Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa yang menjadi latar belakang sumpah pemuda


2. Pada hari ini adalah hari pahlawan dan apakah ada hubungan antara peristiwa sumpah pemuda
dengan hari pahlawan.

Jawab
1. Melansir buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015), Sumpah Pemuda muncul karena banyaknya
organisasi pemuda dari berbagai daerah pada 1920-an. Organisasi ini bertujuan untuk mengusir
para penjajah di setiap daerahnya. Di pertengahan 1920-an organisasi ini mulai mendiskusikan
tentang gabungan setiap organisasi tersebut.
Ada beberapa latar belakang terjadinya Sumpah pemuda. Masing-masing latar belakang saling
berkaitan satu sama lain. Berbagai latar belakang tersebut menjadikan berkembangnya
pergerakan nasionalisme. Inilah yang menjadi periode penting dalam sejarah pejuangan bangsa
Indonesia. Sumpah Pemuda adalah puncak dari perjuangan untuk mempersatukan bangsa
Indonesia. Berikut beberapa latar belakang munculnya Sumpah Pemuda :
a. Politik Etis
Pada awal abad 19 Indonesia dikuasai majunya perekonomian Eropa dan Tionghoa. Karena
persaingan ekonomi itu Belanda membuat berbagai kebijakan. kebijakan itu membuat rakyat
Indonesia ditindas dan dipekerjakan tanpa bayaran. Sehingga terjadi pemberontokan di
sejumlah daerah. Kebijakan kolonial Belanda itu pun mendapatkan kritikan keras dari politikus
dan cendekiawan Belanda. Karena kritikan itu kemudian dikeluarkan kebijakan Politik Etis.
Politik Etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Politik Etis ini menyasar balas budi dalam 3
bidang yaitu :
-Pendidikan
-Pertanian
-Perpindahan penduduk
Bidang pendidikan membuka wawasan yang luas bagi pemuda Indonesia. Pemuda terpelajar
adalah orang-orang yang membawa ide pada kesadaran berbangsa. Pemuda terpelajar inilah
yang memelopori lahirnya kebangkitan nasional di Indonesia. Sejak mendapatkan pendidikan,
pemuda Indonesia semakin sadar akan kerjasama membangun prinsip hidup berbangsa.

b. Berkembangnya Media Cetak


Media cetak ikut mengambil bagian dalam menggerakkan ide-ide kemajuan. Media cetak
memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan. Adanya surat kabar yang terbit
saat itu mempercepat berkembangnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

c. Kemunculan Berbagai Organisasi Kepemudaan


Serikat Dagang Islam menjadi pelopor munculnya organisasi kepemudaan. Serikat Dagang Islam
kemudian mulai muncul diberbagai daerah di Indonesia. Pada tahun yang sama, organisasi Budi
Utomo juga terbentuk. Organisasi Budi Utomo inilah yang sejalan dengan organisasi para
pemuda. Sehingga para pemuda memperjuangkan aspirasinya. Majunya pendidikan bagi bangsa
Indonesia, perlahan merubah nasib bangsa Indonesia. Pemuda generasi inilah yang berperan
penting dalam tumbuhnya kesadaran nasional. Sehingga terbentuknya pergerakan para pemuda
melalui bermacam-macam organisasi. Sejak itulah para pemuda semakin sadar akan kerjasama
membangun prinsip hidup satu bangsa.

Perkumpulan para pemuda dari berbagai daerah kemudian berupaya menjalin kerjasama
melalui Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda I diselenggarakan pada 30 April sampai 2 Mei tahun
1926 di Batavia. Keputusan kongres pertama ini menghasilkan pada rumusan resolusi. Namun
resolusi itu gagal disepakati karena belum bulatnya pandangan tentang bahasa Melayu yang
diusulkan Mohammad Yamin sebagai bahasa persatuan.

Kongres Pemuda II adalah kelanjutan dari kemufakatan Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda II
diselenggarakan di Batavia pada 27-28 Oktober pada tahun1928 di tiga lokasi berbeda. Pada hari
pertama Kongres Pemuda II dilaksanakan di Gedong Katholieke Jongenlingen-Bond. Hari kedua
Kongres Pemuda II dilaksanakan di Oost Java Bioscoop Koningsplein Noord. Sementara
penutupannya dilaksanakan di Indonesische Clubgebouw.

Saat itulah pemikiran para pemuda tak bisa dibendung lagi. Para pemuda itu bertekad dalam
ikrar yang dihasilkan dari Kongres Pemuda tersebut.
-Bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
-Berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
-Terakhir Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia.
Itulah latar belakang munculnya Sumpah Pemuda, dan bangkitnya pergerakan nasional yang
diusung para pemuda bangsa Indonesia. Sehingga kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Lewat
Sumpah para pemuda, Indonesia mulai memberontak penjajahan untuk membangun
kemerdekaan. Dari sanalah kesadaran rakyat akan nasionalisme dan kebangsaan Indonesia
menggelora. Peristiwa ini menjadi landasan utama mendirikan bangsa dengan banyak
perbedaan.
Melalui pergerakan ini bangsa bersatu dan menghilangkan sekat, suku, etnis, bahasa hingga
agama. Ikrar Sumpah Pemuda itulah yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 silam. Ikrar
ini merupakan sejarah penting sebagai tonggak pergerakan nasional bangsa Indonesia. Semua
menjadi lebur bersatu dalam satu tujuan melawan kolonialisme, dan memperjuangkan
kemerdekaan.

2. Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan,2 kejadian monumental ini,saling berdekatan satu sama
lain. Sinkronisasi dari 2 kejadian bersejarah ini membuat sebuah perenungan bagi kita semua :
Apa yang harus dilakukan pemuda yang harus kita isi dengan sungguh-sungguh,sebagai
penghargaan dan melanjutkan cita-cita para pahlawan
saat itu yang ‘dikumpulkan’ dalam Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928,bukan hanya ilusi dan
berkerumun belaka. Dikala pemuda pada dimensi tersebut berlomba-lomba dengan organisasi
pemuda daerahnya,disaat itulah,para pemuda semakin menyadari untuk bersatu menjunjung
sebuah pengharapan baru dalam bentuk ‘cetak biru’,Republik Indonesia. Semangat Pluralisme
kebudayaan dan sosial yang pada kala itu masih dikotak-kotakkan dengan segala peraturan
penjajah kolonial,semakin memahami,untuk tetap memperjuangkan Indonesia dalam ranah
Intelektualitas dan Kepala dingin. Pedang pemikiran yang dijunjung tinggi oleh pemuda saat itu.
Dimensi selanjutnya di 10 November 1945,Pemuda memainkan peran kembali dalam
mempertahankan kemerdekaan dengan semangat,dan perjuangan fisik yang tak kenal lelah.
Surabaya,kala itu dibanjiri banyak darah dari para pejuang muda. Tak ada yang mengenal takut
saat itu,hanya ada satu dalam benak pejuang muda : Merdeka atau Mati. Kegigihan mereka
memang hanyalah 3 minggu untuk mempertahankan surabaya dari gempuran sekutu,namun
semua tak sia-sia untuk menunjukkan pada dunia : Indonesia sanggup mempertahankan
daerahnya dengan segala pengorbanan.
Meskipun saat itu 2 kejadian yang monumental tersebut terpisah oleh ruang,waktu dan
dimensi,masih saja terasa panas yang membara mengenai perjuangan dan berkobarnya
semangat mempertahankan dan membentuk kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai