PENDAHULUAN
kadarnya. Oleh karena itu, hasil pengolahan tersebut dapat diperoleh keuntungan
antara lain adalah mengurangi biaya proses pengolahan baik biaya pengiriman
maupun biaya proses lainnya, mengurangi flux, dan mendapatkan proses yang
sederhana, karena pengolahan secara fisik memberi keuntungan dan lebih
sederhana dibandingkan dengan proses pengolahan secara kimia [2].
2.2 Grinding
Grinding sudah dikenal dalam manufaktur selama lebih dari 100 tahun yang
lalu. Akan tetapi, proses yang dikenal pada saat itu masih sederhana. Grinding
merupakan proses permesinan yang bekerja dengan cara roda gerinda abrasif
yang berputar dengan kecepatan tinggi untuk menghilangkan material yang kasar
dari material yang halus. Grinding adalah salah satu proses abrasif yang memiliki
tingkat akurasi yang tinggi sehingga produk berkualitas dan toleransi ukuran pun
sangat kecil. Contoh dari produk hasil grinding ini berkisar dari bagian yang
sangat besar seperti bagian mesin mobil maupun motor dan untuk bagian kecil
bisa berupa lensa kontak jarum serta komponen-komponen elektronik. Selain
memiliki tingkat akurasi yang tinggi, grinding juga menjadi salah satu alternatif
dalam memproses material yang keras.
Operasi penggerusan merupakan tahap akhir dari operasi pengecilan ukuran
bijih, atau kominusi. Pada tahap ini bijih dikecilkan ukurannya sampai pada
ukuran pemisahan. Mekanisme pengecilannya melibatkan gaya-gaya seperti
impact, kompresi, attrition/abrasi dan shear. Grinder akan menghaluskan
partikel-partikel keluaran crusher sekunder. Produk dan grinder antara
intermediate grinder memiliki ukuran sekitar 40 mesh. Penghalusan sampai
ukuran sekitar 200 dilakukan oleh grinder halus (fine grinder). Ukuran partikel
yang Iebih halus (antara 1 sampai 50 pm) dapat diperoleh dengan ultrafine
grinder. Ukuran dari partikel akan tereduksi oleh kombinasi dari impact, attrition,
dan shear seperti pada mekanisme crushing. Kemampuan mesin grinding yang
dapat memproses material sangat penting ketika meningkatnya produk yang
punya tingkat kekerasan yang tinggi seperti yang digunakan pada mesin pesawat
terbang [3]. Berikut adalah skema proses grinding dapat dilihat pada Gambar 2.1.
12
Proses grinding dapat dilakukan dengan cara kering maupun basah. Proses
grinding ini memiliki kriteria untuk menentukan apakah grinding dilakukan
dengan cara kering atau basah, antara lain:
- Energi yang diperlukan dengan cara basah relatif lebih kecil
dibandingkan cara kering
- Penggerusan dengan cara basah relatif lebih bersih terhadap lingkungan
dan tidak perlu alat penyedot debu
- Syarat penggerusan dengan cara kering material harus benar-benar
kering, maka harus dilakukan operasi pengeringan terlebih dahulu
- Karena terjadi korosi pada penggerusan cara basah maka konsumsi
media gerus dan bahan pelapis cenderung lebih banyak
Grinding merupakan sebuah proses permesinan yang setiap waktunya
berkembang sehingga saat ini peralatan grinding memiliki kinerja yang dapat
dikendalikan dan diprediksi rentang toleransi yang diterima. Media grinding yang
digunakan memiliki kekerasan tertentu tergantung kepada bahan galian yang akan
direduksi ukurannya [4]. Media grinding antara lain:
- Silinder atau batang (rods) baja, dengan ukuran panjang hampir sama
dengan panjang mill itu sendiri.
- Bola atau grinding balls, berupa bola-bola baja ataupun bahan lainnya
dengan kekerasan tertentu.
- Bijih atau pebbles, yaitu media yang terbuat dari batuan keras atau
13
bahan natural.
Alat-alat pada proses grinding ini dikelompokkan berdasarkan beberapa
golongan, yaitu:
1. Berdasarkan media grinding
a. Ball mill: media bola baja.
b. Rod mill: batangan silinder baja.
c. Pebble mill: batuan keras.
d. Autogenous mill: tanpa media grinding yaitu dengan bijihnya sendiri.
e. SAG / Semi Autogenous mill: bola baja dan antar bijihnya sendiri.
f. Tube mill: mirip dengan ball mill.
2. Berdasarkan bentuk
a. Silinder
b. Conical Cylinder
3. Berdasarkan ukuran
a. Ball mill ( Panjang = Diameter )
b. Rod mill ( Panjang = 2 x Diameter)
c. Tube mill ( Panjang > Diameter)
d. SAG & Autogenous mill ( Panjang < Diameter)
4. Berdasarkan discharge
a. Overflow discharge: produk gerusan keluar dengan sendirinya
b. Grate discharge: produk gerusan keluar melalui saringan yang
dipasang pada ujung pengeluaran produk
Dalam proses grinding terdapat parameter yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang bagaimana proses penyesuaian perubahan
kinerja roda, waktu siklus, dan kualitas bagian. Mesin gerinda silindris memiliki
empat gerakan utama pada saat prosesnya, yaitu: gerak meja memanjang, gerak
putar benda kerja, gerak putar roda gerinda, dan gerak pemakanan. Pada proses
penggilingan atau grinding, semakin besar diameter silinder, maka kecepatan akan
semakin lambat. Namun, apabila kecepatannya terlalu tinggi, maka akan
mempengaruhi gaya sentrifugal pada silinder sehingga bola akan menempel pada
tepi silinder dan proses tidak dapat berjalan dengan optimum [5]. Adapun macam-
14
tumbukan dan gesekan antara bola baja dengan material. Karakteristik dari ball
mill dapat dilihat dari sifat mekanisnya, antara lain kekerasan dan tingkat
keausannya. Untuk mengetahui karakteristik tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan beberapa pengujian, yaitu pengujian kekerasan, mikrografi dan
keausan [6].
Ball mill memiliki kinerja yang sangat stabil serta dalam instalasi sangatlah
mudah dan dalam perancangan yang dilakukan tingkat kehalusan yang dapat
dicapai dari penggilingan material berdiameter 15 mm hingga mencapai 20
mikron. Untuk mencapai suatu produk berupa material serbuk yang halus tersebut,
dibutuhkan suatu bola baja untuk menumbuk material yang ada didalam tabung
yang mana nantinya akan menggilas material secara berulang-ulang hinga menjadi
material yang sangat halus [6]. Alat ball mill ini terbagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
- Grate liner side, yaitu komponen dari ball mill yang terbuat dari
material baja yang dipasang didalam body cylinder yang berfungsi untuk
melapisi body cylinder bagian sisi agar tidak rusak akibat proses
grinding.
- Side mill, yaitu komponen yang berada disisi masukkan yang berfungsi
untuk menahan material agar tidak keluar saat proses berlangsung.
Komponen ini dirancang terpisah dari body cylinder agar saat terjadi
kerusakan disatu titik akan lebih mudah dalam perawatan.
- Turnion Liner, yaitu komponen yang dipasang disisi masukkan yang
berfungsi menjadi lengan agar mampu menahan beban ball mill pada
sisi masukkan. Komponen ini berfungsi sebagai wadah dari screw
conveyor yang dimana akan mengantarkan material dari feeder menuju
ke body cylinder untuk kemudian diproses.
- Screw conveyor, yaitu komponen yang dipasang didalam turnion liner
yang berfungsi untuk mengantarkan material ke cylinder body sesuai
dengan kapasitas yang diinginkan sesuai perancangan. Komponen ini
mampu menjaga agar material tidak kembali keluar.
- Gear Mill, yaitu komponen yang dipasang pada sisi masukkan yang
16