2. Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai dengan
menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba.
Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai dengan
menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba tidak begitu efektif, Faktanya peredaran
narkoba masih terus berlangsung di negeri ini. Bahkan BNN menyebut penyalahgunaan
narkoba semakin meningkat. Merujuk data BNN pada 2018, prevalensi angka
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 13 ibu kota provinsi di Indonesia mencapai
angka 3,2 persen atau setara dengan 2,29 juta orang. Sementara, pada 2017, BNN mencatat
angka prevalensi penyalahgunaan narkotika sebesar 1,77 persen atau setara 3.376.115 orang
pada rentang usia 10-59 tahun.
3. Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak asasi manusia.
Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak asasi manusia
terus di pertanyakan. Para aktivis Hak Asasi Manusia menganggap bahwa hukuman mati
merupakan pelanggaran HAM. Komnas HAM menyebut, "Hukuman mati merupakan bentuk
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena tidak menghormati hak untuk hidup". Bahwa
tidak seorang pun boleh mencabut nyawa orang lain, negara sekalipun.
Dampak dari eksekusi mati terhadap peredaran narkoba yang dilaksanakan adalah agar dapat
mengurangi mata rantai dari pelaku-pelaku yang terlibat walikelassd.com pada jaringan
narkoba itu sendiri baik di lingkup desa, antar pulau, maupun jaringan internasional, sehingga
akan menjadi sebuah efek jera bagi pelaku-pelaku peredaran narkoba lainnya.
Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai dengan
menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba tidak begitu efektif, Faktanya peredaran
narkoba masih terus berlangsung di negeri ini. Bahkan BNN menyebut penyalahgunaan
narkoba semakin meningkat. Merujuk data BNN pada 2018, walikelassd.com prevalensi
angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 13 ibu kota provinsi di Indonesia
mencapai angka 3,2 persen atau setara dengan 2,29 juta orang. Sementara, pada 2017, BNN
mencatat angka prevalensi penyalahgunaan narkotika sebesar 1,77 persen atau setara
3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak asasi manusia
terus di pertanyakan. Para aktivis Hak Asasi Manusia menganggap bahwa hukuman mati
merupakan pelanggaran HAM. Komnas HAM menyebut, walikelassd.com "Hukuman mati
merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena tidak menghormati hak
untuk hidup". Bahwa tidak seorang pun boleh mencabut nyawa orang lain, negara sekalipun.
Untuk itu sudah sewajarnya jika negara mencari Alternatif hukuman bagi pelaku
penyalahgunaan narkoba selain hukuman mati adalah hukuman seumur hidup.