Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD/MI


Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Peristiwa Dalam Kehidupan (Tema 7)
Sub Tema : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan (Subtema 2)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPA
Pembelajaran ke :3
Alokasi waktu : 1 hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR
Muatan : PPKn

No Kompetensi Dasar Indikator


3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya 3.3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai luhur
masyarakat dalam keragaman masyarakat dengan
penuh kepedulian
3.3.2 Menganalisis nilai-nilai luhur dalam
keragaman masyarakat dengan penuh
kepedulian
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 4.3.1 Menunjukkan nilai-nilai persatuan
mendukung keberagaman sosial dalam keragaman dengan penuh
budaya masyarakat tanggung jawab
4.3.2 Menuliskan nilai-nilai persatuan dalam
keragaman dengan penuh tanggung
jawab

Muatan : IPS
No Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menggali informasi penting dari teks 3.5.1 Mencari informasi penting pada
narasi sejarah yang disajikan secara peristiwa-peristiwa heroik dalam
lisan dan tulis menggunakan aspek: menyambut Proklamasi Kemerdekaan
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dengan penuh tanggung jawab
dan bagaimana 3.5.2 Memahami informasi penting pada
peristiwa-peristiwa heroik dalam
menyambut Proklamasi Kemerdekaan
dengan penuh tanggung jawab
4.5 Memaparkan informasi penting dari 4.5.1 Menuliskan informasi penting pada
teks narasi sejarah menggunakan peristiwa-peristiwa heroik dalam
aspek: apa, di mana, kapan, siapa, menyambut Proklamasi Kemerdekaan
mengapa, dan bagaimana serta dengan penuh tanggung jawab
4.5.2 Mengkomunikasikan informasi
penting pada peristiwa-peristiwa
heroik dalam menyambut Proklamasi
Kemerdekaan dengan penuh tanggung
jawab

C. TUJUAN
1. Setelah mengamati gambar, Peserta didik mampu mengidentifikasi nilai-nilai luhur
dalam keragaman masyarakat dengan penuh kepedulian.
2. Setelah membaca teks, Peserta didik mampu menganalisis nilai-nilai luhur dalam
keragaman masyarakat dengan penuh kepedulian.
3. Setelah berdiskusi, Peserta didik mampu menunjukkan nilai-nilai persatuan dalam
keragaman dengan penuh tanggung jawab.
4. Setelah berdiskusi, Peserta didik mampu menuliskan nilai-nilai persatuan dalam
keragaman dengan penuh tanggung jawab.
5. Setelah membaca teks, Peserta didik mampu mencari informasi penting pada
peristiwa-peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh
tanggung jawab.
6. Setelah membaca teks, Peserta didik mampu memahami informasi penting pada
peristiwa-peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh
tanggung jawab.
7. Setelah mengamati dan membaca teks, Peserta didik mampu menuliskan informasi
penting pada peristiwa-peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan
dengan penuh tanggung jawab
8. Setelah melakukan diskusi, Peserta didik mampu mengkomunikasikan informasi
penting pada peristiwa-peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan
dengan penuh tanggung jawab.

D. MATERI
1. Teks bacaan “Proklamator”.
2. Menuliskan nama-nama tokoh proklamator.
3. Menulis informasi penting dari peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
4. Pengertian keanekaragaman masyarakat Indonesia

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example, Jigsaw
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembuka 1. Guru memberikan salam
2. Peserta didik berdo’a bersama sebelum memulai
pembelajaran.
3. Peserta didik bersama sama menyanyikan lagu
nasional.
4. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran
peserta didik
5. Peserta didik bersama sama mengulas kembali
materi yang telah dipelajari dengan dibimbing
oleh guru.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak
dan lagu yang relevan.
8. Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam
mengawali kegiatan pembelajaran serta
menyapa anak.

