Surplus Konsumen
2. Surplus Produsen
3. Efisiensi Pasar
SURPLUS KONSUMEN
Kesediaan membayar
(willingness to pay) : Calon Kesediaan
Jumlah maksimum yang
mau dibayar oleh pembeli membayar
konsumen untuk Abdul Rp 100.000
memperoleh suatu
barang. Beni Rp 80.000
Surplus Konsumen: Charles Rp 70.000
kesediaan konsumen
membayar dikurangi Devi Rp 50.000
jumlah yang
sebenarnya dibayarkan
konsumen.
Harga (rb)
Calon Kesediaan 100
pembeli membayar Surplus konsumen untuk Abdul (20rb)
80
Abdul Rp 100.000 70
Beni Rp 80.000
50
Charles Rp 70.000
Devi Rp 50.000 Permintaan
1 2 3 4 Kuantitas
Pada panel (a) harga Harga (rb)
barangnya Rp 80rb, 100
dan surplus Surplus konsumen untuk Abdul (30rb)
konsumennya Rp20rb. 80
Surplus konsumen untuk Beni (10rb)
70
Sedangkan pada 50
panel (b), harga
barangnya Rp70rb-an, Permintaan
surplus konsumennya
Rp40rb.
1 2 3 4 Kuantitas
Harga (rb)
Harga (rb)
A A
ABC - Surplus konsumen ABC - Surplus konsumen
P1 P1 B
B C C BCDE – Tambahan Surplus
untuk para konsumen lama.
P2 D
E F
CEF - Surplus konsumen
Permintaan untuk konsumen baru.
Permintaan
Q1 2 3 4 Kuantitas Q1 Q2 3 4 Kuantitas
Surplus konsumen pada harga P1 Surplus konsumen pada harga P2
1 2 3 4 Kuantitas
Pada panel (a) harga Harga (rb)
produknya Rp 900
600rb, dan surplus Penawaran
produsennya 800
Rp100rb.
Surplus produsen untuk Lenny (200rb)
600
500
Surplus produsen untuk Latif (300rb)
Sedangkan pada
panel (b), harga
produknya Rp800rb-
an, surplus
produsennya
Rp500rb. 1 2 3 4 Kuantitas
Harga (rb)
Harga (rb) Penawaran
Penawaran
Q1 3 4 Kuantitas Q1 Q2 3 4 Kuantitas
Surplus produsen pada harga P1 Surplus produsen pada harga P2
Surplus konsumen = Nilai barang bagi pembeli – harga yang dibayarkan pembeli.
Surplus produsen = Harga yang diterima penjual – Biaya produksi yang dipikul
penjual.
Surplus total = (Nilai barang bagi pembeli – Harga yang dibayarkan pembeli) +
(Harga yang diterima penjual – Biaya produksi yang dipikul penjual).
= Nilai barang bagi pembeli – Biaya produksi yang dipikul penjual.
Efisiensi: kondisi ketika suatu alokasi sumber daya dapat memaksimalkan surplus
total yang diterima oleh setiap anggota masyarakat.
A
Penawaran
D
Surplus
Harga konsumen
E
Ekuilibrium
Surplus
produsen
Permintaan
B
C
Penawaran
Nilai barang
bagi pembeli E Biaya yang
ditanggung
penjual
Permintaan
Biaya yang
ditanggung Nilai barang
penjual bagi pembeli
Kuantitas ekuilibrium Kuantitas
25 1 25 50 50
25 2 50 125 75
25 3 75 185 60
25 4 100 225 40
25 5 125 250 25
25 6 150 250 0
25 7 175 225 -25
25 8 200 100 -125
Kurva TU dan MU
300
250
200
150
100
TU
Util
MU
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-50
-100
-150
Baju
Kegunaan tidak dapat dihitung dan hanya dapat
dibandingkan, menggunakan kurva indiferensi dan
budget line
a. Kurva Indiferensi
Konsumen mempunyai preferensi terhadap barang
yang dinyatakan dalam peta indiferensi.
Konsumen memiliki uang
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Asumsi-asumsi Kurva Indiferensi
1. Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin
tinggi tingkat kepuasannya.
2. Cembung ke titik origin.
3. Turun dari kiri atas ke kanan bawah dan Tidak saling
memotong.
Kurva Indefersi
30
25
20
Makan Bakso
15 Kurva Indefersi
10
0
0 5 10 15 20 25 30
Makan Sate
Asumsi-asumsi Kurva
Indiferensi:
Peta Kurva Indeferensi
25
kepuasannya. IC-1
Y
20 IC-2
IC-3
15
0
0 5 10 15 20 25 30