Izin kerja juga biasanya dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti job safety analysis (JSA)
dan tool box checklist. Contoh pekerjaan yang membutuhkan izin kerja adalah pekerjaan yang
mengharuskan pekerjanya masuk dan bekerja di ruang terbatas, kegiatan memperbaiki, memelihara atau
memeriksa instalasi listrik, dan pengoperasian alat berat.
Izin kerja dikeluarkan oleh pengawas/ supervisor/ pelaksana kepada subkontraktor/ mandor atau
pekerja yang akan memasuki area berbahaya atau melaksanakan pekerjaan yang dianggap berbahaya.
Sebelum memberikan izin kerja, pengawas/ supervisor/ pelaksana biasanya akan melakukan pemeriksaan
terhadap hal-hal berikut ini:
Kesehatan pekerja
Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk APD yang berhubungan dengan pekerjaan
yang hendak dilakukan)
Kondisi terbaru di lokasi pekerjaan, apakah terdapat hal-hal yang membahayakan atau tidak
Hal-hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kerja
tersebut.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan pekerja dan
lokasi kerja dinyatakan aman, maka izin kerja harus di tanda tangani oleh orang yang berwenang
(authority person) dan pekerja yang terlibat di lapangan.
https://www.safetysign.co.id/news/282/7-Poin-Penting-Tentang-Izin-Kerja-Work-Permit-yang-Harus-
Diketahui-Pekerja-dan-Supervisor
FILOSOFI
Penamaan work permit ini bemacam-macam. Beberapa perusahaan menyebutnya SIKA (Sistem
Izin Kerja Aman), WPS (Work Permit System), PTW (Permit to Work), SIB (Sistem Izin Bekerja) dan
lain sebagainya.
1. Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit) adalah ijin kerja untuk pekerjaan yang menghasilkan api
atau menggunakan api, dimana lokasi pekerjaan tersebut berdekatan dengan bahan yang mudah
terbakar.
Contohnya: Pekerjaan Welding, grinding & cutting berdekatan dengan bahan mudah terbakar
2. Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit) adalah ijin kerja untuk pekerjaan seperti: Hidro
test, Phenuematic test, Pengecetan, Pekerjaan Sipil dll.
3. Ijin Kerja Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry Permit) adalah ijin kerja untuk
bekerja didalam ruang terbatas, yang dimaksud terbatas adalah:
– Dari kemungkinan dari keterbatasan oksigen didalam ruang kerja
– Ruangan bekas dari bahan kimia & gas lainnya
– Akses masuk / keluar masuk tempat kerja yang terbatas
– Pencahayaan yang kurang
– dll
Contoh pekerjaan seperti bekerja di dalam tangki, dll.
4. Radiography Permit adalah ijin kerja untuk pekerjaan yang berhubungan radiasi sinar X/gamma
5. Ijin Kerja Listrik (Electric Work Permit) adalah ijin kerja untuk pekerjaan menghidupkan atau
perbaikan peralatan listrik baru atau peralatan lama & battery charging
6. Ijin Pengangkatan (Lifting Permit) adalah ijin kerja untuk pengangkatan yang kritikal, beban
yang diangkat diatas 10 Ton atau pengangkatan dengan menggunakan 2 crane atau lebih dan
pengangkatan material yang mahal harganya dan material lebar ukurannya yang kategorikan
berbahaya.
7. Ijin bekerja diatas ketinggian adalah ijin kerja yang diberikan kepada pekerja yang akan
bekerja diatas ketinggian yang dilakukan dimana akses ketempat kerja harus menggunakan
personal basket (tanpa tangga/ledder).
8. Surat ijin pekerjaan penggalian (Excavation work permit) adalah suatu pekerjaan yang
meliputi semua pekerjaan penggalian di daerah yang memerlukan pemeriksaan dan persetujuan
dari berbagai departemen terkait seperti, produksi, electric, communication, pipeline
maintenance.
PRINSIP-PRINSIP IZIN KERJA
Menurut Hughes dan Farrett, 2016 sistem work permit harus mengikuti 8 prinsip sebagai berikut:
1. Dimanapun memungkinkan dan khususnya bahaya-bahaya pekerjaan yang rutin harus dieliminasi
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan aman tanpa izin kerja.
2. Walaupun manager lapangan bisa mendelegasikan tanggung jawab dari sistem kerja. Namun,
tanggung jawab keseluruhan untuk memastikan operasi yang aman ada pada dirinya
3. Izinnya harus ditandai sebagai intruksi dari atasan sampai izin tersebut dibatalkan,
mengesampingkan perintah lainnya
4. Work permit diterapkan pada siapapun dilapangan termasuk kontraktor
5. Informasi yang diberikan dalam izin kerja harus rinci dan akurat. Harus menyatakan:
pabrik / peralatan mana yang telah dibuat aman dan langkah-langkah telah dicapai;
pekerjaan dapat dilakukan;
waktu berlakunya work permit.
6. Work permit diberikan sampai pekerjaan diselesaikan dan dibatalkan oleh orang yang
mengusulkan atau orang yang ditunjuk oleh manajemen untuk mengambil alih tanggung jawab
(mis. Pada akhir shift).
7. Tidak ada kegiatan lain yang spesifik yang dikuasakan. Jika ternyata pekerjaan yang
direncanakan harus diubah, izin yang ada harus dibatalkan dan izin kerja baru diterbitkan
8. Tanggung jawab dalam perencanaan harus digambarkan dalam setiap situasi
https://katigaku.top/2019/06/11/izin-kerja-safety-work-permit/