Makalah Tugas Indo
Makalah Tugas Indo
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas B.indonesia
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Ilma Tartila
Ida nurfikah
Sindy anisa
Vida aulia
Ai irma
Suci sulistiawati
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas, selain itu juga
bertujuan menambah wawasan tentang Sejarah Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan ini.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Hormat kami
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 19
B. Saran ..................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka................................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi
bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa
transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu
dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal
yang menggembirakan. Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan
menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagi sekitar
setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang
berarti. Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk
kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera.
Namun justru karena pertimbangan itu jugalah pemilihan bahasa jawa akan selalu
dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari pada bahasa
jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti
diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan
beberapa yang bersifat gramatikal.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa
melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France. Pada tahun 1928
bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut
para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan
1
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan
melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada
tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
Karena itu tak dipungkiri memang pentingnya mempelajari bahasa,
dengan kita tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia.
Karena seperti yang kita ketahui, bahasa merupakan idenditas suatu bangsa.
Untuk memperdalam mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui
bagaimana perkembangannya sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa
pemersatu dari berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di
Indonesia, yang termasuk kita di dalamnya. Maka dari itu melalui makalah ini
penulis ingin menyampaikan sejarah tentang perkembangan bahasa Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
prakemerdekaan
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
pascakemerdekaan
3. Untuk mengetahui Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi
perkermbangan bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui sejarah ejaan Bahasa Indonesia (Ejaan Yang
Disempurnakan)
5. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
reformasi
6. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
prakemerdekaan ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
pascakemerdekaan ?
3. Apa saja peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan
bahasa Indonesia ?
2
4. Bagaimana sejarah ejaan Bahasa Indonesia (Ejaan Yang
Disempurnakan) ?
5. Bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa reformasi ?
6. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?
7. Apa itu Lingua Franca ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia,
oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia
menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928).
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia yaitu :
1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi
bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut
sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa
bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi
kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa
Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-
Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca
(bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya
sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang
jumlahnya mencapai 360 bahasa.
Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya
Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa
5
tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-
negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan
dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di
seluruh Hindia Belanda.”
Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901,
Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada
tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
6
Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia
di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia, (pasal 36). Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan
masyarakat indonesia.
7
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap
perkembangan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan
sebagai berikut :
1. Memberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa
Indonesia untuk menulis cerita ciptanya dalam bahasa melayu.
2. Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk
membaca hasil ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
3. Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat
sebab melalui karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang
dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang menjadi cita-cita
bangsanya.
4. Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa
melayu sebab diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
karangan yang akan diterbitkan di balai pustaka ialah tulisan
dalam bahasa melayu yang bersusun baik dan terpelihara.
4. Sumpah Pemuda
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang
diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu
tahun 1926, telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat
penyelenggaraannya juga di Jakarta.
Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi
perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan
sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa
dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan
nasional yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, serikat islam, dan Jon
Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah
untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung
dalam wadah yang lebih besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober
1928 organisasi pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang
menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal
8
sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar
atas tiga hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah
pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai simbol
kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak
yang peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-
cita itu sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi
media kesatuan, dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra
Indonesia baru.
9
4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
2. Ejaan Soewandi
Ejaan Soewandi adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang
berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama
edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini
mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku
sejak tahun 1901.
1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak,
rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2,
ke-barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mendampinginya.
Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa
jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972
Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa
Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri
10
menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di
depan kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.
11
5. ‘nj’ menjadi ‘ny’ : njamuk → nyamuk
6. ‘sj’ menjadi ‘sy’ : sjarat → syarat
7. ‘ch’ menjadi ‘kh’ : achir → akhir
8. awalan ‘di-’ dan kata depan ‘di’ dibedakan penulisannya. Kata depan ‘di’
pada contoh “di rumah”, “di sawah”, penulisannya dipisahkan dengan
spasi, sementara ‘di-’ pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya.
12
4. Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
5. Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
6. Pendidikan
G. Lingua Franca
Lingua franca adalah kata serapan yang berasal dari bahasa italia. Lingua
atau dalam bahasa inggris Language sama dengan Bahasa dalam Bahasa
Indonesia, sedangkan franca dalam bahasa Indonesia adalah pergaulan. Dengan
kata lain Lingua franca (bahasa Latin yang artinya adalah "bahasa bangsa
Franka") adalah sebuah istilah linguistik yang artinya adalah "bahasa pengantar"
atau "bahasa pergaulan" di suatu tempat di mana terdapat penutur bahasa yang
berbeda-beda. Ayatrohaedi menerjemahkan istilah ini dengan istilah basantara,
dari kata "basa" atau "bahasa" dan "antara".
