Anda di halaman 1dari 80

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH


KESEHATAN HIV/AIDS, KESEHATAN MENTAL, PENGGUNAAN
TEMBAKAU/ROKOK, PENGGUNAAN ALKOHOL, KENAKALAN
REMAJA

OLEH :

KELOMPOK 3 Keperawatan 5A

Della Sepnita 1914201012 Rezvigel Amanda 1914201035


Dhea Putri Azizah 1914201013 Mentari Fadia Sari 1914201020
Fadila Putri 1914201015 Melisa Andora 1914201019
Fadhila Putri 1914201014 Mita Angkana Putri Nst 1914201021
Febtry Indah Putri 1914201016 Indah Anggina Marito Nst 1914201018
Frisca Helvira Sukma 1914201017
DOSEN MEMBIMBING:Ns.WELLY M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG
2021/2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas yang diberikan dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga I.
Pada kesempatan ini juga penulis berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi penulis bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna,
baik dari segi kalimat, isi, maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan
rekan-rekan semuanya, sangat penulias harapkan demi kesempurnaan makalah
ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Padang, 18 November 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................

B. Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Askep keluarga HIV......................................................................

B. Askep keluarga dengan kesehatan mental.....................................

C. Askep keluarga dengan masalah penggunaan tembakau dan rokok

D. Askep keluarga dengan penggunaan alkohol.................................

E. Askeep keluarga degan kenakalan remaja.....................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................

B. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan HIV

2. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan


mental

3. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah penggunaan


tembakau dan rokok

4. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan


penggunaan alkohol

5. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan


kenakalan remaja

6. Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas II

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan HIV


A. Pengkajian

I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn .R
2. Alamat : Padang
3. Pekerjaan : PNS
4. Pendidikan : S1
5. Daftar Anggota Keluarga

No Nama JK Hubungandg Umur PendidikanKe


Keluarg t
1 Tn. a
L Bapa 35 SD SEHA
S k T
2 NY. P Istr 32 SD SEHA
S i T
3 NY. P Ana 17 SD HI
S k V
4 TN. L Menant 28 SM HI
S u P V
6. Genogra
m

3
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini adalah : nuclear family
8. Suku/ bangsa
Jawa / Indonesia
9. Agama
Islam. Keluarga bapak S percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang
diderita selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT,dan akan
berusaha agar penyakitnya bisa disembuhkan.
10. Status sosial dan ekonomi keluarga
Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan S sebagai nelayan dengan
penghasilan kurang lebih Rp. 2.000.000,-/ bulan dan Ny F sebagai ibu
rumah tangga yang selalu menerima dengan hasil yang diberikan
suaminya sebagai kepala keluarga,barang yang dimiliki TV berwarna
14 inci,meja kursi,2 buah tempat tidur.
11. Aktifitas Rekreasi
Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini jarang dilakukan karena
kesibukan Tn S sebagai nelayan yang setiap hari pergi mencari ikan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga ini masuk pada tahap transisi yang terdiri dari pasangan suami
dengan kondisi istri sedang hamil 8 bulan
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
 Keluarga Tn. S berada pada tahap transisi, dimana antara suami
istri selalu bekerja sama dalam menghadapi setiap masalah dan
tidak memaksakan kehendak.
 Keluarga Tn. S berusaha untuk mempertahankan keintiman komunikasi
yang kondusif.
4
3. Riwayat keluarga inti.

 Dalam keluarga Tn. S tidak terdapat riwayat penyakit turunan.

 Tn. S dan NY. F tidak menderita penyakit kronis ,namun perhatian dan
pengetahuan terhadap kesehatan kurang karena hidup dilingkungan yang
jauh dari perkotaan.
4. Riwayat keluarga saat ini
Ny F dg hamil 8 bulan dengan pengobatan HIV AIDS sejak 2 bulan yang
lalu.
5. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari Tn. S
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISKTIK RUMAH
Luas rumah kira-kira 3x10 meter persegi. Tipe rumah semi permanen dengan
dinding rumah setengah tembok dan setengah dari bambu,jumlah ruamgan
tidur 2 buah, 1 kamar mandi diluar rumah. Didalam ruang tidur dan ruang
keluarga terlihat terang karena ada pencahayaan dari jendela disamping
ruang keluarga,dapur dan gudang terlihat berantakan,lantai rumah masih
beralaskan dari tanah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Bapak S tinggal dilingkungan yang banyak penghuni, bapak S tinggal di
dalam jauh dari jalan,samping kanan dan kiri rumah tetangga. Lingkungan
sekitar rumah masih saudara.
Interaksi antara warga banyak dilakukan pada sore dan malam hari.

Hubungan dengan tetangga berlangsung baik ,keluarga sering terlibat dalam


kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

a. Sejak pernikahan keluarga kadang terpisah karena Tn . S sebagai


nelayan sering bepergian,kunjungan kerumah keluarga sering
dilakukan karena orang tua dan keluarga masih dalam satu lingkup.
b. Sistem pendukung keluarga.

Tuan S , NY. F secara umum dalam keadaan sehat.

5
3. Struktur Keluarga.

a. Pola Komunikasi Keluarga

 Pola komunikasi dalam keluarga Tn. S berlangsung baik, selain itu Tn.
S tidak memaksakan kehendak kepada istri,dimana keluarga ini kepala
keluarga sebagai pengambil keputusan.

 Struktur kekuatan keluarga.

Keluarga responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh


lingkungannya.

 Struktur Peran.

 Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan


pernannya

 Tuan S sebagai nelayan belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga


 Ny. F sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada suaminya.

b. Nilai atau norma keluarga


Apabila anggota keluarga ada yang sakit ,akan dibawa kepuskesmas
terdekat atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
c. Fungsi Keluarga
 Fungsi efektif
Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena
suami terkadang memaksakan kehendak kepada istri
 Fungsi spesialisasi

Secara umum, interaksi atau hubungan keluarga terlihat baik.

 Fungsi perawatan kesehatan

a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

Keluarga mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan


makanan yang bergizi.
b. Pemenuhan kebutuhan pakaian

Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pakaian pada seluruh


anggota keluarga meskipun sederhana.
c. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

6
Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu tentang penyebab
dan faktor resiko yang mempengaruhi penyakit HIV

d. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang tepat untuk


merawat anggota keluarga ( Tn. S )

e. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang


sakit Keluarga kurang mampu memberikan perawatan yang
sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga
yg menderita ( Tn.S )

f. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang


sehat Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya cara
menjaga kebersihan lingkungan rumahnya,terlihat depan
rumah terlihat berantakan.

g. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan


di masyarakat Keluarga sudah menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada , tetapi tidak secara maksimal.
4. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn. S telah menjalankan fungsinya dengan 1 orang anak. Ny. S telah
mengikuti program KB dengan baik.

5. Fungsi Ekonomi

Dalam keluarga Tn . S dengan penghsilan sebagai nelayan yang diterima setiap


bulan ,keluarga merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.

c. Stress dan koping

Keluarga Tn . S saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat


menyelesaikannya secara tuntas dengan keputusan yang diambil kepala
keluarga
d. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit


atau Ny F, hasil sebagai berikut:
1. Infeksi :

Keadaan umum : Baik

7
Postur tubuh : Sedang

Kesadaran : composmentis

TB/BB : 150 cm/ 56 kg

Kepala : Normal
Leher / Dada :
Normal Abdomen
: Normal
Ekstremitas : tidak ada luka
Gerak motorik : terkondisikan dengan baik, tidak ada oedema
2. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan
Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan
vena jugularis normal
Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar
- Tidak teraba adanya massa
- Turgor kulit jelek
-
Ekstremitas :
- Ekstremitas bawah tidak ada oedema
- Simetris antara kiri dan kanan - Pergerakan normal
Nadi ; 80 kali/ menit dengan frekuensi teratur
Tensi : 100/70 mmhg
3. Perkusi pada abdomen terdengar pekak
4. Pemeriksaan penunjang
Lab pemeriksaan darah positif virus HIV AIDS.
e. Harapan keluarga
Keluarga mengharapkan adanya informasi dari petugas kesehatan
tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan alternatif
pemecahan masalah yang terbaik yang harus dilakukan oleh keluarga.

