Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fakhiyatin Sri Arofa Putri

Nim: 042088665

TUGAS TUTORIAL 1

EKMA4158 / PERILAKU KONSUMEN

1. Apa tujuan kita mempelajari perilaku keorganisasian?


- Mendiskripsikan perilaku manusia. Tujuan pertama mempelajari studi perilaku
keorganisasian adalah agar kita bisa mengenali, mendiagnosis. dan menjelaskan
kejadian-kejadian, yang secara teratur dan prediktabel terjadi dalam sebuah
organisasi. Mengenali kejadian seperti ini sangat bermanfaat bagi para manajer, sebab
bisa digunakan untuk mengidentifikasikan masalah, menjelaskan apa yang sedang
terjadi dalam sebuah organisasi dan menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan para
manajer.
- Menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Tujuan kedua mempelajari
perilaku keorganisasian adalah untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam
organisasi dan, apa kemungkinan dan akibatnya dimasa datang. Jadi tujuan kedua ini
adalah untuk memprediksi masa depan organisasi dengan menggunakan kejadian
masa kini sebagai prediktornya. Sebagaimana kita ketahui, organisasi umumnya
didirikan bukan untuk jangka pendek melainkan untuk jangka panjang bahkan, kalau
mungkin, untuk waktu yang tidak terbatas. Oleh karena itu, dalam kehidupan
organisasi tersebut pasti terjadi suatu pola aktivitas yang sifatnya ajeg. Artinya bahwa
pola yang sama juga bisa terjadi dan akan berlanjut di masa datang.
- Mengendalikan perilaku manusia. Tujuan ketiga adalah mengendalikan perilaku
manusia didalam organisasi. Harus kita sadari bahwa tidak semua perilaku manusia
didalam organisasi selaras dan cocok dengan kepentingan organisasi mengingat
berkumpulnya beberapa orang didalam organisasi berasal dari latar belakang
keluarga, pendidikan, dan karakter yang perilaku manusia berbeda.

2. Jelaskan jenis-jenis organisasi yang saudara ketahui?


Dilihat dari alasan mengapa sebuah organisasi didirikan, secara garis besar organisasi
bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu organisasi berorientasi ekonomi (biasa disebut
sebagai organisasi berorientasi laba profit oriented organization) dan organisasi
tidak beorientasi ekonomi nirlaba-not-for-profit organization). Organisasi
berorientasi ekonomi adalah jenis organisasi yang sengaja didirikan untuk membantu
manusia memenuhi kebutuhan ekonomi, khususnya kebutuhan para pendirinya atau
pemilik organisasi tersebut. Masyarakat umum mengenal organisasi seperti ini sebagai
organisasi perusahaan atau secara sederhana disebut perusahaan. Karena berorientasi
ekonomi maka ukuran organisasi mampu (disebut organisasi ekonomi keberhasilan
perusahaan adalah sejauh mana meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pendiri yang
diukur dengan meningkatnya jumlah kekayaan (biasanya dinyatakan dalam satuan mata
uang) para pendiri. Sederhananya, organisasi perusahaan sejak awal memang sengaja
didirikan untuk menghasilkan uang.
Berbeda dengan perusahaan, organisasi nirlaba (not-for-profit organization), seperti
tersirat dari namanya, ukuran keberhasilan organisasi seperti ini bukan laba melainkan
ukuran-ukuran lain sesuai dengan tujuan awal pendirian organisasi. Demikian juga
orientasinya bukan kepada pemilik, tetapi kepada para konstituen yang dilayaninya.
Artinya, organisasi nirlaba lebih berorientasi kepada kesejahteraan para konstituen
daripada kesejahteraan para pendirinya.

3. Jelaskan tren perkembangan studi perilaku organisasi di masa yang akan datang?
Meski dari dulu sampai sekarang esensi studi perilaku organisasi tidak mengalami
perubahan, namun lingkungan yang melingkupi keberadaan organisasi justru banyak
mengalami perubahan. Dewasa ini dan di masa mendatang lingkungan organisasi sangat
jauh berbeda dengan situasi tahun 1960-an saat studi perilaku organisasi mulai
dikembangkan. Dewasa ini dan ke depan misalnya, teknologi informasi berkembang
pesat yang berakibat pada pola hubungan antarmanusia menjadi demikian sederhana
tidak harus melalui hubungan langsung, seperti pada era sebelumnya. Demikian juga
diversity - keragaman tidak lagi menjadi hal yang menakutkan, tetapi justru dianggap
sebagai aset perusahaan. Semua ini tentunya berdampak pada pola perilaku karyawan
yang tidak ditemui pada periode sebelumnya. Bagi para manajer, semua perubahan ini
tentunya merupakan sebuah tantangan yang harus dihadap. Konsekuensinya, managerial
skill mereka juga harus berubah.

Anda mungkin juga menyukai