Anda di halaman 1dari 8

Tugas 02-OJT 1

No Pest/ kel :7
Nama : MARGIATI, S.Kom., M.Pd.
Instansi : SMKN 1 SEPUTIH AGUNG

Melakukan Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian
dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah agar dapat mendalami
materi-materi yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah,
Kepemimpinan Pembelajaran Melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga
Kependidikan, Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana Tindak Lanjut
Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan
Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah ini:

Tabel Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

Nama Materi Hal Baru yang


No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Mata Diklat Diperoleh
a b c d e
1 Pembentu 1. Dinamika Pengajar diklat menyampaikan tentang Memahami nilai-nilai
kan Kelompok pentingnya dinamika kelompok dengan karakter yang akan
Karakter disertai regulasi terkait (Permendiknas dikuatkan dalam kegiatan
Nomor. 13 tahun 2007 tentang standar penugasan dinamika
kepala sekolah/madrasah). Peserta diklat kelompok. 
diberi penjelasan mengenai nilai-nilai Dengan dinamika
karakter yang akan dikuatkan dalam kelompok akan
kegiatan penugasan dinamika kelompok. membangun kreatifitas,
Pengajar diklat membimbing peserta untuk kerjasama, keaktifan dan
mengkumandangkan yel nasional, tanggung jawab dan
pembentukan kelompok, dan membimbing menumbuhkan motivasi
peserta untuk mencipta lagu kebangsaan diri dalam semangat kerja
dan yel-yel kelompok. Pelaksanaan
Penugasan Dinamika Kelompok mampu
membangun kreativitas dan kerjasama
melalui penugasan mencipta gerakan
koreografi.

2. Filosofi Filosofi beliau yang menjadi landasan Pendidikan tuntutan di


Pendidikan Ki rakyat Indonesia dalam mengembangkan dalam hidup tumbuhnya
Hajar Dewantara pendidikan, khususnya kalimat filosofis:  anakanak, adapun
dan Profil Pelajar ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO maksudnya, pendidikan
Pancasila MANGUN KARSO, TUT WURI yaitu menuntun segala
HANDAYANI (Di depan memberi teladan, kekuatan kodrat yang ada
di tengah memberi bimbingan, di belakang pada anak-anak itu, agar
memberi dorongan).  mereka sebagai manusia
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan dan sebagai anggota
yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya masyarakat dapatlah
anakanak, adapun maksudnya, pendidikan mencapai keselamatan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat dan kebahagiaan
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota setinggi-tingginya.
masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya.
Pendidikan meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan
organisasi pemuda, yang ia sebut dengan
Tri Pusat Pendidikan.

3. Menggerakka Community of Practice ini adalah sebuah


n komunitas komunitas yang berisikan sekelompok Profil Pelajar Pancasila
Belajar di orang yang memiliki profesi sama berbagi sangat penting
Lingkungan pengetahuan tentang topik tertentu yang peranannya karena
Sekolah, spesifik dengan tujuan meningkatnya ilmu membantu pengembang
organisasi profesi, pengetahuan, membangun relasi serta kurikulum untuk
dan lingkungan membuat keputusan kebijakan dari waktu menentukan arah
yang lain ke waktu.  kurikulum nasional serta
(Community of Sebuah pembelajaran kolaboratif sosial untuk melihat keseluruhan
Practice) untuk pemecahan masalah, berbagi komponen termasuk mata
informasi, membentuk praktek, memacu pelajaran, kegiatan ko-
inovasi, dan memfasilitasi pembelajaran kurikuler, ekstrakurikuler,
melalui proses partisipasi. dan asesmen sebagai
Tujuan dari Community of Practice ini satu kesatuan yang
adalah menyediakan cara bagi para praktisi mengarah pada tujuan
untuk berbagi ilmu, tips, saran dan yang sama, yaitu
pengalaman-pengalaman terbaik. Bertanya tercapainya Profil Pelajar
ke rekan sejawat atau seprofesi serta Pancasila.
mendukung satu sama lainnya.

