Anda di halaman 1dari 16

MATEMATIKA EKONOMI

OPTIMASI : FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL BEBAS

DOSEN PENGAMPU: SRI LESTARI MANURUNG., S,Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK9 :

Anna Mayasari Pakpahan NIM: 7213144011

Friska Mei Rospita Sibuea NIM: 7213144019

Richard Victor S. Sinaga NIM: 7213344014

Nur Halizah NIM: 7213344023

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dank arunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivit
as dan berkarya apa yang telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.

Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena penulis telah dapat menyelesaika
n tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah MATEMATIKA
EKONOMI untuk makalah ini dengan judul “OPTIMASI : FUNGSI DENGAN
SATU VARIABEL BEBAS”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena it
u, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifa tmembangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Sehingga dikemudian hari makalah berikutnya akan menj
adi lebih baik lagi.

Akhir kata, Kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berp
eran serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami berharap mak
alah ini bermanfat bagi pembaca. Demikian yang dapat kami sampaikan terimakasih.

Medan, 01 November 2021

KELOMPOK 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................5

D. Manfaat.....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6

A. Optimasi fungsi dengan satu variabel bebas.........................................................6

1. Ekstremum relative....................................................................................6

2. Ekstremum absolute...................................................................................6

3. Mengidentifikasi titik kritis........................................................................6


B. Aplikasi optimasi fungsi satu variabel bebas........................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................16

A. Kesimpulan...............................................................................................16

B. Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kalkulus adalah cabang dari matematika yang dikembangkan dari aljabar dan
geometri serta memiliki cakupan limit, turunan, integral dan deret tak terhingga. Kata
kalkulus berasal dari Bahasa Latin calculus, yang artinya “batu kecil”, untuk
menghitung. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang sains, ekonomi dan
tekhnik. Sir Isac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz merupakan ahli matematika
yang memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan kalkulus. Newton
mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika, sementara Leibniz
mengembangkan notasi – notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Kedua
ilmuwan tersebut mengembangkan kalkulus dari metode yang berbeda. Newton
memulai dari kalkulus diferensial sedangkan Leibniz memulai dari kalkulus integral.

Kalkulus mempunyai dua cabang utama, yaitu kalkulus diferensial dan


kalkulus integral. Kalkulus diferensial merupakan ilmu yang mempelajari tentang
turunan suatu fungsi. Sedangkan kalkulus integral merupakan ilmu yang mempelajari
definisi, sifat - sifat, dan aplikasi dari dua konsep yang terkait, yaitu integral tak tentu
dan integral tentu. F(x) disebut anti turunan dari F(x) pada selang I jika F'(x) = F(x)
untuk X € I. Sedangkan proses mencari anti turunan disebut dengan integrasi
(integral).

Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika


yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input
nilainya (Agus Sukoco, 2011: 5). Untuk menguasai mata kuliah ini, dibutuhkan
penguasaan dalam materi limit, turunan dan deret tak terhingga. Kalkulus diferensial
mempunyai keterkaitan dengan mata kuliah matematika yang lain seperti, kalkulus
integral, kalkulus peubah banyak, metode numerik, persamaan diferensial, statistika
matematika dan analisis kompleks.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja optimasi fungsi dengan satu variabel bebas?

2. Apa yang dimaksud dengan ekstremum relatif dan absolut?

4
3. Bagaimana mengidentifikasi titik kritis?

4. Bagaimana pengaplikasian optimasi fungsi dengan satu variabel bebas?

C. TUJUAN

1. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa Agar mahasiswa dapat mengetahui


optimasi fungsi dengan satu variabel bebas, ekstremum relatif dan absolut,
mengidentifikasi titik kritis, aplikasi optimasi fungsi satu variabel bebas.

2. Untuk melatih mahasiswa Agar mahasiswa terkait menyelesaikan soal terkait


kalkulus diferensial.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi.

D. MANFAAT

1. Mampu untuk menganalisis optimasi fungsi dengan satu variable bebas,


ekstremum relative dan absolut, mengidentifikasi titik kritis, aplikasi optimasi fungsi
satu variable bebas.

2. Mampu menyelesaikan soal yang berhungan dengan kalkulus differensial.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. OPTIMASI FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL BEBAS

1. Ekstremum Relatif

 Jika suatu fungsi Y = f(X) didefinisikan pada interval (b,c) yang mengandung
X = XO, fungsi f(x) dikatakan mempunyai maksimum relatif (lokal) pada X =
XO jika f(x0) > f(x) untuk semua interval (b,c)
 Sedangkan suatu fungsi f(X) dikatakan mempunyai minimum relatif (lokal)
pada X = XO jika f(XO) ≤ f(X) untuk semua X dalam interval (b,c).
2. Ekstremum Absolut

 Jika fungsi f(x) dikatakan mempunyai suatu maksimum absolut pada X =


XO, jika f(XO) > f(x) pada X lainnya dalam wilayah (domain) fungsi.
 Jika fungsi f(x) dikatakan mempunyai suatu minimum absolut pada X = XO,
jika f(X0) > f(x) pada X lainnya dalam wilayah (domain) fungsi.

3. Mengidentifikasi Titik Kritis

Jenis titik kritis

- Titik ujung selang tertutup


- Titik stasioner f’(x)=0
- Titik singular f ’(x) tidak terdefinisi

• Istilah titik kritis; titik stationary dan titik ekstrem sebenarnya mempunyai arti istilah
sama Kemiringan garis tangensnya adalah sejajar dengan sumbu horizontal X.

• Derivatif pertama dari fungsi tersebut adalah sama dengan nol Syarat untuk
maksimum dan minimum relatif dari suatu fungsi adalah f'(XO) = 0

6
Uji Derivatif Pertama

1. Tentukanlah titik kritis dari fungsi; Y = f(x) = X2- 10X + 26

Langkah-langkah pengujian:

1. Cari nilai x=x yang memenuhi f’(x)=0


0
Selidiki perubahan nilai di sekitar x
0
a. Jika f ’(x) berubah dari positif (sebelah kanan x ) menjadi
0
negatif (sebelah kiri x ) maka x titik maksimum
0 0
relatif.
b. Jika f ’(x) berubah dari negatif (sebelah kanan x ) menjadi positif
(sebelah kiri x ) maka x titik minimum relatif.0
0 0
c. Jika f ’(x) mempunyai tanda yg sama (sebelah kanan dan sebelah kiri
x ) maka x bukan titik maksimum/maksimum relatif.
0 0
Penyelesaian:

Diketahui : Y = f(x) = X²- 10X + 26

• Pertama dicari nilai kritis X dengan cara mengambil derivatif pertama dari
persamaan. Kemudian disamakan dengan nol, sehingga;

f'(X) = 2X - 10 = 0

2X = 10

X = 5 (nilai kritis)

• Subtitusikan X = 5 kedalam persamaan diatas, sehingga hasilnya adalah;

f(5)=5² - 10 (5) + 26 = 1, jadi titik kritis adalah (5,1)

• Selanjutnya kita uji titik kritis ini di sekitar X = 5

• untuk X < 5, maka f'(x) < 0

• untuk X > 5, maka f'(x) > 0

7
2. Tentukanlah titik ekstrem relatif dari fungsi Y = X³ - 12X² + 36X + 8

Langkah-langkah pengujian:

1. Cari nilai x=x yang memenuhi f’(x)=0


0

Substitusikan nilai x ke dalam turunan kedua:


0

a. Jk f ’’(x)<0 mk x titik maksimumrelatif


0
b. Jk f ’’(x)>0 mk x titik minimumrelatif
0
c. Jk f ’’(x)=0 maka tidak dapat disimpulkanapa-apa
Penyelesaian:

Diketehui Y = X³ - 12X² + 36X + 8

• Pertama dicari nilai kritis X dengan cara mengambil derivatif pertama dari
persamaan diatas, kemudian disamakan dengan nol, sehingga;

dy / dX = 3X² - 24X + 36 = 0 atau X² - 8x + 12 = 0

(x-2)(X - 6) = 0

X₁ = 2 dan X₂ = 6

Nilai kritis adalah X₁ = 2 dan X₂ = 6

• Subtitusikan masing-masing nilai X₁ = 2 dan X₂ = 6 ke dalam persamaan

Y = (2)³ - 12(2)² + 36(2) + 8 = 40

8
Y = (6)³- 12(6)² + 36(6) + 8 = 8

Jadi titik kritisnya adalah (2,20) dan (6,8)

• Untuk menguji titik-titik kritis ini kita harus pilih nilai-nilai di sekitaar X = 2 dan X
=6

Untuk X < 2 dy/dx > 0

Untuk X > 2 dy/dx <0

Untuk X < 6 dy/dx > 0

Untuk X < 6 dy/dx < 0

Uji Derivatif Kedua

1. Tentukan titik ekstrem relatif dari fungsi Y = -X² + 2X + 2

Penyelesaian;

Diketahui Y = −X² + 2X + 2

• Pertama nilai kritis X dengan cara mengambil derivatif pertama dari persamaan
diatas, kemudian disamakan dengan nol dan hasilnya adalah;

dy/dx = -2X + 2 = 0

2X = 12

X=6

• Subtitusikan X = 6 kedalam persamaan Y = −(6)² + 2(6) + 2 = 38,

9
Jadi, titik kritisnya adalah (6,38)

• Selanjutnya, kita uji nilai kritis X = dengan menggunakan uji derivatif kedua,
d²y/dx² = -2 < 0, ini berarti titik kritis (6,38) adalah maksimum relatif.

2. Tentukan titik ekstrem relatif dari fungsi; Y = X³ - 12X² + 36X + 8

Penyelesaian:

Diketahui; Y = X³ - 12X² + 36X + 8

• Pertama dicari nilai kritis X dengan cara mengambil derivatif pertama dari
persamaan di atas, kemudian disamakan dengan nol, dan hasilnya adalah;

dy/dx = 3X² - 24X + 36 = 0

3X² - 24X + 36 = 0 atau X² - 8X + 12 = 0

(x-2)(X-6) = 0

X₁ = 2 dan X₁ = 6

Nilai-nilai kritis adalah X = 2 dan X = 6

• Subtitusikan masing masing nilai X = 2 dan X = 6 kedalam persamaan

Y = 2³ - 12(2)² + 36(2) + 8 = 40

Y = 6³ - 12(6)² + 36(6) + 8 = 8

Jadi titik kritisnya adalah (2,40) dan (6,8)

10
• Untuk menguji kedua titik kritis tersebut kita gunakan uji derivatif kedua sebagai
syarat yang mencukupkan

d²y/dx² = 6X - 24

• Jika X = 2, maka d²y/dx² = < 0, (berarti titik (2,40) dx² adalah titik maksimum relatif

• Jika X = 6, maka d²y / dx² => 0, (berarti titik (6,8) adalah titik minimum relatif

3. Tentukanlah lokasi dan nilai maksimum dan minimum absolut dari fungsi Y = f(x)
=1/3 x³- 7/2 x² + 6x + 5, dengan nilai intervalnya 2 ≤ x ≤ 10

Penyelesaian:

• Langkah 1. Carilah derivatif pertama

f'(X) = X² - 7X+6

jika f'(X) = 0, maka X²-7X + 6 = 0 atau (x - 1)(x-6)

Jadi X₁ = 1 dan X₂ = 6

Hanya nilai kritis X = 6 yang berada dalam dominan fungsi

f(6) = 1/3 (6)³— 7/2 (6)² + 6(6) +5

f(6)= 72 -126 + 36 + 5 = -13

Jadi nilai kritis terdapat pada (6,-13)

untuk menguji titik kritis (6,-13) ini;

f"(X) = 2X-7

f" (X) = 2(6) - 7=5>0

11
• Langkah 2. Nilai-nilai dari f(X) di ujung titik dari domain adalah

- f(2) = 1/3 (2)³- 7/2 (2)² + 6(2) + 5 dan

- f(10) = 1/3 (10)³ - 7/2 (10)² + 6(10) + 5 = 48 1/3

• langkah 3. Membandingkan f(2), f(6) dan f(10), kita peroleh minimum absolut -13
bila X =6 dan maksimum absolut bila X = 10

B. APLIKASI OPTIMASI FUNGSI SATU VARIABEL BEBAS

1. Elastisitas permintaan (η )
d

Definisi: koefisien yg menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yg diminta


akibat adanya perubahan harga
Misalkan fungsi permintaan Q =f(P) maka elastisitas permintaannya:
d
η = Q’ .P/Q
d d d

Jenis elastisitas permintaan:

|η |>1 permintaan di titik itu elastis terhadap harga


d
|η |=1 permintaan di titik itu uniter terhadap harga
d
|η |<1 permintaan di titik itu tidak elastis terhadap harga
d
|η |=∞ permintaan di titik itu elastis sempurna terhadap harga
d
|η |=0 permintaan di titik itu tidak elastis sempurna
d terhadap harga.

12
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd=25-3P2. Tentukan
elastisitas permintaannya pada tingkat harga P=5!
Jawab:

ηd =Q’d.P/Qd

=(-6P).P/(25-3P2)

=-6P2/(25-3P2)

Pada P=5maka ηd=-6(5)2/(25-3(5)2)= 3

Karena |ηd|=3>1, maka permintaan pada P=5 elastik (jika harga naik/turun sebesar

1% maka jumlah barang yang diminta akan berkurang/bertambah sebanyak 3%).

2. Elastisitas Penawaran (η )
s
Definisi: koefisien yg menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat adanya perubahan harga.
Misalkan fungsi penawaran Q =f(P) maka elastisitas penawarannya:
s
η = Q’ .P/Q
s s s
Jenis elastisitas penawaran:

|η |>1 penawaran di titik itu elastis terhadap harga


s
|η |=1 penawaran di titik itu uniter terhadap harga
s
|η |<1 penawaran di titik itu tidak elastis terhadap harga
s
|η |=∞ penawaran di titik itu elastis sempurna terhadap harga
s
|η |=0 penawaran di titik itu tidak elastis sempurna
s terhadap harga
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan

Q =200+7P2.b
s
Tentukan elastisitas penawarannya pada tingkat harga P=10 dan P=15!

Jawab: η = Q’ .P/Q
s s s
2
=(14P) . P/(-200+7P )
=14P2/(-200+7P2)
Pada P= 10maka η = 14(10)2/(-200+7(10)2)=2,8
s
Pada P= 15maka η = 14(15)2/(-200+7(15)2)=2,3
s

13
3. Biaya Marjinal (MC)

Definisi: biaya tambahan yg dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan


produk. Fungsi biaya marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi biaya total.
MC=TC’
Keterangan:

MC = biaya marjinal
TC = biaya total
4. Penerimaan Marjinal (MR)
Definisi: penerimaan tambahan yang dikeluarkan untuk satu unit tambahan
produk yang terjual. Fungsi penerimaan marjinal merupakan turunan
pertama dari fungsi penerimaan total.
MR=R’
Keterangan:

MR = penerimaan marjinal
R = penerimaan total
5. Analisis keuntungan

π = R –C

π optimum jika
π ’= 0 (R–C)’= 0
R’–C’=0
MR–MC= 0
• Jika π’<0 maka π maksimum (keuntungan maksimum)
• Jika π’>0 maka π minimum (kerugian maksimum)

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Maksimum relatif mengacu pada suatu titik di mana nilai f(x) adalah lebih
besar dari pada nilai - nilai untuk semua titik-titik yang berada di sekitarnya.
Sebaliknya, suatu minimum relatif mengacu pada suatu titik dimana nilai dari f(X)
adalah lebih kecil daripada nilai berada di sekitarnya - nilai pada semua titik yang
berada di sekitarnya.

Perbedaan antara ekstremum relatif dan ekstremum absolut hanya terletak


pada interval dalam domain fungsi Ekstremum relatif hanya mencangkup pada
interval tertentu, sedangkan ekstremum absolut domain fungsinya mencangkup
keseluruhan interval dalam domain fungsinya.

Jenis titik kritis antara lain:

-Titik ujung selang tertutup


-Titik stasioner f’(x)=0
-Titik singular f’(x) tidak terdefinisi
•Istilah titik kritis; titik stationary dan titik ekstrem sebenarnya mempunyai arti istilah
sama. Kemiringan garis tangens nya adalah sejajar dengan sumbu horizontal X.

B. Saran

Demikian makalah ini kami selesaikan sebagai salah satu tugas perkuliahan
mata kuliah matematika ekonomi ini. Namun kami sebagai penyusun , menyadari
terdapat kekurangan maupun kesalahan, baik dalam penyelesaian maupun pemaparan
dari makalah kami ini. Dari itu, kami sangat mengharap dari para pembaca atau
pendengar sekalian, baik teman-teman maupun Ibu Dosen sebagai pembimbing dalam
mata kuliah ini, untuk turut serta dalam memberikan kritik yang membangun dan
saran yang baik tentunya agar kedepanya nanti kami akan bisa menjadi lebih maju
dan baik dari sebelumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://khoirulfuddin.wordpress.com/2017/04/27/optimisasi-fungsi-dengan-satu-
variabel-bebas/

https://dokumen.tips/documents/optimasi-dengan-satu-variabel-bebas.html

https://www.slideshare.net/ayusefryna/optimasi-dengan-satu-variabel-bebas

https://adoc.pub/ekstremum-relatif-dan-absolut-titik-kritis-uji-turunan-perta.html

16

Anda mungkin juga menyukai