Perbedaan bahasa daerah menjadi jurang pemisah antara suku satu dan
suku lain karena sulitnya berkomunikasi. Perbedaan bahasa itulah yang akhirnya
diputuskan bahwa harus ada satu bahasa yang harus dimengerti oleh semua suku
di semua daerah di Indonesia. Maka diperkenalkanlah bahasa Indonesia yang
menjadi penghubung bahasa penghubung suku satu dan lainnya.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para
pemuda dari berbagai suku dan berbagai daerah atau pelosok Nusantara
berkumpul dalam suatu rapat dan semuanya berikrar (1) bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama
Sumpah Pemuda.
13
nasional. . Dab sejak saat itulah bahasa Indonesia mulai dikenal di seluruh pelosok
Bangsa Indonesia.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.
bukti-bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan
Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M
(Palembang), Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), Karang Brahi
berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari
berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada
zaman Sriwijaya saja karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti
berangka tahun 683 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka 942 M yang
juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
14
Informasi dari seorang ahli sejarah Tiongkok, I-Tsing, yang belajar agama
Buddha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang
bernama Koen-louen (I-Tsing:63, 159), Kou-luen (I-Tsing: 183), K'ouen-louen
(Ferrand, 1919), Kw'enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun'lun (Parnikel,
1977:91, K'un-lun (Prentice, 1978: 19), yang berdampingan dengan Sansekerta.
Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di
Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
15
bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928).
Seperti Halnya Indonesia, yang memiliki bahasa dari suku suku yang
berbeda, bumi dengan leiuh dari 100 negara di atasanya memiliki bahasa berbeda
beda. Dan tentusaja bahasa tersebut berbeda beda, namun ada beberapa Negara
yang memiliki bahasa yang sama.
Hingga kini Bahasa inggris menjadi bahasa wajib yang harus dipelajari
oleh setiap Negara di dunia. Karena semua hal yang berhubungan Negara lain
menggunakan bahasa Inggris, Bahkan dengan Negara tetangga kita Malaysia
dengan bahasanya 28% hampir sama dengan Bahasa Indonesia kita menggunakan
bahasa inggris.
Sedikit tentang bahasa melayu, Cikal bakal dari bahasa Indonesia adalah
bahasa melayu. bahasa Melayu telah digunakan sebagian besar masyarakat di
wilayah Nusantara selama belasan abad. Lebih-lebih di pusat-pusat perdagangan,
bahasa Melayu merupakan bahasa resmi perniagaan. Para pedagang asing pun
16
mengikuti aturan ini. Karena itu, secara de facto, bahasa Melayu telah menjadi
lingua franca di wilayah Nusantara.
Tapi, sayang, di usia satu abad lebih bahasa Indonesia seperti tidak
mendapat apresiasi sepenting anggapan para pendahulu bangsa. Masih banyak
kenyataan ragam praktik berbahasa (lisan maupun tulis) Indonesia yang tidak
mengindahkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), terutama di ranah formal. Para
profesional, misalnya, sering menunjukkan kebanggaan mereka dalam
menggunakan istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa
Indonesia.
17
militer di masa lalu. Bila mereka berkapasitas berbahasa Indonesia yang benar,
niscaya mampu berkomunikasi secara baik pada saat bernegosiasi.
Kebangkitan Indonesia yang sudah berusia lebih dari satu abad ini bisa
kita simpulkan sebagai sebuah penyegaran pemahaman bahasa persatuan
Indonesia. Meminjam filsuf Jerman, Gadamer (1900-2002), pemahaman adalah
kejadian yang bersifat linguistik, dialektikal, dan historis.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasa melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa
Indonesia) karena :
Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia,
bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam
bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan
bahasa halus).
Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan
sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
B. Saran
Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan
terdahulu memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi
bahasa pemersatu, bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita sebagai
generasi penerus mampu untuk membina, mempertahankan bahasa Indonesia ini,
agar tidak mengalami kemerosotan dan diperguna dengan baik oleh pihak luar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Nunny Sulistianty Idris, M.Pd, Sejarah Bahasa Indonesia.pdf, FPBS UPI,
2013, Jakarta
Anonym. 2013. Makalah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia,
http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-sejarah-perkembangan-
bahasa_9.htmlV
diakses pada Jumat, 04 maret 2016 pukul 09:31
Anak Pesisir. 2012. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html, diakses pada Jumat, 04 Maret 2016 pukul 10.00
Kartika Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html,
diakses pada Jumat, 06 Maret 2019 pukul 08.00
20