Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BIOLOGI

MERANGKUM MATERI WEBINAR


Nama : Muhammad Rahullah Reza Syah Pahlevi
NIM : 2110710038
Kelas :B1PAR

1. Materi dari Prof. Dr. Sudarmin, M. Si.


Pembelajaran IPA dikaitkan dengan budaya atau kearifan lokal. Yaitu dengan cara
melakukan sebuah penelitian atau kajian tentang budaya lokal, akan tetapi pada penjelasannya
menggunakan ilmu ilmu sains. Contohnya adalah menara kudus. Menara Kudus diteliti
bentuknya dan bahan dasar pembuatannya.
Pada bagian atas menara, berbentuk menegerucut menyesuaikan akulturasi agama hindu.
Hal ini dapat diteliti menggunkan ilmu fisika untuk membuktikan kenapa bagian atas menara
berbentuk seperti itu. Apa saja kelebihan yang diperoleh jika bangunan bagian atas menara
berbentuk menegerucut. Hal ini juga mungkin dapat menambah pengetahuan sains dalam konsep
bangunan.
Sedangkan pada material pembuatannya menggunakan batu bata merah. Diamana batu
bata merah ini tidak seperti batu bata pada umumnya. Batunya sedikit lebih kecil dan ramping
dibandingkan dengan batu bata pada umumnya.
Pada menara juga tidak ditemukan adanya semen sebagai bahan perekat batu bata. Hal ini
menunjukkan bahwa material bangunan tersebut sangat kokoh walaupun tidak ada cairan
perekat. Dan sisi kestabilannya pun sangat bangus, buktinya sampai sekarang Menara Kudus
masih berdiri dengan kokohnya.
Menurut Bapak Sudarmin, masih banyak kearifan lokal yang belum diteliti menggunakan
ilmu sains. Oleh karena itu, sebagai seorang pelajar perlu adanya cinta terhadap budaya lokal,
apalagi bagi seorang mahasiswa yg berprodi IPA. Dimana IPA adalah ilmu yang mempelajari
tentang hal hal yang terjadi disekitar kita.

2. Materi dari Bapak Aldeva Ilhami, M. Pd


Pembelajaran IPA dikaitkan dengan kearifan lokal, terutama pada bidang etnopedagogi
dan etnosains. Menurut bapak Aldeva, Indonesia memiliki banyak sekali kearifan lokal yang
dapat dipadukan dengan IPA berbasis Etnopedagogi. Hal ini berdasarkan tuntutan dari kurikulum
2013 yang berlandaskan PP Kemendikbud No 79 Tahun 2014.
Salah satu contoh dari etnosains adalah adalah tradisi Lubuak Larangan dari kota
Kampar, Riau. Tradisi Lubuak Larangan ini sangat unik, dimana ikan di sungai hanya boleh
diambil dalam kurun waktu tertentu. Tradisi ini juga melarang adanya alat atau bahan yang dapat
merusak ekosistem pada saat penangkapan ikan. Hal ini bertujuan agar ekosistem di dalam
sungai tetap terjaga dan sesuai dengan perintah di dalam al quran.
Selain Lubuak Larangan, ada juga tradisi Hutan Larangan. Tradisi ini melarang
penebangan pohon, melarang berburu fauna hutan, melarang pemanfaatan hutan kecuali izin dari
pihak setempat, dan berfungsi sebagai penjaga sumber air. Jika dipadukan dengan ilmu sains, hal
ini sangat bagus dalam pemeliharaan ekositem. Dimana larangan penebangan pohon, udara lebih
kaya akan oksigen dan karbon dioksida lebih sedikit. Menjaga fauna yang hampir punah
sekaligus tidak merusak keseimbangan ekosistem dimana ini hasil da ri larangan berburu fauna.
Berdasarkan hal-hal diatas, Bapak Aldeva menyimpulkan bahwa potensi pemanfaatan
kearifan lokal melayu sebagai sumber belajar IPA sangat bagus untuk dipelajari. Urgensi
penanaman nilai-nilai budaya yang diaktualisasikan dalam pembelajaran IPA dapat sekali
dilakukan dengan basis etnopedagogi. Dan juga pembelajaran IPA berbasis etnopedagogi sesuai
dengan tuntutan pembelajaran abad 21.

3.Materi dari Ibu Sulasfiana Alfi Raida, M. Pd.


Pembelajaran IPA dikaitkan dengan kearifan lokal, pada bidang kuliner.

Anda mungkin juga menyukai