Inti Ayo Membaca


9. Peserta didik membaca teks dan mengamati
gambar mengenai teks Proklamator

10. Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa


Peserta didik secara spontan dan acak untuk
mengetahui tingkat pemahaman Peserta didik
terhadap isi bacaan.

Ayo Menulis
11. Peserta didik menulis biografi sederhana
mengenai Bapak Proklamator Kemerdekaan
Indonesia.
12. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya
di depan guru dan teman-temannya.
13. Peserta didik membaca dan mengamati gambar
tentang peristiwa-peristiwa heroik setelah
pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dengan menggunakan media lemari
ilmu
14. Peserta didik diarahkan untuk benar-benar
memahami isi bacaan dengan menentukan
bacaan di setiap paragraf.

Ayo Berlatih
15. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yang
masing-masing anggotanya berjumlah 8-9 orang
16. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam
bentuk teks melalui media lemari ilmu, dan
setiap anggota siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian dari bahan akademik
tersebut.
17. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda
memiliki tanggung jawab untuk mempelajari
suatu bagian akademik yang sama. Kumpulan
siswa semacam itu disebut’kelompok
pakar’(expert group).
18. Selanjutnya para siswa yang berada dalam
kelompok pakar kembali ke kelompok semula
(home teams) untuk mengajar anggota lain
mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
19. Peserta didik menuliskan pemahamannya di atas
kertas sticky note yang telah disediakan oleh
guru.

Ayo Membaca
20. Siswa memahami materi bacaan tentang nilai-
nilai luhur dalam keragaman sosial budaya
masyarakat Indonesia dengan dimbimbing oleh
guru menggunakan media laci ilmu.
21. Peserta didik membaca secara bergantian dan
bersambung oleh semua siswa.
22. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan
guru terkait bacaan nilai-nilai luhur dalam
keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia.

Ayo Berlatih
23. Siswa melakukan pengamatan terhadap
masyarakat sekitarnya untuk mencari tahu
pentingnya persatuan dalam masyarakat.
24. Siswa menggunakan lembar atau tabel
pengamatan.
25. Siswa mempresentasikan hasil pengamatannya
untuk kemudian
Penutup 26. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru.
27. Peserta didik diberi kesempatan oleh guru untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
28. Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan pembelajaran
29. Peserta didik berdo’a bersama untuk menutup
pembelajaran
G. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 5 dan Buku Peserta didik Tema 7 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
2. Lemari ilmu
3. Laci Ilmu
4. Teks bacaan “Plokamator”
5. Gambar-gambar yang berhubungan dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia.

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu
dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
1. Melakukan pengamatan dan berdiskusi tentang kegiatan masyarakat di lingkungan
sekitar
Bentuk Penilaian : Kinerja
Instrumen Penilaian : Rubrik
KD PPKn 3.3 dan 4.3.
2. Menuliskan peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan.
Bentuk Penilaian : Nontes
Instrumen Penilaian : Rubrik
KD IPS 3.5 dan 4.5

3. Soal Evaluasi
Bentuk Penilaian : Tes
Instrumen Penilaian : Nilai =
Jumlah soal benar x 10

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Bogor, 5 Februari 2020


Guru Kelas 5 C Praktikan

……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NPM………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS 5 TEMA 7 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 3

Kelompok :
Nama Angota Kelompok : 1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
Langkah Kerja:
1. Diskusikan dengan kelompokmu tentang kegiatan yang mendukung
keberagaman di lingkungan sekolahmu!
2. Tuliskan hasil diskusi kelompokmu pada tabel yang telah disediakan.
Nama Waktu Tempat
No Jenis Kegiatan Hasil Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

SOAL EVALUASI
KELAS 5 TEMA 7 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 3
Hari / Tanggal :

No Absen Nama Lengkap Nilai Paraf

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan teliti!


1. Bagaimanakah reaksi rakyat Indonesia dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan …
a. Munculnya tindakan heroik mendukung proklamasi
b. Munculnya berbagai partai di Indonesia
c. Terjadinya perlawanan di luar negeri
d. Munculnya tanam paksa di Indonesia
2. Dibawah ini merupakan periswtiwa yang terjadi di Hotel Yamato Surabaya pada tanggal
19 September 1945, kecuali…
a. Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel
b. Rakyat Indonesia menyerbu Hotel Yamato di Surabaya
c. Rakyat Indonesia menurunkan dan merobek warna biru pada bendera untuk
dikibarkan kembali
d. Rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan apapun
3. Peristiwa apa yang melatarbelakangi dibangunnya Tugu Muda di
Semarang …
a. Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel
b. Munculnya tindakan heroik mendukung proklamasi
c. Mengenang pertempuran lima hari antara rakyat Indonesia di Semarang dengan
Jepang yang merenggut banyak nyawa.
d. Jepang menghambat upaya perundingan untuk menegakkan kedaulatan
4. Mengapa pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang …
a. Karena pihak Jepang selalu mendukung upaya perundingan untuk menegakkan
kedaulatan RI
b. Karena pihak Jepang selalu menghambat upaya perundingan untuk menegakkan
kedaulatan RI
c. Karena orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel
d. Karena pasukan Jepang melakukan serangan ke Kota Semarang
5. Apa yang dilakukan oleh rakyat Kalimantan dalam menyambut Proklamasi
Kemerdekaan …
a. Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan dengan cara
mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan mengadakan
rapat-rapat.
b. Munculnya tindakan heroik mendukung proklamasi
c. Rakyat Indonesia menurunkan dan merobek warna biru pada bendera untuk
dikibarkan kembali
d. Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel. Rakyat
kemudian menyerbu hotel, menurunkan, dan merobek warna biru bendera itu untuk
dikibarkan kembali

6. Arti dari kalimat “Bhineka Tunggal Ika” adalah …


a. Meskipun berbeda-beda, tetapi tidak tetap satu jua
b. Meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua
c. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
d. Dari sabang sampai marauke
7. Berikut cara yang dapat kita lakukan untuk menerapkan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika,
kecuali …
a. Menghargai perbedaan orang lain c. Menghormati perbedaan orang lain
b. Mensyukuri perbedaan yang ada d. Meniru orang lain agar terlihat sama
8. Untuk menjaga keamanan masyarakat, setiap anggota masyarakat wajib melaksanakan

a. Ronda bergilir c. Membuat jalan air
b. Bergotong royong lingkungan d. Berhilir mudik
9. Berikut ini hal yang akan terjadi jika tidak ada persatuan di masyarakat, kecuali…
a. Terciptanya kerukunan di masyarakat
b. Kerukunan masyarakat sulit terwujud
c. Setiap orang akan hidup mementingkan dirinya sendiri
d. Akan muncul rasa saling curiga
10. Contoh kegiatan masyarakat yang dapat meningkatkan persatuan adalah …
a. kegiatan rusuh c. kegiatan mencuri
b. kegiatan bertengkar d. kegiatan membersihkan saluran air
KUNCI JAWABAN
SOAL EVALUASI KELAS 5 TEMA 7 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 3

1. A (Munculnya tindakan heroik mendukung proklamasi)


2. D (Rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan apapun)
3. C (Mengenang pertempuran lima hari antara rakyat Indonesia di Semarang dengan
Jepang yang merenggut banyak nyawa)
4. B (Karena pihak Jepang selalu menghambat upaya perundingan untuk menegakkan
kedaulatan RI)
5. A (Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan dengan cara
mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan mengadakan
rapat-rapat)
6. B (Meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua)
7. D (Meniru orang lain agar terlihat sama)
8. A (Ronda Bergilir)
9. D (Akan muncul rasa saling curiga)
e. D (Kegiatan membersihkan saluran air)
Proklamator
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) dan
Pahlawan Proklamator. Beliau menjadi Presiden RI sejak tahun 1945 sampai
dengan 1967. Ir. Soekarno dikenal pandai berpidato dan menguasai beberapa
bahasa asing sehingga dijuluki sebagai “Singa Podium”. Ir. Soekarno lahir di
Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901. Jenjang pendidikannya dimulai
dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan
pendidikannya di Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene
Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS), sekarang
menjadi Institu Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh
gelar insinyur.

Drs. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Pertama RI (1945-1957) dan


Bapak Koperasi Indonesia. Beliau juga sangat berperan dalam upaya memperoleh
pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan RI. Mohammad Hatta lahir
di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Jenjang pendidikannya
ditempuh di Europoesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid
Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di
Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta
para tokoh lainnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dan Drs. Moh. Hatta sebagai
pendampingnya. Bahkan, dalam teks Proklamasi tersebut, tercantum nama dan
tanda tangan mereka berdua atas nama bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diberi gelar sebagai Pahlawan Proklamator pada
tahun 1986.
Tindakan Heroik Mendukung Proklamasi
Usaha menegakkan kedaulatan terjadi di berbagai daerah dengan tindakan
heroik mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berikut tindakan heroik
mendukung Proklamasi di beberapa daerah di Indonesia.
1. Peristiwa Heroik di Yogyakarta
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 September 1945
sejak pukul 10.00 WIB. Para pegawai pemerintah dan perusahaan yang dikuasai
Jepang melakukan aksi mogok. Mereka menuntut agar Jepang menyerahkan
semua kantor kepada pihak Indonesia. Serangan Umum 1 Maret 1949
2. Peristiwa Heroik di Surabaya
Terjadi insiden bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. Orang Belanda
mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel. Rakyat kemudian
menyerbu hotel, menurunkan, dan merobek warna biru bendera itu untuk
dikibarkan kembali. Insiden ini
terjadi pada tanggal 19 September 1945
3. Peristiwa Heroik Semarang
Pada tanggal 15 Oktober 1945, pasukan Jepang melakukan serangan ke Kota
Semarang dan dihadapi oleh TKR dan laskar pejuang lainnya. Pertempuran
berlangsung selama lima hari. Akibat pertempuran ini, ribuan pemuda gugur dan
ratusan orang Jepang tewas. Untuk mengenang peristiwa itu, di Semarang
didirikan Monumen Tugu Muda.
4. Peristiwa Heroik Aceh
Pada tanggal 6 Oktober 1945, para pemuda dari tokoh masyarakat membentuk
Angkatan Pemuda Indonesia (API). Anggota API kemudian merebut dan
mengambil alih kantor kantor pemerintahan. Di tempat-tempat yang telah
mereka rebut, para pemuda mengibarkan bendera Merah Putih dan berhasil
melucuti senjata tentara Jepang.
5. Peristiwa Heroik Bali
Pada bulan Agustus 1945, pemuda Bali membentuk organisasi Angkatan Muda
Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI). Upaya perundingan
untuk menegakkan kedaulatan RI telah mereka upayakan, tetapi pihak
Jepang selalu menghambat. Pada tanggal 13 Desember 1945, para pemuda
merebut kekuasaan dari Jepang secara serentak, tetapi belum berhasil karena
persenjataan Jepang masih kuat.
6. Peristiwa Heroik di Sumbawa
Bentrokan fisik antara pemuda dan Jepang terjadi di Gempe, Sape, dan Raba.
7. Peristiwa Heroik di Kalimantan
Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan dengan cara
mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan
mengadakan rapat-rapat. Namun, kegiatan ini dilarang oleh pasukan Sekutu
yang sudah ada di Kalimantan. Rakyat tidak menghiraukan larangan Sekutu
sehingga pada tanggal 14 November 1945 di Balikpapan (depan markas
Sekutu)
berkumpul lebih kurang 8.000 orang dengan membawa bendera Merah Putih.
8. Peristiwa Heroik di Palembang
Adanya upacara pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 8 Oktober 1945
yang dipimpin oleh dr. A.K. Gani. Pada kesempatan itu, diumumkan bahwa
Sumatra Selatan berada di bawah kekuasaan RI. Upaya penegakan kedaulatan
di Sumatra Selatan tidak memerlukan kekerasan karena Jepang berusaha
menghindari pertempuran.
9. Peristiwa Heroik di Makassar
Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintahan pada tanggal 19 Agustus
1945. Sementara itu, para pemuda bergerak untuk merebut gedung-gedung
penting seperti stasiun radio dan tangsi polisi.

Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang memiliki keanekaragaman di segala


bidang kehidupan. Meskipun beragam dan berbeda, tetapi kita tetap bisa bersatu
dan hidup dengan rukun.
1. Indahnya Hidup Berbhinneka
Perhatikan lambang negara kita, Burung Garuda.
Lihatlah pita yang dicengkeramnya. Pada pita itu,
tertulis kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”. Kalimat
tersebut diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu
Tantular, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kata-kata tersebut kemudian diberi
makna yang lebih luas dan menjadi semboyan
“meskipu berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. Semboyan itulah kemudian yang
mengikat keberagaman bangsa menjadi satu kesatuan. Cukupkah kamu
mengerti artinya saja? Tentu tidak. Setelah memahami makna yang terkandung
di dalamnya, kamu harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
kamu bergaul dengan teman dalam kehidupan sehari-hari, tentu kamu akan
bertemu dengan keanekaragaman. Kamu akan berbeda dengan teman-
temanmu. Mungkin kamu dengan temanmu berbeda dalam kepandaian,
keterampilan, hobi, ukuran tubuh, warna kulit, kebiasaan, bahkan suku,
golongan, budaya, dan agama. Lalu, bagaimana kamu harus bersikap? Untuk
menerapkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, kamu pun tidak perlu harus meniru
temanmu atau orang lain agar terlihat sama. Kamu tidak harus
seperti orang lain. Biarlah kamu berbeda dengan orang lain dan orang lain
biarlah berbeda dengan dirimu. Kamu harus menyadari perbedaan itu anugerah
dari Tuhan Yan Maha Esa yang harus kita syukuri. Dengan demikian, kamu
tidak perlu berselisih hanya karena adanya perbedaan. Kamu harus mensyukuri
perbedaan dengan cara menghormati dan menghargai teman-temanmu.
Dengan begitu, perbedaan itu justru membuat hidup makin indah.

2. Indahnya Hidup Bersatu dalam Perbedaan


Kamu tidak dapat hidup sendiri. Kamu membutuhkan bantuan orang lain.
Demikian pula, kamu juga dapat membantu orang lain. Dengan saling
membantu di tengah masyarakat, hidup akan terasa aman, nyaman, dan
tenteram. Misalnya, dalam bidang keamanan masyarakat. Untuk menjaga
keamanan masyarakat, setiap anggota masyarakat wajib melaksanakan ronda
sesuai jadwal. Semua mendapat kewajiban yang sama, tidak memandang dia
kaya atau miskin, tidak pula memandang asal suku dan agama. Dengan
demikian, di masyarakat, akan tercipta keamanan dan ketertiban. Itulah salah
satu arti pentingya persatuan dalam perbedaan. Apa yang akan terjadi jika tidak
ada persatuan di masyarakat? Tanpa persatuan, kerukunan di masyarakat sulit
terwujud. Setiap orang akan hidup mementingkan dirinya sendiri. Di antara
orang, akan muncul rasa saling curiga. Hidup tidak akan nyaman. Salah satu
wujud nyata adanya kerukunan dan persatuan di masyarakat adalah tradisi
gotong royong. Misalnya, bergotong royong membangun rumah. Gotong royong
melibatkan semua unsur masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai