Judul Percobaan
Judul Percobaan
D. Landasan Teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk,
bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
D. Landasan Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6.
Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa
manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu),
ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi
(harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna
larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi
bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian
yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur
larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.