1269-Article Text-5335-2-10-20210212
1269-Article Text-5335-2-10-20210212
1
Andria Pragholapati, 2Firna Ardiana, 3Lia Nurlianawati
1,2,3
Nursing Department, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
Email: andria.pragholapati@upi.edu
ABSTRACT
Indonesia is among the countries that entered the aging structured population because there were 7.18%
of 60 years over the Elderly population. The increase in the Elderly population caused some problems.
The biggest problem in the Elderly was degenerative diseases, physical changes appeared when people
grow old. One of those changes was in anatomy and atrophy neurological system which progressively
decreases the cognitive function. Cognitive function was an ability to think, to remembered, to learn,
communicated, and solved problems. The purpose of this research was to describe the cognitive function
and used descriptive design research. This study design was descriptive quantitative. Engineering
sampling using purposive sampling. The population of this research was 56 people (34 in Panti Jompo
Muhammadiyah and 22 in Yayasan Pondok Lansia Tulus Kasih) and almost 36 people participated. The
data collecting technique used the MoCA Ina questionnaire with univariate frequency using distribution
analysis. The result showed that almost half of them (47.2%) suffered from dementia Alzheimer of severed
cognitive disorder. Based on this research suggested to Panti manager to make efforts to increases the
cognitive function of the Elderly such as a brain gym and a relaxing way.
14
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
tidak dapat beraktifitas (Pusdatin Kemenkes 2000; Rizzo et al, 2004, dalam
RI, 2013). Tambunan, 2013).
Lanjut usia adalah bagian dari proses Kemunduran fungsi kognitif dapat
tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba- berupa mudah lupa (Forgetfulness) yaitu
tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bentuk gangguan kognitif yang paling ringan
bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya di perkirakan di keluhkan oleh 39% lansia
menjadi tua. Hal ini normal, dengan yang berusia 50-59 tahun, meningkat
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat menjadi 85% pada usia lebih dari 80 tahun.
diramalkan yang terjadi pada semua orang Di fase ini seseorang masih bisa berfungsi
pada saat mereka mencapai usia tahap normal yaitu mulai sulit mengingat kembali
perkembangan kronologis tertentu (Azizah, informasi yang telah di pelajari, tidak
2011). jarang di temukan oleh orang setengah
baya. Jika penduduk berusia lebih dari 60
Semakin bertambahnya umur manusia,
tahun di indonesia berjumlah 7% dari
terjadi proses penuaan secara degeneratif
seluluh penduduk, maka keluhan mudah
yang akan berdampak pada perubahan-
lupa tersebut di derita oleh sekitar 3%
perubahan pada manusia, tidak hanya
populasi di indonesia. Mudah lupa ini
perubahan fisik, tetapi juga kognitif,
dapat berlanjut menjadi Gangguan Kognitif
perasaan sosial dan seksual. Perubahan fisik
Ringan (Mild Cognitive Imprairment MCI)
meliputi sistem indra, sistem
sampai ke demensia sebagai bentuk klinis
muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler dan
yang paling berat (Wreksoatmodjo, 2010
respirasi, pencernaan dan metabolisme,
dalam Yeni, 2010).
sistem perkemihan, sistem saraf, dan sistem
reproduksi (Azizah, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi
kognitif yaitu usia, jenis kelamin, status
Sistem susunan saraf mengalami
mental dan emosional., aktivitas fisik dan
perubahan anatomi dan atrofi yang progresif
olahraga, pendidikan, kondisi lingkungan.
pada serabut saraf lanjut usia. Lanjut usia
(Wade & Travis 2007; Wang & Dong 2005
mengalami penurunan koordinasi dan
dalam Yao et al 2009; Susanto 2009; Asih
kemampuan dalam melakukan aktivitas
2013).
sehari-hari. Penuaan menyebabkan
penurunan persepsi sensori dan respon Dampak penurunan fungsi kognitif pada
motorik pada susunan saraf pusat, hal ini lansia yaitu lansia dapat melupakan
terjadi karena susunan saraf pusat pada identitasnya, melupakan nama anggota
lanjut usia mengalami perubahan yang keluarganya, lansia tidak dapat melakukan
mengakibatkan penurunan fungsi kognitif aktivitas sehari-hari seperti makan, minum,
(Azizah, 2011). mandi, mempengaruhi produktifitas, dan
mempengaruhi tingkat kemandirian (Zulsita,
Fungsi kognitif merupakan kemampuan
2010). Selain itu penurunan fungsi kognitif
berpikir, mengingat, belajar, menggunakan
pada lanjut usia berasosiasi secara signifikan
bahasa, memori, pertimbangan, pemecahan
dengan peningkatan depresi dan memiliki
masalah, serta kemampuan eksekutif seperti
dampak terhadap kualitas hidup yang buruk
merencanakan, menilai, mengawasi, dan
pada lansia (Aartsen, Van Tilburg, Smits, &
melakukan evaluasi (Strub & Black,
15
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
Knipscheer, 2004 dalam Surprenant & Mental State Exam (MMSE) dari hasil
Neath, 2007). penelitian didapatkan data hampir
setengahnya 46,7% lansia mengalami
Penanganan pada gangguan fungsi
perubahan fungsi kognitif berat.
kognitif normal dengan cara peningkatan
memori (daya ingat) dapat dilakukan dengan Menurut data Rekam Medis di salah satu
cara seperti mencatat sesuatu pada daftar, Puskesmas di Surabaya (Puskesmas
kalender atau buku catatan (Tamher dan Sidosermo) terdapat 218 lansia dengan umur
Noorkasiani, 2009). Penanganan pada MCI bervariasi dan rata-rata (60%) mengalami
(Mild Cognitive Impairment)/gangguan penurunan fungsi kognitif seperti penurunan
fungsi kognitif ringan dengan cara orientasi lupa tanggal berapa sekarang,
mengembangkan hobbi yang ada seperti penurunan kemampuan berhitung atau
melukis, memasak, main musik, berkebun, mengeja kata dari belakang, dan penurunan
mengikuti aktivitas keagamaan, olah raga kemampuan recall atau menyebutkan
dan hindari stres (Azizah, 2011). kembali nama benda (Sya’diyah, 2010).
Penanganan pada Demensia Menurut penelitian di Inggris, dari
Alzheimer/gangguan fungsi kognitif berat 10.255 orang lansia, 45% mengalami
dengan cara hindari situasi yang gangguan fungsi kognitif pada susunan saraf
memprovokasi, hindari argumentasi, pusat (Nugroho, 2008). Suatu penelitian
psikoterapi individual, psiko terapi yang dilakukan di Negara Inggris dengan
kelompok, dukungan mental, pengembangan jumlah responden 10.255 orang lansia
kemampuan adaptasi dan peningkatan diatas 75 tahun, menunjukkan bahwa 55%
kemandirian, kemampuan menerima lansia mengalami gangguan fisik berupa
kenyataan, yakinkan dimana keberadaan arthritis atau gangguan sendi 50% dari
pasien, terapi obat dengan pengawasan responden mengalami keseimbangan berdiri,
dokter (Azizah, 2011).
45% dari responden mengalami gangguan
Populasi lanjut usia 10% sampai 15% fungsi kognitif pada susunan saraf pusat,
yang berusia lebih dari 65 tahun dan hampir 35% pada penglihatan, 35% pada
50% populasi berusia lebih dari 85 tahun pendengaran, 20% mengalami kelainan
mengalami perubahan kognitif seperti jantung, 20% ditemukan sesak napas, serta
demensia, kelainan ini merupakan masalah gangguan miksi atau ngompol sebesar 10%,
yang terjadi dan serius. Kelainan status dari beberapa gangguan yang terjadi pada
kognitif cepat meluas pada usia lanjut dan lansia dapat mengakibatkan terganggunya
diperkirakan pada tahun 2050 akan atau menurunnya kualitas hidup pada
mengalami peningkatan kurang lebih 14 juta lansia. Kemunduran yang paling banyak
penderita gangguan kognitif (Muttaqin, ditemukan adalah menurunnya kemampuan
2008). memori daya ingat (Foster, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Untuk meningkatkan harapan hidup
Heni Maryati tanggal 9 Mei 2013 di UPT lansia maka pemerintah merumuskan
Panti Werdha Mojopahit Mojokerto kebijakan membuat panti agar lansia bisa
mengenai gambaran fungsi kognitif pada terawat dan terperhatikan baik yang dikelola
lansia metode pengumpulan data dengan dalam pemerintah ataupun swasta. Panti
wawancara terbimbing menggunakan Mini Jompo Muhammadiyah adalah panti yang
16
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
Populasi dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui Fungsi kognitif pada
lansia yang ada di Panti Jompo lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Jompo
Muhammadiyah dan Yayasan Pondok Muhammadiyah dan Yayasan Pondok
Lansia Tulus Kasih. Jumlah lansia di Panti Lansia Tulus Kasih dengan menggunakan
Jompo Muhammadiyah 34 orang dan Kuesioner MoCA Ina (Montreal Cognitive
Yayasan Pondok Lansia Tulus kasih jumlah Assesment-Versi Indonesia) (Nasreddine,
lansianya ada 22 orang jadi jumlah lansia 1996 dalam Panentu dan Irfan, 2013).
yang ada di dua panti tersebut adalah 56
orang. Penelitian ini menggunakan tehnik Pada penelitian ini tidak melakukan uji
purposive sampling. Agar karakteriktik validitas dan peneliti tidak melakukan
sampel tidak menyimpang dari populasinya, modifikasi karena kuesioner MoCA Ina
maka sebelum dilakukan pengambilan sudah baku (p = 0,000) (Panentu dan Irfan,
sampel perlu ditentukan kriteria inklusi 2013). Pada penelitian ini tidak melakukan
maupun kriteria eklusi. Sampel dalam uji reliabilitas dan peneliti tidak melakukan
penelitian ini sebanyak 36 orang. Kriteria
modifikasi karena kuesioner MoCA Ina
inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: sudah baku (r = 0,963) (Panentu dan Irfan,
a. Bersedia menjadi responden 2013).
b. Lanjut usia yang mencapai usia 60
(enam puluh) tahun ke atas Kode etik penelitian adalah satu
c. Dapat diajak berkomunikasi secara pedoman yang berlaku untuk setiap kegiatan
verbal penelitian yang melibatkan pihak penelti,
d. Lanjut usia bisa baca tulis pihak yang diteliti, dan masyarakat yang
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini memperoleh dampak penelitian tersebut
adalah sebagai berikut: (Notoatmodjo, 2012).
a. Lanjut usia yang tidak bersedia menjadi
responden
b. Lanjut usia yang mengalami gangguan
psikologis
c. Lanjut usia yang sedang sakit
3. HASIL
Fungsi kognitif f %
MCI 5 27.8
Demensia Alzheimer 13 72.2
Total 18 100.0
Tabel 1 diatas menunjukan bahwa sebagian besar lansia (72.2%) mengalami Demensia
Alzheimer.
18
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
Tabel 2. Gambaran fungsi kognitif pada lansia di Yayasan Pondok Lansia Tulus Kasih
Fungsi kognitif f %
Normal 5 27.8
MCI 9 50.0
Demensia Alzheimer 4 22.2
Total 18 100.0
Tabel 2 diatas menunjukan bahwa setengahnya lansia (50.0%) mengalami MCI (Mild Cognitive
Impairment) atau gangguan fungsi kognitif ringan.
Tabel 3. Gambaran fungsi kognitif pada lansia di Panti Jompo Muhammadiyah dan Yayasan
Pondok Lansia Tulus Kasih
Fungsi Kognitif f %
Normal 5 13.9
MCI 14 38.9
Demensia Alzheimer 17 47.2
Total 36 100
Tabel 3 diatas menunjukan bahwa hampir setengahnya lansia (47.25) mengalami Demensia
Alzheimer atau gangguan kognitif berat.
19
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
panti tetapi ketika mengisi kuesioner satu sulit untuk berkonsentrasi, sulit mempelajari
persatu lansia masuk ke sebuah ruangan informasi baru, mudah lupa nama benda atau
sehingga diruangan itu tidak terlalu bising orang, lebih sering menjabarkan bentuk
dan lansia bisa konsentrasi menjawab atau atau fungsi ketimbang menyebutkan
mengikuti apa yang diperintahkan. namanya. Gangguan fungsi kognitif ringan
(mild cognitive impairment = MCI)
c. Gambaran fungsi kognitif pada lansia Gangguan fungsi kognitif terlihat lebih
di Panti Jompo Muhammadiyah dan nyata, dengan gejala utamanya adalah
Yayasan Pondok Lansia Tulus Kasih gangguan pada ingatan jangka pendek.
Hasil analisa univariat pada variabel Akibatnya penderita sering lupa terhadap
fungsi kognitif diketahui bahwa sebagian kegiatan yang baru saja terjadi atau
kecil lansia fungsi kognitifnya normal yaitu mengulang-ulang pertanyaan. Hal ini yang
5 lansia (13.9%), hampir setengahnya lansia menyebabkan kasus MCI sering luput dari
MCI atau gangguan kognitif ringan yaitu 14 pengamatan, padahal MCI merupakan
lansia (38.9%) hampir setengahnya lansia petanda dini dari demensia. Lebih dari 50%
mengalami demensia alzheimer atau penderita MCI berkembang menjadi
gangguan kognitif berat yaitu 17 lansia demensia dalam 3 – 5 tahun (Dharmono
(47.2%). dkk, 2008).
Lansia yang fungsi kognitifnya normal Kemunduran fungsi kognitif dapat
adalah lansia yang memiliki pendidikan berupa mudah lupa (Forgetfulness) yaitu
yang tinggi seperti S1, Diploma, adapun bentuk gangguan kognitif yang paling ringan
yang smp memiliki fungsi kognitif normal di perkirakan di keluhkan oleh 39% lansia
karena lansia ini aktif dalam mengikuti yang berusia 50-59 tahun, meningkat
kegiatan-kegiatan yang diadakan di panti, menjadi 85% pada usia lebih dari 80 tahun.
lansia yang gangguan kognitif ringan atau Di fase ini seseorang masih bisa berfungsi
MCI ini kebanyakan berpendidikan tinggi normal yaitu mulai sulit mengingat kembali
tetapi mungkin karna dilihat dari usia juga informasi yang telah di pelajari, tidak
delapan puluh keatas yang mengakibatkan jarang di temukan oleh orang setengah
penurunan fungsi kognitif dan untuk lansia baya. Jika penduduk berusia lebih dari 60
yang demensia atau gangguan kognitif berat tahun di indonesia berjumlah 7% dari
99% berpendidikan SD (sekolah dasar) seluluh penduduk, maka keluhan mudah
ketika dikaji menggunakan kuesioner lansia lupa tersebut di derita oleh sekitar 3%
yang mengalami demensia dalam populasi di indonesia. Mudah lupa ini
berhitungnya sangat lemah bahkan ada pula dapat berlanjut menjadi Gangguan Kognitif
yang tidak bisa jawab pada saat disuruh Ringan (Mild Cognitive Imprairment MCI)
berhitung, begitupun dalam hal mengingat sampai ke demensia sebagai bentuk klinis
kata-kata lansia susah menjawab dan yang paling berat (Wreksoatmodjo, 2010
menyerah karna dia tidak mampu lagi untuk dalam Yeni , 2010).
mengingat apa yang harus dihapalkan. Populasi lanjut usia 10% sampai 15%
Fungsi kognitif merupakan kemampuan yang berusia lebih dari 65 tahun dan hampir
berpikir, mengingat, belajar, menggunakan 50% populasi berusia lebih dari 85 tahun
bahasa, memori, pertimbangan, pemecahan mengalami perubahan kognitif seperti
masalah, serta kemampuan eksekutif seperti demensia, kelainan ini merupakan masalah
merencanakan, menilai, mengawasi, dan yang terjadi dan serius. Kelainan status
melakukan evaluasi. Fungsi kognitif normal kognitif cepat meluas pada usia lanjut dan
gejalanya adalah proses berpikir lamban dan diperkirakan pada tahun 2050 akan
20
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
21
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
Dinsos. 2013. Dinas Sosial jabar provinsi Muttaqin. A. 2008. Asuhan Keperawatan
http://wwwdinsos-jabarprov.com. Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Doerflinger, D. M. C. 2012. Mental status
assesment in older adults: montreal Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik.
cognitive assesment: moca version 7.1 Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
(original version). EGC.
The Hartford Institute for Geriatric Nursing. Noorkasiani dan Tamher. 2009. Kesehatan
Diambil dari Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
http://consultgerirn.org/uploads/File/tryt Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
his/try_this_3_2.pdf pada tanggal 06
Juni 2014. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Foster, M.D. Norman L. 2011. Alzaimer,s & Cipta
Dementiac. The Journal of the
Alzaimer’s Association: Volume 10. Pusdatin. 2013. Buletin Jendel Pusat Data
dan Informasi Kesehatan. Pusdatin
Freitas, S., Simoes, M. R., Alves, L., et Kemenkes RI. Jakarta. 2013
al. 2012. Montreal Cognitive
Assessment: Influence of Panentu D, Irfan M. Uji validitas dan
Sociodemographic and Health reliabilitas butir pemeriksaan dengan
Variables. Archives of Clinical Montreal cognitive assessment versi
Neuropsychology. 27; 165–175. Indonesia (MoCA-Ina) pada insane
pasca stroke recovery. Palembang:
Hidayat. 2009. Metodologi penelitian Fakultas Fisioterapi Universitas Esa
Kesehatan. Jakarta: Bineka Cipta. Unggul; 2013.
22
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1
Jurnal Mutiara Ners, 14-23
Saxon, S. V., Etten, J. M, & Perkins, E.A. Turana, Y. 2013. Prinsip penting Cognitive
(2010). Physical Change and Aging: A Stimulation Therapy: Buletin Jendela
Guide for The Helping Professions. Data & Informasi Kesehatan, Semester
United States: Springer Publishing I, I, pp 19-24
Company.
Wade. C., Travis, C. 2007. Psikologi, jilid 2
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (terjemahan) edisi ke 9. Jakarta:
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Erlangga.
Bandung: CV. Alfabeta Wu, M.S., Lan, T.H., Chen, C.M., Chiu,
H.C., Lan, T. Y. (2011). Socio
Surprenant, A.M & Neath, I. 2007. demographic and healt-related factors
Cognitive Aging. Dalam J.M. Wilmoth associated with cognitive impairmemt
& K.F. Ferraro (Eds.). Gerontology: in the elderly in Taiwan.BMC Public
perspectives and issues (pp.89-110). Health, 11(22). doi:
New York : Springer Publishing 10.1186/1471/2458-11-22
Company, LLC.
Yao, S., Zeng, H., Sun, S. 2009.
Susanto. 2009. Buku Ajar Keperawatan Investigation on status and influential
Jiwa. Jakarta Salemba Medika factors of cognitive function of the
community-dwelling elderly in
Spar et al,. 2006: Kramer et al, 2006. Changsha City. Archives of
Perubahan Kognitif.Universitas: Gerontology and Geriatrics, 49(3), 329-
Hasanudin. 334. Doi:
10.1016/j.archger.2008.11.007.
Sya’diyah, H. 2010. Efektivitas Brain Gym
dan Terapi Keperawatan Memori Yeni, Kustanti. 2010. Kualitas Hidup Lansia
Games Terhadap Kemampuan Kognitif dengan Terapi Komplementer Secara
Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Mandiri.
Sidosermo Surabaya. Tesis untuk Gelar
Magister Keperawatan Fakultas Zainudin. Sri. 2007. Buku Ajar Keperawatan
Keperawatan Universitas Airlangga, Komunitas Teori dan Praktek. Jakarta:
Surabaya. EGC
Tambunan, R.M., edisi 2. 2013, Standar Zulsita, 2010. Gambaran Fungsi Kognitif
Operating proseure (SOP), Jakarta: Pada Lanjut Usia,
Maiestus Publishing (K)
23
DOI: https://doi.org/10.51544/jmn.v4i1.1269 Januari – Juni 2021, Vol.4 No.1