CKS berlatih menerapkan kepemimpinan


dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif Mengetahui hubungan
4. Inquiry secara berkelompok dengan peserta diklat penugasan dinamika
Apresiatif yang lain. kelompok dengan konten
materi, konsep community
of practice bagi kepala
sekolah.kegiatan mgmp,
kkg, seminar-seminar
pelatihan-pelatihan  dan
lainnya adalah bentuk
yang dapat  dijadikan
alternatif untuk
meningkatkan
professional.

Self Regulated Learning (SRL) adalah


kemampuan seseorang dalam Mengetahui hubungan
mengarahkan dirinya sendiri menghadapi dinamika kelompok
5. Membangun situasi akademik (Zimmerman, 1998).  dengan konten, konsep
Kebiasaan Refleksi Menurut Febrianela (2001), self-regulated belajar mandiri (self
Secara Mandiri learning adalah kemampuan seseorang regulated learning/srl),
(Self Regulated untuk mengelola secara efektif pengalaman aspek-aspek belajar
Learning) belajarnya sendiri dalam berbagai cara mandiri (self regulated
sehingga mencapai belajar yang optimal.  learning/srl), strategi
Menurut Baumert (2002), self-regulated belajar mandiri (self
learning adalah bentuk belajar individual regulated learning/srl),
dengan bergantung pada motivasi belajar implementasi  self 
mereka, secara otonomi mengembangkan regulated learning
pengukuran (kognisi, metakognisi, dan terhadap beban kerja
perilaku), dan memonitor kemajuan kepala sekolah, serta
belajarnya. strategi inovasi dalam
pengembangan
kompetensi guru dan
murid.
Kematangan diri (self maturity) merupakan
kemampuan individu dalam Mengetahui dan
mengaktualisasikan dirinya yang ditandai memahami tentang
dengan pribadi yang selalu berjuang demi pengembangan
6. Mengembang
mencapai masa depaan dan cita-cita. kematangan diri (self
kan kematangan
diri (Self Maturity) Individu dikatakan matang apabila dalam maturity).
secara holistic perkembangannya individu tersebut
spiritual, moral, mencapai suatu pertumbuhan dan
emosi, dan perkembangan yang menunjukkan pribadi
intelektual.
yang matang.
2 Manajerial 1. Program Menejerial sekolah meliputi program SIM sekolah
Sekolah sekolah: sekolah, kepemimpinan sekolah,
 Penyusunan pengawasan dan evaluasi,
RKS pengelolaan SIM sekolah dan upaya
 Pengelolaan
mewujudkan visi dan misi sekolah
guru, tenaga
kependidikan menjadi budya belajar yang berpihak
dan peserta pada siswa.
didik.
 Pengelolaan
keuangan
sekolah.
 Pengelolaan
kurikulum dan
bahan
pembelajaran
2. Kepemimpin
an sekolah:
 Kepala
sekolah
sebagai
pemimpin
pembelajaran
 Kepala
sekolah
Sebagai agen
perubahan.
 Butir-butir
penilaian pada
penilaian
kinerja kepala
sekolah.
 Indicator-
indikator
terkait
kepemimpinan
sekolah pada
draf
instrument,
agreditasi
satuan
pendidikan.
3. Pengawasan
dan evaluasi.
4. Pengelolaan
system informasi
manajemen
sekolah.
5. Upaya
mewujudkan visi
sekolh menjadi
budaya belajar
yang berpihak
pada murid.

3 Coaching A. Pembelajaran 1. Pembelajaran berdiferensiasi Pada prinsipnya kegiatan


dalam Berdifferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk pembelajaran harus
Supervisi akal (common sense) yang dibuat oleh mengutamakan keadaan
Guru dan guru yang berorientasi kepada dan kebutuhan peserta
kebutuhan murid. didik.
Tenaga
Kependidi
kan

2. Coaching dilaksanakan setelah Coaching clinic


B. Penerapan merupakan evaluasi dari
kepala sekolah melaksanakan supervisi.
coaching dalam kegiatan supervisi, serta
Hasil supervisi akan dianalisis mana
supervisi akademik sebagai upaya tindak
yang menjadi potensi guru dan mana
yang menjadi kelemahan guru dalam lanjut untuk perbaikan
mengajar. proses pembelajaran.

C. Konsep dan 3. Kepala sekolah melaksanakan Supervisi akademik harus


implementasi supervisi akademik dengan tujuan untuk dilakukan secara rutin,
supervisi akademik mengukur, memperbaiki dan dengan tujuan untuk
(guru) mengembangkan potensi yang dimiliki meningkatkan mutu
guru dalam kegiatan pembelajaran. pembelajaran di sekolah.

D. Konsep dan 4. Kegiatan supervisi Tenaga


implementasi kependidikan biasanya lebih mengarah Kegiatan supervisi tendik
supervisi tendik pada evaluasi dan peningkatan perlu dilakukan dalam
(tenaga kompetensi manajerial, yaitu standar upaya evaluasi dan
kependidikan) tenaga kependidikan, standar peningkatan mutu
pengelolaan, standar sarana prasarana, kompetensi manajerial.
dan  standar pembiayaan.

Pelaksanaan coaching
E. Pelaksanaan
5. Pelaksanaan coaching clinic digunakan sebagai
coaching oleh
dilaksanakan setelah kegiatan supervisi teindak lanjut kegiatan
kepala sekolah
berakhir. Melalui kegiatan ini, kepala supervisi yangtelah
sekolah jadi dapat mengetahui kelebihan dilaksanakan
dan potensi yang dimiliki guru, sebelumnya, sehingga
membahas kekurangan yang perlu bisa diketahui kelebihan
diperbaiki, dibuatkan solusi melalui dan kekurangan yang
diskusi dan kemudian dibuatkan perlu diperbaiki untuk
komitmen untuk menjadikan hasil peningkatan mutu
supervisi ini menjadi pijakan awal pembelajaran.
menuju perubahan yang lebih baik
dalam kegiatan pembelajaran.

4 Pengemb 1. Pengembang Pendekatan PKBA menekankan dan Menjadi kepala sekolah


angan an Komunitas mendorong komunitas untuk dapat adalah sebuah amanah
Berbasis Aset memberdayakan aset yang dimilikinya serta untuk menjalankan tiga
Kewiraus (PKBA) membangun keterkaitan dari aset-aset tujuan tertinggi
ahaan tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. mengembangkan sekolah
Kedua peran yang penting ini menurut (ultimate concern) yaitu :
Kretzman (2010) adalah jalan untuk 1. menjalankan
menciptakan warga yang produktif. kebijakan pemerintah
2. Ekosistem sekolah dalam bidang
Sekolah adalah sebuah komunitas manusia pendidikan di sekolah.
yang berkumpul bersama untuk saling (Daoed Joesoef,
belajar. Belajar adalah proses menguasai 2018). 
pengetahuan dan keterampilan baru. Relasi 2. mengelola
di antara peserta didik, sekolah dan belajar sekolah agar tumbuh
diikat dalam sebuah ekosistem. Maka berkembang harmonis
keseimbangan pendidikan di sekolah bersama dengan
mengakui adanya saling ketergantungan kehidupan politik,
yang sangat penting diantara semua aspek ekonomi, sosial dan
pengembangan dalam setiap diri peserta budaya masyarakat di
didik dan lingkungan sekolah secara sekitarnya. (Daoed
keseluruhan (Ken Robinson, 2015). Jadi Joesoef, 2014). 
kita bisa menyimpulkan bahwa kualitas 3. dalam buku kerja
pembelajaran di sekolah ditentukan oleh kepala sekolah,
interrelasi antara kepala sekolah, guru dan menjaga dan
siswa. membudayakan nilai-
nilai karakter dan
3. Aset – aset dalam sebuah komunitas moral agar bisa hidup
Menurut Green dan Haines (2002) dalam tumbuh dan
Asset building and community berkembang di dalam
development, dunia pendidikan,
ada 7 aset utama atau di dalam buku ini yakni di lingkungan
disebut sebagai modal utama, yaitu: sekolah diantara guru,
1. Modal Manusia siswa, orang tua,
2. Modal Sosial masyarakat dan
3. Modal Fisik lingkungan menjadi
4. Modal Lingkungan Alam aspek penting dalam
5. Modal Finansial pengelolaan sekolah.
6. Modal Politik (Kemdikbud, 2017).
7. Modal Agama dan Budaya

Kemampuan, kekuatan, kesanggupan,


Gagasan Inovasi dan/atau daya kepemimpinan yang dimiliki
Pengembangan oleh kepala sekolah yang memungkinkan
Sekolah kepala sekolah mempengaruhi,
menggerakkan, memberdayakan dan
mengembangkan sumber daya yang
dimiliki sekolah adalah potensi
kepemimpinan kepala sekolah. Kepala
sekolah harus menjadi learning model agen
perubahan di sekolah yang efektif (Agent of
Change). (Michael Fullan, 2014).

Inovatif adalah karakteristik yang dimiliki


seorang pemimpin yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif,
mengembangkan ide-ide baru yang
bermanfaat di setiap kesempatan,
memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
dan mampu memecahkan masalah
(Mattare; Chen; Okudan &Rzasa; Gupta,
MacMillan & Surie dalam Bagheri, A. &
Pihie, Z.A.L., 2009).

Pemimpin yang inovatif melekat


kemampuan kreatifnya. Ia selalu
menciptakan ide atau gagasan, dan atau
produk yang bercirikan novelty (baru),
original (orisinal), useable (bermanfaat),
dan high product (produk berkualitas tinggi)
Cara berpikir dan bertindak kepala
sekolah/madrasah yang inovatif, antara
lain: (1) berani ke luar dari kawasan
nyaman (comfort zone); (2) tidak berpikir
secara konvesional; (3) bertindak lebih
cepat dibanding orang lain;
(4) mendengarkan ide stakeholders
sekolah/madrasah; (5) bertanya kepada
warga sekolah/madrasah dan stakeholders
apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah
ini secara berkala; (6) memotivasi diri dan
orang lain untuk cepat bergerak dengan
selamat; (7) berharap untuk menang dan
memiliki kesehatan dan kekuatan; dan (8)
“rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan
ide-ide baru (Anonim 3, 2005).

2. Pengorganisa Kepala sekolah/madrasah perlu mengasah


sian pelaksanaan kepekaan naluri jiwa kewirausahaannya.
program inovatif Naluri jiwa kewirausahaan merupakan
berbasis seperangkat sifat-sifat seorang
peningkatan wirausahawan, seperti proaktif, kreatif,
kualitas inovatif, berani mengambil risiko, kerja
pembelajaran keras, pantang menyerah, motivasi tinggi,
peka menangkap peluang, ingin selalu
melakukan perbaikan dan pengembangan,
tidak pernah puas dengan apa yang
dicapai, dan keinginan agar orang lain
tumbuh dan berkembang jiwa
wirausahannya, dan juga mengembangkan
unit usaha sebagai sumber belajar siswa.
Kepala sekolah/madrasah yang memiliki
naluri kewirausahaan akan menciptakan
pengalaman dan sumber belajar bidang
kewirausahaan bagi guru dan peserta
didiknya.

