MANAJEMEN RISIKO Identifikasi Dan Penguk
MANAJEMEN RISIKO Identifikasi Dan Penguk
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Serta tidak lupa pula kami panjatkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW karena beliau lah yang telah mengahantarkan kita semua ke
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun, yang
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko, maka kami mengharapkan agar
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat
antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan
atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik
dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret
menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini. Setelah
resiko.dengan mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar resiko itu.
Hal ini penting, karena sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan
resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko tersebut, hal inilah yang
mudah.
1
1.2. Rumusan Masalah
masalah, yaitu :
1.3. Tujuan
pengukuran resiko.
1.4. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi maka risiko tidak dapat diukur maka
kita tidak bisa mengelola risiko. Pada makalah ini kita akan membicarakan
mengenai karakteristik dan pengukuran berbagai risiko. Dua tipe risiko yaitu
risiko murni dan risiko spekulatif ( risiko bisnis ). Karena risiko memiliki
evaluasi
3
d) Langkah berikutnya adalah melakukan prioritisasi risiko, dimana
kuatifikasi risiko merupakan salah satu komponen penting karena kita bisa
dampak yang paling besar dan probabilitas yang besar) bagi perusahaan.
bab 13-20)
risiko.
Contohnya : Kebakaran, adalah bahwa api merupakan sumber resiko pertama. Api
kejadian yang tidak diinginkan. Faktor resiko tersebut adalah minyak tanah
terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung tersebut akan terbakar.
4
Dengan kata lain, gedung tersebut menghadapi eksposur terhadap risiko
kebakaran. Kemudian akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan yaitu kebakaran
munculnya kejadian yang tidak diinginkan dengan fokus terhadap sekuen yang
5
f) Lingkungan ekonomi : kelesuhan ekonomi, inflasi yang tidak terkendali.
menuntut perusahaan.
laporan keuangan. Dari rekening tersebut kemudian dianalisis resiko apasaja yang
muncul atau melibatkan khas misalnya pencurian khas, penyelewengen khas, dll
6
- Metode ini berusaha melihat sumber risiko dari flow chart kegiatan dan
operasi perusahaan. Metode ini sangat sesuai untuk risiko tertentu seperti
c) Analisis Kontrak
penting dihadapi. Hasil diskusi tersebut menunjukkan ada 6 yang paling penting :
7
1. Resiko Komoditas : harga komoditas yang jatuh padahal perusahaan
manajer UGG.
yang akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang
dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja
perusahaan sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang
paling relevan.
8
menemukan/mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian
periode.
2. Keparahan dari kerugian itu, Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi,
artinya berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko terjadi. Jadi
dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-
Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian) tersebut paling tidak
diketahui:
2. Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode anggaran yang
yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi tidak hanya nilai rupiahnya saja.
9
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi (bagian)
orang, harta kekayaan atau exposures yang lain, yang tidak terkena
10
2.3. Evaluasi dan Pengukuran Resiko
lebih baik. Jika kita memahami risiko dengan lebih baik, maka risiko akan lebih
mudah dikendalikan.
kecilnya risiko)
prioritisasi risiko
Kemungkinan dari kejadian atau hasil yang spesifik, diukur dengan rasio dari
kejadian atau hasil yang spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau
menandakan kejadian atau hasil yang tidak mungkin dan 1 menandakan kejadian
atau hasil yang pasti. Konsep probabilitas yaitu dengan konsep mengenai “sample
jumlah kecelakaan mobil di wilayah tertentu selama periode tertentu. Suatu Set S
bisa terdiri dari beberapa segmen (sub set) atau event (Set E). misalnya : jumlah
11
kecelakaan mobil di atas terdiri dari segmen mobil pribadi & mobil penumpang
umum.
b) Jarang (rare);
c) Mungkin (possible);
d) Sangat mungkin (likely); dan
mobil pribadi diberi bobot 2, sedang untuk mobil penumpang umum diberi bobot
1, maka probabilitas dari kecelakaan mobil tersebut dapat dihitung dengan rumus:
W (S)
12
Contoh :
Dari catatan polisi diketahui jumlah kecelakaan mobil di Bandung selama tahun
2000 sebanyak 10.000 kali. Dari jumlah tersebut, 1000 menimpa mobil pribadi
terhadap resiko) terhadap perubahan faktor penentu. Contoh paling populer adalah
risiko aset keuangan atau sekuritas, yang diukur berdasarkan sensitivitas tingkat
pengembalian pasar. Ukuran ini dikenal sebagai Beta Pasar. Contoh lain adalah
13
4) Pengukuran Resiko Dengan Volatilitas Risiko,
berfluktuasi (tidak tetap) nilai eksposur tersebut, yang berarti semakin Beresiko
suatu aset atau investasi selama periode tertentu, dengan tingkat keyakinan (level
diperlukan data standar deviasi dan skor Z dari tabel distribusi normal. Contoh:
diketahui standar deviasi dari suatu aset bernilai Rp 1 juta adalah 2,4%. Pada
tingkat keyakinan 95%, skor Z-nya adalah 1,645. Maka besarnya risiko (dalam
nilai Z) adalah 0,024 x 1,645 = 0,040. Jika nilai Z tersebut dikembalikan ke nilai
14
7) Pengukuran Resiko Dengan Analisis Skenario
15
2.5. Jenis Pengukuran Resiko
finansialnya.
Untuk mengetahui berapa kali suatu jenis peril (Suatu peristiwa (event)
menimpa suatu jenis objek yang bisa terkena peril (Suatu peristiwa (event) yang
jangka waktu tertentu, yang umumnya satu tahun. Maka yang perlu diperhatikan
yaitu :
16
Berdasarkan dimensi frekuensinya ada empat kategori kerugian :
a) Almost nil (hampir nihil atau tidak ada) c) Moderate (sedikit ada)
3 = Kerugian menengah
langsung dan dampak yang tidak langsung. Untuk mengukur kerugian langsung
yang ditimbulkan oleh suatu kejadian yang merugikan ada beberapa konsep yang
kerugian tidak langsung antara lain adanya tambahan biaya misalnya berupa biaya
Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling
risiko.
17
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
yang akan terjadi. Dimensi yang harus diukur : Frekuensi atau jumlah kejadian
kemungkinan suatu perihal yang dapat menimbulkan risiko dapat terjadi dalam
suatu periode dan keparahan dari kerugian itu, Besarnya kerugian bila suatu risiko
terjadi, artinya berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko terjadi. Jadi
dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-kerugian
3.2. Saran
keputusan yang akan kita ambil dengan risiko yang paling kecil.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://agungfaris.wordpress.com/2012/10/23/pengukuran-resiko/
http://anaksholeh10.blogspot.com/2013/10/makalah-pengelolaan-dan-
pengukuran.html