Disusun Oleh :
NIP. 197093052000032007
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia yang melimpah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Best Practices yang berisi tentang “Implementasi Manajemen
Hati Berbasis Kearifan Lokal” dengan baik dan lancer.
Dengan harapan semoga Best Practices ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa jua lah kita memohon
pertolongan semoga segala upaya yang dijalankan mendapat tuntunan-Nya.
Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................1
B. Permasalahan................................................................2
C. Strategi Pemecahan Masalah........................................3
D. Tujuan Pengembangan Best Practices..........................4
E. Manfaat..........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................11
B. Rekomendasi.................................................................11
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang memiliki hati, hati dapat diartikan sebagai kalbu. Dalam
pembahasan ini Manajemen HATI (Harmonis, Aktif, Terfokus dan Inovatif)
adalah kemampuan seorang kepala sekolah dalam menggunakan sumberdaya
secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan dengan melibatkan berbagai
unsur yang terkait dengan menjaga hubungan harmonis antarwarga sekolah,
dilaksanakan secara aktif melaksanakan program -program sekolah yang
terfokus pada tujuan tertentu yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan
sebelumnya dan dilaksanakan dengan cara yang inovatif.
1
memerlukan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan untuk mengelola dan memajukan suatu organisasi sesuai dengan
tujuan yang dicapai.
B. Permasalahan
Berdasarkan paparan latar belakang di atas dapat ditemukan beberapa
permasalahan yang perlu dilakukan pemecahan melalui manajemen HATI,
permasalahan tersebut antara lain :
1. Guru belum sepenuhnya memahami tentang manajemen sekolah
dalam meningkatkan prestasi dan budaya sekolah di SDN PULO
GEBANG 20.
2. Program sekolah yang ada harus lebih diperhatikan lagi agar
peserta didik terdorong untuk memiliki prestasi gemilang dan
budaya sekolah dapat dipulihkan.
2
3. Permasalahan dengan adanya Virus Covid-19 yang membuat
budaya sekolah pun terkikis.
E. Manfaat
Hasil penulis Best Practice ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil praktik terbaik dapat bermanfaat
bagi para kepala sekolah khususnya dalam melakukan
praktik-praktik inovatif lebih lanjut terhadp faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah yang muncul dala
lingkungan sekolah yang telah teridentifiaksi dan belum
digali dalam rangka pengembangan mutu Pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
4
1) Meningkatkan mutu proses Pendidikan di SDN
PULO GEBANG 20.
2) Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar
yang permanen baik dan membanggakan.
3) Meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
4) Meningkatkan karakter budaya baik di sekolah,
di rumah, dan di masyarakat.
b. Bagi guru dan tenaga kependidikan
1) Sebagai masukan dalam mengembangkan
kinerjanya yang kurang maksimal dalam
mengelola pembelajaran.
2) Guru lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam
menciptakan proses belajar mengajar yang
menyenangkan dan bermakna.
3) Guru dapat menemukan kesalahan-kesalahan
yang dilakukan dalam proses pembelajaran dan
juga pembinaan karakter budaya.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai salah satu masukan dalam
meningkatkan mutu Pendidikan di sekolah.
2) Sebagai salah satu masukan atau input dalam
mengembangkan hubungan kemitraan dan
program inovatif yang tepat untuk menemukan
keberhasilan program pembangunan Pendidikan
di SDN PULO GEBANG 20.
d. Bagi Dinas Pendidikan
1) Menjadi bukti kinerja kepala sekolah yang
profesional dalam pengelolaan di sekolah,
sehingga dapat dijadikan acuan kerja dan unjuk
kerja dalam mengembangkan profesionalitas
para kepala sekolah.
2) Menjadi bukti terjadinya hubungan dengan
masyarakat dan berkontribusi posituf dalam
kegiatan pembangunan Pendidikan dan
hubungan yang sinergi bagi penyelenggaraan
bermutru.
3) Hendaknya menjadi salah satu referensi dalam
upaya meningkatkan sistem pembinaan
profesioanal tenaga pendidik dan kependidikan
serta mampu mengambil kebijakan Pendidikan
yang tepat agar proses pembelajaran yang ada
di sekolah dapat berjaln dengan tepat dan
lancar.
6
BAB II
PEMBAHASAN
8
Penerapan manajemen HATI, membuat Kerjasama antar
guru, komite dan dinas Pendidikan terjalin dengan baik.
Terjalin Kerjasama yang baik banyak muncul ide-ide kreatif
dari warga sekolah utamanya guru dan komite sekolah
sehingga tersusunlah program sekolah selaras dengan visi
misi sekolah. Program-program itulah yang dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pendidikan.
Sehingga penyelenggaraan berjalan secara terarah menuju
peningkatan mutu. Program ini bukan hanya disusun sebelum
dilaksanakan, tetapi juga disosialisasikan, dilaksanakan dan
diadakan evaluasi.
3. Meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran
Pelaksanaan manajemen HATI dapat mengoptimalisasikamn
kinerja guru, staf, karyawan, di SDN PULO GEBANG 20.
Hasil penerapan manajemen HATI berdampak pada
perubahan perilaku berupa tanggung jawab, kedisiplinan,
saling membantu, keseriusan, rajin, tertib, semangat
melaksanakan kegiatan, kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran.
4. Prestasi sekolah meningkat
Hasil dari sebuah upaya tersebut tidak sia-sia. Prestasi guru
dan siswa diraih dalam berbagai lomba. Penerapan
manajemen HATI membawa perubahan pola pikir ke arah
yang lebih maju kepada warga sekolah, sehingga berdampak
yang signifikan dalam perolehan prestasi akademik dan
nonakademik.
5. Budaya sekolah membaik
Kegiatan pembiasaan yang pernah dilakukan sebelum virus
Covid-19 seperti : mengucapkan selamat pagi atau salam,
Budaya salam, sapa, senyum, sopan dan santun, budaya
hidup bersih, budaya hidup sehat, budaya literasi, budaya
belajar berbasis lingkungan. Dan saat ini sudah diperbolehkan
untuk tatap muka, namun sudah terlihat sedikit menurun. Dan
diterapkannya Manajemen HATI Berbasis Kearifan Lokal ini
membuat semuanya Kembali normal. Kecuali budaya salam
tangan, tidak diperbolehkan untuk menjabat tangan baik antar
guru dengan siswa dan sebaliknya. Dan diwujudkannya
budaya Lisa dan Bu Tesa (Lihat Sampah ambil dan buang
tempat sampah).
D. Faktor-faktor Pendukung
F. Alternatif Pengembangan
Alternatif pengembangan yang dapat dilaksanakan yaitu
merumuskan Kembali target pencapaian prestasi sekolah yang lebih tinggi
pada tingkat kabupaten dan provinsi, implementasi Manajemen HATI
berbasis kearifan lokal dapat digunakan dalam berbagai program sekolah
10
dan dapat diterapkan oleh siapapun, dan mendesiminasikan kegiatan
manajemen hati berbasis kearifan lokal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Berdasarkan pemaparan Implementasi Manajemen HATI Berbasis Lokal
dapat direkomendasikan bahwa Best Practices ini menjadi salah satu
referensi bagi Menyusun program inovatif kepala sekoalah dalam
meningkatkan prestasi dan budaya sekolah. Pengawas dapat memberikan
rekomendasi kepada kepaala sekolah dalam mengatasi permasalahan
rendahnya prestasi sekolah dan budaya memalui manajemen HATI
berbasis kearifan lokal. Kepada guru diharapkan lebih meningkatkan kinerja
guna meraih prestasi diri dan peserta didik.
12
DAFTAR PUSTAKA