Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN

BAB I

A. PENGERTIAN PENYULUHAN
Penyuluhan memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun
secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan
dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya.
Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik
untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi
pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf Hadi Miarso memandang media
secara luas/makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media
adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri
peserta didik.
Begitu pula pada penyuluhan kesehatan tidak dapat lepas dari media,
karena melalui media pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan
dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai
memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif.
Penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2005) Media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang
dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebar-luasan informasi.

B. PERAN PENYULUHAN
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan, antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.

C. MANFAAT DAN KEGUNAAN MEDIA PENYULUHAN


Manfaat dan kegunaan media dalam mendukung aktivitas penyuluhan, ialah :
a. Meningkatkan perhatian; tampilan gambar pada layar, pertanyaan yang ditulis
di papan tulis, akan meningkatkan perhatian kita.

1
b. Membantu mengingat apa saja yang telah diberikan.
c. Menyajikan bahan pelajaran baru.
d. Mendukung pembelajaran melalui contoh dan eloborasi visual.
e. Meningkatkan daya ingat dan transfer.
Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya
menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam
menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua
hal yang harus diperhatikan, yaitu :
- Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran.
- Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh
sasara.

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-


keuntungan, di antaranya :
- Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Bahwa
salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari.
- Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
- Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang
mengesankan.
- Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
- Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

D. JENIS MEDIA PENYULUHAN


Media dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang
termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart
(lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster,
foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
a. Kelebihan :
- Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau
menglipingnya.
- Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita
dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir
lebih spesifik tentang isi tulisan.
- Tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa
kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat
meningkatkan gairah belajar.

2
b. Kekurangan :
- Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media
cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada
masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali
hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
- Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja
tidak dapat didengar.
- Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
- Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus
mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
- Tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

2. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk
dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD.
a. Kelebihan :
- Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam
menyebarkan berita ke masyarakat luas.
- Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang
memudahkan para audiensnya untuk memahami berita (khusus televisi).
- Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas
dan besar.
- Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya
dapat dikendalikan dan diulang-ulang.

b. Kekurangan :
- Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang
sudah ditayangkan.
- Biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk
produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.

3. Media online
a. Kelebihan :
- Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam
menyampaikan beritanya.
- Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan
melakukan streaming.

3
- Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan
kapan saja yang kita mau.
b. Kekurangan :
- Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat
di media online biasanya tidak seakurat media lainnya
4. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak
maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
televisi layar lebar.
a. Kelebihan :
- Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan
hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,
penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
b. Kekurangan :
- Biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya,
persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,
memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
Adapaun alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar, di antaranya :
1. Benda asli
Yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga
yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran
yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-
mana sebagai alat bantu mengajar.
Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :
-       Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb.
-       Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing
dalam botol pengawet, dll.
-       Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti
oralit, dll.
2. Benda tiruan
Yaitu benda yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa
digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarena
menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu
besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan
seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

3. Gambar/Media grafis
Seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
a. Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya

4
dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster
biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan,
ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk
mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat.
Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan
satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang
mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta
dapat mendorong untuk bertindak.
b. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk
memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi
pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan
penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan
Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan
perbanyakan sederhana seperti di photo copy.
4. Gambar alat optik
Seperti photo, slide, film, dll.
a. Photo
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
- Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan
suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album.
Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan
topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-
kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban
dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
b. Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak
disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau
titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.
c. Slide
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini
sangat efektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat
mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat
diulang-ulang.
d. Film
Film lebih ke arah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun
bernuansa edukatif.

5
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Batasan Operasional

Program penyuluhan ini adalah untuk masyarakat, maka pada tahap

perencanaan penyuluhan yang harus sudah terkaji pada masyarakat adalah

sebagai berikut :

1.      Jumlah penduduk, berapa jumlah penduduknya, bagaimana dengan

kelompok-kelompok khusus yang beresiko seperti ibu hamil, ibu

menyusui, lansia, dan lainnya.

2.      Keadaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat, bagaimana dengan

tingkat pendidikan masyarakat (apakah masih ada yang tak bias baca

tulis), norma masyarakat setempat, adakah tantangan sehubungan

dengan prilaku yang diharapakan, pola kepemimpinan yang terapkan

adakah kelompok-kelompok yang berpengaruh, hubungan yang satu

dengan yang lainnya (siapa yang berpengaruh dalam mengambil

keputusan di masyarakat termasuk keluarga). pola partisipasi masyarakat

setempat dan organisasi sosial yang ada, serta tingkat ekonomi

masyarakat setempat (mata pencaharian).

3.      Pola komunikasi di masyarakat, bagaimana informasi disebarluaskan

di masyarakat, siapa sebagai sumber informasi, pusat-pusat penyebaran

informasi (warung, arisan, jamaah-jamah yasinan, tahlil, atau lainnya),

serta saluran komunikasi yang ada di masyarakat (radio, surat kabar,

pengeras suara, dan lain-lainnya).

4.      Sumber daya yang ada (resources)

a. Sarana apa saja yang dimiliki masyarakat, baik sebagai individu maupun

masyarakat secara keseluruhan yang bisa dipergunakan oleh mereka untuk

perubahan prilaku yang diharapkan.

b.      Sarana apa saja yang ada, baik pada istitusi pemerintah maupun non

pemerintah yang bisa dipergunakan oleh masyarakat untuk mengubah prilaku.

Informasi tentang penyakit DHF bisa ke unit P2M di puskesmas dan informasi

tentang adanya klinik gizi.c.       Sarana apa saja yang ada, baik pada institusi

6
pemerintah maupun swasta, juga masyarakat yang bisa dimanfaatkan untuk

melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan, seperti pengeras suara, ruang

pertemuan balai Rw, kelurahan, sekolah, masjid, dan tempat lainnya.

d.      Sumber daya tenaga yang ada, petugas kesehatan yang bisa dilibatkan

dalam penyuluhan, tugas pokok masing-masing tenaga, latihan yang pernah

diperoleh di bidang penyuluhan kesehatan, bimbingan yang diterima dalam

penyuluhan kesehatan pada masing-masing petugas kesehatan, hambatan

dalam melibatkan petugas kesehatan dalam melakukan program penyuluhan,

apakah ada petugas lain yang dapat membantu, serta apakah tenaga yang ada

di masyarakat yang bisa membantu

5.      Pengalaman masyarakat program sebelumnya, sikap mereka terhadap

pelayanan yang diberikan, terhadap para petugas, sikap ini mempunyai

pengaruh positif /negative terhadap penyuluhan yang akan direncakan,

apakah dari program-program tersebut ada yang memberikan pengalaman

yang kurang menyenangkan.

6.      Pengalam masyarakat di masa lalu sehubungan dengan program

penaggulangan penyakit DHF atau penanganan penyakit gizi buruk yang pernah

dilaksanakan di daerah tersebut. Apakah berkesan atau malah mengecewakan

masyarakat.

B. Tujuan Penyuluhan Pada Pasien

Tujuan dari penyuluhan kesehatan diantaranya adalah tujuan jangka

pendek, menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah

terciptanya pengertian, sikap, dan norma menuju kepada terciptanya prilaku

sehat. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah terjadi perubahan status

kesehatan yang optimal. Tujuan harus jelas, realistis (bisa dicapai) dan dapat

diukur. Hal ini diperlukan agar penilaian penyuluhan dapat dilaksanakan

dengan baik. Beberapa hal yang dapat diperhatikan pada program yang akan

dikembangkan dari segi penyuluhannya adalah sudah berapa lama program

tersebut berjalan, program apa yang sedang dilaksanakan dan yang sudah

berjalan.

1.    Seberapa jauh penyuluhan sudah dimasukkan di waktu lalu.

7
2.    Kalau sudah masuk, apa tujuan penyuluhan di masa lalu.

3.    Apakegiatan penyuluhan yang dilaksanakan waktu itu, dan bagaimana

hasilnya, ini perlu agar petugas penyuluh kesehatan dapat menentukan

tujuan yang baru.

2.4.4 Menentukan Sasaran Penyuluhan

Sasaran program dan sarana penyuluhan tidak selalu sama, yang di

maksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran seperti individu atau

kelompok yang akan diberi penyuluhan.menentukan kelompok sasaran

menyangkut pula strategi. Sebagai contoh, tujuan penyuluhan adalah

agar kelompok lanjut usia mau melakukan senam lansia tiap seminggu

sekali dalam hal ini sasaran penyuluhannya mungkin bukan hanya para

lansia saja, tetapi juga pada orang-orang yang berpengaruh dalam

mengambil keputusan dalam keluarga. Mungki anggota keluarga yang

non lansia bisa diikutkan dengan harapan mereka bisa membujuk orang-

orang yang sudah lanjut usia untuk mengikuti senam lansia.

2.4.5 Menentukan Isi Penyuluhan

Setelah tujuan, sasaran, situasi, masalah, dan latarbelakang sasaran

ditentukan, maka isi penyuluhan dapat ditentukan. Isi penyuluhan dan

keuntungan terhadap kelompok sasaran harus juga disebutkan. Isi

penyuluhan harus dituangkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh

sasaran, pesan harus benar-benar bisa dilaksanakan oleh sasaran dengan

sarana yang mereka miliki, atau yang terjangkau oleh mereka. Dasar-

dasar komunikasi perlu dipahami dalam menyusun isi penyuluhan.

2.4.6 Menentukan Metode Penyuluhan yang Akan Dipergunakan

Metode diartikan sebagai cara pendekatan tertentu. Didalam proses

belajar, pendidik harus dapat memilih dan menggunakan metode (cara)

mengajar yang cocok atau relevan, sesuai dengan kondisi setempat.

Meskipun berlaku pedoman umum bahwa tidak ada satu pun metode

belajar yang paling baik dan tidak ada satu pun metode belajar yang

berdiri sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang cukup

8
tentang penerapan , metode yang sesuai dengan sasaran, tempat, dan

waktu yang berbeda.

Pemberian pendidikan kesehatan pada sasaran yang sama, tetapi wkatu dan/

atau tempat yang berbeda dalam pelaksanaanya memerlukan metode yang juga

berbeda. Demikian juga sebaliknya, pada sasaran yang berbeda dengan tempat yang

sama, membutuhkan metode yang mungkin berbeda atau bahkan metode yang sama.

Kecermatan pemilihan metode sangat diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan

kesehatan itu sendiri.

C. Kegunaan Penyuluhan Pada Pasien

Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat

berpatisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan

perawatan.Penyuluhan ini diberikan oleh berbagai staf puskesmas. Penyuluhan

diberikan pada saat pasien betinteraksi dengan dokternya atau dengan

perawat. Pihak lain memberikan penyuluhan pada saat mereka memberikan

layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat

mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan. Oleh karena

banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf

rumah sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri

pada apa saja yang perlu dipelajari pasien.

Dengan demikian, penyuluhan yang efekif diawali dengan melakukan

penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya.Penilaian ini

menentukan bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana

cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Pembelajaran sendiri

akan berlangsung paling efektif jika disesuaikan degan pilihan belajar, nilai

agama dan budaya serta kemampuan membaca dan bahasa seseorang.

Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaanya dalam proses

perawatan.

Penyuluhan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses

perawatan dan pengetahuan yang diperlukan setelah pasien dipindahkan ke

tempat perawatan lain atau dipulangkan. Dengan demikian, penyuluhan dapat

mencakup informasi mengenai sumber daya di masyarakat untuk perawatan

9
tambahan dan perawatan tindak lanjut(follow-up) yang dibutuhkan serta

bagagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika

diperlukan.Penyuluhan yang efektif dalam suatu puskesmas menggunakan

format elektronik dan visual yang tersedia,berbagai teknik pembelajaran jarak

jauh, dan cara cara lain.

1) Standar

Berikut adalah daftar semua standar untuk fungsi ini. Agar nyaman dibaca,

daftar ini tidak menyertakan persyaratan, pernyataan tujuan, atau elemen

terukurnya. Informasi lebih lanjut tentang sasaran-sasaran ini, dapat dilihat

pada bagian berikutnya dalam bab ini, yakni Sasaran, Persyaratan, Tujuan,

dan Elemen Terukur.

PPKP1   Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi

pasien dan keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.

PPKP.2  Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diases dan dimasukkan ke

dalam rekam medisnya.

PPKP.2.1 Kemampuan dan kemauan pasien serta keluarganya untuk belajar

diases.

PPKP.3 Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan

pasien yang berkesinambungan

PPKP.4 Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut,

yang berkaitan dengan perawatan pasien: penggunaan obat-obatan yang aman,

penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaski antara obat-obatan

dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-teknik rehabilitasi.

PPKP.5 Metode penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien

dan keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien,

keluarga pasien dan staf untuk terjadinya pembelajaran.

PPKP.6 Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk

menyediakan penyuluhan.

2) Standar, Tujuan, dan Elemen Terukur

Standar PPKP.1

10
Rumah sakit memberikan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien dan

dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.

Tujuan PPKP.1

Rumah sakit memberikan penyuluhan bagi pasien dan keluarga pasien supaya

mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam

proses perawatan kesehatan dan keputusan perawatan. Setiap rumah sakit

memasukkan penyuluhan ke dalam proses perawatan berdasarkan misinya,

layanan yang disediakan, serta populasi pasiennya. Penyuluhan direncanakan

untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapat penyuluhan yang

dibutuhkannya. Rumah sakit memilih cara untuk mengelola sumber daya

pendidikannya dengan efektif dan efisien. Rumah sakit dapat menunjuk

koordinator penyuluhan atau komite penyuluhan, menyelenggarakan layanan

penyuluhan, atau bekerja dengan semua staf untuk menyediakan penyuluhan

secara terkoordinasi.

Elemen Terukur PPKP.1

1. Puskesmas merencanakan penyuluhan konsisten dengan misi, layanan dan

populasi pasiennya.

2. Ada suatu struktur atau mekanisme untuk penyuluhan ditetapkan di dalam

seluruh Puskesmas.

3. Struktur dan sumber daya penyuluhan dikelola dengan efektif.

11
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENYULUHAN KESEHATAN MENCAKUP INFORMASI MENGENAI PENYAKIT

PENYAKIT MALARIA

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit {plasmodium}

yang ditularkan oleh nyamuk malaria dari jenis “anopheles”.

Indonesia sebagai Negara tropis termasuk Negara yang rawan penularan

malaria.dari total 495 kabupaten,sebanyak 396 kabupaten masih merupakan

daerah endemis,malaria juga diperkirakan 45% penduduk Indonesia berisiko

tertular malaria. Penyakit ini berpegaruh terhadap tingginya angka kematian

bayi, balita dan wanita hamil serta menurunya produktifitas sumber daya

manusia.

Penyebaran malaria disebabkan oleh:

Masih adanya parasit sebagai penyebab dan nyamuk anopheles sebagai penular

mlaria

Perubahan lingkungan yang tidak terkendali mobilitas penduduk yang tinggidari

dank e daerah endemis

Prilaku masyarakat yang tidak sehat

Terbatasnya akses pelayanan kesehatan

Keterbatasan sdm kesehatan untuk dapat menjangkau semua penduduk di

wilayah kerjanya menyebabkan cakupan penumuan penderita masih rendah

sehingga sering terjadi kejadian luar biasa [klb}.oleh sebab itu perlu adanya

kepedulian masyarakat untuk berperan aktif dalam upanya penangulangan

malaria melalui pos malaria desa sebagai upaya kesehatan bersumberdaya

masyaarakat dengan melibatkan kader sebagai ujung tombak di masyarakat.

TANDA TANDA MALARIA

Demam mengigil secara berkala disertai sakit kepala

Tampak pucat dan lemahkarena kurang darah

12
Muntah muntah tidak nafsu makan kadang kadang diare

Nyeri diseluruh tubuh

CARA PENULARAN MALARIA

1.malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles dari orang sakit kepada

orang sehat

2.orang yang sakit malaria dapat menjadi sumber penularan malaria.

Akibat malaria

Malaria dapat menyebabkan kekurangan darah pada penderita malaria karena

sel sel darah merah banyak yang hancur dimakan oleh plasmodium.

CIRI CIRI NYAMUK

Salah satu cirri khas dari nyamuk anopheles penularan malaria adalah sewaktu

hinggap atau menggigit, posisi tubuhnya menungging.

B. PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PENGGUNAAN OBAT

Terkadang kita perlu tahu beberapa obat-obatan dasar yang mungkin sering kita

jumpai. Karena pada saat tertentu kita butuh minum obat tersebut untuk

meredakan gejal-gejala ringan. Selain itu pengetahuan dasar ini bisa menjadi

informasi awal untuk berkonsultasi dengan dokter ketika dibutuhkan.

Kami berusaha membuat catatan yang ringan dan berusaha  tidak menggunakan

istilah-istilah ilmiah agar tidak memberatkan pembaca yang mungkin masih agak

awam dengan istilah-itilah kedokteran. Kami akan paparkan beberapa obat yang

mungkin sering kita jumpai atau kita dengar sehari-hari, agar pembaca

mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat-obatan. Obat-obat yang kami

tampailkan mungkin obat-obat yang menurut kami sering dijumpai atau sering

diresepkan oleh dokter.

Perlu diperhatikan bahwa obat ada yang memakai merk dagang (brand name).
Merk dagang sangat banyak dan tidak semua dokter hapal semuanya. Jadi jika
ingin melihat kandungan isi obatnya  (disebut generik), lihat nama kandungannya
(nama obat generik) di bawahnya atau di komposisi obat tersebut. Misalnya:

-Sanmol (paracetamol). Sanmol adalah merk dagangnya. Paracetamol adalah nama


generiknya

13
-analsik (metamizole dan diazepam)

Perlu diperhatikan juga, hendaknya jangan menjadikan tulisan ini sebagai

patokan utama dalam memilih obat. Tulisan ini hanya sebagai wawasan awal agar

anda bisa berdiskusi dan berkonsultasi dengan dokter mengenai terapi dan obat

Berikut macam-macam obat tersebut dengan penjelasan ringan.

1.PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK)

A.paracetamol

–dosis umumnya 3-4 x sehari

-jika demam tinggi dan berkepanjangan bisa diminum setiap 4 jam, maksimal

8 tablet sehari

-bisa diminum tanpa makan terlebih dahulu

-termasuk obat yang cukup aman dan memiliki efek samping sedikit (paling

aman untuk bayi dan anak)

B. Ibuprofen

-dosisnya sama dengan paracetamol

-lebih cepat menurunkan panas

-kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya

penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.

-kelebihannya dibanding paracetamol, ibuprofen mempunyai efek antinyeri

yang lebih kuat

C.Metamizol/antalgin

-dosisnya 3-4 x sehari

-kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya

penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.

-kelebihannya dibanding yang lain, antalgin mempunyai efek antinyeri yang

paling kuat.

Sehingga sering dipakai sebagai antinyeri

14
2. ANTINYERI

-Perlu diperhatikan bahwa hampir semua antinyeri memiliki efek samping di

lambung, jadi bagi penderita maag konsultasi dengan dokter atau biasanya di

kombinasi dengan obat anti maag.

-perlu dibedakan juga nyeri biasa dengan nyeri kolik (misalnya mules karena

diare atau sakit yang hilang muncul karena batu ginjal) dan nyeri saraf. Karena

antinyeri biasa tidak bisa meredakan nyeri kolik dan nyeri saraf.

1.Antinyeri ringan

A. Paracetamol

-lebih baik untuk nyeri ringan dan antinyeri untuk bayi dan anak, lebih aman

bagi lambung

2.Antinyeri sedang

A. Asam Mefenamat (Ponstand)

-dosis 3x sehari

-kerjanya lebih cepat menghilangkan nyeri sedang. biasanya dipakai untuk

obat paska operasi ringan atau melahirkan

B. Natrium Diclofenac

-dosis 3x sehari

-memilki efek  antiradang juga sehingga cocok untuk antinyeri disertai

peradangan misalnya sakit gigi karena ada radang.

C.Meloxicam

-Dosis 1-2 x sehari

-memiliki efek samping di lambung paling sedikit, sehingga sering dipakai

untuk pengobatan antinyeri jangka panjang misalnya nyeri sendi asam urat.

-lebih mahal dibanding yang lain

-ada obat sejenis yaitu piroxicam, tetapi efek samping lebih banyak dibanding

meloxicam

D. Ibuprofen

E. Antalgin/Metamizole

15
C. PENYULUHAN KESEHATANA MENGENAI PERALATAN MEDIK

D. PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ETIKA DI PUSKESMAS

1.    Persiapkan diri anda (sikap, Penampilan dan bahasa tubuh)

2.    Sambut penerima layanan, ucapkan dan berikan salam/salaman hangat

3.    Tanyakan (kalau belum tahu persis) masalahnya, biarkan penerima

layanan menjelaskan maksudnya

4.    Dengar dan rasakan (ber-empati)

5.    Berterima kasih dan berikan alasan mengapa anda sangat menghargai

komplain yang diberikan

6.    Minta maaf atas permasalahan/kesalahan yang terjadi

7.    Nyatakan bahwa anda akan membantu menyelesaikan permasalahannya

sesegera mungkin

8.    Gali informasi yang dibutuhkan, libatkan pihak lain jika perlu

9.    Utarakan pemecahan masalah awal, gunakan alternatif

10. Cek kepuasan penerima layanan, review dan akhiri dengan menyenangkan.

E. PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) sebagai ujung tombak pelayanan

kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan masyarakat yang penting

dalam meningkatkan derajat kesehatan sesuai fungsinya : petugas puskesmas

melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan

meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga dan lingkungannya secara

mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dapat di mulai dari rumah tangga karena

anggota rumah tangga merupakan asset atau modal pembagunan yang perlu di

jaga dan di tinggkatkan dan di lindungi kesehatannya, beberapa anggota rumah

tangga yang perlu di berdayakan agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

1) Pengertian

 Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong

16
dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kegiatan

kesehatan di masyarakat.

 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya

untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar memahami dan mampu

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan di masyarakat.

 Petugas puskesmas adalah orang yang bertugas pada unit pelaksana

teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertugas menyelenggarakan

pembagunan kesehatan di wilayah kerjanya.

TUJUAN

Meningkatkan peran petugas puskesmas dalam peningkatan perilaku hidup

bersih dan sehat {phbs}.

SASARAN

Petugas kesehatan diwilayah puskesmas seperti; promotor,penyuluhan

kesehatan,bidan,perawat,sanitarian,ahli gizi,penyuluhan lapangan keluarga

berencana.

MANFAAT

Petugas

Peningkatan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada

peningkatan kesehatan masyarakat.

Kelurga

Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

Anak tumbuh sehat dan cerdas.

Anggota rumah tangga giat belajar.

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi

keluarga, pendidikan,dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

Masyarakat

Mampu mengupayakan lingkungan sehat

Mampu mencegah dan menaggulangi masalah-masalah kesehatan

Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

17
Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti

posyandu,tabungan ibu bersalin, arisan jamban,ambulans desa, dan lain-lain.

Pemerintah daerah {kecamatan}

Meningkatnya cakupan phbs di berbagai tatanan

Menurunya angka kejadian penyakit menular dan tidak menular

Meningkatkan citra daerah di bidang pembagunan kesehatan masyarakat

Terciptanya kecamatan sehat sehingga dapat dijadikan daerah

percontohan /pembelajaran bagi daerah lain.

Peran petugas puskesmas dalam peningkatan phbs dirumah tangga sebagai

promotor,advocator,motifator,Pembina dan pelatih,pendamping,serta penyelia dan

penilai sehingga masyarakat mampu dan berdaya dalam penerapan phbs di

rumah tangga.

Berkaitan dengan peran tersebut petugas puskesmas mempunyai tugas

meliputi;

1. Peran petugas puskesmas untuk meningkatkan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan.

2. Meningkatkan persentase peningkatan pemberian asi ekslusif

3. Peran petugas puskesmas dalam peningkatan kesadaran untuk

menimbang bayi dan balita.

4. Peran petugas puskesmas dalam peningkatan ketersediaan air bersih.

5. Peran petugas puskesmas dalam peningkatan penggunaan jamban sehat

6. Peran petugas puskesmas dalam peningkatan kesadaran perilaku cuci

tangan pakai sabun

7. Peran petugas puskesmas untuk peningkatan pemberantasan jentik di

rumah

8. Peran petugas puskesmas untuk meningkatkan makan buah dan sayur

setiap hari

9. Peran petugas puskesmas untuk peningkatan melakukan aktifitas fisik

setiap hari

18
10. Peran petugas puskesmas untuk peningkatan tidak merokok di dalam

rumah.

19

Anda mungkin juga menyukai