Anda di halaman 1dari 53

Kesadaran Siswa/Siswi SMA Labschool

Kebayoran Terhadap Investasi

Disusun oleh:
Yusuf Fakhri Aldrian
IX - F

SMP LABSCHOOL KEBAYORAN


Tahun Pelajaran 2015 - 2016
LEMBAR PENGESAHAN

ii
ABSTRAK

Investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa


periode waktu ke masa depan guna guna mendapatkan penghasilan yang mampu
mengompensasi pengorbanan investor.
Dengan syarat investasi yang semakin mudah dan terjangkau, kini semakin
banyak orang yang bisa menjadi investor. Tidak hanya untuk mereka yang sudah
berpenghasilan, pelajar dan mahasiswa juga bisa menjadi investor.
Atas dasar permasalahan inilah penulis ingin menyelidiki apakah ada
siswa/siswi SMA yang sudah mengetahui dan sadar untuk berinvestasi. Lalu
bagaimana hal yang dapat dilakukan untuk membuat siswa/siswi SMA sadar.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian non deskriptif
berupa survey.
Kemudian, populasi yang terlibat pada penelitian ini adalah seluruh
siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran tahun ajaran 2015-2016. Jumlahnya
adalah sekitar 600 siswa.
Semementara itu, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 50
siswa/siswi SMP Labschool Kebayoran. Penulis memilih 50 siswa untuk menjadi
sampel penelitian karena sulit untuk menyebar survey ke seluruh siswa/siswi dan
50 sudah dikatakan akurat.
Dari hasil penelitian terbukti bahwa, dikatakan bahwa hamper semua
siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran sudah mengetahui investasi, namun belum
semua sudah melaksanakan investasi.

iii
KATA PENGANTAR

Tidak terasa setahun sudah saya lalui dalam menimba ilmu di SMP
Labschool Kebayoran, kini sudah hampir dipenghujung SMP dalam hitungan bulan
akan menjalani Ujian Nasional untuk menuju ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi yaitu SMA. Tak terasa waktu berlangsung singkat karena saya mengikuti
Program Percepatan Belajar (Akselerasi).

Salah satu tugas yang wajib diselesaikan adalah ‘Pembelajaran Berbasis


Masalah’ dengan bahasa keren ‘Problem Based Learning’ disingkat PBL. Salah
satu tujuan PBL adalah memberikan pengalaman berkomunikasi secara ilmiah
dengan ilmuwan yang berkaitan dengan materi agar memberikan motivasi
berprestasi.

PBL yang saya buat bertema tentang Kesadaran Siswa/Siswi SMA


Labschool Kebayoran Terhadap Investasi. Menabung dengan Pandai dimulai masa
kanak-kanak. Seperti kita ketahui masih banyak anak-anak Indonesia yang belum
menabung apalagi menabung dengan pandai. Salah satu menabung dengan pandai
yaitu dengan Investasi.

Beberapa puluh tahun lalu, pengertian Investasi selalu dikaitkan dengan


bentuk barang, baik itu barang fisik bergerak, seperti mobil, motor dan sebagainya,
adapun barang fisik yang tak bergerak seperti Rumah, Emas dan sebagainya.

Tetapi di era Globalisasi sekarang ini, bentuk investasi bisa bermacam


macam dan tidak harus berwujud fisik, diantaranya membeli saham atau perusahaan
yang berbasis digital seperti Facebook, Twitter, perusahaan Cloud Computing dan
sebagainya.
iv
Investasi yang akan kita pilih nantinya harus kita sesuaikan dengan
kebutuhan kita, baik itu investasi jangka pendek dan jangka panjang, sehingga
investasi yang akan tanamkan dapat menguntungkan kita dikemudian hari.

Harapan saya semoga PBL ini dapat memberikan inspirasi kepada teman-
teman semua untuk mulai menabung dengan pandai.

v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ..................................................................................... ii
Abstrak .......................................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................ vi
Daftar Tabel/ Lampiran ............................................................................... vii

Bab I. PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang .............................................................................. 1
I.2.Rumusan Masalah ........................................................................ 2
I.3.Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
I.4.Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

Bab II. PEMBAHASAN .............................................................................. 4


II.1. Landasan Teori ............................................................................ 4
II.2. Kerangka Berpikir ....................................................................... 30
II.3 Metodelogi Penelitian .................................................................... 31
II.4. Rumusan Pemecahan Masalah .................................................... 32
II.5 Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 33

Bab III. PENUTUP ...................................................................................... 39


III.1 Kesimpulan ................................................................................... 39
III.2 Saran .............................................................................................. 39

Lampiran-lampiran ..................................................................................... viii


Daftar Pustaka ............................................................................................. xi
Riwayat Hidup Penulis ................................................................................ xiii
vi
DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Diagram 1. Sampel yang Mengetahui Investasi ..................................... 34
Diagram 2. Sampel yang Merasa Berinvestasi........................................ 34
Diagram 3. Produk Investasi yang Diketahui Sampel ........................... 35
Diagram 4. Produk Investasi yang Sudah Dipakai Sampel.................... 36
Diagram 5. Sumber Sampel Tahu Tentang Investasi ............................. 36
Diagram 6. Alasan Sampel Sudah Berinvestasi ...................................... 37
Diagram 7. Alasan Sampel Belum Berinvestasi ...................................... 37
Diagram 8. Pendapat Sampel Tentang Investasi ..................................... 38

vii
Bab I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau
ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali
(dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti. Misalnya ,
rakyat telah sadar akan investasi.

Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau
keuntungan, itulah yang disebut investasi.

Menurut Sharpe et all (1993), investasi merupakan mengorbankan aset yang


dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang yang tentu saja
dengan jumlah lebih besar. Sedangkan Jones (2004) mendefinisikan investasi
sebagai komitmen menanaamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama
beberapa periode.

Dengan syarat investasi yang semakin mudah dan terjangkau, kini semakin
banyak orang yang bisa menjadi investor. Tidak hanya untuk mereka yang sudah
berpenghasilan, pelajar dan mahasiswa juga bisa menjadi investor.

Dalam teori investasi, semakin cepat memulai akan semakin baik. Sebab
nilai investasi akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk berkembang sehingga
berpotensi memberikan hasil pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka
panjang.
1
Warren Buffett, adalah salah satu orang terkaya di dunia yang kekayaannya
diperoleh dari hasil investasi di pasar modal. Pada tahun 2015, menurut Forbes
kekayaan pribadinya mencapai 62.7 Milliar USD atau sekitar Rp 840 Triliun dan
berada di urutan kedua orang terkaya dunia. Ia memulai investasi saham
pertamanya pada usia 11 tahun dan masih merasa terlambat.

Tetapi, dalam kenyataannya, penulis masih menemukan kebanyakan


siswa/siswi SMA yang sudah mengetahui investasi, namun masih banyak diantara
siswa/siswi SMA yang belum sadar berinvestasi.

Atas dasar permasalahan inilah penulis ingin menyelidiki apakah ada


siswa/siswi SMA yang sudah mengetahui dan sadar untuk berinvestasi. Lalu
bagaimana hal yang dapat dilakukan untuk membuat siswa/siswi SMA sadar.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut:
1. Apakah siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran sudah sadar pentingnya
berinvestasi?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran
terhadap investasi?
3. Berapa besaran investasi siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran?
4. Apa yang dapat dilakukan untuk menyadarkan siswa/siswi SMA Labschool
Kebayoran pentingnya berinvestasi?

2
I.3.1. Tujuan Umum

Menyelesaikan tugas akhir pembelajaran berbasis masalah di SMP Labschool


Kebayoran yang berjudul “Kesadaran Siswa/Siswi SMA Labschool Kebayoran
Terhadap Investasi”

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan investasi siswa SMA Labschool Kebayoran


2. Mengetahui kesadaran pentingnya berinvestasi pada siswa/siswi SMA
Labschool Kebayoran

I.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan motivasi kepada siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran untuk


berinvestasi
2. Menambah wawasan dan pengetahuan
3. Dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian berikutnya

3
Bab II
PEMBAHASAN

II.1. Landasan Teori

II.1.1. Pengertian Kesadaran

Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau
ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali
(dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti. Misalnya ,
rakyat telah sadar akan investasi.

Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, di mana ia dapat


memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan.
Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan
manusia.

Kesadaran menurut Sartre berifat itensional dan tidak dapat dipisahkan di


dunia. Kesadaran tidak sama dengan benda-benda. Kesadaran selalu terarah pada
etre en sio (ada-begitu-saja) atau berhadapan dengannya. Situasi di mana kesadaran
berhadapan oleh Sartre disebut etre pour soi (ada-bagi-dirinya). Bahwa kesadaran
‘saya’ akan sesuatu juga menyatakan adanya perbedaan antara saya dan sesuatu itu.
‘Saya’ tidak sama dengan sesuatu yang saya sadari ada jarak antara saya dengan
objek yang saya lihat. Misalkan entre pour soi menunjuk pada manusia atau
kesadaran. Manusia adalah eter pour soi sebab ia tidak persis menjadi satu dengan
dirinya sendiri. Tiadanya identitas manusia dengan dirinya sendiri memungkinkan
manusia untuk melampaui, untuk mengatasi dirinya dan menghubungkan benda-
benda dengan dirinya sesuai dengan yang dimaksud dan tujuannya. Ketidak
identikan manusia dengan dirinya sendiri tampak dalam kesadaran yang ditandai
oleh regativitas, penidakan. Negativitas menunjukan
4
bahwa terhadap etre pour soi atau kesadaran hanya di ikatan it is not what it is.
Maka kesadaran disini merupakan non identitas, jarak, distansi. Kegiatan hakiki
kesadaran merupakan menindak, mengatakan tidak. Etre por soi tidak lain dari pada
menindak atau menampilkan ketiadaan. Kebebasan bagi Sartre merupakan
kesadaran menindak, dan manusi sendiri merupakan kebebasan. Pada manusialah
itu eksistensi itu mendahului esensi, sebab manusia selalu berhadapan dengan
kemungkinan untuk mengatakan tidak. Selama manusia masih hidup ia bebas untuk
mengatakan tidak, baru setelah kematian maka ciri-ciri hidupnya dapat dibeberkan.
(Alex Lanur, Pengantar dalam “Kata-Kata”).

Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif


melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan
integrasi. Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia
berlangsung pada tiga tahap; sensansi (pengindraan), perseptual (pemahaman), dan
konseptual (pengertian). Secara epistemology dasar dari segala pengetahuan
manusia tahap perseptual. Sensasi tidak begitu saja disimpan di dalam ingatan
manusia, dan manusia tidak mengalami sensasi murni yang terisolasi. Sejauh yang
dapat diketahui pengalaman indrawi seorang bayi merupakan kekacauan yang tidak
terdeferensiasikan. Kesadaran yang terdiskreminasi pada tingkatan persep. Persep
merupakan sekelompok sensasi yang secara otomatis terimpan dan dintgrasikan
oleh otak dari suatu organisme yang hidup. Dalam bentuk persep inilah, manusia
memahami fakta dan memahami realitas. Persep buka sensasi, merupakan yang
tersajikan yang tertentu (the given) yang jelas pada dirinya sendiri (the self
evidence). Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persep tidak
langsung diperoleh mnusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah,
penemuan konseptual.

5
II.1.2.1. Pengertian Investasi

Menurut Sharpe et all (1993), investasi merupakan mengorbankan aset yang


dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang yang tentu saja
dengan jumlah lebih besar.
Sedangkan Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen
menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode.

Definisi yang lebih lengkap diberikan Reilly dan Brown, yang mengatakan
bahwa investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode
waktu ke masa depan guna guna mendapatkan penghasilan yang mampu
mengompensasi pengorbanan investor berupa: (1) keterikatan aset pada waktu
tertentu, (2) tingkat inflasi, dan (3) ketidaktentuan pada masa mendatang.

Selain dari definisi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa pendapat dari
ahli lainnya, sebagai berikut:

Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah


Investasi ialah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real
(tanah, rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan
untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang,
selanjutnya dikatakan juga investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sumber (dana) yang digunakan untuk mengadakan barang modal
pada saat sekarang, dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi


Investasi ialah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
mendapatkan hasil laba di masa yang akan datang
6
Dari beberapa definisi yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa bahwa untuk
bisa berinvestasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang,
kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada objek investasi (baik tunggal
atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka panjang lebih dari satu
tahun) pada masa mendatang.

II.1.2.2. Jenis-jenis Investasi

II.1.2.2.1. Menurut Sektor

Investasi dibagi menjadi di sektor riil (nyata) dan investasi di sektor finansial
(keuangan). Yang dimaksud dengan investasi riil dalam teori investasi secara
umum adalah upaya mengelola uang atau aset secara langsung pada jenis atau
bidang usaha tertentu misalnya mendirikan pabrik, mendirikan toko atau
membentuk perusahaan atau bisa pula berupa membeli tanah, rumah dan bangunan
atau membeli emas dan sebagainya, untuk kemudian dijual kembali. Investasi
langsung disebut juga sebagai investasi nyata (real investment).

Investasi disektor finansial (keuangan) merupakan investasi yang dilakukan


dengan tidak langsung, yaitu dengan membeli instrumen keuangan atau surat
berharga seperti saham, obligasi, deposito, reksa dana, dan sebagainya.

II.1.2.2.2. Menurut Jangka Waktu

II.1.2.2.2.1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau
didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh orang atau
perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
7
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan
pendapatan
karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak
terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif
pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau
surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).

II.1.2.2.2.1.1. Tabungan

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan


adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.

1. Manfaat Menabung
● Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan
● Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu /
kelompok
● Aman, uang yang disimpan di bank aman, tidak mudah tercecer,dan tidak
mudah dicuri.
● Terjamin, tabungan terjamin oleh pemerinta/Lembaga Penjamin Simpanan
● Berkembang, bank memberikan bunga/bagi hasil yang dihitung berdasarkan
saldo tabungan.
● Praktis, terdapat kemudahan layanan perbankan elektronik 24 jam, antara
lain ATM, SMS banking, Mobile Banking, Internet Banking, dan Call
Center.
8
● Hemat, menghindari kebiasaan membeli barang-barang yang tidak
dibutuhkan.
2. Sarana Penarikan Tabungan
● Buku Tabungan
Buku Tabungan adalah passbook yaitu buku yang dikeluarkan oleh bank
yang mencantumkan jumlah simpanan nasabah pada rekening tabungan di
suatu bank yang kepemilikannya dibuktikan dengan identitas yang tertulis
pada buku dimaksud sehingga tidak dapat diperjual-belikan atau
dipindahtangankan; buku tersebut harus diperlihatkan pada setiap
penyetoran ataupun penarikan dan pada saat membukukan bunga; buku itu
biasa juga disebut sebagai buku bank; di beberapa bank, buku bank sudah
tidak digunakan, sebagai pengganti nasabah bank diberikan tembusan bukti
transaksi penyetoran.
● Slip Penarikan
Slip Penarikan adalah slip yang digunakan untuk mengambil uang dari
bank.
● ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
Anjungan Tunai Mandiri (atm) adalah automated teller machine/ATM yaitu
mesin dengan sistem komputer yang diaktifkan dengan kartu magnetik bank
yang berkode atau bersandi; melalui mesin tersebut nasabah dapat
menabung, mengambil uang tunai, transfer dana antar-rekening, dan
transaksi rutin; ATM dipasang secara nasional ataupun internasional
sehingga memudahkan nasabah mendapatkan uang tunai dari ATM di
negara tempat nasabah berada dengan menggunakan kode atau sandi ATM
yang diterbitkan oleh bank yang bensangkutan dan nomor jati diri nasabah.
● Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
9

3. Perhitungan Bunga Tabungan


● Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo
terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun
kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan
jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya, untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga
dihitung : Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei.

● Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini,


bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan
berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan
setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan
tersebut.

● Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian, Pada metode ini


bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan
dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

4. Faktor-faktor Tingkat Tabungan


● Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
● Tinggi rendahnya suku bunga bank
● Adanya tingkat kepercayaan terhadap bank

5. Tips Menabung
● Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang
diberlakukan oleh bank tersebut.
● Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu,karena itu suku bunga
ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
10
● Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu
tertentu (fixed rate).
● Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
berlaku.
II.1.2.2.2.1.2. Deposito

Pengertian deposito menurut Simorangkir (1985:92) berpendapat bahwa:


Deposito adalah setiap jumlah uang yang dapat disetor oleh seseorang debitur atau
penyewa sebagai uang panjar atau uang muka, baik telah dikredit maupun akan
dikredit kepadanya atas nama deposito atau uang muka, baik jumlah tersebut akan
telah dibayar kepada kreditur atau pemilik atau seseorang lainnya, atau akan telah
dilunaskan melalui pembayaran uang atau transfer atau melalui penyerahan barang-
barang atau dengan cara lain.

Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998:7) yang


memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: Deposito adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

Sedangkan menurut Thomas Suyatno (1989:36), pengertian deposito adalah :


Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
waktu tertentu menurut perjanjian pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

Menurut pendapat ahli di atas,dapat disimpulkan bahwa simpanan berjangka


atau deposito (time deposit = deposito berjangka) adalah simpanan dari pihak ketiga
pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
(misalnya 1, 3, 6, 12 bulan)menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang
bersangkutan.
11

Manfaat Deposito
● Memperoleh bunga/bagi hasil yang lebih besar dari tabungan.
● Dapat dijadikan agunan/jaminan kredit.
● Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana
● Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
II.1.2.2.2.1.3. Forex Trading

Kata foreign dapat diartikan sebagai kata asing Forex (Foreign Exchange)
adalah aktivitas pertukaran, di mana kedua belah pihak sama-sama menyerahkan
barang sebagai penukar, tetapi berbeda dengan asalnya. Forex trading juga berarti
pertukaran mata uang asing , atau pertukaran mata uang yang satu dengan yang
lainnya , yang tujuan awalnya adalah untuk pembayaran luar negeri .

Karena adanya perbedaan suply and demand dalam suatu waktu tertentu,
mengakibatkan adanya fluktuasi nilai mata uang yang satu dibandingkan dengan
yang lainnya. Selisih dari pebedaan nilai uang pada suatu waktu inilah yang
kemudian dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan.

Sejak ada pemahaman seperti itu akhirnya mata uang diperdagangkan dalam
sebuah pasar yang disebut forex market.

Forex trading adalah kegiatan Beli (buy) atau Jual (sell) mata uang secara terus
menerus dan konsisten untuk mendapatkan keuntungan .

Dapat pula diartikan bahwa forex trading intinya adalah kegiatan menukarkan
mata uang yang satu dengan yang lainnya secara terus menerus untuk mendapatkan
keuntungan.

12

II.1.2.2.2.1.4. Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan
saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan
jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) -
dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal
bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary
market) atau pasar sekunder (secondary market).

1. Jenis Saham

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock)
dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai
saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham
biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus
terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa
memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-
masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf
tidak memiliki arti apa-apa.

2. Ciri-ciri Saham

2a. Saham Preferen

Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

● Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan ciri-ciri yang


berbeda

● Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi


dari saham biasa dalam hal pembagian dividen

13

● Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka


dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
● Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan
antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

2b. Saham Biasa

Saham biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

● Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

● Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

● Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

II.1.2.2.2.1.5. Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang
merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak
pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti.


"Penerbit" obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang"
obligasi adalah pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga
pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan
obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh
pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan.

Pada beberapa negara, istilah "obligasi" dan "surat utang" dipergunakan


tergantung pada jangka waktu jatuh temponya. Pelaku pasar biasanya
menggunakan istilah obligasi untuk penerbitan surat utang dalam jumlah besar
14
yang ditawarkan secara luas kepada publik dan istilah "surat utang" digunakan
Bagi penerbitan surat utang dalam skala kecil yang biasanya ditawarkan
kepada sejmlah kecil investor. Tidak ada pembatasan yang jelas atas penggunaan
istilah ini. Ada juga dikenal istilah "surat perbendaharaan" yang digunakan bagi
sekuriti berpenghasilan tetap dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau kurang .
Obligasi memiliki risiko yang tertinggi dibandingkan dengan "surat utang" yang
memiliki risiko menengah dan "surat perbendaharaan" yang memiliko risiko
terendah yang mana dilihat dari sisi "durasi" surat utang di mana makin pendek
durasinya memiliki risiko makin rendah.

Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang disebut sekuriti
namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahan
penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi
pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki
suatu jangja waktu yang ditetapkan di mana setelah jangka waktu tersebut tiba maka
obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali
pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak
memiliki jangka waktu jatuh tempo.

1. Penerbit Obligasi
Penerbit obligasi ini sangat luas, hampir setiap badan hukum dapat
menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara
penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya
terdiri atas :

▪ Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European


Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
15
▪ Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang
negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang
biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).
▪ Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal
sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat
Utang Negara (SUN)
▪ Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau
agencies.
▪ Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
● Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan
khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu
obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.

2. Proses Penerbitan Obligasi


Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui
penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan
emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna
membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali
kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses
lelang.

3. Fitur Obligasi
● Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya
oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
● Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah
setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
● Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat
tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang
pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak
16
lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh
tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo
hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro
dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran
Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
(a) Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1
tahun;
(b) Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
(c) Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun
▪ Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa
berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang
seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena
dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang
melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang
obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan
pembayaran bunga bank pemabagian hasil terhadap bank atas 20% pajak utang
▪ Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang
obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara
"tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan
sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon
pertahun.
▪ Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial di mana dokumen ini di hadapan
pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen
resmi tersebut sulit sekali diubah di mana perubahan hanya dapat dilakukan atas
persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
● Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada
17
pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
a) Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk
melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi
jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini
memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada
nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar
premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi
berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan
yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna
membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah
pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
b) Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya
sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.
c) Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual
dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, di mana pada
umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
● Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya
disesuaiakan dengan tanggal kupon.
● Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan
kasus khusus gaya Bermuda.
● Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh
tempo.
● Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli
waris pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada
penerbit dalam hal terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau
menderita cacat tetap.

18
● Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu
syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu
● dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada
wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi
yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu
menyerahkannya kepada wali amanat.
● Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk
menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan
penerbit.
● Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB")
yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang
dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan
penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

4. Jenis Obligasi
● Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang
dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
● Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating
rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya
mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
● Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki
peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga
pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup
tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
● Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond)
adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini
diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang
obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
19
● Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), di
mana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks
inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku
bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan
inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada
periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya
menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi
jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities"
(TIPS) dan I-bonds.
● Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked
note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator
bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti
Produk domestik bruto.
● Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok
utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan
aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-
backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan
collateralized debt obligation (CDOs).
● Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah
dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal
terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari
para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian
pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang
pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal
penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini
dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan.
Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya
memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh
utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang
diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang
20
berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches". Senior tranches
dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
● Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi
jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang
diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury
Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan
pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini.
Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat
panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang
menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad
ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai
obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
● Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang di mana
siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya
pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi
ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun
dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko
terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk
menghidari pengenaan pajak. Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in
Bearer Bonds" New York Times. Para perusahaan di Amerika menghentikan
penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang
oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.
● Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya
didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek.
Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung
kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.
● Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah
obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan
setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada
pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian
21
yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan
tertentu tetap dikenakan pajak.
● Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah
suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, di mana mahalnya biaya
pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini.
Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.
● Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang
diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya
dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap
tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara
acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau pelunasan obligasi yang
beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada
nilai yang tertera pada obligasi.
● Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh
suatu negara guna membiayai perang

II.1.2.2.2.2. Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah investasi dimana dana yang seseorang atau
sebuah perusahaan masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka
waktu minimal 1 tahun sebagai penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan
pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau
untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.

II.1.2.2.2.2.1 Logam Mulia

Dalam segi kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi
maupun oksidasi. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi,
karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi
22
dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat
dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam
klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Contoh logam
mulia antara lain adalah emas, perak, dan platina

Keuntungan Logam Mulia


● Tidak ada Counterparty Risk (ketergantungan pada pihak lain)
● Konsistensi daya beli
● Tidak tergantung pada keputusan pemerintah
● Aset yang berada di luar system perbankan
● Perlindungan nilai aset
● Sarana menabung paling efektif
● Mudah didapatkan, dan sangat likuid.

II.1.2.2.2.2.2 Properti

Kata properti berasal dari bahasa inggris "property" yang berarti sesuatu yang
dapat dimiliki seseorang. Di Indonesia, istilah properti identik dengan real estate,
rumah, tanah, ruko, gedung, atau gudang.

Arti property seperti dikutip dari Wikipedia.org adalah properti berarti


kepemilikan seseorang terhadap suatu barang ataupun non barang. dewasa ini
properti sering dikaitkan dengan rumah, perumahan ataupun hunian, padahal segala
sesuatu yang sifatnya itu kepemilikan bisa disebut sebagai properti. apalagi barang
tersebut terdaftar secara resmi dan memiliki surat-surat kepemilikan.

Sedangkan Properti yang bersifat barang: adalah semua benda yang dimiliki
oleh seseorang ataupun kelompok yang diakui secara sah oleh pihak lain
(pemerintah) ataupun diakui sah secara adat.
23
Properti yang bersifat bukan barang adalah semua karya yang dibuat oleh
individu maupun kelompok, seperti karya ilmiah, dan ini sering disebut kekayaan
ilmiah.

Keuntungan Investasi Dibidang Investasi :


1. Nilai Tambah (Added Value)
Diperoleh akibat pengembangan bangunan di atas sebidang tanah kosong. Nilai
tambah akan semakin tinggi, jika bangunan berada di lokasi strategis dengan
akses dan fasilitas yang baik, serta dibuat dengan arsitektur yang indah.
2. Peningkatan Pendapatan Tahunan (Income Appreciation)

Dari sebidang tanah yang dikembangkan—tanah kosong menjadi rumah atau


ruko—seorang investor dapat menerima sewa. Keuntungan lain adalah karena
sifat kelangkaan tanah dan properti akan terus terjadi sepanjang perekonomian
di sebuah negara terus tumbuh.

3. Peningkatan Nilai Tanah (Capital Appreciation)

merupakan keuntungan lain dari investasi properti. Jumlah manusia setiap saat
terus bertambah, sementara jumlah tanah tidak dapat bertambah. Ini merupakan
teori klasik yang secara sederhana menjelaskan mengapa harga tanah terus
merangkak naik dari waktu ke waktu.

4. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Dibandingkan dengan deposito, emas atau investasi lain, properti mempunyai


karakter yang tahan lama. Bisnis properti memiliki horison (jangka waktu)
investasi rata-rata 3 – 5 tahun. Artinya, setelah 3 – 5 tahun perkembangan
nilainya sudah cukup berarti untuk menghasilkan capital gain (selisih harga beli
dan harga jual).

24

5. Daya Pengungkit Investasi yang Tinggi (High Leverage Investment)

Sebagai contoh, Anda berinvestasi properti dengan uang Rp100 juta sebagai
uang muka (DP), maka Anda bisa memiliki investasi properti sebesar Rp500
juta atau lima kali lipat, karena sisanya sebesar Rp400 juta dibayar dengan
menggunakan pembiayaan bank.
Jika nilai investasi naik 10% menjadi Rp550 juta, maka keuntungan Anda Rp50
juta (Rp550 juta – Rp500 juta) atau 50% dari investasi awal yang “cuma” Rp100
juta. Inilah yang disebut yang tinggi.

6. Proteksi Terhadap Inflasi (Hedge of Inflation)

Secara tradisional, orang membeli tanah dan bangunan untuk menjaga


investasi tersebut agar tidak tergerus inflasi. Artinya, pemilik yakin membeli
properti, nilai investasi tidak akan turun seperti nilai mata uang yang tergerus
inflasi. Bahkan karena sifat kelangkaannya, nilai investasi itu terus meningkat
seiring waktu.

7. Agunan yang Baik (Good Collateral)

Tidak seperti investasi keuangan, properti merupakan agunan atau jaminan


yang paling solid. Bahkan di beberapa negara, pihak perbankan tidak segan
meminjamkan dana hingga 80% dari nilai agunan.

8. Kebanggaan Kepemilikan (Pride of Ownership)

Dibandingkan dengan investasi jenis lain, rasa bangga terhadap kepemilikan


properti pada umumnya lebih tinggi. Maka zaman dahulu, tuan tanah
diasosiasikan sebagai orang kaya. Hal ini disebabkan karena properti juga
dapat menghasilkan income dari sewa

25
II.1.2.2.2.2.3 Asuransi

Berikut ini adalah definisi asuransi menurut para ahli:


Menurut Robert I. Mehr:
Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan
sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara kolektif dapat
diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksi tersebut kemudian dibagi dan
didistribusikan secara proporsional di antara semua unit-unit dalam gabungan
tersebut.

Menurut Mark R. Greene:


Asuransi adalah institusi ekonomi yang mengurangi resiko dengan
menggabungkan di bawah satu manajemen dan kelompok objek dalam suatu
kondisi sehingga kerugian besar yang terjadi yang diderita oleh suatu kelompok
yang tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih rinci.

Menurut C Arthur Williams Jr. dan Richard M. Heins:


Asuransi adalah alat yang mana resiko dua orang atau lebih atau perusahaan-
perusahaan digabungkan melalui kontribusi premi yang pasti atau yang ditentukan
sebagai dana yang dipakai untuk membayar klaim.

Menurut UU RI No. 2 Tahun 1992:


Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau, tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti; atau memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
26
Asuransi berasal dari kata assurance atau insurance (Bahasa Inggris) yang
berarti jaminan atau perlindungan. Secara umum pengertian asuransi adalah salah
satu mekanisme bentuk pengalihan risiko (ketidak pastian akan terjadinya kerugian)
dari tertanggung kepada pihak penanggung dengan membayar premi.

Polis berisi data tertanggung, apa saja yang dilindungi dan tidak dilindungi oleh
perusahaan asuransi, objek pertanggungan, jenis pertanggungan, dan besaran premi
yang harus dibayar oleh tertanggung.
1. Istilah penting
a. Tertanggung merupakan istilah untuk individu atau badan usaha yang
membeli produk asuransi.
b. Penanggung adalah perusahaan asuransi yang memberikan perlindungan
sesuai dengan produk yang dibeli oleh tertanggung.
c. Premi merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh tertanggung kepada
tertanggung atas jasa pengalihan risiko.
d. Polis adalah surat kontrak atau perjanjian yang dikeluarkan oleh penanggung
sebagai bukti pengalihan risiko tertanggung kepada tertanggung.
e. Nilai pertanggungan adalah nilai aset atau nilai ekonomistertanggung yang
dijamin oleh penanggung.

2. Jenis Asuransi
Menurut konsep pengelolaan dananya, asuransi dibedakan sebagai berikut:
i) Asuransi konvensional
Asuransi konvensional dijalankan dengan cara konvensional.
ii) Asuransi syariah
Asuransi syariah dijalankan berdasarkan prinsip syariah.

27
Menurut tujuan operasionalnya, asuransi dibedakan sebagai berikut:
i) Asuransi komersial
Asuransi komersial bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
ii) Asuransi sosial
Asuransi sosial bertujuan untuk tujuan sosial.

Menurut dari jenisnya, asuransi dibedakan sebagai berikut:


i) Asuransi jiwa
Asuransi jiwa bertujuan untuk menanggung kerugian keuangan akibat
meninggalnya seseorang.
ii) Asuransi umum
Asuransi jiwa bertujuan untuk menanggung kerugian keuangan akibat
kerugian harta benda.

3. Manfaat Asuransi
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan.
2. Memberikan kepastian.
3. Menjadi sarana menabung.
4. Mengurangi risiko kerugian.
5. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.

II.1.2.2.2.2.4 Reksadana

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan


investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di
Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola
oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham,
obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

28
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi.”

Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu :
1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang


ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun
kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai
Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk
disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi,
dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan
kolektif dan administratur.

2. Jenis Reksadana
● Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam
efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan
potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan
harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi
pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan
risikonnya.

29
● Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi
dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak
termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana
saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis
dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil
dari reksadana saham.
● Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke
dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari
reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga
lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau
saham.
● Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi
100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang
dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang
memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
● Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar
dari index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index
tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di
bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh karenanya
reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan
index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika
reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange
Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga
sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik reksadana index maupun ETF
disebut pengelolaaan dana index dan di Amerika Serikat pada tahun
2013, mencakup 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama (mutual
funds).

II.2. Kerangka Berpikir

Penulis berhipotesis bahwa hampir seluruh siswa/siswi SMA sudah


mengetahui investasi. Namun, belum banyak yang sudah berinvestasi tersebut. Dari
siswa/siswi SMA yang sudah berinvestasi, sebagian besar berinvestasi dalam
30
bentuk tabungan dan deposito, walaupun mereka sudah dapat berinvestasi
dengan
produk lainnya. Sebagian besar siswa/siswi yang berinvestasi bertujuan untuk
masa depan. Sebagaian besar siswa/siswi yang belum berinvestasi beralasan tidak
tahu caranya.

II.3. Metodologi Penelitian


1. Survey
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi survey online yang
disebar melalui jaringan komunikasi online di smartphone.

Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang


populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi yang
disurvei adalah siswa/siswi SMA sesuai dengan tema yaitu Kesadaran siswa/siswi
SMA Terhadap Investasi. tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga,
organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber utamanya
adalah orang.

Desain survey tergantung pada penggunaan jenis kuisoner. Survey


memerlukan sampel yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan
kondisi nyata, semakin besar sampel survey semakin memberikan hasil akurat.
Penelitian survey memiliki tiga tujuan utama yaitu menggambarkan keadaan saat
itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk membandingkan,
menentukan hubungan kejadian yang spesifik.

Jadi, dengan adanya survey ditambah dengan sampel yang banyak maka hasil
penelitian akan akurat.
31

2. Wawancara
Wawancara dilakukan secara tertulis dengan menggunakan fasilitas email yang
ditujukan pada orang yang berkecimpung dibidang investasi yaitu seorang praktisi
keuangan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui tentang minat
investasi di kalangan pelajar.

II.4. Rumusan Pemecahan Masalah

II.4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah jenis
penelitian non deskriptif berupa survey online dan wawancara tertulis.

II.4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

II.4.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut
Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Pada
penelitian penulisan makalah, populasi yang digunakan adalah siswa/siswi SMA
Labschool Kebayoran.

SMA Labschool Kebayoran atau disingkat dengan nama SMA Labsky adalah
sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta Selatan. SMA Labschool Kebayoran
merupakan cabang dari SMA Labschool Jakarta yang bertempat di Rawamangun
dan berada dibawah Yayasan Pembina-Universitas Negeri Jakarta (YP-UNJ).
32
Sekolah ini berdiri pada tahun 2001 dan menempati bekas gedung SGO
(Sekolah Guru Olahraga). Pendirian sekolah ini didasarkan pada peminat SMA
Labschool Jakarta yang cukup banyak berdomisili di sekitar Jakarta Selatan, untuk
memudahkan mereka, maka dibangunlah sekolah ini pada tahun 2001.

II.4.2.2 Sampel

Sampel adalah objek dari populasi yang diteliti, dengan kata lain sampel adalah
sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah siswa SMA
Labschool Kebayoran adalah sekitar 600 siswa dan dengan alasan penggunaan
metode ini karena keterbatasan waktu dan lebih efisien, maka jumlah sampel yang
dianjurkan antara 50-100 sampel (Santoso, 2002: 94).
Dengan metode ini sampel ditetapkan sebanyak 50 orang dan untuk
mendapatkan responden dilakukan dengan menyebarkan survey online.

II.5. Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah survey disebar kepada sampel dan diisi oleh 50 orang sampel, diketahui
bahwa hampir semua siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran mengetahui
investasi, karena dari 50 sampel, 46 orang siswa menjawab bahwa mereka tahu
investasi. Sedangkan, hanya 4 yang menjawab tidak tahu.
.

33
Sementara itu, banyaknya sampel yang merasa sudah berinvestasi adalah 33
orang sampel pemilih. Sampel yang belum merasa melakukan investasi adalah
sebanyak 17 sampel pemilih.

Lalu, dalam produk investasi yang sampel tahu, sebanyak 38 sampel tahu akan
tabungan, disusul dengan saham yang dipilih sebanyak 36 sampel pemilih.
34
Sedangkan yang lainnya yaitu deposito, logam mulia, dan properti sebanyak
31 sampel pemilih, asuransi sebanyak 25 sampel pemilih, obligasi sebanyak 23
sampel pemilih, reksadana sebanyak 21 sampel pemilih, dan yang terakhir forex
trading sebanyak 15 sampel pemilih. Hal ini menandakan bahwa hampir semua tahu
akan tabungan, namun hanya sedikit yang tahu forex trading.

Kemudian, dalam produk investasi yang sudah dijalani sampel, sebanyak 35


sampel sudah berinvestasi dengan produk tabungan, disusul dengan deposito yang
dipilih sebanyak 16 sampel pemilih. Sedangkan yang lainnya yaitu asuransi dan
reksadana sebanyak 6 sampel pemilih, logam mulia sebanyak 5 sampel pemilih,
forex trading dan obligasi sebanyak 3 sampel pemilih, dan yang terakhir saham dan
properti sebanyak 2 sampel pemilih. Hal ini menandakan bahwa produk investasi
yang paling banyak dipakai pelajar adalah tabungan dan deposito. Hal ini
disebabkan karena masih keterbatasannya pelajar SMA.

35
Lalu, 15 sampel menjawab bahwa mereka pertama kali tahu investasi dari
pelajaran di sekolah. Disusul dengan dari orang tua sebanyak 14 sampel, dari
internet sebanyak 9 sampel, dari media cetak sebanyak 7 sampel, dan dari teman
sebanyak 5 sampel.

36
Berikutnya, dari 33 sampel yang menyatakan sudah berinvestasi, sebanyak 27
sampel beralasan berinvestasi untuk masa depannya. Disusul dengan 3 sampel yang
mencoba-coba, 2 sampel yang mengikuti tren, dan 1 sampel yang dipaksa orang
lain.

Dari 17 sampel yang menyatakan belum berinvestasi, 7 sampel beralasan tidak


tahu caranya. Disusul dengan 4 sampel yang tidak berani mengambil risiko, 3
sampel yang malas dan tidak tertarik.

37
Terakhir, dari seluruh 50 sampel, 30 sampel berpendapat bahwa investasi itu
menguntungkan. Disusul dengan 9 sampel yang menyatakan menarik, 5 sampel
yang menyatakan membingungkan, dan 3 sampel yang menyatakan malas dan tidak
tertarik.

38
Bab III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Investasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, dengan investasi
kita bisa mempunyai rencana untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Dengan adanya investasi kita akan merasa aman dan tenang dikarenakan kita
mempunyai jaminan dalam menjalani kehidupan, apabila terjadi sesuatu hal yang
tidak diinginkan.

Peran Investasi didalam lingkungan pelajar bisa dimulai dari membuka


tabungan dan deposito berjangka, untuk itu peran orang tua dan guru dalam
membimbing anak didiknya dalam berinvestasi sangat diperlukan, sehingga anak
akan mempunyai gambaran tentang investasi alternative apa yang cocok diterapkan
untuk dirinya kelak.

Dari hasil penelitian terbukti bahwa, dikatakan bahwa hamper semua


siswa/siswi SMA Labschool Kebayoran sudah mengetahui investasi, namun
belum semua sudah melaksanakan investasi.
3.2. Saran
Di Era Globalisasi dan persaingan yang sangat ketat ini, disarankan kepada
pelajar labschool agar memilih jenis investasi yang aman dan menguntungkan,
dalam artian investasi yang dipilih nantinya jauh dari resiko kerugian yang besar
dan bisa mengakibatkan resiko terganggunya finansial.

Oleh karena itu mintalah saran kepada orang tua atau orang yang sudah
bepengalaman dalam berinvestasi agar dapat berinvestasi secara aman atau
investasi yang memiliki resiko kecil, baik itu investasi dalam jumlah besar maupun
kecil.
39
Lampiran

- Wawancara Tertulis dengan Praktisi Perbankan -

Pertanyaan :

Perkenalkan nama saya : Yusuf Fakhri Aldrian, siswa kelas 3 SMP Labschool
Kebayoran, dan saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir berupa tulisan mengenai
‘Kesadaran Siswa SMA Terhadap Investasi’.

Salah satu tugas akhir yang wajib diselesaikan di kelas 3 SMP Labschool
Kebayoran adalah ‘Pembelajaran Berbasis Masalah’ dengan bahasa keren ‘Problem
Based Learning’ disingkat PBL. Salah satu tujuan PBL adalah memberikan
pengalaman berkomunikasi secara ilmiah dengan ilmuwan yang berkaitan dengan
materi agar memberikan motivasi berprestasi.

Terkait dengan tugas akhir tersebut, saya akan bertanya tentang investasi di
kalangan pelajar. Mohon bantuan Bapak/ Ibu untuk menjawab beberapa
pertanyaaan sebagai berikut :.

1. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana tingkat investasi di kalangan pelajar?


2. Lalu, produk investasi apa yang mereka pilih?
3. Kapan biasanya mereka berinvestasi?
4. Berapa besaran investasi pada pelajar?
5. Apakah manfaat investasi bagi pelajar?
6. Apakah alasan berinvestasi bagi pelajar?
7. Adakah usaha tertentu tentang investasi untuk pelajar dari institusi Ibu?

Saya mengucapkan terima kasih pada Bapak/ Ibu atas kesediaannya meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan.

Jawaban :

Terlampir jawabannya, maaf baru bisa diselesaikan, semoga bermanfaat.

1. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana tingkat investasi di kalangan pelajar?

Tingkat investasi di kalangan pelajar di Indonesia umumnya sudah semakin


baik. Pemerintah mendorong para pelajar melalui Otoritas Jasa Keuangan dan
Bank Indonesia untuk belajar berinvestasi melalui program-program edukasi
seperti Hari Rajin Menabung, Seminar Perencanaan Keuangan untuk Pelajar,
dan lain-lain.

viii

2. Lalu, produk investasi apa yang mereka pilih?

Saat ini produk-produk investasi di sekolah-sekolah di kota-kota besar sudah


mulai dimasukkan ke dalam mata pelajaran dan umumnya produk investasi
yang dipilih berdasarkan kategori investasi sebagai berikut:

● Investasi Jangka Pendek : dalam bentuk Tabungan banyak dipilih oleh


pelajar tingkat SD dan SMP

● Investasi Jangka Menengah : dalam bentuk Obligasi Pemerintah (ORI)


mulai dipilih oleh pelajar tingkat SMA yang sudah memiliki KTP.

● Investasi Jangka Panjang : dalam bentuk reksadana saham berkala mulai


dipilih oleh pelajar tingkat SMA yang sudah memiliki KTP.

3. Kapan biasanya mereka berinvestasi?

Para Pelajar berinvestasi sesuai dengan produk investasi yang dipilihnya,


misalnya dalam bentuk tabungan bisa seminggu sekali, atau jika dalam bentuk
reksadana saham berkala setiap sebulan sekali.

4. Berapa besaran investasi pada pelajar?

Pelajar berinvestasi sesuai dengan kondisi keuangannya dan jenis produk


investasi yang dipilih misalnya untuk reksadana saham berkala pelajar bisa
mulai berinvestasi dari Rp 100.000 per bulan, dapat dengan menyisihkan dari
uang jajannya.

5. Apakah manfaat investasi bagi pelajar?

Manfaat investasi bagi pelajar adalah untuk mempersiapkan kebutuhan di masa


mendatang, untuk melanjutkan pendidikannya atau untuk mengembangkan
minatnya, karena keminatan setiap orang berbeda-beda, sehingga investasi
menjadi jalan keluar manakala dibutuhkan biaya cukup besar untuk
mengembangkan minatnya, misalnya keminatan photography atau music yang
membutuhkan alat-alat pendukung cukup mahal.

6. Apakah alasan berinvestasi bagi pelajar?

Alasan berinvestasi bagi pelajar adalah untuk meringankan beban orang tua
manakala perlu biaya yang besar untuk pendidikan dan keminatannya, serta
belajar menjadi mandiri dari sisi keuangan
ix

7. Adakah usaha tertentu tentang investasi untuk pelajar dari Institusi Ibu?

Saat ini telah ada Tabungan khusus untuk Pelajar, dan anak-anak dari usia 0
tahun sampai dengan Kuliah. Juga Reksadana saham berkala senilai Rp
100.000

Selain itu untuk mengedukasi pelajar telah disiapkan financial planning board
game (sejenis monopoli untuk pengenalan investasi.) yang biasanya digunakan
dalam event-event edukasi investasi di sekolah-sekolah.

Rgds,

Esti Nursumaryanti
x
Daftar Pustaka

Buku :

Kuniarwan, Endy J. 2013. Think Gold! Membeli Masa Depan Dengan Harga
Hari Ini. Jakarta: Gramedia

Widoatmodjo, Sawidji, dkk. 2012. FOREX Online Trading. Jakarta: Elex


Media Komputindo

Wijayanto, Setyo. 2012. Investasi Obligasi. Jakarta: Elex Media Komputindo

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri
Jasa Keuangan. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan

Internet:

https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Saham
https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
https://metodepenelitiana.wordpress.com/desain-penelitian-2/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/10/20/060700126/Kiat.Investa
si.Reksa.Dana.untuk.Pelajar.dan.Mahasiswa

xi
Riwayat Hidup Penulis

Penulis bernama lengkap Yusuf Fakhri Aldrian, lahir di Jakarta


pada tanggal 28 Desember 2002 merupakan anak kedua dari dua
bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak Edwin
Aldrianto dan Ibu Diah Andriani Lestari. Penulis sekarang
bertempat tinggal di Depok.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Islam Dian


Didaktika Cinere, lulus tahun 2014. Sekarang penulis sedang
menempuh pendidikan di SMP Labschool Kebayoran.

xii

Anda mungkin juga menyukai