Anda di halaman 1dari 36

SOSIAL DEMOGRAFI & EKONOMI MARITIM

Andi Lukman Irwan


Konsep sosial demografi kebaharian merujuk kepada
kesatuan atau kumpulan manusia, baik yang mendiami
daerah pantai dan pulau-pulau maupun yang berasal
dari lingkungan perkotaan dan pedesaan daerah pesisir,
yang menggantungkan sumber pendapatan ekonomi
dan aktivitasnya pada pemanfaatan sumber daya
perairan dan jasa-jasa laut, yang dapat ditunjukkan
dengan jumlah jiwa secara eksak atau dengan
penaksiran semata
Laut mengandung dinamika yang
menciptakan kesatuan, hubungan antar
manusia dan antar bangsa lewat
transportasi, perdagangan, dan pertemuan
budaya (Fernard Braudel, 1976).
Pesisir
Pesisir adalah merupakan daerah pertemuan antara darat
dan laut. ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat
laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air
asin. Sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di
darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang
disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran.
Desa Maritim

 Desa Maritim adalah desa-desa di wilayah pesisir atau


daerah pantai yang berbatasan langsung dengan laut.
Indonesia adalah salah satu negara maritim yang
memiliki banyak pulau, dimana 70 persen wilayahnya
adalah laut membuat banyak wilayah desa yang
berbatasan langsung dengan laut atau desa yang
memiliki pantai
 Desa maritim/desa pesisir yaitu desa yang memiliki pantai atau
berbatasan dengan laut ada sebanyak 11.884 desa (15,12 persen)
PEMBANGUNAN DESA MARITIM

A B C D
KETERSEDIAAN JALAN & SARANA KEBIJAKAN
SUMBER DAYA TRANSPORTASI PRARANA PEMERINTAH
Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh
(PDPT)
 Empat persoalan utama yang dihadapi
masyarakat pesisir adalah:
 Tingkat kemiskinan,
 Kerusakan sumber daya pesisir,
 Rendahnya kemandirian organisasi sosial desa,
 Minimnya infrastruktur dan kesehatan
lingkungan di pemukiman desa
Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh
(PDPT)

 Program PDPT menitikberatkan pada upaya:


Integrasi pembangunan sumber daya manusia,
Pembangunan infrastruktur wilayah pesisir,
Mendukung pembangunan iklim usaha
ekonomi produktif
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
Kemudahan masyarakat pesisir:
Pertama, bahwa kemudahan aksesibilitas dari dan
ke sumber mata pencaharian lebih terjamin.
Kedua, bahwa mereka lebih mudah mendapatkan
kebutuhan akan MCK (mandi, cuci dan kakus).
Ketiga, mereka juga dapat dengan mudah
membuang limbah domestiknya langsung ke
pantai/laut.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
Ketergantungan Pada Kondisi Lingkungan
Kehidupan masyarakat pesisir menjadi sangat
tergantung pada kondisi lingkungan dan sangat rentan
terhadap kerusakan, khususnya pencemaran, karena
limbah industri maupun tumpahan minyak, misalnya,
dapat merusak sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pesisir.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
Ketergantungan Pada Kondisi Lingkungan
 Ketergantungan penduduk desa maritim terhadap
sumber daya laut dan pesisir disebabkan faktor
internal dan eksternal.
 Faktor internal antara lain pendidikan yang masih
rendah, keterampilan yang masih minim, dan
keterbatasan alat tangkap ikan.
 Sementara faktor eksternal yaitu teknologi yang
digunakan masih terbatas.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
 Ketergantungan pada Musim
 Karakteristik lain yang sangat menyolok di kalangan
masyarakat pesisir,, khususnya masyarakat nelayan,
adalah ketergantungan mereka pada musim.
 Ketergantungan pada musim ini semakin besar bagi
para nelayan kecil. Pada musim penangkapan para
nelayan sangat sibuk melaut. Sebaliknya, pada musim
peceklik kegiatan melaut menjadi berkurang sehingga
banyak nelayan yang terpaksa menganggur.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
Pada masyarakat nelayan, umumnya terdapat tiga strata
kelompok yaitu:
(1) Strata pertama dan yang paling atas adalah mereka
yang memiliki kapal motor lengkap dengan alat
tangkapnya.
(2) Strata kedua adalah mereka yang memiliki perahu
dengan motor tempel. Pada strata ini biasanya pemilik
tersebut ikut melaut memimpin kegiatan penangkapan.
(3) Strata terakhir adalah buruh nelayan. Meskipun para
nelayan kecil bisa juga merangkap menjadi buruh.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
Masyarakat petani tambak juga terdiri dari 3 strata sosial
yang dominan, yaitu :
(1) Strata atas adalah mereka yang menguasai tambak yang
luas,
(2) Strata menengah yang memiliki luas tambak
sedang/kecil, dan
(3) Strata paling bawah adalah para pengelola/buruh
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR
 Ketergantungan pada Pasar
 Karakteristik tsb mempunyai implikasi yang sangat
penting, yakni masyarakat perikanan sangat peka
terhadap harga.
 Perubahan harga produk perikanan sangat
mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
perikanan.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

 Masyarakat yang strukturnya masih sederhana memiliki sistem


pengelolaan yang berakar pada masyarakat (community based
management), di mana setiap proses-proses pengelolaan mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai kepada
penerapan sanksi hukum, dilakukan secara bersama oleh masyarakat.
 Konsekuensinya, segala aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama
cenderung dapat dilakukan dan ditaati dengan sepenuh hati. Di samping
itu, setiap anggota masyarakat juga merasa memiliki tanggung jawab
dalam pengawasan dari aturan-aturan tersebut
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

 Ciri dari pengelolaan sumberdaya alam secara tradisional antara lain:


(1) Pengelolaan sumberdaya alam cenderung berkelanjutan
(2) Struktur pihak yang terlibat masih sederhana
(3) Bentuk pemanfaatannya terbatas dan termasuk skala kecil
(4) Tipe masyarakat dan kegiatannya relatif homogen
(5) Komponen pengelolaannya (manajemen) berasal dan berakar pada
masyarakat
(6) Rasa kepemilikan dan ketergantungan terhadap sumberdaya alam tinggi
(7) Rasa untuk melindungi dan menjaga juga tinggi .
EKONOMI MARITIM

Ekonomi maritim merupakan kegiatan


ekonomi yang mencakup transportasi laut,
industri galangan kapal dan perawatannya,
pembangunan dan pengoperasian
pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait.
PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM
Pembangunan ekonomi maritim memiliki peranan yang
sangat penting, antara lain sebagai berikut :
 Merupakan wadah atau arena (media) kegiatan penangkapan
ikan dan hasil-hasil laut lainnya, yang dilakukan oleh kelompok
nelayan, yang menggunakan perahu penangkap ikan, kapal
motor penangkap ikan, bagang, jaring ikan, pancing (kail) dan
lainnya.
 Melayani kegiatan transportasi laut menggunakan kapal laut,
kapal motor atau perahu layar bermotor untuk mengangkut
barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dari
daerah produksi ke daerah pemasara yang tersebar letaknya.
PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM
 Melayani kegiatan perdagangan antar pulau, melayani pengiriman
komoditas hasil pertanian dalam arti luas (tanaman pangan,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan) dan barang
manufaktur dari pelabuhan di daerah produksi ke pelabuhan-
pelabuhan di daerah konsumsi.
 Kegiatan pembangunan sektor maritim sangat luas, meliputi
berbagai sektor usaha (yaitu pelayaran antar pelabuhan,
perdagangan antar pulau (antar daerah), kegiatan pelabuhan dan di
daerah pelabuhan, kegiatan wisata bahari, dan sebgainya)
melibatkan tenaga kerja yang jumlahnya sangat banyak, modal
usaha dan investasi yang sangat besar.
 Eco-tourism
ISU KEBIJAKAN YANG MELATARBELAKANGI
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DAN PENGELOLAAN
WILAYAH PESISIR
 Potensi dan diversifikasi wisata bahari Indonesia adalah sangat
besar, namun realisasinya dalam pengembangan ekonomi
pariwisata nasional hanya sekitar 10 persen;
 Perbandingan komparatif dengan negara-negara yang memiliki
potensi wisata bahari yang jauh lebih kecil, namun mampu
memberi kontribusi signifikan terhadap ekonomi pariwisata
negaranya seperti Malaysia (40 persen), Maladewa (penduduk 300
ribu orang) dengan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1,1
juta jiwa, Thailand dan Singapura dengan sumbangan ekonomi
wisata bahari yang signifikan;
ISU KEBIJAKAN YANG MELATARBELAKANGI PENGEMBANGAN
WISATA BAHARI DAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR
 Pada tahun 2014, peringkat daya saing pariwisata nasional
menempati peringkat yang relatif rendah (peringkat 50 dari 141
negara), karena terkendala dalam menjaga kelestarian lingkungan,
masalah deforestasi, yang berdampak terhadap biodiversity dan krisis
sumber daya air, di samping masalah keselamatan dan keamanan
wisatawan; dan
 Pengembangan dan pengelolaan wilayah pesisir dengan masalah
yang mencakup kondisi sumber daya yang bersifat common-property
sehingga rentan terhadap kerusakan lingkungan, kualitas SDM yang
rendah, ketersediaan dan akses teknologi yang terbatas, dan
peraturan dan kebijakan yang kurang kondusif.
ECO-TOURISM
Kriteria masyarakat pesisir dalam menjalankan
ecoutorism:
1. Wisatawan di ajak untuk menghargai ekosistem
pesisir dalam kesatuan budaya,
2. Memberikan mendidikan untuk memerkenalkan
kearifan SDA,
3. Adanya gaet untuk menemani wisatawan,
4. Mengurangi dampak negatif pada lingkungan alam,
5.Mendukung perlindungan daerah alam.
SEKTOR PELAYARAN
Fungsi transportasi maritim dibedakan menjadi dua,, yaitu
fungsi penunjang dan fungsi pendorong.
Fungsi yang pertama adalah fungsi penunjang, yaitu bahwa
transportasi maritim melayani pengembangan kegiatan
kegiatan lain yang menggunakan fasilitas (sarana dan
prasarana) transportasi maritim.
Adapun fungsi yang kedua adalah fungsi pendorong,
maksudnya adalah bahwa transportasi maritim diharapkan
dapat membantu membuka keterisolasian daerah-daerah,
selain daerah terisolasi meliputi pula daerah terpencil, daerah
perbatasan, dan daerah tertinggal.
SEKTOR YANG HARUS DIBENAHI OLEH
PEMERINTAH
 Pemerintah perlu menata Dana desa sesuai dengan UU
desa saat ini, termasuk perlu dibentuknya koperasi desa
sebagai upaya pemerintah mengusir para rentenir atau
tengkulak yang selama ini memiskinkan nelayan.
 Perlu dibangun infrastruktur yang memadai, seperti
pelabuhan atau dermaga kecil sebagai akses transportasi
perdagangan antar pulau-pulau dan ke kota. Pelabuhan
ini juga sebagai akses untuk keperluan logistik lainya.
SEKTOR YANG HARUS DIBENAHI OLEH
PEMERINTAH
 Pembangunan sarana untuk fasilitas kesehatan dan
pendididkan, dua fasilitas ini sangat pokok dan harus
menjadi kewajiban pemerintah agar setiap desa
memiliki fasilitas tersebut.
 Pemasaran hasil produksi
 Akses Permodalan
 Keterampilan & lapangan kerja
RENCANA AKSI POROS MARITIM DUNIA
MENCAKUP LIMA AGENDA PRIORITAS
 Mempercepat upaya diplomasi penyelesaian
konflik perbatasan, termasuk wilayah darat,
dengan 10 negara tetangga;
 Melindungi teritori laut nasional (Kedaulatan
NKRI);
 Menjaga kekayaan sumber daya alam di dalam
Zona Ekonomi Eksklusif (Diplomasi Ekonomi);
RENCANA AKSI POROS MARITIM DUNIA
MENCAKUP LIMA AGENDA PRIORITAS
 Mengintensifkan diplomasi pertahanan
(Diplomasi Maritim);
 Mendorong resolusi damai konflik internasional
melibatkan negara-negara besar di kawasan Indo-
Pasifik.
MASYARAKAT MARITIM
Masyarakat maritim adalah sekumpulan
masyarakat yang hidup bersamasama
mendiami wilayah pesisir membentuk dan
memiliki kebudayaan yang khas yang terkait
dengan ketergantungannya
pada pemanfaatan sumberdaya pesisir.
MASYARAKAT MARITIM
Kebudayaan Masyarakat maritim dalam
pandangan Emic View atau gambaran sebagaimana
yang diakui oleh pendukung suatu gejala tertentu,
secara sederhana dapat ditelusuridalam tiga aspek,
yaitu (1) pengetahuan (cognitive);(2)sikap
(attitute); dan (3) praktek (practice).
Tiga wujud tindakan sosial masyarakar maritim:
1. Bersifat faktual, yaitusuatu tipe tindakan yang
terwujud yang berdasarkan pada orientasi atau
dipengaruhi oleh nilai-nilai dan tujuan-tujuan
yang hendak dicapai.
2. Tindakan sosial yang bersifat tradisional,yaitu
tipe tindakan sosial yang berorientasi atau
dipengaruhi oleh adanya ikatan tradisi yang
ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
3. Tindakan sosial yang bersifat afektual,yaitu
tindakan sosial yang berorientasi atau sangat
dipengaruhi oleh perasaan, seperti rasa pantas
atau tidak pantas, senang atau tidak senang,
aman atau tidak aman, bangga atau tidak
bangga,dll.
KARAKTER MASYARAKAT MARITIM
1. Hubungan dengan ketergantungan secara fisik
dan psiko-sosio-budaya pada lingkungan
alamnya,
2. Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya laut
secara bersama
3. Hubungan dengan dan kebutuhan secara
mutlak pada kelembagaan lokal,
KARAKTER MASYARAKAT MARITIM
4. Hubungan dengan dan ketergantungan secara
mutlak pada harga pasar lokal, regional, dan
global
5. Hubungan dengan dan ketergantungan pada
berbagai pihak berkepentingan dari luar,
6. Mobilitas geografi yang tinggi dan jaringan
kesukubangsaan yang luas.
KARAKTER MASYARAKAT MARITIM
7. Pembagian peran dalam keluarga
8. Sistem bagi hasil
9. Ritual.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai