Disusun Oleh :
Nama : Rosmeri Purba
NIM : 2001041114
Mengetahui Ka Prodi,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan
apapun. Laporan yang berjudul “ Laporan Kasus Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ny. Y usia 30 tahun umur kemahamilan 35 minggu
dengan letak sungsang di Praktek Mandiri Bidan Rosmeri Purba, S.Tr..Keb”.
Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik
di Praktik Mandiri Bidan Rosmeri Purba, S.Tr.Keb pada Maret sampai Juli 2021.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Novy Ramini Harahap, SST., M.Keb selaku Ka.Prodi Profesi Bidan
2. Ibu Aida Fitria, SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi Prodi Profesi
Bidan
3. Ibu Tetti Rohayani Harahap, Am.Keb Selaku Pembimbing Lahan Praktik di
Klinik Bersalin Rosmeri Purba, S.Tr.Keb Kabupaten Padang Lawas
4. Seluruh Staf Dosen Prodi Profesi Bidan yang telah membekali ilmu
pengetahuan, memberikan petunjuk dan nasehat selama penulis menjalani
pendidikan.
5. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Profesi Bidan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan
untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga loparan ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembacanya.
Rosmeri Purba
i
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
Daftar Tabel................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Identifikasi ruang lingkup asuhan......................................................... 5
1.3. Tujuan Penyusunan Laporan Kasus...................................................... 6
1.3.1 Tujuan....................................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Umum........................................................................... 6
1.3.3 Tujuan Khusus.......................................................................... 6
1.4 Sasaran, tempat dan waktu asuhan kebidanan....................................... 7
1.5 Manfaat................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 8
2.1.................................................................................................................Kehamil
an............................................................................................................ 8
2.1.1. Definisi Kehamilan.................................................................... 8
2.1.2. Tanda dan Gejala Kehamilan..................................................... 9
2.1.3. Perubahan Fisiologis Kehamilan............................................... 12
2.1.4. Kebutuhan Kesehatan Ibu Hamil............................................... 15
2.1.5. Asuhan Kehamilan..................................................................... 19
2.1.6. Kehamilan Letak Sungsang....................................................... 22
2.2.................................................................................................................Persalin
an............................................................................................................ 23
2.2.1. Definisi Persalinan..................................................................... 23
2.2.2. Tanda dan Gejala Persalinan...................................................... 23
2.2.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persalinan............................ 25
2.2.4. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin................................................... 27
2.2.5. Fisiologi Persalinan.................................................................... 29
2.2.6. 60 Langkah Asuhan persalinan Normal..................................... 31
2.2.7. Asuhan Persalinan...................................................................... 37
2.3.................................................................................................................Nifas
................................................................................................................39
2.3.1. Definisi Nifas............................................................................. 39
2.3.2. Tahapan Masa Nifas................................................................... 40
2.3.3. Perubahan Fisiologi Masa Nifas................................................ 41
2.3.4. Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas.............................................. 43
2.3.5. Kunjungan Masa Nifas............................................................... 45
2.3.6. Asuhan Masa Nifas.................................................................... 47
2.4.................................................................................................................Bayi
Baru Lahir.............................................................................................. 52
2.4.1. Definisi Bayi Baru Lahir............................................................ 52
2.4.2. Fisiologi Bayi Baru Lahir.......................................................... 52
ii
2.4.3. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal............................................... 53
2.4.4. Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir Normal........................... 54
2.4.5. Asuhan Bayi Baru Lahir ........................................................... 56
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
v
BAB I
PENDAHULUAN
mengacu pada jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
untuk Angka Kematian Ibu (AKI) harus mencapai angka kesuksesan dalam
kematian ibu (AKI) pada tahun 2012 adalah sebesar 359/ 100.000 kelahiran hidup
1
2
komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat
secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28-30 minggu,
karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala
relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena
yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III
yang di tujukan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin,
berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi
kesehatan ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 pada tahun 2003-2014 secara umum
dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013. Sementara untuk
cakupan K4 pada tahun 2013 juga mengalami penurunan dari 90,18% menjadi
3
86,85%. Secara nasional, cakupan K4 pada tahun 2013 belum dapat mencapai
Perhatian ekstra perlu dilakukan tidak hanya pada kehamilan tetapi juga
pada saat persalinan. Persalinan sekitar 95% berlangsung normal dan spontan,
tetapi dapat terjadi persalinan lama (lebih dari 24 jam) dan persalinan terlantar,hal
inilah yang dapat menjadi penyebab utama kematian ibu yang di sebut trias klasik
Dari data yang diperoleh dari Praktik Mandiri Bidan Rosmeri Purba,
S.Tr.Keb mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2021 terdapat 50 ibu hamil
dimana ibu hamil fisiologis sebanyak 42 orang, ibu hamil patolgi sebanyak 20
orang. Ibu hamil patologi terdiri dari anemia 12 orang, hamil letak sungsang
orang.
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik
proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti pada ibu
mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi
seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma alat vesera seperti lever
persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn) yaitu
dokter spesialis kebidasnan (SpOG), dokter umum dan bidan. Cakupan secara
nasional pada tahun 2013 adalah 90,88%, dimana angka ini telah memenuhi target
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2013 yakni sebesar 89%, namun untuk
provinsi Sumatera Utara belum mencapai target yang di tentukan yakni hanya
persalinan saja, hal yang tidak boleh dilupakan adalah masa nifas karena pada
masa ini rentan terjadi infeksi serta kelainan dan penyakit lain dalam nifas yang
Masa nifas di sebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam
kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu 6 jam sampai 3 hari post partum, pada
hari ke-4 sampai ke-28 post partum, dan pada hari ke-29 sampai ke-42 post
partum. Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas di ukur melalui indikator cakupan
pelayanan kesehatan ibu nifas (cakupan KF3). Cakupan KF3 dari tahun 2008-
5
2013 mengalami kenaikan untuk tahun 2012 cakupannya adalah 85,16% dan
Asuhan masa nifas merupakan salah satu bidang pelayanan kesehatan yang
harus mendapat perhatian baik oleh petugas kesehatan seperti dokter kebidanan
bidan dan perawat maupun ibu itu sendiri guna mencapai tingkat kesehatan yang
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), selain Angka Kematian Ibu
(AKI) yang tinggi tersebut, tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) yang sebesar
10.000.000 juta jiwa per tahun berdasarkan penelitian WHO (World Healt
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bayi baru lahir menjadi prioritas
utama. Target dari MDGs pada tahun 2015 untuk Angka Kematian Bayi (AKB)
adalah sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil survey demografi
(SDKI), Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2012 adalah 19/
1000 kelahiran hidup (1). Berdasarkan laporan dari data profil kabupaten/kota
Angka Kematian Bayi (AKB) yang dilaporkan di Sumatera Utara tahun 2017
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
6
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar > 7
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah pada masa
neonatus (0-28 hari) yaitu memberi kontribusi sebesar 56% untuk angka kematian
bayi. Menurut hasil Riskesda 2007 menunjukkan bahwa 78,5% dari kematian
neonatal terjadi pada umur 0-6 hari. Terkait hal tersebut, program Kesehatan Ibu
menetapkan kunjungan neonatal sebanyak 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1
kali 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari ( KN lengkap). Capaian KN lengkap di
Indonesia pada tahun 2013 sebesar 87,23% dan telah memenuhi target yaitu 84%.
Dan untuk provinsi Sumatera Utara sendiri belum mencapai target yaitu hanya
sebesar 68,22% (2). Penyebab utama kematian bayi tersebut adalah asfiksia
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan suatu masalah besar, dalam hal ini pemerintah membuat suatu
melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu tua melahirkan. Program ini
dan sasaran program ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang berada pada
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri
Pada tahun 2016 sebagian besar WUS (Wanita Usia Subur) telah
(46,87%), pil (24,54%), IUD (11,41%), Implan ( 9,75%), MOW ( 3,52), kondom
(3,22), dan MOP ( 0,69). Dan untuk persentase peserta KB baru berdasarkan
metode kontrasepsi tertinggi adalah suntikan (48,56%) dan yang terendah adalah
MOP (0,25%). Untuk provinsi Sumatera Utara persentase peserta KB aktif adalah
sebesar 65,77%, dan untuk persentase peserta KB baru adalah sebesar 20,38%
(11).
minggu dengan letak sungsang, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan Keluarga
hamil, bersalin, dan bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana di Praktik Bidan
dan pemeriksaan penunjang pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas
penanganannya pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan
keluarga berencana.
dengan tenaga kesehatan lain serta berdasarkan kondisi pada ibu hamil,
pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.
berencana.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
of Care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan Keluarga
berencana.
2. Bagi Klinik
(Contuinity of Care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana
.
10
didik.
4. Bagi Klien
saat hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
normal dan alamiah.Perubahan yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis,
Kehamilan adalah dimana masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dan pembuahan ini terjadi ketika seorang wanita dan seorang pria melakukan
hubungan seksual yang mengakibatkan bertemunya sel telur dengan sel mani
(sperma) (12).
wanita dengan Spermatozoa Pria. Kemudian pembelahan sel (Zigot) dan Nidasi
atau ovum wanita dengan sel benih Spermatozoa pria lalu terjadi pembelahan sel
dinding kavum uteri pada lapisan endometrium dan terjadi pertumbuhan atau
11
12
perkembangan dari zigot ke embrio kemudian menjadi janin yang akan tumbuh
Setiap bulan, saat Ovulasi seorang wanita melepaskan 1-2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovarium), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak
(dengan bantuan getar tuba) menuju ruang rahim. Ovum yang telah dibuahi
rahim.
Pembuahan merupakan suatu peristiwa penyatuan sel mani dengan sel telur di
tuba uterine. Adapun pertemuan antara sel sperma dengan inti ovum akan
zigot yang terjadi selama 3 hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi tadi tetap
digerakkan ke arah rongga rahim oleh arus rambut getar (silia) dan kontraksi tuba.
endometrium. Umumnya, nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus), dekat fundus uteri. Jika nidasi telah menjadi, dimulailah diferensiasi sel-
sel blastula.
Setelah nidasi terjadi, mulailah terjadi diferensiasi sel blastula. Desidua adalah
1). Desidua basalis: yang terletak di antara hasil konsepsi dan dinding rahim
2). Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim dan
3). Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim
lainnya.
pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal
kehamilan.
dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada
yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester tiga gejala
ini biasa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
9). Epulis
triwulan pertama.
10). Varises
Varises dapat terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis serta
persalinan.
wanita hamil.
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran perut, hal ini terjadi pada usia kehamilan
b. Tanda Hegar
c. Tanda Goodel
d. Tanda Chadwik
e. Tanda piscaseck
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa,
20 minggu.
c. Bagian-Bagian Janin
serta bagian terkecil janin (lengan dan kaki) dapat di raba dengan
jelas pada usia kehamilan lebih tua trimester ketiga bagian janin ini
1000 gram pada akhir kehamilan, dengan panjang 20 cm. Daerah korpus
3. Ovarium
4. Tractus Urinarius
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali
5. Metabolisme
Pada wanita hamil, laju basal metabolik ratel (BMR), biasanya meningkat
Pada ibu hamil, terdapat empat kategori IMT, yaitu berat badan kurang,
berat badan normal, berat badan lebih, dan obesitas. Berat badan wanita
hamil akan mengalami kenaikan sekitar 6-16 kg, kenaikan berat badan
berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, uri, air ketuban, uterus,
payudara, dll
lain:
1. Pada trimester 1
merupakan tugas psikologis yang penting. Pada trimester pertama seorang ibu
kehamilannya.
2. Pada Trimester II
Keadaan ibu pada trimester ini sudah mulai sehat dan psikologisnya sudah
mulai membaik. Ibu sudah dapat menerima kehamilan ini dan mampu
beradaptasi dengan lingkungannya dan pada periode ini ibu mulai merasakan
gerakan bayi.
kandung.
Hormon adalah zat kimia (biasa disebut bahan kimia pembawa pesan)
berbagai bagian tubuh wanita. Adapun hormon yang paling berkaitan dengan
1. Estrogen
2. Progesteron
acuan positifnya kehamilan pada test pack. Puncak sekresinya terjadi kurang
luteum.
Hormon ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan
merangsang kelenjar susu. Hormon ini dipicu terus naik dan pada saat
5. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena
6. Prolaktin
9. Titoksin
11. Insulin
12. Parathormon
membahayakan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan, untuk itu dilakukan
1. Kehamilan Muda
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi) yang
minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan yang terletak di tuba.
(1). Amenore
2. Kehamilan Lanjut
dari 28 minggu.
1. Kebutuhan fisik
1) Oksigen
Oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.
berpengaruh pada bayi yang akan di kandung. Untuk mencegah hal diatas
melakukan :
(5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti
2) Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan- makanan yang mengandung nilai
gizi bermutu tinggi gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300
kalori per hari, ibu hamil harus mengonsumsi yang mengandung protein,
3) Personal hygiene
4) Pakaian
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang
(1) Sabuk dan stoking yang ketat karena akan mengganggu aliran balik
(2) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
5) Eliminasi
untuk meningkatkan derajat kesehatan terutama pada ibu hamil yang berguna
Asuhan Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
juga bayi.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
1. Kebijakan program
kehamilan.
Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil adalah 0,5 kg per
(1) Leopold I:
c. Konsistensi Uterus
fundus
menurut Budin:
fundus
Tabel 2.1
Hubungan tua kehamilan, besar uterus dan tinggi fundus uteri
Pemberian tablet besi Pemberian tablet besi adalah sebesar 60 mg dan asam
folat 500 mg adalah kebijakan program pelayanan antenatal dalam upaya untuk
kerusakan otak pada bayi. Setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah
(tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang
anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikannya
dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada
Infeksi tetanus merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan kematian
hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi
lanjutan. Kelompok ibu hamil yang sudah mendapatkan Td2 sampai dengan Td5
Tabel 2.2
Jadwal Pemberian Imunisasi TT
6. Pemeriksaan HB (T 6)
tidak pada kehamilan dan mengetahui bagus atau tidaknya jaringan pengikat
oksigen pada ibu. Hb normal pada ibu hamil adalah 10,5 - 14. Pemeriksaan Hb
31
pada saat hamil di anjurkan dua kali yaitu pada trimester pertama dan trimester
ketiga.
7. Pemeriksaan VDRL (T 7)
suatu pemeriksaan atau screening untuk mengetahui penyakit sifilis pada ibu
hamil. Karena dikhawatirkan akan menyebar pada janin yang dikandungnya. Janin
yang terinfeksi akibat penyakit ini biasanya akan mengalami gejala saat pertama
penyakit kuning, anemia, lesi kulit, pembesaran kelenjar getah bening serta
mengalami preeklampsi ringan atau berat, dari hasil pemeriksaan ini kita dapat
Perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu
akan mengalami perubahan. Antara lain terasa lebih kencang, lebih besar, dan
32
lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat setiap payudara mencapai 1,5 kali
a. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan
metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan
kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori
Sedangkan pada trumester III energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin dan
plaseta.
b. Protein
payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3
dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani seperti
daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak memiliki nilai biologgi tinggi
33
c. Karbonhidrat
asupan serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau sulit buang air
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding
janin serta proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang
vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6 dan vitamin
B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan
begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium
besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk
terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan saat hamil.
34
gigi, dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta
wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200
penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak
f. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi
pada bayi.
35
janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu,
i. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan
k. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
l. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari
kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan
cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3
sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester
kontak ibu hamil pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
36
akses adalah kontak pertama ibu hamil dengan petugas kesehatan untuk
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali
minggu), minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke
24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai
kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan
a. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
terendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala dipundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri
(13).
Posisi ini pada dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini
Pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga kaki berada dekat
Yaitu disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau
4) Prenstasi lutut
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena
bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala
relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena
menghalagi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang
d. Diagnosa
pemeriksaan yaitu:
b. Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti kepala,
c. Punggung ada disebalah kanan dekat garis tengah, bagian-bagian kecil ada
d. Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba bila kepala ada
dibawah hepar atau iga-iga, kepala lebih keras dan lebih bulat daripada
presentasi bokong.
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilkus dan
pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA(right sacrum anterior)
denyut jantung janin terdengar paling keras dikuadran kanan atau perut ibu.
hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh
g. Pemeriksaan dalam
Pada pemeriksaan dalam teraba bagian ternedah teraba tinggi, tidak teraba
kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fontanella.
terendahnya teraba lunak dan irreguler, anus dan tuber ishiadicum terletak
pada presentasi bokong murni sacrum tertarik dibawah dan teraba oleh jari-
sebagai penyebab tersering kematian bayi sungsang dan prolaps tali pusat
insiden 3,7 % pada bayi sungsang, lebih sering pada primigravida daripada
multigravida (6% dan 3%). Lebih umum pada persalinan prematur dan
i. Penatalaksaan
yaitu:
(seperti sujud), dimana: lutut dan dada menempel pada lantai, lutut sejajar
dengan dada, lakukan 3-4 x/hari selama 15 menit, lakukan pada saat
sebelum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi dan selain itu juga telah
melaksanakan sholat.
3. Bila diperlukan kolaborasi dengan doketer dan kapan ibu harus segera
2.2 Persalinan
bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal apabila prosesnya terjadi pada
usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit atau tanpa
bantuan (14).
his sehingga awal mula terjadinya proses persalinan, walaupun hingga kini belum
minggu sebelum persalinan dimulai. Terjadinya kontraksi otot polos uterus pada
persalinan akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat yang belum diketahui secara
2). Adanya penekanan ganglia saraf di serviks dan uterus bagian bawah
3). Peregangan servik spada saat dilatasi atau pendataran serviks, yaitu
2. Teori Keregangan
menjadi faktor yang dapat mengganggu sirkulasi utero plasenta yang pada
sensitivitas otot rahim dan akan mengakibatkan terjadinya kontraksi uterus yang
disebut Braxton Hicks. Penurunan kadar progesterone karena usia kehamilan yang
cm
1). His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali
2).Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perenium
meregang, dengan his dan mengejan yang terpimpin kepala akan lahir dan diikuti
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu:
Pimpin persalinan, ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut
dalam letak berbaring, merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai
batas siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu mengenai dada, mulut dikatup;
sedangkan letak miring, badan dimiringkan kearah dimana punggung janin berada
dan hanya satu kaki yang dirangkul yaitu yang sebelah atas.
Yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi lahir
kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri
setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa
kemudian timbul his pengeluaran dan pelepasan uri, dalam waktu sampai 1-5
44
menit plasenta terlepas terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau
30 menit setelah bayi lahir). Dan pada pengeluaran plasenta biasanya disertai
a. Schultze
perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri lahir dan banyak setelah
uri lahir.
b. Dunchan
Lepasnya uri mulai dari pinggirnya, jadi lahir terlebih dahulu dari
a. Kustner
diregangkan, bila plasenta masuk berarti belum lepas, bila tali pusat
b. Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat kembali
c. Strastman
Regangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat bergetar
Pengawasan ini dilakukan selama kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu
masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak yang berasal dari
pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan
setelah beberapa hari akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia
yang berasal dari sisa-sisa jaringan pada beberapa keadaan, pengeluaran darah
setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti
lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu, perlu
tindakan secepatnya.
1. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek
5. Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada. Berikut
ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara dan
multipara:
1). Nulipara
pembukaan.
2). Multipara
Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan, tetapi
sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai faktor yang
1. Terjadi lightening
uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP.Pada multigravida, tanda ini tidak
begitu kelihatan.
Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah
mulut lahir untuk membesar dan meningkatkan aliran darah di dalam plasenta.
dan relaksasi, diakhir kehamilan proses kontraksi akan lebih sering terjadi.
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir servik pada awal
kemerahan bercampur darah dan terdorong keluar oleh kontraksi yang membuka
mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak dan membuka.
sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan amnion.Keluarnya
air-air dan jumlahnya cukup banyak, berasal dari ketuban yang pecah akibat
Jika ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka
sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil meraskaan ada cairan yang
merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan lagi, tetapi tidak
disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda ketuban pecah dini, yakni
49
ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda persalinan, sesudah itu akan terasa
sakit karena ada kemungkinan kontraksi. Bila ketuban pecah dini, terdapat bahaya
6. Pembukaan serviks
uterus yang terasa nyeri, yang mungkin menunjukkan permulaan persalinan tetapi
meskipun terjadi kontraksi kemajuan dilatasi servik tidak terjadi yang disebut
Persalinan palsu terasa sangat nyeri dan wanita dapat mengalami kurang
tidur dan kekurangan energi dalam menghadapinya. Wanita tidak tahu cara
hal tersebut hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan dalam. Persalinan palsu
Saat mulai terasa mulas dan mengalami kontraksi secara teratur sebagai
ada atau tidaknya selaput ketuban karena, apabila sudah pecah harus diberi
tindakan.
50
kontraksi, otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna memiliki sifat:
3). Relaksasi
3. Passenger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin.Ukuran kepala janin lebih
lebar daripada bagian bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu.96% bayi
4. Psikis ibu
5. Penolong
Terdapat beberapa perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu saat persalinan
hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara
klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintrepretasikan tanda-
tanda, gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah
rata-rata sebesar 10-20 mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmHg
akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar diakibatkan karena
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, suhu mencapai tertinggi
selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini dianggap normal
asal tidak melebih 0,5-1derajat celcius. Suhu badan yang naik sedikit
merupakan hal yang wajar, namun keadaan ini berlangsung lama, keadaan suhu
antara lain selaput ketuban pecah atau belum, karena hal ini merupakan tanda
infeksi.
yang sedikit naik merupakan hal yang normal, meskipun normal perlu
5). Pernafasan
Polyuri sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardiak
merupakan hal yang tidak wajar, keadaan ini lebih sering pada ibu
menyebabkan konstipasi.
kembali ketingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah sel-sel darah
putih meningkat secara progesif selama kala I persalinan sebesar 5000 s/d
15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap, hal ini tidak
berindikasi adanya infeksi. Gula darahakan turun selama dan akan turun
lama.
Kontraksi uterus terjadi karena adanya rangsangan pada otot polos uterus
hormon oksitosin.
Segmen Atas Rahim (SAR) terbentuk pada uterus bagian atas dengan sifat
otot yang lebih tebal dan kontraktif, terdapat banyak otot sorong dan
dengan serviks dengan sifat otot yang tipis dan elastis, pada bagian ini
Retraksi ring adalah batas pinggiran antara SAR dan SBR, dalam keadaan
tampak sebagai garis atau batas yang menonjol di atas simpisis yang
(OUI), ditarik oleh SAR yang menyebabkan serviks menjadi pendek dan
Pembukaan uteri tidak saja terjadi karena penarikan SAR akan tetapi
karena tekanan isi uterus yaitu kepala dan kantong amnion. Pada
14). Show
Show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dan sedikit lendir yang
bercampur darah, lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang menyumbat
Tonjolan kantong ketuban ini disebabkan oleh adanya regangan SBR yang
dengan adanya tekanan maka akan terlihat kantong yang berisi cairan yang
Pada akhir kala satubila pembukaan sudah lengkap dan tidak ada tahanan
lagi, ditambah dengan kontraksi yang kuat serta desakan janin yang
bayi.
Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan, baik fisik maupun psikologis.
persalinan.
kesehatan ibu bersalin kepada semua ibu bersalin di wilayah kerjanya dalam
Bidan dan Dokter atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja difasilitas
Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi.
praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan
97 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
dengan komplikasi mengikuti acuan dari buku saku pelayanan kesehatan ibu di
set.
5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang digunakan untuk
periksa dalam.
6) Mengambil spuit dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin dan letakkan
kembali ke partus set. Bila ketuban belum pecah, pinggirkan 1/2 kocher
9) Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam air klorin 0,5%, dan
membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik ke dalam air klorin 0,5%.
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai, pastikan
11) Memberitahu ibu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
anjurkan pendamping. Meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dengan posisi setengah duduk dan pastika ia
merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14) Saat kepala janin terlihat divulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala
lahir. Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala
59
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putar paksi luar searah
punggung janin.
kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu anterior/
depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posterior/
belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga
menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti
meneran dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem didua tempat pada
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawa kepala)
dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri lengan kearah
bokong dan tungkai janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari
25) Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah
daripada badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang
memungkinkan).
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi.
Melakukan urutan tali pusat kearah ibu dan memasang klem 2 cm dari
klem pertama.
28) Memotong tali pusat, dengan memegang tali pusat diantara 2 klem
29) Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus
hingga kepala.
33) Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kanan
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 10-15 cm dari vulva.
35) Melakukan peregangan tali pusat terkendali. Meletakkan tangan kiri dari
36) Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kea rah dorsokranial. Bila
putting susu.
37) Jika tali pusat terihat bertambah panjang dan tampak adanya pelepasan
menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas sesuai dengan kurva
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
39) Segera setelah plasenta lahir,lakukan masase pada fundus uteri searah
jarum jam.
40) Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus, periksa bagian
maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan
bahwa seluru kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan
41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang
43) Membersihkan sarung tangan dari lender dan darah di dalam larutan klorin
44) Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati.
45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
46) Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannnya ke dalam wadah
tidak baik.
53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
disediakan.
55) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lender dan darah dan
klorin 0,5%.
2.3 Nifas
2.3.1 PengertianNifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
akan pulih dalam bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan
“parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena
sebab melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah yang tertahan
tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil. Maka ketika melahirkan, darah
tersebut keluar dari rahim sedikit demi sedikit. Darah yang keluar sebelum
melahirkan disertai tanda-tanda kelahiran, maka itu termasuk darah nifas juga
(13).
Terdapat beberapa tahapan dalam masa nifas yang perlu pengawasan supaya
Waktu 0-24 jam post partum yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam telah bersih dan
Waktu 1-7 hari post partum. Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
Waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang diperlukan untuk pulih dan
minggu, bulan atau tahun. Rentang waktu remote peurperium berbeda untuk
setiap ibu, tergantung dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat. Sekitar 60 gram. Proses ini
dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Segera
setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri (TFU) sekitar pertengahan simfisis
pubis dan umbilicus. Setelah 24 jam tonus segmen bawah uterus telah pulih
Pada hari pertama dan kedua TFU satu jari di bawah umbilikus, hari ke 5
besar yang tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta tidak
besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah
yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
Involusio uteri dari luar dapat diamati yaitu dengan memeriksa fundus uteri
dengan cara:
(2). Pada hari kedua setelah persalinan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari
Gambar 2.3
Perubahan Uterus Selama Postpartum
Waktu TFU Bobot Diameter Palpasi
Uterus Uterus Serviks
Pada akhir Setinggi Pusat 900-1000 12,5 cm Lembut/lu
persalinan gr nak
Akhir minggu ½ pusat 450-500 gr 7,5 cm 2 cm
ke-1 sympisis
66
4). Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
uterus. Lochea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lochea
lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, seperti pada table
berikut ini:
Gambar 2.4
Pengeluaran Lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra 1-3 hari Merah kehitamasn Terdiri dari darah
(kruenta) segar, jaringan sisa-
sisa plasenta,
dinding rahim,
lemak bayi, rambut
bayi (lanugo), dan
sisa mekoneum
Sanginolenta 4-7 hari Merah kecoklatan, Sisa darah
dan berlendir bercampur lendir
Serosa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah
kecoklatan dan lebih banyak
serum, terdiri dari
leukosit dan
robekan/laserasi
plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung
berlangsung 2- leukosit, sel desidua
6 postpartum dan sel epitel,
selaput lendir
serviks dan serabut
jaringan yang mati
67
5). Serviks
Vagina dan vulva mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses mengeluarkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah
tersebut, kedua organ ini tetap berada didalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae
7). Perineum
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari
8). Rahim
68
kontraksiinilah yang menimbulkan rasa mulas pada perut ibu. Sesaat setelah
pekan setelah melahirkan rahim sudah tak teraba, 6 pekan akan pulih seperti
semula.
menurunnya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (Buang
Air Besar). Kerapkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak
tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan
kebelakang.
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5ºC-38ºC)
kelelahan. Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya hari
ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada
menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak
urogenitalis atau sistem lain. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam
lebih dari 38ºC pada 2 hari berturut-turut pada 10 hari yang pertama
postpartum.
2). Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis
melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat. Setiap denyut nadi
yang melebihi 100 adalah abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh
4). Pernafasan
nadi.Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan juga mengikutinya,
Proses adaptasi psikologis pada seorang ibu dimulai sejak hamil. Dalam
berikut:
Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada dirinya,
yang dialami. Wanita yang baru melahirkan ini perlu istirahat atau tidur untuk
mencegah gejala kurang tidur dengan gejala lelah, cepat tersinggung, campur baur
tidak mampu bertanggung jawab untuk merawat bayinya. Wanita postpartum ini
menyusui, memberi minum, mengganti popok. Wanita pada masa ini sangat
3. Letting Go
Pada masa ini umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu mengambil
tanggung jawab untuk merawat bayinya, dia harus menyesuaikan diri dengan
mengurangi interaksi sosial tertentu. Depresi post partum sering terjadi pada masa
ini (17).
sebagai berikut:
71
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu produksi ASI
dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Makanan
dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
2. Ambulasi
tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Karena lelah sehabis
bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan.
3. Eliminasi
Pengeluaran air seni akan meningkat 24-28 jam pertama sampai sekitar hari
ke-lima (5) setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah meningkat
pada saat hamil tidak diperlakukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu
perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika
ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan
72
(5). Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
(6). Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
2). Pakaian
5. Istirahat
kelelahan yang berlebihan, usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup,
73
terutamasaat bayi sedang tidur.Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu
merasa lelah.
6. Sexsual
1). Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina
3). Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang
7. Rencana KB
menggunakan obat yang tidak menggangu produksi ASI. Hubungan suami istri
8. Senam Nifas
apakah ada rektokel, tonus otot sfingter ani dan adanya flour albus. Kelainan yang
74
dapat ditemukan selama nifas ialah infeksi nifas, perdarahan pasca persalinan dan
eklampsia puerpurale.
9. Perawatan Payudara
Adapun frekuensi kunjungan pada masa nifas sedikit 4 kali kunjungan pada
masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan BBL, dan untuk mencegah,
berikut.
perdarahan
5). Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi yang baru lahir
4). Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit
5). Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, dan
tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, dan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (18).
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan
usia 28 hari. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari, neonatus lanjut adalah
beberapa kali nafas pertama, udara dari luar mulai mengisi jalan nafas pada
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat diklem. Tindakan ini
tertutup yang berisi cairan, maka paru-paru memerlukan aliran darah yang
mengalir melalui lubang antara atrium kanan dan kiri yang disebut foramen
ovale. Darah yang kaya akan oksigen ini kemudian secara istimewa
3). Termoregulasi
(1). Konveksi
Hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara di sekeliling bayi, misal
(2).Konduksi
Pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan
permukaan yang lebih dingin, misalnya popok atau celana basah tidak
langsung diganti.
(3). Radiasi
(4). Evaporasi
sebagai berikut:
menerus selama 7-9 minggu. Kadar Hb bayi usia 2 bulan normal adalah 12
gr%
Sel darah merah bayi baru lahir memiliki usia yang sangat singkat (80 hari)
jika dibandingkan dengan orang dewasa (120 hari). Pergantian sel yang
Jumlah sel darah putih rata-rata pada bayi baru lahir memiliki rentang mulai
baru lahir normal selama 24 jam pertama kehidupan. Periode menangis yang
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esophagus bawah dan
79
lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru
lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas yaitu kurang dari 30
cc untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan, dan kapasitas lambung ini akan
imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat.
Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah
BBL cukup bulan memiliki beberapa defisit structural dan fungsional pada
sistem ginjal. Keterbatasan fungsi ginjal menjadi konsekuensi khusus jika bayi
antara ibu dan bayi. Pemotongan sampai denyut nadi tali pusat terhenti dapat
dilakukan pada bayi normal, sedangkan pada bayi gawat (high risk baby) perlu
dilakukan pemotongan tali pusat secepat mungkin, agar dapat dilakukan resusitasi
sebaik-baiknya.
infeksi tali pusat yang dapat menyebabkan sepsis, meningitis, dan lain-lain, maka
ditempat pemotongan, di pangkal tali pusat, serta 2,5 cm disekitar pusat diberi
obat antiseptic. Selanjutnya tali pusat dirawat dalam keadaan steril/bersih dan
1) Klem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 atau 3 cm dari
tersebut)
2) Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi perut bayi
tangan jika ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusat dengan menggunakan
4) Ikatlah tali pusat dengan kuat atau gunakan penjepit khusus tali pusat
5) Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan lakukan
6) Pastikan dengan benar bahwa tidak ada perdarahan tali pusat. Perdarahan 30
ml dari bayi baru lahir setara dengan 600 ml pada orang dewasa
7) Jangan mengoleskan salep atau zat apapun ke tempat tali pusat, hindari juga
pembungkusan tali pusat. Tali pusat yang tidak tertutup akan mengering dan
Evaluasi awal bayi baru lahir dilaksanakan segera setelah bayi baru lahir
(menit pertama) dengan menilai dua indikator kesejahteraan bayi yaitu pernafasan
Table 2.5
Aspek Pengamatan Bayi Baru Lahir
Aspek Pengamatan Skor
bayi baru lahir
0 1 2
Appereance/warna Seluruh tubuh Warna kulit Warna kulit
kulit bayi berwarna tubuh normal, seluruh
kebiruan tetapi tangan tubuh
dan kaki normal
berwarna
kebiruan
Pulse/nadi Denyut jantung Denyut jantung Denyut
tidak ada < 100 kali per jantung >
menit 100 kali
per menit
Grimace/respons reflex Tidak ada Wajah Meringis,
respons Meringis Saat menarik,
terhadap Distimulasi batuk atau
stimulasi bersin saat
stimulasi
Activity/tonus otot Lemah, tidak Lengan dan Bergerak
ada gerakan kaki dalam aktif dan
posisi fleksi spontan
dengan sedikit
gerakan
Respiratory/pernapasan Tidak bernapas, Menangis Menangis
pernapasan lemah, kuat,
lambat terdengar pernapasan
82
1). Mendekatkan hubungan batin ibu dan bayi, karena pada IMD terjadi
2). Bayi akan mengenal ibunya lebih dini sehingga akan memperlancar proses
laktasi
3). Suhu tubuh bayi stabil karena hipotermi telah dikoreksi panas tubuh ibunya
1). Tempatkan bayi di atas perut ibunya dalam 2 jam pertama tanpa pembatas
kain diantara keduanya (skin to skin contact), lalu selimuti ibu dan bayi
2). Setelah bayi stabil dan mulai beradaptasi dengan lingkungan luar uterus, ia
3).Hembusan angin dan panas tubuh ibu akan memancarkan bau payudara ibu,
4). Dalam beberapa menit bayi akan merangkak ke atas dan mencari serta
5). Selama periode ini tangan bayi akan memasase payudara ibu dan selama itu
6). Selama prosedur ini bidan tidak boleh meninggalkan ibu dan bayi sendirian.
Tahap ini sangat penting karena bayi dalam kondisi siaga penuh. Bidan
5. Bounding Attachement
Merupakan sentuhan atau kontak kulit seawal mungkin antara bayi dengan
ibu atau ayah dimasa sensitive pada menit pertama dan beberapa jam setelah
kelahiran bayi. Kontak ini menentukan tumbuh kembang bayi menjadi optimal.
Pada proses ini terjadi penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaanyang tulus
dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam
perawatannya.
Bila keadaan ibu dan bayi mengizinkan, bayi dirawat bersama ibu dalam
satu kamar. Bayi ini pada waktu-waktu tertentu dikumpulkan dalam ruangan bayi
yang berada di dekat kamar ibu, supaya ibu dapat beristirahat dan tidur dengan
tenang tanpa diganggu oleh tangis bayi. Kontak dengan pengunjung perlu
dihindari. Bidan yang merawat ibu dna bayi bertanggung jawab terhadap
bimbingan untuk ibu mengenai cara memberi minum (dengan ASI atau dengan
botol).
3. Panjang badan 48 – 52 cm
4. Lingkar dada 30 – 38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11 – 12 cm
8. Pernapasan + 40 – 60 x/menit
9. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
15. Refleks rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik
17. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik
19. Genitalia
a. Pada laki – laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
20. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya meconium dalam 24 jam
1. Perubahan Pernafasan
yang tinggi pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan tiba-tiba
setelah bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada di
akhirnya bayi memulai aktivasi nafas untuk yang pertama kali. Fungsi
alveolus dapat maksimal jika dalam paru-paru bayi terdapat surfaktan yang
2. Termoregulasi
fisik akibat perubahan suhu di luar uterus. Fluktuasi (naik turunnya) suhu di
dengan kondisi di luar uterus. Tiga faktor yang paling berperan dalam
b. Pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum berfungsi secara sempurna
86
3. Perubahan Sirkulasi
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem. Tindakan
Karena paru-paru adalah organ tertutup yang berisi cairan, maka paru-paru
memerlukan aliran darah yang minimal. Sebagian besar darah janin yang
4. Metabolisme karbohidrat
mendapatkan susu pada hari keenam, energy 60% didapatkan dari lemak
Tubuh BBL mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
6. Traktus Digestivus
jam pertama dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna
memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir kepada semua bayi di wilayah
1. Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada
kesehatan nomor 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak, dilakukan oleh
bidan dan atau perawat dan atau dokter dan atau dokter spesialis anak yang
puskesmas, bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin,
balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta),
yang memungkinkan pasien untuk mencegah reproduksi. Dalam arti luas adalah
berkaitan dengan prioritas tinggi, mengatasi akibat dari beban kelebihan penduduk
rupa sehingga mereka dapat ikut serta dalam kegiatan dalam bidang
keluarga (18).
(1). Defenisi
pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif, artinya hanya diberikan
(2). Efektifitas
89
pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, dan tanpa biaya.
gizi, yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang
(6). Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
ekslusif, bayi berumur kurang dari 6 bulan, dan ibu belum pernah
(1). Defenisi
(2). Efektivitas
90
pada penis.
seksual
(6). Indikasi atau yang boleh menggunakan yaitu dapat dipakai pada suami
a. Defenisi
usia subur, dari semua paritas, termasuk wanita nullipara, yang oleh
a. Defenisi
b. Efektifitas
meningkatkan kehamilan
a. Defenisi
b. Efektifitas
Angka kegagalan metode ini adalah 0,4-39,7 per 100 wanita per
tahun
a. Defenisi
b. Efektifitas
1). Kondom
(1). Defenisi
Adalah suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai
(produksi hewani) yang dipasang pada penis (kondom pria) atau vagina
(2).Cara kerja, kondom menghalangi terjadinya sperma dan sel telur dengan
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil)
menganggu kesehatan klien, murah dan dapat dibeli secara umum, tidak
2). Spermiside
(1). Defenisi
pengangkut yang inert yaitu jelly, cream, foam atau busa, dan tablet
bakterisida
(2). Cara kerja, menyebabkan slaput sel sperma pecah, yang akan
supervise medic
selalu tersedia.
96
3). Diafragma
(1). Defenisi
logam kombinasi)
(2). Cara kerja, menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi saluran atas (uterus dan tuba faloppi ) dan
(3). Efektifitas, angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 wanita per tahun
pertama penggunaan
berkaitan dengan metoda, dan tidak ada efek samping yang sistemik
menstruasi
dilakukan
(1). Defenisi
(2). Cara kerja, menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
menutup serviks
terasa oleh suami saat senggama, dapat dipakai pada wanita yang
sistokel, rektokel, prolapsus uteri, tonus otot kurang baik, tidak perlu
(2). Keuntungan efektifitas tinggi 1 kehamilan per 100 wanita dalam tahun
mencegah PMS, tidak boleh untuk ibu yang menyusui, dan dapat
memiliki anak atau belum, gemuk atau kurus, setelah melahirkan dan
(4). Yang boleh menggunakan tekanan darah tinggi < 180/100, masalah
pembekuan darah atau penyakit sel sikel, dengan nyeri haid tingkat
obat, resiko terhadap kesehatan kecil, efek samping sangat kecil, dan
jangka panjang
(3). Keterbatasanterjadi perubahan pada pola haid, mual, sakit kepala, nyeri
nyeri haid hebat, riwayat kehamilan ektopik, sering lupa minum pil,
(5). Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi ini, hamil atau diduga
atau Noristerat yang diberikan 2 bulan sekali dengan dosis 200 mg.
(4). Yang boleh menggunakan wanita dari semua usia subur atau paritas
(5). Yang tidak boleh menggunakan wanita sedang hamil (diketahui atau
(1). Implant alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis
karet silastik yang berisi hormone, dipasang pada lengan atas, yang
kerjanya 3 tahun
(2). Keuntungan guna tinggi, cocok untuk wanita yang tidak boleh
(5). Yang tidak boleh menggunakan wanita hamil atau yang disangka
kehamilan ektopik
104
1). Jenis AKDR CuT 380 A, AKDR lain yang beredar di Indonesia NOVA
jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu
sampai menopause(1 tahun atau lebih setelah haid terakhir), tidak ada
ektopik
3). Keterbatasan efek smaping yang umum terjadi perubahan siklus haid,
saat haid lebih sakit, tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS, tidak
sering berganti pasangan, dan klien tidak melepas AKDR oleh dirinya
sendiri
senggama
menderita TBC pelvic, kanker alat genital, dan ukuruan rongga rahim
kurang dari 5 cm
(1). Keuntungan efektif, aman, morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas,
masih harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulan sampai sel
mani menjadi negative, tidak dapat dilakukan pada orang yang masih
panjang
IMS
(4). Yang boleh menggunakan wanita pada usia >26 tahun, wanita dengan
pasca keguguran
(5). Yang tidak boleh menggunakan wanita yang hamil (sudah terdeteksi
1) Kontrasepsi darurat dipakai setelah senggama oleh wanita yang tidak hamil
bawaan bila diketahui ibu hamil, dan efektif bekerja dengan cepat, mudah
dokter, tidak semua apotek tersedia, dan tidak efektif setelah 3x24 jam
atau pada genetalia eksterna, salah hitung masa subur, lupa minum pil KB,
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
dari pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses
atau secara teori data apa yang mendukung untuk timbulnya diagnosa
diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan pada apa yang di alami oleh klien.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
terganggu.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi
juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus misalnya pada
antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dapat di lengkapi
110
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah lima harus
bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap
g. Langkah 7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
dalam maslah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat di anggap efektif juka
asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien. Menurut Varney,
a. S (Data Subjektif)
menurut helen varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang
keluhannya yang dicatat sebagai kutipan lansung atau ringkasan yang akan
diagnosis.
b. O (Data Objektif)
diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimaksudkan dalam data objektif
ini.
c. A (Assessment)
saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi
sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan analisis
data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan pasien dan
112
analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien akan
menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan
menurut helen varney langkah kedua, ketiga, dan keempat sehingga mencakup
d. P (Planning)
Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapat
dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu
membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi
BAB III
PENDOKUMENTASIAN SOAP
ASUHAN KEBIDANAN KONFREHENSIF PADA NY. Y USIA 30 TAHUN
UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG DI
KLINIK ROSMERI PURBA, S.TR.KEB PADANG LAWAS
NO. REGISTER :-
MASUK RSU TANGGAL / JAM : 12 APRIL 2021 / 11.00.WIB
TEMPAT : PMB ROSMERI PURBA
PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. Y Nama Suami : Tn. S
1. SUBJEKTIF
Pada tanggal 12-04-2021 Pukul 11.00 Wib oleh : Bidan Rosmeri Purba
Keluhan Utama : ibu mengatakan terasa sesak diperut bagian atas dan ibu
merasa kurang nyaman karena gerakan bayi yang dikandung sangat aktif.
114
3. Riwayat Menstruasi :
Dismenorhoe : ada
Trimester II 2 Kali
e. Personal Hygiene
Kebiasaan Mandi 2 kali/ hari
f. Imunisasi
TT 1 Tanggal 15 September 2020
Ha Persalinan Nifas
mil Tgl Usia Jenis Penolo Komplikas J BB Lakta Kompli
ke Lahir Kehami Persali ng i K Lah si kasi
lan nan Ib Bayi ir
u
1 Hamil
ini
6. Riwayat Kontrasepsi
N Jenis Mulai memakai Berhenti/Ganti Cara
o Kontarsepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Keluhan
7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Penyakit Jantung : Tidak ada
d. Kebiasaan-Kebiasaan
Merokok : Tidak Pernah
2. OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Baik, Kesadaran: Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/80 MmHg
Nadi : 80x/i
Pernafasan : 20 x/i
118
Suhu : 36,5 0C
TB : 155 cm
BB Sebelum Hamil : 53 Kg, BB sekarang : 63 Kg
Payudara : Simetris: ya
Bentuk : Bulat
Abdomen
Bentuk : Simetris dan melebar
Palpasi Leopold
Leopold III : -Teraba 1 bagian bulat, lunak dan tidak melenting yaitu
bokong.
Ekstremitas
Edema : tidak ada
Kuku : baik
Genetelia Luar :
Tanda chadwich : ada
Distansia Kristarum : 28 cm
Conjungata Vera : 18 cm
Lingkar panggul : 90 cm
4. Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 12 gr%
Protein Urine :-
Glukose Urine :-
Lain-lain :-
121
ASSESMENT
Diagnosa
bokong, janin tunggal, anak hidup, intra uteri, kepala belum masuk PAP,
2. Masalah :
2. ibu merasa sesaj diperut bagian atas dan kurang nyaman karena gerakan
3. Kebutuhan
5. DIAGNOSA POTENSIAL
Pada bayi bisa terjadi gawat janin (perdarahan, infeksi pascapartus, dan trauma
persalinan)
6. TINDAKAN POTENSIAL
KLIEN
a. Mandiri
Tidak Ada
122
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada
adalah bokong
3) Mengajarkan ibu untuk posisi knee chest (menungging), dimana dada dan
lutut sejajar dnegan lantai, lutut sejajar dengan dada. Dilakukan 3-4
kali/hari selama 15 menit yaitu pada saat sebelum mandi, dan sesudah
5) Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil yang meliputi pengertian nutrisi
makanan yang sehat contoh menu ibun hamil yang seimbang dan akibat
6) Memberikan terapi pada ibu berupa, kalk 500 mg 10 tablet 1 x 1 pagi hari,
DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan gerakan janin berlebihan
2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan cepat lelah saat beraktivitas
3. Ibu mengatakan sudah melakukan posisi nungging dirumah dan
dilaksanakan 5-7 kali sehari selama 10-15 menit
4. Ibu mengatakan merasa pusing
5. Ibu megatakan sudah minum obat yang diberikan sesuai petunjuk.
DATA OBJEKTIF
123
124
ASSESSMENT
PLANNING
adalah bokong.
4. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan minum obat dari bidan, kalk 500 mg 10
I. SUBJEKTIF
2. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah dan keluar
3. Tanda-tanda persalinan
Durasi : 45 Detik
Kekuatan : sedang
Lendir darah : ya
Tidak ada
9. Riwayat kesehatan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
10. Makan terakhir tanggal 28-04-2021 jam 18.00 WIB jenis Nasi, ikan
Minum terakhir tanggal 28-04-2021 jam 19.15 WIB jenis air putih , teh
manis
11. Buang air besar terakhir tanggal 28-04-2021 jam 08.00 WIB
12. Buang air kecil terakhir tanggal 28-04-2021 jam 19.20 WIB
127
Baik
dll) : Ibu sudah siap menghadapi persalinan dan ibu didampingi oleh
suami
dihadapi : Baik
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda vital :
Suhu :36,5oC
d. TB :158 cm
LILA : 32 cm
epulis
Mulut : Bersih
f. Payudara
Bentuk : Simetris
g. Abdomen
Palpasi Leopold
Leopold II : PUKI
Osborn test : -
129
pusat
Durasi : 45 Detik
Kekuatan : sedang
h. Punggung :
i. Pinggang : nyeri
j. Ekstremitas :
Kuku : Bersih
k. Genetalia luar
Pengeluaran : Ada
l. Anus :
130
Haemoroid/tidak : Tidak
2. Pemeriksaan dalam,
3. Pemeriksaan Penunjang:
Hb 11,8 gr/dl
b. ASSESSMENT
(1) Diagnosis
GI P0 A0, usia kehamilan 39 minggu 5 hari, intra uteri, PUKI, janin hidup,
tunggal, intra uterin, presntasi kaki, inpartu kala I fase aktif dengan letak
Sungsang.
(2) Masalah
(3) Kebutuhan
2. Memberikan asuhan sayang ibu seperti dukungan moril pada ibu agar
3. Diagnosis Potensial
4. TINDAKAN SEGERA
cairan
b. Kolaborasi
Tidak Ada
c. Merujuk
Tidak Ada
pemerikasaan :
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/i
Pols: 80 x/i
Suhu : 36,5 °C
Pembukaan 6 cm
Ketuban Utuh
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum. Ibu sudah makan dan
minum.
mungkin.
melakukannya jika ingin BAB yaitu dagu menempel pada dada, mata
terbuka, tangan kepal dan dimasukkan dalam lipatan antara kaki dan
5. Menganjurkan ibu untuk tidur miring agar aliran darah ke janin tidak
heacting set, alat resusitasi, tempat sampah medis dan non medis, air
klorin dan bersih, tempat plasenta, pakaian ibu dan bayi. Sudah
disiapkan
2. Melahirkan bokong
3. Melahirkan lengan
Biarkan lengan keluar secara spontan satu perasat, bantu jika hanya
lengan kedua lahir secara spontan, jika lengan tidak lahir secara
spontan, letakkan 1 atau 2 jari tangan penolong pada siku bayi dan
wajah
tangan pada kedua tulang pipi bayi dan letakkan jari kedua dimulut
bagian atas tulang pubis ibu saat kepala bayi lahir, tindakan ini
keluar.
Menaruh bayi diatas perut ibu, menilai cepat, tangis, warna kulit
ganti handuk basah dengan handuk kering dan biarkan bayi diatas
6. Jam 23.30 Wib partus spontan, bayi lahir langsung menangis bayi
Tanda Tangan
(Rosmeri Purba)
136
CATATAN PERKEMBANGAN
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatan legah dan senang dengan kelahiran anaknya dan perutnya mules-
mules.
DATA OBJEKTIF
pusat, kandung kemih kosong, tampak tali pusat di vulva dan darah merembes.
ASSESSMENT
PLANNING
bawah pada tali pusat dengan lembut. Melakukan tekanan yang berlawanan
arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
137
berikut.
4. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
(Pada saat ibu meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan
5. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva.
kanan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin dan
tempatkan diwadah yang sudah disediakan. Plasenta lahir pada pukul : 00.05,
lengkap, berat : 500 gram, kotiledon 18 buah, insersi sentralis, panjang tali
7. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
8. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
ada laserasi pada vagina dan perineum dan memantau perdarahan ±100 cc.
CATATAN PERKEMBANGAN
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan legah dan senang dengan kelahiran anaknya, merasa perutnya
DATA OBJEKTIF
ASSESSMENT
Inpartu Kala IV
139
PLANNING
2. Lakukan heacting
3. Lakukan dokumentasi
pervaginam
didekontaminasikan.
1.2 Asuhan Kebidanan Nifas Fisiologis Pada Ny. Y di PBM Rosmeri Purba,
S.Tr.Keb
I. SUBJEKTIF
Tidak Ada
2. Riwayat Perkawinan
tahun
3. Riwayat Menstruasi
Lama 5-7 Hari. Sifat darah : encer . Bau amis Fluor albus : ya
6. Riwayat kesehatan
Tidak Ada
Tidak Ada
Atas indikasi : -
Komplikasi : -
b. KPD : - jam
Plasenta : lengkap
a. Lahir : spontan
d. Kelainan :
Perineum : Utuh
Episiotomy (medialis/lateralis/mediolateralis)
Jahitan jelujur -
Perdarahan : Kala I - cc
Kala II - cc
Kala III - cc
Kala IV - cc
Selama operasi - cc
Transfusi darah -
Rawat gabung : ya
143
Ambulasi :
Pola eliminasi :
Pendapat ibu tentang bayinya: ibu merasa senang dengan kehadiran bayinya
Ibu sudah mengetahui tentang masa nifas dan perawatan bayi dari
Tidak ada
Tidak ada
1. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda vital :
Nadi : 80x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,5°C
d. BB/TB : 65 kg , 158 cm
Mulut : Bersih
f. Payudara
Bentuk : Asimetris
145
Pengeluaran : Ada
g. Abdomen
h. Ekstremitas :
Kuku : Bersih
i. Genetalia luar
Pengeluaran lokhea :
j. Anus : tidak
146
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
III. ASSESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan
2. Masalah
3. Kebutuhan
Menjelaskan kepada ibu hal itu normal terjadi karena ibu telah
4. Diagnosis Potensial
Tidak Ada
5. Masalah Potensial
Tidak ada
a. Mandiri
Tidak ada
b. Kolaborasi
Tidak diperlukan
c. Merujuk
Tidak dilakukan
147
dengan vital sign TD 110/70 mmHg, pols 80x/i, RR 20x/i, suhu 36,5oC.
2. Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan masase fundus uteri yaitu
dengan cara meletakkan empat jari tangan di fundus dan lakukan gerakan
(Ibu dan keluarga sudah mengerti cara melakukan masase fundus dan sudah
melakukannya)
daerah kemaluannya
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 2 jam, dan
mengandung menu seimbang seperti, 1-2 piring nasi, sayur, ikan, buah-
buahan dan satu gelas susu serta menganjurkan ibu dan keluarga untuk tidak
merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utama bagi bayi
menjadi bersih.
oil,setelah itu letakkan ke-2 tangan di tengah dada dan lakukan gerakan
15 kali.
yang bersih)
Tanda Tangan
(Rosmeri Purba)
150
CATATAN PERKEMBANGAN
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
TD : 110/70mmHg
Pols : 80x/i
Temp : 36,5oC
RR : 20x/i
Lochea : Sanguinolenta
ASSESSMENT
P1 A0 6 hari postpartum
PLANNING
baik,dengan vital sign TD 110/70 mmHg, pols 80 x/I, RR 20 x/I, suhu 36,5
0C.
. (Ibu sudah mengetahui keadaannya)
dengan simfisis, tidak ada perdarahan yang abnormal dan tidak berbau.
151
(Tidak ada tanda-tanda ibu demam dan infeksi, ibu dalam keadaan baik)
1.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Ny. Y di PBM
Rosmeri Purba
I. SUBJEKTIF
1. Riwayat Antenatal
Imunisasi TT : 2 kali
152
Kenaikan BB : 11 Kg
penyakit apapun )
2. Riwayat Intranatal
Penolong : Bidan
Komplikasi
153
pada ibu)
pada janin
II. OBJEKTIF
O2 : tidak - liter/menit
154
2. Pemeriksaan umum
a. Pernafasan : 48 x/i
g. Kesadaran : Baik
h. Ekstremitas : Lengkap
j. Tali pusat : Masih basah, Dalam keadaan bersih dan tidak ada
perdarahan
k. BB sekarang : 3400 gr
3. Pemeriksaan Fisik
30 cm
b. Muka :Normal
f. Mulut : Bersih
h. Klavikula : Normal
jantung regular.
4. Reflex :
Moro : (+)
Rooting : (+)
Walking : (+)
Graps : (+)
Sucking : (+)
Tonicneck : (+)
5. Antropometri:
PB :52 cm
LK : 30 cm
LD : 30 cm
LILA :-
156
III. ASSESSMENT
1. Diagnosa
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Tidak ada
4. Diagnosis Potensial
Tidak Ada
5. Masalah Potensial
Tidak ada
a. Mandiri
Tidak ada
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak di rujuk
Tanda Tangan
(Rosmeri Purba)
158
CATATAN PERKEMBANGAN
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan
DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum: Baik, suhu 36,5 ºC, P : 40x/i, sianosis tidak ada, reflek hisap
ASSESSMENT
PLANNING
2. Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak hipotermi, dengan memakai baju dan di
b. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
HPHT :-
Kawin ke : 1 (pertama)
Gravida : 1 kali
Partus : 1 kali
e. Riwayat KB sebelumnya
Ya Tidak
Ya Tidak
g. Riwayat sosial
Merokok : Tidak
h. Riwayat ginekologi
Go : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Status genetalis
TB : 157 cm
BB : 55 cm
RR : 24 x/i
Suhu : 36,5 0C
TD : 120/80 mmHg
Pemeriksaan vagina
3. Pemeriksaan penunjang
INTERPRETASI DATA
ANTISIPASI MASALAH
Tidak ada
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
VI. PLANNING
TD : 120/80 mmHg
Pols : 80 x/i
RR : 24 x/i
Suhu : 36,5 0C
DATA PERKEMBANGAN
S : ibu mengatakan sudah selesai haid, tidak pernah mengalami riwayat penyakit
suntikan Depoprovera
164
P:
ibu memahami
datang kembali.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil Asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. mulai bulan
Januari 2021 sampai Juni 2021 dari kehamilan trimester III, masa persalinan
sampai 2 minggu post partum, bayi baru lahir dan Nifas di PBM Rosmeri Purba,
mulai dari anamnese biodata, status pernikahan, keluhan utama, riwayat kesehatan
yaitu menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi,
wicara dalam rangka persiapan rujukan, protein urine, pemeriksaan Hb, glukosa
urine.
4 kali kunjungan selama hamil yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester
II dan 2 kali pada trimester III (15). Kunjungan yang dilakukan Ny. Y sudah
yang di lakukan Ny.Y sebanyak 4 kali yaitu 1 kali kunjungan trimester I, 1 kali
kunjungan pada trimester II, dan 2 kali kunjungan pada trimester III.
Ny. Y ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilan sungsang dan ibu
merasa sesaj diperut bagian atas serta kurang nyaman karena gerakan bayi yang
165
166
dikandung sangat aktif. Kebutuhan pada Ny. Y yaitu beri motivasi tentang
kecemasan ibu, informasi tentang posisi knee chest, memberikan KIE. Pada kasus
Ny. Y mempunyai tanda dan gejala yang sesuai dengan teori serta pada langkah
sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
melahirkan dengan selamat, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal
dan pemberian ASI Ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (15).
kepada Ny. Y tidak memenuhi standart 14 T karena tidak dilakukannya test PMS,
senam hamil, terapi jodium kapsul, dan terapi obat malaria, alasannya yaitu ibu
tidak pernah berganti pasangan, klinik tidak menyediakan fasilitas untuk senam
ibu hamil, serta daerah yang di tempati ibu bukan daerah endemic gondok dan
tidak terkena wabah penyakit malaria. keadaan Ny. Y secara umum normal. Ny. Y
dan suami serta keluarga bersifat kooperatif sehingga tidak terjadi kesulitan dalam
memberikan asuhan.
167
Kala 1
Pada usia kehamilan 39 minggu 4 hari Ny. Y dan keluarga datang ke PBM
Rosmeri Purba, S.Tr.Keb, ibu mengeluh mules-mules dan telah keluar lendir
bercampur darah pada pukul 19.30 WIB. tanda-tanda awal yaitu his yang datang
lebih kuat dan teratur, dikuti dengan keluarnya lendir bercampur darah yang
Pada saat Ny. Y datang ke klinik bidan pukul 19.30 wib bidan melakukan
pemeriksaan serviks dan pembukaan serviks sudah 7 cm, portio tipis lunak,
ketuban belum pecah, his kuat . kemudian bidan melakukan pemeriksaan ulang di
ketuban sudah pecah, kepala sudah berada pada 1/5 penurunan. Pada Ny. Y setiap
45 menit terjadi 1 pembukaan.dalam hal ini Kala I pada Ny. Y berlangsung lebih
lama dan tidak sesuai dengan teori pada multigravida pembukaan terjadi setiap 1
jam 2 cm (16).
standar yaitu menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami,
keluarga pasien atau teman dekat, mengatur aktivitas dan posisi ibu, membimbing
ibu untuk rileks sewaktu his, menjaga privasi ibu, penjelasan tentang kemajuan
Kala II
Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan menganjurkan
ingin meneran dan sudah ada tanda-tanda persalinan yaitu : adanya dorongan
meneran, tekanan pada anus , perineum menonjol dan vulva membuka. Kala II
berlangsung selama 10 menit tidak ada robekan pada jalan lahir dengan jumlah
hidup dan kesehatan yang tinggi bagi ibu serta bayinya, melalui upaya yang
kualitas layanan dapat terjaga pada tingkat yang seoptimal mungkin. Pendekatan
seperti ini berarti bahwa dalam asuhan persalinan normal harus ada alasan yang
kuat dan bukti manfaat apabila akan melakukan intervensi terhadap jalannya
APN yaitu tidak lengkapnya barier protektif pada bidan seperti kacamata dan
masker, sepatu boot, selain itu juga, melepaskan sarung tangan di dalam larutan
klorin ,meletakkan handuk di atas perut ibu, meletakkan standuk di bawah bokong
ibu, meletakkan dan mengeringkan bayi diatas perut ibu, mencelupkan atau
dengan larutan klorin, mengganti sarung tangan dan pemberian salep mata
tetrasiklin tidak dilakukan, karena pada kasus ini didapatkan persalinan letak
169
sungsang sehingga langkah 60 APN tidak dilaksanakan dan ditolong sesuai teori
Kala III
berlangsung selama 5-30 menit . Setelah melakukan asuhan bayi baru lahir, segera
Kala III berlangsung selama 15 menit dengan perdarahan ± 100 cc.Asuhan yang
dilakukan pada kala III adalah jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin,
Pengawasan pada kala III pelepasan plasenta dan pengeluaran plasenta ini
cukup penting, karena kelainan dapat menyebabkan resiko perdarahan yang dapat
membawa kematian.
Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan plasenta
lahir untuk mengamati keadaan ibu . Setelah proses persalinan selesai maka bidan
melakukan asuhan kala IV yaitu pemeriksaan fundus dan masase, nutrisi dan
dehidrasi, bersihkan ibu, istirahat, peningkatan hubungan ibu dan bayi, memulai
pemantauan tanda-tanda vital, perdarahan dan menilai kontraksi uterus dan tinggi
fundus uteri, mengajari ibu dan anggota keluarga, dari pemantauan tersebut di
dapatkan keadaan ibu baik secara keseluruhan tanpa ada penyulit (16).
170
uteri ibu 3 jari di bawah pusat. Keadaan umum ibu normal TD 110/70 mmHg,
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti semula, masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan (11).
Dalam hal ini penulis melakukan kunjungan nifas sesuai dengan program
yang ada dan hasilnya masa nifas Ny. Y berlangsung secara normal tanpa ada
komplikasi serta adanya perdarahan, involusi, infeksi dan pengeluaran ASI tidak
tujuan pengawasan masa nifas diantaranya menjaga kesehatan bayinya baik fisik
tentang personal hygiene, nutrisi, menyusui dan imunisasi pada bayi sesuai
dengan teori dari hasil pemantauan tersebut di dapatkan keadaan ibu dan bayi
normal tanpa ada penyulit.Kunjungan pada masa nifas dilakukan sebanya 4 kali
kunjungan.
memantautanda vital sign TD 110/70 mmHg, pols 80x/i, RR 20x/i, suhu 36,5 oC
keadaan umum ibu baik dan bidan memberitahukan kepada keluarga tanda bahaya
masase uterus supaya uterus tetap berkontraksi agar tidak terjadi perdarahan
padamasa nifas karena atonia uteri. mendeteksi dan merawat penyebab lain
kemaluan, mencuci dengan air bersih dan mengganti pakaian dalam setiap kali
lembab. Oleh karena itu kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya
infeksi, kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur dan lingkungan sangat penting
untuk dijaga.
Bidan juga menganjurkan untuk tidak menahan BAK dan BAB karena
apabila kandung kemih penuh maka dapat menghambat uterus berkontraksi, jika
nifas.
Pada masa nifas Ny. Y melakukan perawatan payudara dimana tujuan dari
perawatan payudara ini adalah untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
involusi dan fundus sesuai dengan teori dimana TFU pada 1 jam post partum
adalah 2 jari dibawah pusat. Segera setelah persalinan, TFU 2 cm dibawah pusat,
hari. Warna lochea yaitu rubra berwarna merah kehitaman terdiri dari darah segar,
172
jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi) dan
Asuhan yang dilakukan bidan Pada Ny.Y pada saat kunjungan pertama
sesuai dengan teori yaitu Kunjungan 1 (6-8 jam masa nifas) Tujuan kunjungan ini
memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai
Pada kunjungan kedua Asuhan yang dilakukan pada Ny. Y yaitu bidan
dan pusat, tidak ada perdarahan abnormal, menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan yang abnormal, dan memastikan ibu untuk tetap
memberikan Asi dengan baik serta memberikan asuhan pada bayi dengan cara
Pada masa nifas Ny. Y berlangsung normal, teori dan kasus masa involusi
dan penurunan fundus sesuai dengan teori dimana tinggi fundus uteri (TFU) pada
kunjungan 6 hari post partum tinggi fundus uteri (TFU) pertengahan simfisis dan
(2)
173
Bayi baru lahir Ny. Y lahir spontan pada tanggal 28-04 2021 pukul 23.30
WIB menangis kuat dan warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, tidak
ada cacat kongenital, berat badan 3400 gram, panjang badan 52 cm. Asuhan
segera yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah bebaskan jalan nafas,
mengeringkan bayi .
Asuhan yang diberikan pada bayi segera setelah lahir yaitu melakukan
membungkus kepala dan badan bayi, tali pusat kemudian dijepit dengan klem dan
kiri 1 jam kemudian disuntikkan HB0 dipaha kanan Bayi dalam keadaan sehat.
persalinan dan mengeringkan bayi dengan handuk yang bersih dan kering lalu
merawat tali pusat yaitu membalutkan dengan kasa steril lalu memberikan baju
bayi, sarung tangan, sarung kaki lalu membedung bayi agar bayi tetap hangat dan
terhindar dari hipotermi. Bayi Ny. Y setelah 6 jam persalinan sudah BAB dan
bayi Ny. Y pemberian ASI berjalan dengan baik ibu mau memberikan bayinya
ASI, memberitahu keluarga bahwa tali pusat bayi sudah putus dan asuhan yang
dilakukan bidan dalam setiap kunjungan adalah memberikan konseling kepada ibu
174
untuk melakukan perawatan tali pusat agar tidak basah dan mengganti popok
kalau sudah basah agar bayi tetap terjaga hangat dan terhindar dari hipotermi.
Pada saat ini ibu sudah mulai terampil melakukan perawatan terhadap bayi
dengan memberikan ASI secara Eksklusif kapanpun bayi mau, serta melakukan
kebersihan bayi serta menjaga bayi agar tetap hangat dan memberikan imunisasi.
Keluarga Berencana
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Asuhan Antenatal Care yang diberikan kepada Ny. Y tidak sesuai dengan
14 T dan telah dilakukan kunjungan ANC rutin setiap bulannya dan ibu
b. Asuhan Intranatal Care pada Ny. Y kala I pada Ny. Y berlangsung lebih
lama dan tidak sesuai dengan teori, kala I pada Ny. Y tidak sesuai dengan
60 langkah APN. Kala II letak sungsang dengan tehnik Lovset, Kala III
dan kala IV pada Ny. Y berlangsung tanpa ada penyulit, Ibu dan bayi lahir
c. Asuhan kebidanan pada ibu nifas dilakukan dengan tujuan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendeteksi, serta menangani
pada ibu nifas tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi dan komplikasi.
d. Asuhan bayi baru lahir Ny. Y yang dilakukan dengan asuhan kebidanan 6
5.2 Saran
175
176
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB dan mengganti buku-buku
yang tahun terbitannya sudah lama agar penulis selanjutnya lebih mudah untuk
pelayanan kesehatan dan penulis juga mengharapkan agar bidan Rosmeri Purba,
tehnik pelaksanaan letak sungsang, perawatan bayi baru lahir, memberikan ASI
Diharapkan kepada ibu agar sering memberikan ASI eksklusif pada bayi
nya selama 6 bulan, dan membawa bayi ke puskesmas ataupun klinik untuk
imunisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Organization WH. World Health Statistics 2016: monitoring health for the SGDs
Pustu Sungai Tanang Kab. Agam tanggal 6 s/d14 Juni Tahun 2019
Pinang.2017;5(2): 19-26.
2013.
Astutik, 2015, Asuhan Kebidanan III ( Nifas dan Menyusui). CetakanI . Jakarta :
Medika.
Dewi, Viviani Lani Lia.2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Selemba Medika.
Indrayani,dkk.2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. DKI Jakarta : CV.
Medika.
Sarwonoo Prawirohardjo.
Erlangga
Medika.