Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Dosen Pengampuh :

Fahmi Arif Zakaria, SH., M.Pd., M.Hum

Disusun Oleh :

Brian Deacon Tarantein ( 210405010011 )

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKILTAS ILMU HUKUM

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Makalah ini
berjudul “PENGANTAR HUKUM INDONESIA”. Semoga Ilmu dalam Makalah yang saya
buat ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi dan utamanya bagi pembaca. Demi
kesempurnaan Makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Dan kepada Bapak dosen yang mengajarkan mata kuliah ini saya ucapkan terima
kasih.

Malang, 03 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................…………………………..........


ii

BAB I

Pendahuluan

Latar belakang ................................................................................................................... 1

1.1. Rumusan masalah .............................................................................................................. 1

1.2. Tujuan ............................................................................................................................... 1

Pembahasan……………………………………………………………………………..2

2.1……………………………………………………………………………………………2

2.2……………………………………………………………………………………………2

2.3……………………………………………………………………………………2

2.4………………………………………………………………………………………….2

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….3

Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan manusia


mengalami perkembangan pula. Termasuk perkembangan Hukum. Peradaban yang semakin
berkembang membuat kehidupan manusia sangat membutuhkan aturan yang dapat
membatasi prilaku manusia sendiri yang telah banyak menyimpang seiring dengan
perkembangan pemikiran manusia yang semakin maju. Aturan atau hukum tersebut
mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan
zaman. Untuk itu, suatu negara hukum sangat perlu mengadakan pembangunan terutama di
bidang hukum. Mengenai pembangunan hukum ini tidaklah mudah dilakukan. Hal ini
disebabkan pembangunan hukum tersebut tidak boleh bertentangan dengan tertib hukum
yang lain. Demikin untuk mempermudah kita dalam memahami hukum yang satu dengan
hukum yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari Pengantar Hukum Indonesia segai pintu
segalah hukum. Yang terjadi pada masa lampau sampai sekarang dari segalah bidang Hukum
itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan dasar-dasar Hukum Administrasi Negara ?

Apa yang dimaksud dengan dasar-dasar Hukum Adat ?

Apa yang dimaksud dengan dasar-dasar Hukum Tata Negara ?

Apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara dan Hukum Adat ?

1.3 Tujuan

Mmempelajari tentang Dasar-dasar Hukum


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar-dasar Hukum Administrasi Negara

Hukum Administratif Negara adalah hukum yang mengatur aparat atau gabungan jabatan-
jabatan yang berada di bawah pemerintah melaksanakan tugas yang tidak ditugaskan kepada
badan-badan pengadilan dan legislatif. Hukum Administratif Negara menguji hubungan
hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para penjabat (ambtsdragers)
(administrasi negara) melakukan tugas mereka yang khusus (Utrecht). Penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintahan diatur dalam konstitusi dan peraturan-peraturan yang terhimpun
dalam Hukum Tata Negara. Akan tetapi, dalam hal-hal teknis, Hukum Tata Negara tidak
cukup dan tidak dapat dilaksanakan secara efektif. Karenanyalah lahir Hukum Administrasi
Negara. Hukum Administrasi Negara lahir sebagai instrumen untuk melaksanakan
penyelenggaraan negara dan mengawasi penyelenggaraan negara tersebut.

2.1.1 Cakupan Hukum Administrasi Negara

 Mengatur sarana penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat;


 Mengatur cara-cara warga negara berpartisipasi dalam proses pengaturan dan pengendalian
 Perlindungan hukum bagi rakyat;
 Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan yang baik.

Termasuk dalam cakupan Hukum Administrasi Negara:

 Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang publik


 Kewenangan pemerintah dalam melakukan perbuatan pemerintah tersebut (termasuk diatur
tentang dari mana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan
kewenangannya)
 Akibat-akibat hukum dari perbuatan dan penggunaan kewenangan pemerintah itu
 Penegakan hukum dan penerapan sanksi-sanksi dalam bidang pemerintahan.

2.1.2. Kedudukan Hukum Administrasi Negara dalam Teori Ilmu Hukum

Menurut Ulpianus, kriteria untuk menentukan apakah suatu bidang hukum masuk hukum
privat atau hukum publik adalah kepentingan yang diatur. Suatu bidang hukum dikatakan
sebagai hukum privat apabila bidang hukum tersebut mengatur kepentingan privat/ pribadi,
sedangkan apabila yang diatur adalah kepentingan umum, maka bidang hukum tersebut
termasuk hukum publik.
Menurut Soediman Kartohadiprodjo, Kriteria untuk menentukan apakah suatu bidang hukum
masuk hukum privat atau hukum publik adalah ditentukan dari kehidupan hukum, dimana
hukum lahir, hidup, berkembang dan mati. Apabila suatu bidang hukum kehidupannya
semata-mata tergantung dari kesadaran hidup masyarakat bidang hukum tersebut termasuk
hukum privat. Sedangkan apabila kehidupan bidang hukum tersebut tergantung pada politik
hukum negara, maka bidang hukum termasuk hukum publik.

2.2 Dasar-Dasar Hukum Adat

,Idonesia adalah negara yang menganut pluralitas dalam bidang hukumnya, dimana ada
tiga hukum yang keberadaannya diakui dan berlaku yaitu hukum barat, hukum agama dan
hukum adat. Pada prakteknya masih banyak masyarakat yang menggunakan hukum adat
dalam mengatur kegiatan sehari-harinya serta dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
ada.

Hukum adat merupakan endapan kesusilaan dalam masyarakat yang kebenarannya


mendapatkan pengakuan dalam masyarakat tersebut. Dalam perkembangannya, praktek yang
terjadi dalam masyarakat hukum adat keberadaan hukum adat sering menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan apakah aturan hukum adat ini tetap dapat digunakan untuk mengatur
kegiatan sehari-hari masyarakat dan menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan yang
timbul di masyarakat hukum adat. Sementara itu negara kita juga mempunyai aturan hukum
yang dibuat oleh badan atau lembaga pembuat undang-undang dan peraturan perundang-
undangan lainnya. Antara hukum adat dengan hukum negara mempunyai daya pengikat yang
berbeda secara konstitusional bersifat sama tetapi terdapat perbedaan pada bentuk dan
aspeknya.

Keberadaan hukum adat ini secara resmi telah diakui oleh negara keberadaannya tetapi
penggunaannyapun terbatas. Merujuk pada pasal 18B ayat (2) UUD 1945 dimana
menyebutkan,”Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam undang-undang,” yang berarti bahwa negara mengakui keberadaan hukum
adat serta konstitusional haknya dalam system hukum Indonesia. Disamping itu juga diatur
dalam Pasal 3 UUPA “Pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada,
harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang-
undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.
2.3 Dasar-dasar Hukum Tata Negara

Hukum Tata Negara adalah suatu hukum yang mengenai Negara. Isitlah “ hukum tata
negara “ dapat dianggap identik dengan pengertian “ Hukum Konstitusi “ yang merupakan
terjemahan langsung dari perkataan Constitutional Law ( Inggris ), Droit Constitutionnel
( Prancis ), Diritto Constitutionale ( Italia ), atau Verfassungrecht ( Jerman ). Dari segi
bahasa, istilah Constitutional Law dalam bahasa inggris memang bisa diterjemakan sebagai “
Hukum Kosntitusi “, namun istilah “ Hukum Tata Negara “ itu sendiri jika diterjemakan ke
dalam bahasa inggris, niscaya yang dipakai adalah Constutional Law. Untuk membangun
Hukum Tata Negara Dalam arti luas, ada dua golongan hukum yaitu :

1. Hukum tata negara dalam arti sempit ( Staatsrecht in enge zin ) atau untuk singkatnya
dinamakan hukum tata negara ( staatscrecht ).
2. Hukum tata usaha negara ( administratief recht ).

2.4 Hukum Administrasi Negara dan Hukum Adat


Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang aparatur
pemerintah dalam melakukan berbagai aktivitas atau tugas-tugas negara, guna mencapau
tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, bagi aparatur pemerintah baik di pusat maupun
di daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (orang perseorangan maupun
Badan Hukum Perdata begitu juga dalam memberikan pelayanan kepada sesama Aparatur
Pemerintah sendiri) tetap berpegang kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis karena aturan ini tidak ada dalam hukum tercatat.
Ada kebiasaan sebagai penggunaan tertentu, di antaranya masyarakat beranggapan bahwa itu
harus legal dari sudut pandang hukum, yang berlangsung selama waktu tertentu. Contoh
hukum adat adalah misalnya peraturan menteri Ia tidak lagi memiliki kepercayaan mayoritas
di DPR harus mengundurkan diri. Aturan seperti itu tidak terdapat dalam hukum mana pun
tapi sudah biasa. Tidak ada kewajiban hukum untuk menteri ini untuk menawarkan
pengunduran dirinya, tetapi tugas ini karena itu ada berdasarkan kebiasaan dalam politik
nasional.
Hukum umum atau Hukum Adat adalah hukum berdasarkan adat. Karakteristik penting
dari common law adalah bahwa ia diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.

Hukum umum dapat mencakup berbagai bidang seperti hak dan kewajiban perkawinan,
warisan, suksesi, hubungan antara orang pada umumnya, kepemilikan dan penggunaan real
estat, bobot dan ukuran, hak perkawinan, hak dan hak istimewa dalam masalah perdata dan
pidana, pengangkatan dan hukum prosiding. Contoh hukum adat yang diterapkan di Negara-
negara Rendah adalah hak bertetangga dan devolusi.
BAB III
KESIMPULAN

Hukum Administratif Negara adalah hukum yang mengatur aparat atau gabungan jabatan-
jabatan yang berada di bawah pemerintah melaksanakan tugas yang tidak ditugaskan kepada
badan-badan pengadilan dan legislatif.

Hukum adat merupakan endapan kesusilaan dalam masyarakat yang kebenarannya


mendapatkan pengakuan dalam masyarakat tersebut. Dalam perkembangannya, praktek yang
terjadi dalam masyarakat hukum adat keberadaan hukum adat sering menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan apakah aturan hukum adat ini tetap dapat digunakan untuk mengatur
kegiatan sehari-hari masyarakat dan menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan yang
timbul di masyarakat hukum adat.

Hukum Tata Negara adalah suatu hukum yang mengenai Negara.


DAFTAR PUSTAKA

https://elisecience.wordpress.com/2016/10/12/dasar-dasar-hukum-administrasi-negara/

https://law.unja.ac.id/keberadaan-hukum-adat-dalam-sistem-hukum-indonesia/

http://repository.ut.ac.id/3856/1/PKNI4206-M1.pdf

https://id.scribd.com/document/373008390/2-Dasar-Dasar-Hukum-Tata-Negara-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai