dimana :
ρb = kerapatanmassa (g/cm3)
Ms = berat tanah (gr)
Vt = volume total (cm3) (Hillel, 1981).
dimana :
ρs = kerapatan partikel (g/cm3)
Ms = massa tanah kering (g)
Vs = volume tanah kering (cm3) (Hillel, 1981).
4. Porositas
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan
volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator
kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu
menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung
ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat. Komposisi pori-pori tanah ideal
terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir dan lempung (Sutanto, 1994).
Tanah bertekstur kasar mempunyai persentase ruang pori total lebih rendah dari pada
tanah bertekstur halus, meskipun rataan ukuran pori bertekstur kasar lebih besar dari
pada ukuran pori tanah bertekstur halus (Arsyad,1989). Kelas porositas tanah dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut:
5. Perkolasi
Perkolasi merupakan proses masuknya air kedalam tanah setelah terjadinya infiltrasi
(keluar daerah perakaran) yang dalam hal ini berpengaruh terhadap potensial tekanan.
Semakin besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang
diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap daerah memiliki jenis tanah
yang berbeda maka daya resap tanahnya juga akan berbada pula. Kapasitas perkolasi
(Pp) adalah laju perkolasi maksimum. Kapasitas perkolasi dipengaruhi oleh kondisi
tanah dibawah permukaan pada daerah tak jenuh.
6. Kemantapan Agregat
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendispersi
oleh benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Agregat dapat menciptakan
lingkungan fisik yang baik untuk perkembangan akar tanaman melalui pengaruhnya
terhadap porositas, aerasi dan daya menahan air. Pada tanah yang agregatnya kurang
stabil bila terkena gangguan maka agregat tanah tersebut akan mudah hancur.
(Hardjowigeno,1987)
7. Permeabilitas
Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009)
Menurut PP no 150 tahun 2000 tanah lahan kering yang memiliki nilai permeabilitas
atau daya pelulusan air < 0,7 cm/jam dan > 8,0 cm/jam telah terletak pada ambang
kritis, artinya tanah tersebut telah memiliki permeabilitas yang buruk.
Sumber :
Izzati, Kholifah Nur. 2016. PARAMETER FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI TANAH.
Maret 30. Accessed November 02, 2021.
https://iffanurizza.blogspot.com/2016/03/parameter-fisika-kimia-dan-biologi-
tanah.html.
Prastomo, Odie. 2018. "Pengaruh Lama Penggenangan Terhadap Sifat Fisika Tanah
Latosol Dan Kualitas Air Serta Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum
melongea L.)." Skripsi.