Ada 3 metode pembelajaran kepemimpinan


kewirausahaan yang harus dikuasai, yaitu:
(1) pembelajaran berbasis
pengalaman(experiential learning); (2)
pembelajaran melalui interaksi sosial
(social interaction learning); dan (3)
pembelajaran melalui pengenalan peluang
(opportunity recognition).
3. Pengelolaan
Kewirausahan Beberapa hal yang harus dilakukan dalam
Sekolah pengelolaan kewirausahaan sekolah adalah
sebagai berikut :
 Perencanaan Program
Kewirausahaan Sekolah
 Pelaksanaan Program
Kewirausahaan Sekolah
Adapun beban kerja kepala sekolah
terkait dengan pengembangan
kewirausahaan adalah sebagai berikut
:
a.  Merencanakan program
pengembangan kewirausahaan.
b.  Melaksanakan program
pengembangan kewirausahaan:
c.  Melaksanakan Evaluasi Program
Pengembangan Kewirausahaan
d. Evaluasi Program Kewirausahaan
Sekolah
5 Rencana Ruang Lingkup 1. Rambu-rambu OJT2
Tindak 2. Rencana Penyusunan Proyek
Lanjut Kepemimpinan (RPK)
3. Kajian Managerial (KM)
4. Peningkatan Kompetensi (KM)
5. Pelaksanaan Monev
6. Penyusunan Laporan
RencanaTindak Lanjut (RTL)
7. Kegiatan Presentasi dan Gelar
Karya
Rambu-Rambu On
The Job Training On The Job Training 1 adalah tahap
pertama diklat yang dilaksanakan 20 JP
@45 menit.
Peserta melaksanakan aktivitas mendalami
materi pembentukan karakter,
kepemimpinan managerial, pengembangan
kewirausahaan dan supervise, melakukan
identifikasi permasalahan pembelajaran
dan melakukan analisis kebutuhan
Pengembangan Keprofesian (AKPK)

On The Job Training 2 adalah


pembelajaran di lapangan dilakukan 2
sekolah yakni sekolah asal dan sekolah
magang.

Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) Tujuan penyusunan RPK


Rencana Proyek
adalah Penjabaran rencana adalah :
Kepemimpinan
pengembangan sekolah secara operasional 1. Peningkatan
yang di dalamnya memuat tindakan- kinerja sekolah
tindakan kepemimpinan calon kepala 2. Peningkatan
sekolah dalam menjalankan program kompetensi kepala
kegiatan untuk memecahkan masalah sekolah
pembelajaran. 3. Peningkatan
kualitas pembelaran
Kajian Managerial 
Kajian Managerial adalah
a. Melakukan pemetaan capaian SNP
kegiatan melakukan
yang didasarkan pada kondisi nyata
pemetaan capaian SNP
dan rapot mutu sekolah dalam
berdasarkan raport mutu
menyusun rancangan perangkat
sekolah.
layanan pembelajaran berorientasi
pada peserta didik.
b. Rambu-rambu :
 Menyusun Aspek untuk SN
 Memasukan Aspek ke Matriks
 Menyusun kondisi ideal semua
aspek berdasarkan regulasi yang
berlaku.
 Menentukan semua aspek
berdasarkan bukti nyata di sekolah

Peningkatan
Kompetensi
a. Peningkatan Kompetensi tujuannya
untuk meningatkan kompetensi
berdasarkan kebutuhan individu dengan
belajar dari kepsek (mentor 2) 
b. Rambu.-Rambu :
Monitoring dan Memilih salah satu dimensi kompetensi
Evaluasi  yang paling rendah hasil AKPK.

Monitoring adalah kegiatan pengumpulan


data pelaksanaan kegiatan dan
membandingkannya dengan rencana
kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Jadwal RTL
Tujuan Penyusunan RTL adalah :
1. Memanadu peserta diklat dalam
melaksanakan kegiatan RTL
2. Menjadi alat control pelaksanaan kegiatan
Laporan Rencana RTL
Tindak Lanjut Untuk mengetahui tingkat
Laporan RTL terdiri dari bagian awal, isi, keberhasilan suatu
Kegiatan Gelar Karya dan penutup  kegiatan yang
  direncanakan.
Gelar karya adalah aktivitas peserta
menampilkan proses dan hasil Gelar karya dilakukan
pelaksanaan kegiatan berupa hasil inovasi dalam bentuk
yang dilakukan selama melaksanakan menampilkan hasil
rencana proyek kepemimpinan pelaksanaan RTL

Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:


1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama Mata Diklat;
3. Kolom “c” diisi dengan materi yang ada dalam bahan pembelajaran
4. Kolom “d” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
5. Kolom “e” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Catatan:
Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang
telah disediakan apabila moda daring.
Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran
dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat.

Anda mungkin juga menyukai