Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Pola Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas” dengan baik dan lancar sehingga dapat dikumpul dengan tepat
waktu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan,
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah itu bisa teratasi. Maka dalam
kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih :
1. Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
yang memberikan kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyelesaikan makalah
ini.
2. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun
hingga terselesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai Penelitian Tindakan Kelas.
Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Kelompok VII
A. Latar Belakang
PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang hayat yang penting yang
perlu dikuasai oleh setiap guru dalam mengembangkan keprofesionalannya. Selain itu
penelitian tindakan merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah.seperti kita tahu PTK dapat dilakukan dengan tujuh langkah
yaitu : analisis situasi, perumusan dan klarifikasi permasalahan, hipotesisi tindakan,
perencanaan tindakan, implementasi tindakan dan monitoring, evaluasi hasil tindakan,
refleksi dan pengambilan keputusan.
Pola pelaksanaan PTK yang dipilih dengan mempertimbangkan kondisi peneliti
dan sumber daya yang tersedia. Pola guru sebagai peneliti Guru berperan dalam
perencanaan dan dalam pelaksanaan PTK Jika guru melibatkan orang lain seperti dosen
peneliti dari LPTK, sifatnya hanya konsultatif untuk menjamin validitas tindakan yang
dilakukannya Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memecahkan masalah praktis yang
dihadapi oleh guru itu sendiri dalam proses pembelajaran Pola ideal untuk meningkatkan
kinerja Pola ini cenderung dilakukan oleh guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan
yang cukup khususnya dalam bidang pembelajaran, tingkat kreativitas dan tingkat
inovatif yang tinggi. Pola kolaboratif Inisiatif untuk melaksanakan PTK bukan guru,
tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan masalah pembelajaran PTK
dirancang dan dilaksanakan oleh suatu tim yang biasanya terdiri atas guru, kepala
sekolah, dosen LPTK, dan orang lain yang terlibat dalam tim peneliti Guru berperan
hanya sebagai anggota tim peneliti, yang berfungsi melaksanakan tindakan seperti yang
dirancang oleh tim peneliti Guru tidak memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan
tindakan, sebab mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi tindakan ditentukan
oleh tim peneliti.
B. Rumusan Masalah
Agar penulis makalah ini pembahasannya tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada
masalah dan tujuan pembuatan makalah maka dengan ini penulis membatasi masalah
hanya pada :
1. Apakah yang dimaksud dengan pola pelaksaan PTK ?
2. Apa saja macam, tujuan, dan manfaat dari masing-masing Pola Pelaksanaan PTK ?
3. Apasaja kelebihan dan kekurangan masing-masing Pola Pelaksaan PTK PTK ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pola pelaksaan PTK
2. Untuk mengeahui macam, Tujuan dan manfaat pola pelaksaan PTK
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Penelitian Tindakan Kelas, khususnya tentang pola pelaksanaan
PTK, macam, tujuan dan manfaat pola pelaksanaan PTK, dan kelebihan serta kekurangan
dari masing-masing pola pelaksanaan PTK.
Pola adalah cara atau teknik pelaksanaan PTK yang dapat dijadikan rujukan dalam
penyelenggaraan PTK sesuai dengan model PTK yang dipilih dengan mempertimbangkan kondisi
peneliti dan sumber daya yang tersedia. Terdapat berbagai pola pelaksana PTK, yakni PTK guru
peneliti, PTK kolaboratif, dan PTK simultan terintegrasi. Penelitian tindakan kelas dapat
dilaksanakan melalui cara atau teknik pelaksanaan PTK berikut dengan mempertimbangkan
kondisi peneliti dan sumber daya tersedia.
Terdapat berbagai pola pelaksanaan PTK, yakni pola guru peneliti,pola kolaboratif, dan pola
simultan terintegrasi.
1. Pola Guru Peneliti
Pada pola ini guru memiliki peran utama dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan PTK.
Kalaupun guru melibatkan orang lain seperti dosen peneliti dari LPTK, sifatnya hanya konsultatif
untuk menjamin validitas tindakan yang dilakukannya. Tujuan yang ingin dicapai oleh pola guru
peneliti adalah untuk memecahkan masalah praktis yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam
proses pembelajaran. Untuk mempertajam masalah dan merancang tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan, guru mengadakan studi pendahuluan dengan mengkaji berbagai literatur dan
mengadakan konsultasi dengan orang yang dianggap memiliki keahlian dalam bidang
pembelajaran. Sedangkan untuk memperkaya bahan refleksi, guru meminta teman sejawat untuk
ambil bagian sebagai observer. Yakni mengobservasi tindakan yang dilakukannya serta mencari
pengaruh yang ditimbulkan dari tindakan yang dilakukannya sebagai bahan masukkan dalam
kegiatan refleksi. Oleh karena yang merancang program penelitian termasuk menyusun tindakan
untuk memecahkan masalah adalah guru, maka tanggung jawab keberhasilan penelitian adalah guru
itu sendiri.
a. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh pola guru peneliti adalah untuk memecahkan masalah praktis
yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam proses pembelajaran,selain itu pola penelitian ini juga
bertujuan untuk meningkatkan kepekaan guru tentang masalah-masalah yang sering terjadi pada
seluruh peserta didik.
2. Pola Kolaboratif
Pada pola ini biasanya inisiatif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari
pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran. Walaupun
gagasan dan masalah penelitian muncul bukan dari guru, akan tetapi dengan menggunakan pola
kolaborasi sangat bermanfaat bagi guru. Guru akan memiliki pengalaman dalam melakukan
tindakan sesuai dengan masalah yang diteliti. Di samping itu, penelitian yang bersifat kolaboratif
akan lebih memberikan jaminan hasil dan simpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
PTK dirancang dan dilaksanakan oleh suatu team yang biasanya terdiri atas, Guru,
KepalaSekolah, Dosen LPTK, dan orang lain yang terlibat dalam team peneliti. Guru berperan
hanya sebagai anggota team peneliti, yang berfungsi melaksanakan tindakan seperti yang dirancang
oleh team peneliti. Dengan demikian dalam pola ini guru tidak memiliki kesempatan yang luas
untuk melakukan tindakan, sebab baik perencanaan maupun bagaimana mengimplementasikan
tindakan tidak ditentukan oleh guru sendiri, melainkan team peneliti. Masalah yang diteliti biasanya
bukan masalah langsung yang dihadapi oleh guru; meskipun tujuannya untuk membantu guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.Berikut tujuan dan manfaat dari adanya pola kolaboratif
a. Tujuan
Dalam hal ini, persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti muncul dan diidentifikasi
oleh peneliti dari luar bukan guru. Jadi, dalam bentuk ini, guru bukan pencetus gagasan terhadap
permasalahan apa yang harus diteliti dalam kelasnya sendiri. Dengan demikian, guru bukan
b. Manfaat
Disisi lain ada manfaat yang diberikan oleh pola penelitian ini yaitu guru mendapat
pengetahuan yang ilmiah dan baru dalam melakukan terobosan dalam suatu pembelajaran.Guru
dapat menilai dan melihat serta mengimplementasikan hasil penelitian pihak luar sebagai aksi
dan refleksinya di kemudian hari.
Kelebihan
a) Untuk guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup khususnya dalam
bidang pembelajaran, pola ini merupakan pola ideal untuk meningkatkan kinerja. Guru
bukan saja akan lebih menghayati masalah yang dihadapinya, akan tetapi lebih
memahami apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah.
b) Pola ini ideal untuk meningkatkan kinerja dan cenderung dilakukan oleh guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup khususnya dalam bidang
pembelajaran, tingkat kreativitas dan tingkat inovatif yang tinggi.
c) Guru lebih peka terhadap situasi dan kondisi ataupun masalah-masalah yang mungkin
terjadi di dalam kelasnya.
Kekurangan
a) Bagi guru yang kurang menguasai masalah pembelajaran, bisa terjadinya kesalahan
dalam menentukan dan mengimplementasikan tindakan. Oleh karena itu, pola ini
cenderung dilakukan oleh guru yang memiliki pengetahuan, tingkat kreativitas dan
tingkat inovatif yang tinggi.
b) Bagi guru yang bersifat konservatif akan sulit melakukan berbagai inovasi, dan
biasanya jarang melakukan pola ini.
2) Pola Kolaboratif
Kelebihan
a) Pola kolaborasi sangat bermanfaat bagi guru karena melalui ini guru akan memiliki
pengalaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan masalah yang diteliti.
b) Penelitian yang bersifat kolaboratif akan lebih memberikan jaminan hasil dan simpulan
yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kekurangan
a) Dalam pola ini guru tidak memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan tindakan,
sebab baik perencanaan maupun bagaimana mengimplementasikan tindakan tidak
ditentukan oleh guru sendiri, melainkan team peneliti.
b) Masalah yang diteliti biasanya bukan masalah langsung yang dihadapi oleh guru
3) Pola penelitian Terintegrasi
Kelebihan
a) Guru mendapatkan pengetahuan ilmiah yang baru dalam sebuah pembelajaran melalui
proses penelitian yang dilakukan oleh pihak luar.
b) Guru dapat tetap dapat melaksanakan tindakan pada kelas sesuai rancangan pihak luar
c) Peneliti berhak menjadi inovator pembelajaran dalam sebuah kelas atas masalah-
masalah yang telah dianalisisnya.
Kekurangan
b) Penelitian dengan pola ini, sama sekali tidak berkaitan dengan masalah praktis yang
dihadapi oleh guru.
A. Kesimpulan
PTK (penelitian tindakan kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melkukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan
tersebut..
Sedangkan Pola Penelitian PTK sendiri ialah cara atau teknik pelaksanaan PTK yang dapat
dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan PTK sesuai dengan model PTK yang dipilih dengan
mempertimbangkan kondisi peneliti dan sumber daya yang tersedia.
Dalam pembuatan PTK terlebih dahulu harus ada perencanaan yang mendasar, ada beberapa
proses perencanaan, yaitu: (1) Refelksi Awal, (2) Melaksanakan Studi Pendahuluan.
(3) Merancang Pelaksanaan PTK, (4) Pelaksanaan PTK.
B. Saran
Dalam pembuatan suatu PTK hendaknya seorang guru harus memperhatikan prosedur-
prosedur tata cara penyusunan PTK. Agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah dan sesuai
dengan permasalahan yang diteliti.