Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SADIDTYA DIAS FAUZAN

NIM : 190611643364

RANGKUMAN KELOMPOK PERTEMUAN KE 7

2.1. Konsep Dasar Kurikulum


Sebelum menuju konsep dasar kurikulum berbasis kompetensi maka
perlu untuk dibahas terlebih dahulu mengenai konsep dasar kurikulum yang
telah dikemukakan oleh beberapa tokoh ahli.
Menurut Olivia (1997), ia menyetujui adanya pemisahan terhadap
kurikulum dengan pengajaran serta merumuskan kurikulum sebagai a plan or
program for all the experiences that the learner encounters under the direction
of the school. Sedangkan menurut marsh (1997). Kurikulum merupakan
hubangan antara perencanaan dengan pengalaman dimana siswa diharuskan
mengalami bimbingan di sekolah.(Purnomo & Munadi, 2005)
Menurut Unruh dan Unruh (1984). Mengartikan bahwa kurikulum
merupakan sebuah rencana guna mencapai keberhasilan pembelajaran yang
mencakup rencana yang berhubungan dengan tujuan, apa yang harus
dipelajari dan dengan hasil dari pembelajaran. Sedangkan menurut hilda taba
kurikulum lebih menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan khusus
memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran dan
adanya evaluasi.(Abdurrahman, 2020)
2.2. Konsep Dasar Kompetensi
Menurut Robert A. Roe (2001), menyatakan bahwa kompetensi
merupakan kemampuan suatu individu untuk melaksanakan atau membangun
pengetahuan, keterampilan-keterampilan, sikap dan nilai pribadi berdasarkan
pada pengalaman pembelajaran yang telah dilakukan. Seddangkan menurut
Menurut Garcia-Barbero (1998:167), mengemukakan bahwa kompetensi
merupakan sebuah kombinasi dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas profesional. (Fitri, 2016)
Adapun pendapat lain yang dikemukakan oleh Finch dan Crunkilton
(1999:220) yang berpandangan bahwa kompetensi merupakan penguasaan
terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan.
2.3. Konsep Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi
Setelah memahami masing masing konsep dasar mengenai Kurikulum
dan Kompetensi, maka konsep dari kurikulum berbasis kompetensi akan
tergambar. Adapun menurut beberapa sumber yang mendefinisikan mengenai
kurikulum berbasis kompetensi ini.
Menurut Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002:3), Kurikulum
berbasis kompetensi ini adalah sebuah rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum sekolah. Hal tersebut berorientasi pada hasil dan
dampak yang muncul siswa melalui pengalaman belajar yang bermakna dan
keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.(Nasional,
2003)
Kurikulum berbasis kompetensi ini lebih merujuk untuk
mengeksplorasi potensi siswa secara maksimal, didalam kurikulum ini juga
berusaha agar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikapserta nilai,
yang diwujudan melalui pikiran serta tindakan sehingga proses
penyampaiannya harus bersifat kontekstual dengan memperhatikan beberapa
factor yang ada meliputi kemampuan, norma, sumber daya, serta lingkungan.
(URINARI, 2003)
Kurikulum berbasis kompetensi ini memuat didalamnya yaitu standar
kompetensi serta kompetensi dasar pada setiap mata pelajarannya. Standar
kompetensi dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari
suatu matapelajaran. Cakupan standar kompetensi diantaranya ialah standar
isi dan standar penampilan. Sedangkan kompetensi dasar ialah penjabaran
dari standar kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal
yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa pada masing-masing
standar kompetensi.
2.4. Ciri – ciri (Karakteristik) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun
klasikal, artinya isi KBK intinya sejumlah kompetensi yang harus dicapai
siswa, dan kompetensi inilah sebagai standar minimal atau kemampuan
dasar.
2. Beroreantasi pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan
pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator
inilah yang dijadikan acuan kompetensi yang diharapkan. Proses
pencapaian tentu saja bergantung pada kemampuan dan kecepatan yang
berbeda setiap siswa.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervareasi sesuai dengan keberagaman siswa
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lain yang
memenuhi unsur edukatif, artinya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi. Guru berperan sebagai fasilitator
untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. KBK menempatkan hasil
dan proses belajar sebagai dua sisi yang sama pentingnya. (Agustina &
YULIANI, 2006)

Dengan demikian kurikulum berbasis kompetensi ditujukan untuk


menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas
budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas
sosial, serta membudayakan dan mewujudkan karakter nasional. Dengan
kurikulum ini memudahkan guru dalam penyajian pengalaman belajar yang
sejalan dengan prinsip belajar

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


a. Adapun kelebihan dari kurikulum berbasis kompetensi sebagai
berikut :
1) Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata
pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran
itu sendiri.
2) Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan
memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh
serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa
dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara
dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta
belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-
pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat,
berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan
sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.(Widuri, 2012)
3) Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing.
4) Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari
suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik.
5) Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten.

b. Adapun kekurangan dari kurikulum berbasis kompetensi sebagai


berikut :
1) Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP
dengan kata lain masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam
KTSP seorang guru di tuntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan
pendidikan.
2) Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. KBK lebih
menekankan pada kemampuan (kompetensi) melakukan sesuatu,
sehingga pendekatan ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada isi
atau materi berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sitesis
dan evaluasi hasil belajar kurang diperhatikan.
3) Kurangnya guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan
kerjasamadalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
4) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator
sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang
kondisi peserta didik dan lingkungan.
5) Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang
pembelajaran secara berkelanjutan.
6) Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum- kurikulum
sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.

Anda mungkin juga menyukai