Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Sehat menurut DEPKES RI. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak
terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis
yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Setiap pengertian saling
mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks
pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran,
dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang
konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan
sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan
manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun
sosio budaya. UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan..

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.
Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit
terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah
organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari
berbagai hal yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu
organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit
memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta
terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa
sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam
lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.

1
Kulit yang sehat adalah dambaan setiap orang, banyak orang berlomba –
lomba untuk mendapatkan  kulit yang sehat. Dan untuk sebagian orang rela untuk
merogoh kocek lebih dalam demi kecantikan kulit. kecantikan dan kesehatan adalah
nomor satu untuk para wanita.

Semua orang mungkin sudah mengetahui hal yang satu ini, karena ciri-ciri
kulit wajah sehat tentu bebas dari noda, luka bekas jerawat dan flek hitam serta
kotoran lainnya. Kotoran pada kulit ini disebabkan kurangnya kebersihan. Kotoran
dan minyak ini dapat menumpuk dan menyebabkan noda, jerawat dan juga jamur di
wajah. Maka, agar wajah terbebas dari noda jangan malas untuk membersihkan wajah
ya. Ciri-ciri kulit wajah sehat berikutnya adalah memiliki tekstur kulit yang lembut,
halus dan juga saat diusap dengan jemari, tidak bersisik dan memiliki kelembaban
yang cukup. Memang, memiliki tekstur kulit lembut itu tak mudah karena
kebanyakan memiliki masalah kulit kering dan memiliki minyak berlebihan. Agar
kulit wajahmu selalu halus, mulus, dan lembut kamu bisa menggunakan pelembab
wajah yang cocok dengan kulit secara teratur untuk menghindari kulit kasar dan
bersisik. Untuk bahan alami yang bisa melembabkan kamu bisa pilih aloe vera atau
lidah buaya yang memiliki zat aktif untuk meregenerasi sel kulit mati. Ciri-ciri kulit
wajah sehat bukan hanya mempunyai warna putih atau terang saja. Jadi, mempunyai
warna kulit terang atau putih belum bisa dikatakan memiliki kulit wajah sehat
dibandingkan dengan yang memiliki kulit gelap. Apalagi jika kamu memiliki kulit
wajah yang tidak merata atau belang. Seperti misalnya terjadi perbedaan warna antara
kulit wajah dan leher. Hal ini biasanya terjadi jika kamu menggunakan produk
pemutih yang berbahaya. Kulit wajah menjadi lebih putih daripada leher atau badan
kamu sendiri.

Kulit wajah yang lembab bukan berarti berminyak. Kulit wajah yang lembab
adalah kulit wajah yang tamp[ak segar, tidak kering dan juga tidak kusam karena
penuh dengan minyak. Nah, inilah yang dinamakan kelembaban yang cukup.Ciri-ciri
kulit wajah sehat juga dinilai dari tingkat kekenyalannya. Kalau kulit sehat, dicubit

2
akan terasa kenyal dan cepat kembali seperti bentuk semula. Selain itu, kulit sehat ini
juga punya tingkat elstisitas yang tinggi. Elastis ini dimaksud dari tingkat
kelenturannya.

Kulit yang tidak sehat akan terasa tidak nyaman saat di pegang, terasa kaku,
dan sangat sensitif jika terkena paparan langsung sinar matahari. Kulit yang sehat
ketika di tarik oleh jari kita akan lebih elastis dan dapat kembali mengencang dengan
cepat, sedangkan kulit yang tidak sehat memiliki elastisitas kulit yang rendah. Kulit
yang tidak sehat bisa di sebabkan oleh beberapa faktor, seperti sangat jarang
melakukan perawatan kulit, pola hidup yang tidak bersih, akibat pengaruh
lingkungan, dan yang paling sering terjadi adalah karena penggunaan produk
kosmetik berbahan kimia berbahaya. Sebagai solusinya anda bisa mebaca artikel saya
sebelumnya tentang cara mengetahui produk kosmetik yang aman dan legal

Bagi masyarakat di negara beriklim tropis seperti Indonesia, perawatan kulit,


khususnya wajah, perlu lebih diperhatikan. Sebab masalah kulit wajah seperti kusam,
flek, bintik hitam karena komedo, terlalu kering atau berminyak lebih rentan
terjadi akibat paparan sinar matahari dan udara yang lembab sepanjang tahun. Salah
satu teknik perawatan yang populer dan cukup rutin dilakukan adalah facial, terutama
bagi kaum hawa. Meski demikian, Inneke Halim, dokter spesialis kulit dan kelamin
dari Bethsaida Hospitals mengatakan facial tidak baik dilakukan oleh orang dengan
kondisi wajah tertentu. Inneke berpendapat, "Untuk wajah dengan jerawat yang sudah
parah, tingkat tiga atau empat, itu yang besar, banyak, dan penuh tidak dianjurkan
melakukan facial,". Inneke menjelaskan, ada empat tingkat keparahan jerawat
berdasarkan kondisi dan jumlah jerawat. Tingkat pertama adalah ketika wajah
memiliki bakal jerawat alias komedo dan hanya ada satu atau dua jerawat kecil.
Sedangkan, tingkat kedua adalah ada kurang dari 20 jerawat kecil ditambah satu
hingga dua jerawat yang bernanah. Selanjutnya, tingkat tiga ada lebih dari 20 jerawat
kecil dan banyak jerawat bernanah. Terakhir, tingkat terparah yakni saat wajah
dipenuhi oleh jerawat.

3
Udara dingin dapat menjadi alasan yang cukup besar untuk membuat kulit
terlihat kusam dan membosankan. Namun, ternyata masih banyak alasan yang dapat
menjelaskan mengapa kulit Anda tidak dapat menjadi seperti yang didambakan
selama ini. Terdapat beberapa alasannya antara lain kurangnya kelembapan, kurang
minum air, stress, lingkungan kotor, tidak cukup tidur, perokok, menggunakan make
up yang salah, dll. Jika dapat diatasi, maka bukan tidak mungkin Anda bisa
mendapatkan kulit yang cerah dan sehat.

Dengan mengetahui beberapa penyebab umum yang dapat merusak


kecantikan kulit wajah, kita bisa membiasakan diri untuk menghindari faktor-faktor
di atas, tetapi kita harus menjaga kulit dari luar supaya kulit wajah bisa seperti yang
kita inginkan. Dan disini akan membahas beberapa cara alami untuk merawat kulit
wajah dengan mudah dengan menggunakan bahan yang ada di sekeliling kita saja,
apa saja. Bahan alami yang dapat membuat kulit wajah sehat antara lain masker
tomat, papaya, lidah buaya, sari bengkoang, mentimun, madu,tepung beras, air cucian
beras, dll.

Beras merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok. Dibeberapa negara
terutama Asia bers merupakan makanan pokok terpenting. Selain dijadikan nasi beras
juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue,
utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras
merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang
populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin. Beras adalah bagian bulir padi
(gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut
‘palea’ (bagian yang ditutupi) dan ‘lemma’ (bagian yang menutupi). Pada salah satu
tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling
sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang
berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.

4
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna
merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang
telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki
nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai.

Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh. Warna
keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis.
Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari masih
terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat tersebut.

Sebagian orang, air cucian beras memang tidak asing lagi digunakan sebagai
bahan alami untuk skin care. Akan tetapi, banyak juga orang awam yang tidak
mengetahui bahwasanya air beras memiliki sederet manfaat untuk merawat kulit, baik
itu kulit wajah ataupun tubuh.

Peneliti menyimpulkan bahwa air bekas cucian beras yang biasanya hanya di
Buang begitu saja, dapat dijadikan Bahan alami pembersih kulit wajah. Karena
kandungan Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan
(Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial. Yang
masih ada dalam kandungan air cucian beras tersebut, maka peneliti menyimpulkan
bahwa air cucian beras dapat dijadikan bahan alami untuk kesehatan kulit wajah.
Dengan adanya kandungan Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin
B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam
lemak esensial pada air ccucian beras dapat disimpulkan Bahwa hasilnya dapat
meningkatnya kesehatan kulit wajah. Dalam pembiayaan pun tidak mengeluarkan
banyak biaya dikarenakan bahan tersebut mudah di dapat, sehingga pembuatan bahan
alami pembersih kulit wajah dengan bahan air cucian beras menjadi lebih mudah.

Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa kandungan yang


terdapat di air cucian beras dapat membuat kulit wajah sehat dan lebih cerah. Dengan

5
itu penulis mengangkat pembahasan tentang manfaat air cucian beras bagi kesehatan
kulit wajah yang jarang diketahui masyarakat luas.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka terdapat beberapa


masalah yang dapat diidentifikasi untuk dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini.
Identifikasi masalah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah pada
mahasiswa S-1 Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta?
2. Seberapa besar pengetahuan mahasiswa S-1 Keperawatan Kelas C UPN
“Veteran” Jakarta dalam memanfaatkan air cucian beras?
3. Bagaimana keadaan kesehatan kulit wajah mahasiswa S-1 Keperawatan
Kelas C UPN “Veteran” Jakarta?
4. Apakah factor-faktor penyebab menurunnya kesehatan kulit wajah
mahasiswa S-1 Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta?
5. Seberapa besar pengaruh air cucian beras terhadap kulit wajah mahasiswa
S-1 Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi maalah di atas, maka batasan masalah perlu diangkat


dalam penelitian ini agar masalah yang akan diteliti lebih fokus dan terarah. Dengan
demikian, penulis membatasi masalah penelitian ini pada pengaruh air cucian beras
bagi kesehatan kulit wajah pada mahasiswa S-1 Keperawatan Kelas C UPN
“Veteran” Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah


yang diuraikan diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini bagaimana

6
pengaruh air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah pada mahasiswa S-1
Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta.

E. Tujuan

Tujuan penlitian merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai penulis
dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris
tentang pengaruh air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah pada mahasiswa S-1
Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta.

F. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Manfaat secara teoritis diharapkan mampu memperkaya teori-teori yang berkaitan
dengan pengaruh air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat, penelitian ini berfungsi untuk menambah pengetahuan
berkenaan dengan manfaat air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah.
b. Bagi mahasiswa S-1 Keperawatan Kelas C UPN “Veteran” Jakarta, penelitian
ini berfungsi untuk menambah ilmu dan wawasan pengetahuan khususnya
perihal manfaat air cucian beras bagi kesehatan kulit wajah.
c. Bagi peneliti yang akan dating, penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi dalam menyusun karya tulis berikutnya.

G. Ruang lingkup penelitian


1. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini terfokus pada ruang lingkup mahasiswa Universitas Pembagunan
Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan, Limo, Depok.
2. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut antara
lain sebagai berikut

7
a. Tahap observasi d. Pengolahan data
b. Tahap pencarian responden e. Penentuan hasil penelitian
c. Pengumpulan data f. Penyusunan laporan

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

Untuk memudahkan tujuan penelitian, penulis memaparkan


beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli. Beberapa teori tersebut
yaitu definisi kesehatan, defisini beras, kandungan yang terdapat dalam
beras, kandungan dalam air cucian beras, manfaat air cucian beras, definisi
kulit wajah, definisi mahasiswa.

1. Definisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual


maupun sosial yang sangat diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan
agar dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan
merupakan anugrah yang tidak ternilai harganya, maka untuk
meningkatkan kesehatan tersebut selain upaya yang dilakukan oleh diri
sendiri dalam menjaga kesehatan, dibutuhkan juga adanya upaya yang
menunjang pelayanan kesehatan diantaranya Rumah Sakit, Balai
Pengobatan, Puskesmas, Posyandu, Apotek dan lainnya guna
meningkatkan kesehatan masyarakat.

Penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan


kesehatan serta pembangunan kesehatan menghasilkan kebutuhan
berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan
upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yakni lebih mengutamakan
upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. Pemeritah Indonesia

8
dalam upaya penyelenggaraan kesehatan mengatur pelaksanaannya yang
dilakukan bersama-sama oleh pemerintah serta masyarakat secara serasi
dan seimbang, terutama melalui upaya penyembuhan serta pemulihan
yang diperlukan.

2. Definisi Beras

Beras merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok.


Dibeberapa negara terutama Asia bers merupakan makanan pokok
terpenting. Selain dijadikan nasi beras juga digunakan sebagai bahan
pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan,
termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan
komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang
populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin. Beras adalah bagian
bulir padi (gabah)yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang)
secara anatomi disebut ‘palea’ (bagian yang ditutupi) dan ‘lemma’ (bagian
yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah
ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit
gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih,
kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras umumnya
tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga
setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 -
100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran
panjang 5 - 12 mm dan tebal 2 - 3 mm.

a. Kandungan Yang Terdapat Dalam Beras

Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang


berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat.
Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib
saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan

9
kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih,
kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr: 75,7 gr), tetapi
hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras
merah justru di atas beras putih (349 kal: 353 kal). Selain lebih kaya
protein (6,8 gr: 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan
tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg: 0,31 mg). Kekurangan tiamin bisa
mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan
beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan
refleks berkurang. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah
fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan
elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari
enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam
pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida
dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam
lemak tak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut,
menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena
kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

b. Kandungan Dalam Air Cucian Beras

Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna


keruh. Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar
dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun
pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat
bermanfaat tersebut. Misalkan fosfor (P), salah satu unsur utama yang
dibutuhkan tanaman dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman
semisal NPK. Fosfor berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan
pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda.

10
Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting bagi pembentukan hijau daun
(klorofil) juga berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak
dan protein. Selain itu kulit ari juga mengandung vitamin, mineral, dan
fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat berperan dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-
protein untuk mengaktifkan enzim).

c. Manfaat Air Cucian Beras

Air cucian beras bisa digunakan untuk memutihkan kulit. Hal ini
karena kandungan Oryzanol yang sangat membantu dalam merawat kulit
dari kerusakan terutama dampak yang diakibatkan sinar matahari
(ultraviolet). Dengan begitu sinar ultraviolet tidak bisa membakar kulit
sehingga kulit akan teteap terjaga. Air cucian beras bisa melembabkan
kulit kering. Memudarkan dan mengembalikan warna kulit yang
menghitam akibat terjemur atau terkena paparan sinar matahari. Mencegah
timbulnya jerawat dan komedo, membersihkan dan mengurangi minyak
pada wajah, mengembalikan kekencangan kulit, memudarkan garis halus
dan kerutan pada wajah. Mengecilkan pori-pori wajah untuk mencegah
masuknya kotoran atau debu.

3. Definisi Kulit Wajah

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar pada tubuh manusia
dan mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk memperbaiki diri
sendiri ketika terluka. Kulit yang indah mencerminkan bahwa pemiliknya
sangat peduli terhadap kesehatan pribadinya. Kulit normal adalah kulit
yang tidak kering, berminyak, atau sensitif.

a. Fungsi Kulit Manusia

11
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga
homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi
proteksi ( perlindungan ), absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu
tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

1) Kulit sebagai pelindung


Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari tiap bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti :
a) Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi
(gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur
yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di
permukaan kulit.
b) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan
kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari
lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c) Sebum yang berminyak yang berasal dari kelenjar sebasea
mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung
zat bakterisid yang berfungsi untuk membunuh bakteri di
permukaan kulit. Dengan adanya sebum ini, bersamaan dengan
ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan
kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan
mikroba.
d) Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek
dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel
melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya.
Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan
baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,

12
maka dapat timbul keganasan. Pigmen melanin merupakan
lapisan kulit yang berfungsi sebagai pemberi dan perubahan
warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk
mencegah kulit dari pancaran sinar matahari, karena pigmen
kulit mudah sekali berubah.
e) Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang
protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang
merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada
sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk
melewati keratin dan sel Langerhans.

2) Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap
material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan
tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit
terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu
beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4,
dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak,
seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan
melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis
vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah
antarsel atau melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih
banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui
muara kelenjar.

3) Fungsi ekskresi

13
Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu
cairan yang keluar dari dalam tubuh beruoa keringat dengan
perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat:
a) Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat
pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai
sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus
arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga
sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit.
Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida,
kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi
menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi
keratin.
b) Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar
400 ml air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar
keringat tiap hari. Bagi seorang yang bekerja dalam ruangan
mengekskresikan 200 ml keringat tambahan, dan bagi orang
yang aktif bekerja di luar ruangan akan menghasilkan kelenjar
keringat yang lebih terbuka sehingga keringat yang dikeluarkan
lebih banyak dari mereka yang bekerja di dalam ruangan.
Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan
sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan
urea.
Ada 2 macam kelenjar keringat yang di produksi oleh
tubuh, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat
merokrin.

14
c) Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara
dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan
keringat yang kental, banyak dan bau yang khas. Kelenjar
keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem syaraf
dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling
kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin.
Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya
( keringat ) ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
d) Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak
tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien
organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0
– 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur
temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta
melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit
perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah
peptida kecil dengan sifat antibiotik.

4) Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di
dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan
oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap
dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di
dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel
Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap
tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-
saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang
erotik.

15
5) Fungsi sebagai pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan
menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu
tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah
banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi)
sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya,
pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi)
sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

6) Fungsi pembentukan vitamin D


Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi
prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi
prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang
aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke
dalam pembuluh darah.
Tubuh memang mampu menghasilkan vitamin D dengan
sendirinya tetapi masih belum mampu memenuhi kebutuhan
tubuh secara menyeluruh sehingga pemberian vitamin D secara
buatan atau yang dapat diperoleh dari sumber makanan, buah-
buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin D
masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula
mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah,
kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.
4. Definisi Mahasiswa

16
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya
makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di
sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi
mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih
luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus


tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban
oleh mahasiswa begitu besar.

17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif
dan statistic objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-
orang yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk
menentukan frekuensi dan presentase sebuah gejala kehidupan.
B. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini kami memilih objek Mahasiswa UPN Veteran
Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi S-1 Keperawatan Kelas C
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Sejak November hingga Desember
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tingkat Manfaat Air Cucian Beras

No Pernyataan Ya Tidak
Apakah anda sering memasak nasi dalam
1
satuminggu?
Apakah anda selalu membuang air cucian
2
beras?
3 Apakah anda pernah mencari tahu kandungan

18
air cucian beras?
Apakah anda pernah mencari tahu manfaat air
4
cucian beras terhadap kulit wajah?
Jika tahu, apakah anda pernah mencoba
5
memakai nya pada kulit anda?

2. Instrumen Tingkat Kesehatan Kulit Wajah

No Pernyataan Ya Tidak
Apakah kulit wajah anda berjerawat setelah
1
memakai air cucian beras?
Apakah kulit wajah anda kusam setelah
2
memakai air cucian beras?
Apakah tekstur kulit wajah anda lembut setelah
3
memakai air cucian beras?
Apakah anda merasa kulit anda cerah setelah
4
memakai air cucian beras?
Apakah anda merasa iritasi setelah memakai air
5
cucian beras?

19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian

Tingkat pengaruh air Tingkat kesehatan kulit


No. cucian beras wajah
indikator Nilai indikator nilai
1 1 3 1 2
2 2 2 2 1
3 3 4 3 4
4 4 3 4 2
5 5 2 5 2
Jumlah 14 11
Persentase 14x100/25 56% 11x100/25 44%

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa FIKES UPN


“Veteran” Jakarta menunjukkan 56% tingkat pengaruh air cucian beras.
Selain itu, 44% menunjukkan tingkat kesehatan kulit wajah. Berdasarkan
hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kebiasaan merawat kulit wajah dengan menggunakan air
cucian beras terhadap mahasiswa FIKES UPN “Veteran” Jakarta.

20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan

Kulit yang sehat adalah dambaan setiap orang, banyak orang


berlomba–lomba untuk mendapatkan  kulit yang sehat. Dan untuk
sebagian orang rela untuk merogoh kocek lebih dalam demi
kecantikan kulit. kecantikan dan kesehatan adalah nomor satu untuk
para wanita.

Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa FIKES UPN


“Veteran” Jakarta menunjukkan 56% tingkat pengaruh air cucian
beras. Selain itu, 44% menunjukkan tingkat kesehatan kulit wajah.
Berdasarkan hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara kebiasaan merawat kulit wajah
dengan menggunakan air cucian beras terhadap mahasiswa FIKES
UPN “Veteran” Jakarta.

B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian di atas, kami menyarankan
kepada para pembaca, khususnya mahasiswa FIKES UPN “Veteran”
Jakarta untuk menjaga kesehatan kulit wajahnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan air cucian beras.

21
22

Anda mungkin juga menyukai