Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
Penulis
Kelompok 8
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..............................................................................................................................5
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................................. 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian yang paling sesuai untuk
mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru. Seorang guru yang
melaksanakan PTK akan memperoleh manfaat ganda, baik bagi dirinya, para siswanya, maupun
bagi institusi pendidikan. Bagi guru, PTK akan meningkatkan kualitas kinerjanya, meningkatkan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran, sekaligus meningkatkan kemampuan
dalam kegiatan pengembangan profesi, khususnya dalam kegiatan penelitian pendidikan. Bagi
siswa, dengan PTK, kualitas proses dan hasil belajarnya akan meningkat. Jika kemampuan guru
dan siswa meningkat, sekolah juga akan memperoleh keuntungan karena memiliki guru yang
profesional dan menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas.
Di samping itu, karya tulis hasil penelitian tindakan kelas akan bermanfaat bagi
peningkatan karier dan jabatan yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan guru. Misalnya,
untuk mengajukan usul kenaikan pangkat ke IV/b dan seterusnya, sebuah laporan PTK yang ditulis
dalam bentuk makalah dan cukup didokumentasikan di perpustakaan sekolah mendapatkan poin
4. Jika dalam satu tahun guru melaksanakan PTK satu kali, dalam tiga tahun guru tersebut sudah
dapat naik ke IV/b. Dalam aturan yang baru, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan,
termasuk di dalamnya menulis laporan hasil penelitian, sudah diperhitungkan sejak golongan III/b.
Dalam Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2009 yang akan diberlakukan tahun 2013 dijelaskan
bahwa membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diseminarkan di sekolahnya, dan disimpan di perpustakaan, dihargai dengan angka kredit 4. Dalam
usul sertifikasi guru, PTK dihargai dengan nilai 10. Karya tulis hasil PTK juga dapat dimanfaatkan
sebagai naskah lomba karya tulis di berbagai kompetisi guru tingkat daerah maupun nasional.
Sayangnya, tidak semua guru mau dan mampu mempraktikkan PTK. Zubaidi, 2000 (dalam
Sukidin, 2008) mengemukakan lima kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan PTK: (1)
lemahnya pemahaman konsep dan prinsip-prinsip PTK, (2) kurang adanya program dan anggaran
dari pihak-pihak yang terkait untuk melaksanakan PTK bagi para guru, (3) belum
membudayanya reflecting thinking melalui portfolio (catatan seseorang tentang kinerjanya dari
waktu ke waktu yang dibuatnya sendiri dengan sejujur-jujurnya), (4) tidak adanya pembimbing
penelitian di sekolah, dan (5) mentalitas suka pada kemapanan daripada mengikuti perkembangan
(keluhan tidak memiliki waktu, menambah beban, lingkungan tidak mendukung, tidak ada dana,
dsb.)
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Merancang Penelitian Tindakan Kelas
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Rancangan penelitian tindakan kelas dipilih karena masalah yang akan dipecahkan berasal
dari proses belajar mengajar. Menurut Harjodipuro dalam Burhan Elfanany penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan
mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik
tersebut dan mau untuk mengubahnya.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan tertentu yang dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Sedangkan
menurut Ebbut sebagaimana dikutip oleh Kunandar menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah
suatu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok
pendidik dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka
mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Berdasarkan jenis penelitian sebagaimana dipaparkan sebelumnya, rancangan atau desain PTK
meliputi langkah-langkah:
1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Melaksanakan tindakan (acting)
Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
3. Melaksanakan pengamatan (observing)
Sebetulnya kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena
seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama.
4. Mengadakan refleksi atau analisis (reflecting)
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti atau pendidik pelaksana sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pendidik lain atau teman sejawat untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
B. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
2. Perencanaan Tindakan
Setelah masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternatif tindakan yang
akan diambil. Alternatif tindakan yang dapat diambil dapat dirumuskan ke dalam bentuk hipotesis
tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Perencanaan tindakan memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman yang
diperoleh di masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian sebidang. Bentuk umum rumusan
hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal.
Secara rinci, tahapan perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan- kegiatan sebagai berikut.
1. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan masalah.
Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah,
kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan
guru.
2. Mentukan cara yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menjabarkan
indikator-indikator keberhasilan.
3. Membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan mencakup; (a) Bagian isi
mata pelajaran dan bahan belajarnya; (b) Merancang strategi dan langkah pembelajaran sesuai
dengan tindakan yang dipilih; serta (c) Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun
instrumen pengumpul data yang sesuai.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti, dan penutup diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara benar tampak
berlaku wajar. Pada PTK yang dilakukan guru, pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalam
waktu antara 2 sampai 3 bulan. Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyesaikan sajian
beberapa pokok bahasan dan mata pelajaran tertentu. Berikut disajikan contoh aspek-aspek
rencana (skenario) tindakan yang akan dilakukan pada satu PTK.
1. Dirancang penerapan metode tugas dan diskusi dalam pembelajaran X untuk pokok bahasan:
A, B, C, dan D.
2. Format tugas: pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih ketua, sekretaris,
dll oleh dan dari anggota kelompok, bagi topik bahasan untuk kelompok dengan cara random,
dengan cara yang menyenangkan.
3. Kegiatan kelompok; mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota kelompok bekerja/ belajar
memahami materi, menuliskan hasil diskusi dalam OHP untuk persiapan presentasi.
4. Presentasi dan diskusi pleno; masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno
kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi, ambil kesimpulan sebagai hasil pembelajaran.
5. Jenis data yang dikumpulkan; berupa makalah kelompok, lembar OHP hasil kerja kelompok,
siswa yang aktif dalam diskusi, serta hasil belajar yang dilaksanakan sebelum (pretes) dan setelah
(postes) tindakan dilak- sanakan.
4. Pengamatan
Pada saat pengamatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran,
akan sangat sulit apabila peneliti (guru) juga bertindak sebagai pengamat. Dua cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, pertama dengan menjamin obyektifitas reflesi atau
evaluasi atas pembelajaran dan yang kedua dengan memanfaatkan media informasi seperti kamera
CCTV. Pada umumnya peneliti (guru) memanfaatkan teman sejawat untuk membantu mengamati
kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung.
Keempat tahap di atas merupakan satu siklus kegiatan, apabila telah ditemukan keberhasilan
dan hambatan maka peneliti diharapkan merancang kembali perencanaan untuk siklus berikutnya.
Pada siklus berikutnya tahapannya kembali lagi seperti diatas, berulang terus menerus sampai
ditemukan kepuasan karena telah mencapai tujuan yakni ketuntasan pembelajaran.
Kekurangannya :
1. Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada pihak
peneliti. Penelitian lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah,
pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau kekurangan yang ada
pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk memperbaikinya. Karena praktisi selalu akrab
dengan situasi praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan
teknik dasar penelitian. Hal ini semakin lemah karena perasaan praktisi (guru) bahwa
penelitian hanya dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah,
sehingga para praktisi pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian.
Akibatnya mereka merasa tanpa pertolongan konsultan mereka tidak mampu
melaksanakan penelitian dan cenderung kurang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
2. Penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor
waktu ini dapat menjadi kendala besar. Praktisi yang akan melakukan penelitian tindakan
kelas harus membagi waktunya untuk melakukan tugas rutinnya dan untuk melakukan
penelitian. Akhirnya guru harus mengkonsentrasikan tidak hanya mengajar, akibatnya
atasan jarang memberikan ijin pada guru untuk melakukan penelitian
3. Kelemahan tentang konsepsi proses kelompok. Proses kelompok dapat berjalan dengan
baik sangat tergantung pada pemimpin kelompok yang demokratis, yaitu sesorang yang
memungkinkan para anggota mengandalkan jalannya diskusi. Untuk dapat berfungsi
sebagai pemimpin demokratis, sesorang dituntut peka terhadap kebutuhan dan keinginan
anggota-anggota kelompok dalam situiasi tertentu.
4. Kesulitan mengajak orang untuk mengadakan perubahan. Banyak orang berpandangan
perubahan adalah kerja keras, berubah dari kemapanan yang telah dinikmatinya, dan
perubahan melalui melalui penelitian tindakan kelas menuntut penyediaan tenaga,
pemikiran, dan waktu serta sikap baru. Selama orang sudah mapan dengan situasi kerjanya,
selam itu pula mereka sulit untuk diajak berubah, padahal tindakan menuntut kondisi yang
memungkinkan pelaksanaan penelitian tindakan. Kondisi-kondisi tersebut sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan
pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik
di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan
dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui
tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki siuasi dan
kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5946/6/BAB%20III.pdf
https://educatinalwithptk.wordpress.com/2012/11/14/prosedur-pelaksanaan-
penelitian-tindakan-kelas/
http://voice-teacher.blogspot.com/2015/06/4-langkah-pelaksanaan-
penelitian.html?m=1
https://arieslailiyah.blogspot.com/2020/10/kelebihan-dan-kekurangan-ptk.html
https://makalahnih.blogspot.com/2017/03/makalah-penelitian-tindakan-kelas.html