkan produksi pertanian, peternakan, perikanan, memperkembangkan industri,
transmigrasi, dan pertambangan.
Setelah itu mengubah hak pakai menjadi hak milik diantaranya :
- Sertifikat tanah yang bersangkutan
- Bukti penggunaan tanah untuk rumah tinggal berupa Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) yang mencantumkan bahwa bangunan tersebut digunakan untuk rumah tinggal, atau
Surat keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan setempat bahwa bangunan tersebut
digunakan untuk rumah tinggal (jika izin Mendirikan Bangunan tersebut belum dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang);
- Fotokopi SPPT PBB (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan)
terakhir, untuk tanah seluas 200 meter persegi atau lebih.
- Bukti identitas pemohon berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga.
- Surat Pernyataan bahwa dengan status Hak Milik tersebut, maka pemohon akan memiliki
hak milik roperty atau tanah yang tidak lebih dari 5 bidang tanah secara keseluruhan
dengan luas tidak lebih dari 5000 meter persegi.

3. Masalah pencabutan hak atas tanah didasari oleh ketentuan Pasal 18 UU Nomor 5 Tahun 1960
tentang UU Pokok Agraria yang menyatakan bahwa untuk kepentingan umum, termasuk
Kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat
dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang-
undang.
Dari penjelasan umum Pasal 18 UU Nomor 5 Tahun 1960 dinyatakan bahwa pada asasnya jika
diperlukan tanah dan/atau benda-benda lainnya kepunyaan orang lain untuk suatu keperluan
haruslah terlebih dahulu diusahakan agar tanah itu dapat diperoleh dengan persetujuan pemilik
tanah, misalnya melalui Jual beli, tukar-menukar, atau cara-cara lainnya. Jika dikaitkan dengan
ketentuan Pasal 6 UUPA tentang fungsi sosial tanah, yaitu dalam kepentingan perseorangan
terkandung juga hak masyarakat dan kepentingan masyarakat (umum); dalam keadaan memaksa
haruslah ada wewenang pemerintah untuk mengambil dan menguasai tanah tersebut secara
sepihak dan dengan
kuasa suatu undang-undang, yaitu undang-undang tentang pencabutan hak atas tanah.
Dengan demikian, pencabutan hak atas tanah menurut UU pokok agraria adalah pengambilan
tanah kepunyaan sesuatu pihak oleh negara Secara paksa yang mengakibatkan hak atas tanah itu
menjadi hapus tanpa yang bersangkutan melakukan sesuatu pelanggaran atau lalai dalam
memenuhi sesuatu kewajiban hukum. Walaupun pencabutan hak atas tanah dilakukan secara
paksa oleh negara, tetap harus disertai dengan ganti rugi yang layak bagi pemilik tanah.

4. 980.000.000 – 200.000.000 = 780.000.000 x 5% = 39.000.000


580.000.000 – 200.000.000 = 380.000.000 x 5% = 19.000.000

Jadi, 39.000.000 + 19.000.000 = 58.000.000

Yang harus dibayar adalah = 58.000.000

Anda mungkin juga menyukai