8
IV. ANALISIS DATA

No AnalisaData Problem Etiologi


1 Pasienmengatakan bahwadia Nutrisi kurang dari Ketidakmampuan
takut dengan penyakit yang kebutuhan keluarga dalam
diderita,serta pasien tidak tau apa
Ketidaktauhuan keluarga
merawat anggota
yang harus dilakukan terkait penyakit AIDS keluarga yang
Pasien tampak cemas dan gelisah menderita,terkait
,pasien tampak tidak mempunyai kebutuhan nutrisi
motivasi
Pasien mengatakan bahwa nafsu
makan menurun,kadang Mual
Pasien tampak kurus dan lemah,
BB turun.Cemas

V. DIAGNOSA

a. Cemas pada Tn. N dikeluarga Tn. N b/d kurangnya pengetahuan keluarga


terkait HIV AIDS.

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Tn. N dikeluarga Tn. N b/d


ketidakmampuan keluarga dalam merawat angota keluarga yang menderita
terkait kebutuhan nutrisi.

VI. PRIORITAS MASALAH

a. Cemas pada Tn. N dikeluarga Tn.N b/d krangnya pengetahuan keluarga terkait
penyakit

AIDS

9
Kriteri Skor Pembenar
a 1 Sifat an
2/3 x 1 =3 Merupakan ancaman karena
. masalah 2/ hal tersebut dibiarkan terus
bila
Ancaman mengancam dan
dapat
gangguan
menyebabkan
Kesehatan
kesehatan

2 Kemungkinamasala Dengan diberikan


½x2= pada salah satu anggota
pengarahan
. n
dapat h
masalah dapat diubah
keluarga,
diubah. 1
memerlukan
tetapi
Sebagia proses.
n

Dengan
2/3 x 1 =
3 pengarahan,potensial
3 Potensi masalah untuk memperhatikan
2/ cukup untuk dapat
masalah
. dicega
dicegah
h.
Cuku
p
Keluarga tau bahwa
4 Menonjolnya
3/3 x 3 keluarganya
anggota terdiagnosa
. masalah. AIDS maka perlu
1=3/ penyakit
Masalah harus ditanga
segera
segera ni
di
tangani Totalskor 31/3
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Tn. N dikeluarga Tn. N b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan
nutrisi.

10
Kriteri Skor Pembenar
a an
3 Sifat 2/3 x 1 =3 Merupakan ancaman karena
. masalah 2/ bila
hal tersebut dibiarkan terus
dapat
mengancam dan
Ancaman
Kesehatan menyebabkan
gangguan kebutuhan
nutrisi

4 Kemungkinan
masala Dengan diberikan
. h 1/2 x 2 1= pengarahan
tentang nutrisi untuk
dapat penderita,
kemungkinan untuk
diubah. dirubah
susah karena menurunnya
Susa fungsi
organ
h pencernaan.

2/3 x 1 =3 Dengan
4 Potensi masalah untuk
2/ memperhatikan
pengarahan,potensial
.
dicegah
masalah
untuk dicegah masih
.
rendah
Renda
h

5 Menonjolnya
3/3 x 3 Keluarga tau bahwa
. masalah.
1=3/ anggota
keluarganya terdiagnosa
Masalah harus penyakit
AIDS maka perlu
segera segera
ditanga
ni
di
tangani
Totalskor 31/3

Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. S
adalah sebagai berikut :

1. Cemas pada Ny. F dikeluarga Tn. S b/d kurangnya pengetahuan keluarga


terkait penyakit AIDS ditandai dengan:

11
Keluarga mengetahui bahwa Tn. S menderita penyakit AIDS, tetapi belum
mengetahui mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit
AIDS,baik
sifat,penyebab,komplikasi,prognosa,cara perawatan dan diet pada penderita
penyakit AIDS ( Tn. N ).
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Tn. F dikeluarga Tn. S b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita
terkait kebutuhan nutrisi, ditandai dengan:
Keluarga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan oleh Ny.
F

12
13
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Kesehatan Mental
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Penggunaan Tembakau
atau rokok
1. Asuhan Keperawatan pada Remaja Merokok
a. Pengkajian

Menurut Friedman (1968) proses keperawatan merupakan pusat semua


tindakan keperawatan yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja,
dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu teori atau falsafah dalam
proses keperawatan keluarga juga membagi dalam 6 tahap proses perawatan
yaitu :

1) Mengidentifikasi data
2) Tahap dan riwayat perkembangan
3) Data lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
6) Koping keluarga

Setiap kategori terdiri dari banyak suku kategori, perawat mengkaji keluarga
harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang
dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan
demikian masalah dalam keluarga dapat diidentifikasi. Tidak semua dari
kategori harus dikaji tetapi tergantung pada tujuan masalah dan sumber-
sumber yang dimiliki oleh keluarga. Pengkajian keluarga model Friedman
yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah utama bahaya merokok pada
remaja-remaja.

1) Data umum

Kaji jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan. Pada pengkajian


pendidikan di ketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan
dalam pengelolaan kebiasaan merokok dan pandangan pasien mengenai
bahaya merokok. Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia
berpengaruh pada usaha melakukan perilaku merokok.

2) Genogram

14
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor yang sudah ada pada
diri manusia untuk timbulnya keinginan merokok dan diketahui bahwa
merokok dipicu oleh salah satu anggota keluarga yang telah merokok.

3) Status sosial

Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala


keluarga maupun anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga ( rekawati 2000). Pada
pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial
ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan sekarang. Dampak dari
ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan
diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.

4) Riwayat keluarga inti

Dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga


apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang merokok, karena
sebagaimana telah diketahui bahwa anggota keluarga yang telah menjadi
perokok juga merupakan salah satu penyebab awalnya kebiasaan
merokok pada anggota keluarga yang lain. Selain itu perlu dikaji tentang
perhatian keluarga terhadap pencegahan merokok, sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap
pelayanan kesehatan.

5) Karakteristik lingkungan

Yang perlu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik


rumah, teetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung
keluarga dimana komunitas dapat menimbulkan kebiasaan merokok,
karena ada komunitas yang memiliki kebiasaan merokok akan memicu
terjadiny perilaku merokok.

6) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,


perasaan, memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimanan keluarga
15
mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin tinggi
dukungan keluarga yang merokok untuk berhenti, semakin
mempercepat berhentinya perilaku merokok pada remaja.
Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit
keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap
kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini
tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga
dalam mengenal tanda-tanda gangguan kesehatan selanjutnya.

b) Fungsi keperawatan
i. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian faktor penyebab tanda dan gejala serta
mempengaruhi keluarga terhadap masalah kemampuan
keluarga dapat mengenal masalah tindakan yang
dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan
keperawatan karena merokok memerlukan perawatan
yang khusus yaitu mengenai cara berhenti merokok jadi
di sini keluarga perlu tahu bagaimana bahaya merokok
pada keluarga dan cara berhenti merokok.
ii. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Path
yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga
mengambil keputusan apabila anggota keluarga
terutama anak remaja memiliki kebiasaan merokok
kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
akan mendukung berhentinya kebiasaan merokok.
iii. Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat
anggota keluarga yang merokok yang perlu dikaji
sejauh mana keluarga mengetahui keadaan kesehatan
anggota.keluarga yang merokok
iv. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
memelihara lingkungan rumah yang sehat yang perlu

16
dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau
manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga
untuk memodifikasi lingkungan akan dapat mencegah
kebiasaan merokok.
v. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan yang mana akan
mendukung terhadap kesehatan seseorang.
c) Fungsi sosial

Pada kasus remaja merokok yang sudah mengalami


komplikasi seperti batuk dan sesak nafas dapat mengalami
gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun di dalam
komunitas sekitar.

d) Fungsi reproduksi

Pada remaja perokok perlu di kaji riwayat kehamilannya


untuk mengetahui adanya tanda-tanda gangguan kehamilan dan
janin pada pria juga perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan
reproduksi seperti disfungsional ereksi kecenderungan yang terjadi
pada perokok dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan
fungsi ereksi.
e) Fungsi ekonomi

Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap


berhentinya kebiasaan merokok biasanya karena faktor ekonomi
orang segan untuk membeli rokok.

b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko terjadinya perubahan proses keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan bahaya merokok pada remaja
2) Kecemasan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam menghadapi remaja dengan perilaku merokok
3) Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal tugas
perkembangan keluarga dengan usia remaja
17
c. Intervensi
1) Tujuan
a) Tujuan umum : terjadi perubahan proses keluarga
b) Tujuan khusus
i. Keluarga mampu mengenal remaja berisiko
ii. Keluarga mampu mengambil keputusan terhadap
remaja berisiko
iii. Keluarga mampu merawat keluarga dengan remaja
berisiko
iv. Keluarga mampu memodifikasi remaja berisiko
v. Keluarga mampu menggunakan sumber daya untuk
penanganan remaja berisiko
d. Intervensi
1) Bersama keluarga diskusikan tentang cara memodifikasi
lingkungan rumah remaja berisiko
2) Latih keluarga cara memodifikasi dari remaja berisiko
3) Motivasi keluarga untuk selalu melakukan modifikasi remaja
berisiko
4) Berikan kesempatan bertanya hal yang belum dimengerti
5) Evaluasi kembali hal-hal Yang sudah didiskusikan
6) Berikan pujian atas keberhasilan keluarga selama interaksi

18
A. ASUHAN KEPERAWATAN KESEHAN MENTAL PADA
KELUARGA BAPAK W

1. Pengkajian
a. Data Umum Keluarga

1. NamaKepalaKeluarga : Bapak. W
2. Alamat : Cibaduyut Kidul Gg. Babakan TVRI5
3. Komposisi keluarga:

No Nama Jenis Hub. Umur Pekerjaan Pendidi Agama


kelamin kan

1. Bapak Laki-laki Suami 41 Pegawai SMA Islam


W (kepala swasta
tahun
keluarga)

2. Ibu. E perempuan isteri 40 Ibu SD Islam


Rumah
tahun
Tangga

3. An. I perempuan anak 18 Tidak SLB islam


bekerja (SD)
tahun

19
Genogram Keluarga Bapak W

= Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki yang meninggal

= Perempuan yang meninggal

= Klien

= Tinggal serumah

= Pertalian darah

= Pertalian Perkawinan

4. Tipe Keluarga : Tipe keluarga pada kasus diatas merupakan keluarga


inti (nuclear family), karena terdiri dari suami (Bapak W), isteri (Ibu E)
dan seorang anak (An. I) tinggal dalam satu rumah dan mempunyai
ikatan perkawinan
5. Suku Bangsa : Indonesia Keturunan Sunda

6. Agama :Islam.
Ritual keagamaan di keluarga yaitu kadang-kadang mengikuti pengajian
ke masjid, An. I setiap hari mengikuti kegiatanpengajian.
7. Status Sosial EkonomiKeluarga
Bapak W sebagai kepala keluarga berpenghasilan diatas 1,5 juta per
bulannya. Dari hasil pengkajian Ibu E mengatakan bahwa peghasilan
tersebut masih mencukupi kehidupan sehari-harinya. Barang-barang yang
dimiliki keluarga tersebut antara lain TV, motor, mesin jahit.
8. Aktivitas-Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ibu E mengatakan sering menghabiskan waktu luang mereka dengan
menonton TV bersama, Mereka tidak memiliki tempat rekreasi khusus dan
tidak menjadwalkan rekreasi khusus.
b. Riwayat dan Tahap PerkembanganKeluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini, yaitu tahapke-1;
Keluarga pada kasus diatas merupakan keluarga dengan anak dewasa,
karena dalam keluarga ini terdapat anak dewasa berumur 18 tahun.
Tugas perkembangan keluarga dengan anaka dewasa yaitu:
a. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga
besar.
b. Mempertahankan keintimanpasangan.
c. Membantu anak untuk mendiri sebagai keluarga baru dimasyarakat.
d. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah
10. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhiyaitu:
a. Memperluas jaringan dari keluarga inti menjadi keluargabesar.
Tugas ini belum terpenuhi karena An. I mengalami masalah
kesehatan, yang berhubungan dengan kelambatan perkembangan
intelektual, sehingga keluarga Bapak W belum bisa menjadi keluarga
besar, karena masalahtersebut.
b. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat.
Keluarga Bapak W belum bisa memenuhi tugas ini karena
keterbatasan yang di miliki oleh An. I menyebabkan An. I dengan usia
yang mulai dewasa belum bisa melakukan segala hal secara mandiri
dan harus di bantu oleh kedua orangtuamnya.
11. Riwayat Kesehatan KeluargaInti
a. Riwayat penyakit keturunan:
Dari hasil wawancara didapatkan tidak ada keluarga Keluarga Bapak.
W yang memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, ataupun
diabetes melitus.
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini:
 Bapak W : hingga saat ini mengatakan tidak adakeluhan.
 Ibu. E : Ibu E mengatakan saat ini sedang mengalami alergi kulit
akibat sabun pencucipakaian.
 An. I : Ibu E mengatakan An. I hingga saat ini tidak ada keluhan,
namun An. I mengalami gangguan perkembangan danketerbatasan
intelektual atau yang di sebut dengan retardasi mental

 Sumber pelayanan kesehatan : Praktik Dokter Swasta

c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit : sanitasi lingkungan dijaga


dengan baik, seperti rutin membersihkan lingkungan di sekitar rumah
mereka, memakan makanan yang sehat, bersih, dan bergizi.
12. Riwayat KesehatanSebelumnya:
Bapak W belum pernah sakit parah ataupun di rawat di rumah sakit, Ibu W
sejak dahulu memiliki riwayat alergi sabun pencuci pakaian, An. I pernah
di operasi beberapa kali untuk mengangkat kelenjar yang berada di
lehernya.
c. Pengkajian Lingkungan
13. Karakteristik Rumah:
Sebuah rumah permanen milik pribadi, jumlah ruangan 5, yaitu 3 kamar
tidur, 1 ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga, 1 dapur keluarga. i.
Keluarga sering berkumpul di ruang keluarga. Keadaan rumah terlihat cukup
memadai dan perabot rumah yang cukup lengkap dan tertata baik. Sumber air
minum yang digunakan adalah air perpipaan artesis. Lingkungan fisik disekitar
rumah terlihat bersih

Gambar Denah Rumah

3 4
Keterangan:

1. Runagtamu
6
5

2. Kamartidur
1

3. Dapur
Lantai 1 Lantai 2 4. Kamarmandi
5. Ruang
keluarga
6. Kamartidur
7. Kamartidur
14. Karakteristik Tetangga danKomunitas:

Bapak W tinggal di pinggiran Kota Bandung, dimana lingkungannya sudah banyak


tercemar polusi, tetapi kadang masyarakat belum menyadari akan kebersihan
lingkungannya.Kebanyakan tetangga di lingkungan sekitar Bapak W bekerja sebagai
buruh harian lepas sepatu dan sesama tentangga saling memperhatikan satu
samalain.
15. Mobilitas Geografis Keluarga:
Anggota keluarga tinggal dalam komunitas dan lingkungan sekitar rumah yang sama
selama kehidupan mereka
16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Keluarga Bapak W selalu berdiskusi pada malam hari mengenai kegiatan yang telah
dilakukan pada siang hari. Bapak W tidak mengikuti organisasi kemasyarakatan
karena kesibukan dalam bekerja, akan tetapi Bapak W mengikuti kegiatan pengajian
yang ada di tempatnya.
17. Sistem PendukungKeluarga
Ibu E selalu mendukung apabila Bapak W mendapatkan masalah di pekerjaannya.
d. StrukturKeluarga
18. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi antar anggota keluarga adalah komunikasi terbuka, dimana setiap
anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.

19. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Bapak W saling menghargai satu sama lain, saling membantu dalam
mengatasi masalah keluarga. Apabila ada masalah, Ibu E selalu mendiskusikan
dengan suaminya.
20. Strukturperan
a. Peran formal:
- Bapak W: sebagai kepala rumah tangga, suami, pencarinafkah,.
- Ibu E: istri dan ibu rumah tangga, mempertahankan komunikasi,
memfasilitasi kontak, pertukaran pada benda dan jasa serta
memonitor hubungan keluarga.
- An. I: sebagaianak
b. Peran informal:
- Bapak W: berperan sebagai motivator bagikeluarga.
- Ibu E: seorang yang tunduk dan patuh kepada suaminya,
bertanggung jawab pada kehidupan rumah tangga dan sebagai
penyeimbang dalamkeluarga.
- An. I: berperan sebagai penyemangat Bapak W dan Ibu E untuk
tetap menajalankankehidupan.

21. Nilai atau Norma Keluarga:


Keluarga Bapak W menerapkan aturan dan ketentuan-ketentuan sesuai dengan
ajaran agama islam dan mengharapkan anaknya menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan sabun dan air
mengalir atau tidak menggunakan kobokan. Keluarga Bapak W mengungkapkan
bahwa kesehatan itu penting mereka juga menyisihkan sedikit tabungannya untuk
biaya kesehatan.
e. FungsiKeluarga
22. FungsiAfektif
Perasaan memiliki dan dimiliki, kehangatan, menghargai antar anggota
keluarga Bapak W sangat kuat. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lain sangat baik. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka saling memabantu,
atau jika kesulitan dana maka anggota keluarga lain saling membantu sesuai
dengankemampuannya.
23. Fungsi Sosialisasi
Interaksi atau hubungan dalam keluarga Bapak W baik. Mematuhi serta
menghormati norma dan budaya keluarga.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keluarga mampu mengenalmasalah
Keluarga Bapak W mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan
perkembangan

b. Keluarga mampu mengambil keputusan yangtepat


Keluarga Bapak W dulu pernah membawa anaknya berobat, akan
tetapi saat ini sudah tidak pernah membawa anaknya berobat kembali
karena merasa anaknya tidak mengalami masalah kesehatan.

c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga


yang sakit
f. FungsiKeluarga
25. FungsiAfektif
Perasaan memiliki dan dimiliki, kehangatan, menghargai antar anggota
keluarga Bapak W sangat kuat. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lain sangat baik. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka saling memabantu,
atau jika kesulitan dana maka anggota keluarga lain saling membantu sesuai
dengankemampuannya.
26. Fungsi Sosialisasi
Interaksi atau hubungan dalam keluarga Bapak W baik. Mematuhi serta
menghormati norma dan budaya keluarga.
27. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keluarga mampu mengenalmasalah

Keluarga Bapak W mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan


perkembangan

b. Keluarga mampu mengambil keputusan yangtepat

Keluarga Bapak W dulu pernah membawa anaknya berobat, akan


tetapi saat ini sudah tidak pernah membawa anaknya berobat kembali
karena merasa anaknya tidak mengalami masalah kesehatan.

c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga


yang sakit

Ibu E mengatakan kurang mengerti cara merawat An. I unutk memenuhi


kebutuhannya

d. Keluarga mampu memodifikasilingkungan

Kelurga Bapak W bisa membuat lingkungan rumah yang nyaman bagi


An. I

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang


tersedia dilingkungan
Menurut Ibu E, keluarga sudah tidak membawa An. I ke pelayanan
kesehatan karena merasa bosan dengan pengobatan dan sudah pasrah
dengan takdir tentang keadaan An. I
g. Stress dan KopingKeluarga
28. Stressor Jangka Pendek dan Panjang serta Kekuatan Keluarga
Stresor Jangkapendek:
Ibu E menyatakan dirinya merasa bisan dan jenuh diam di rumah tidak
melakukan aktifitas karena sebelumnya pernah bekerja di pabrik.
Stresor Jangka Panajang:
Ibu E mengatakan merasa khawatir dengan keadaan anaknya sekarang
29. Kemampuan Keluarga Berespons TerhadapSituasi/Stresor
Mendikskusikan bersama dengan Bapak W mengenai masalah yang terjadi
di dalam keluarganya.
30. Strategi Koping yangdigunakan
Jika ada masalah Bapak W dan Ibu A selalu mencari informasi yang
lengkap, terbuka, menggunakan kekuatan ikatan keluarga, minta nasehat
orang tuanya dan mencari juga dukungan spiritual.
h. PemeriksaanFisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.

Pemeriksaan Bapak W Ibu E An. I


Fisik
Kepala Rambut Rambut Terjadi
besih, tidak besih, kebotakan,
adaluka tidak ada rambut
luka tipis,
maupun tidak ada
benjolan luka
maupun
benjolan,
Tanda Vital N : 75 N : 78
RR : 20 RR : 20 Tidak terkaji
S : 37 S : 37

TD : 130/90 TD : 110/80

BB dan TB BB : 63 Kg BB : 49 Kg Tidak terkaji

TB : 165 cm TB : 155 cm

Mata Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Hidung Tidak bersekret Tidak Tidak bersekret


bersekret

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab,
menelan tidak menelan menelan tidak
sulit sulit, berbicara
tidak
sulit tidak j
kesulitan e
berbicar l
a. a
s
,

Leher Tidak ada Tidak Tidak ada


ada
benjolan, dan benjolan, dan
benjolan,
kelenjar kelenjar
dan
limfe
limfe kelenjar
tidak
tidakmembesar
limfe tidak membesar, ada
membesar
bekas operasi
pengangkatan
kelenjar

Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi


dan parunormal dan
jantung dan
paru normal parunormal
Tidak ada
Abdomen kembung Tidak Tidak a
kembun d
ada kembung
g a

Genital Tidak a Tidak Tidak a


keluha d keluha d
ada keluhan
n a n a

Tangan Tidak a Kulit pada Tidak a


keluha d keluha d
kedua
n a n a
tangan
mengelupas
akibat
alergi
sabun pencuci
tangan

Kaki Tidak a Tidak Tidak a


keluha d keluha d
ada keluhan
n a n a
i. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan Ibu E terhadap


petugas kesehatan atau sarana kesehatan yang ada. Keluarga Bapak E
menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat ke rumahnya, dan
sangat berharap perawat dapat membantu keluarganya dalam mencegah
penyakit dan mengatasi masalahkesehatan.

I. ANALISADATA

No. Data Penyebab Masalah

1. DS: Ketidakmauan Gangguan


keluarga Bapak W pertumbuhan dan
Ibu E mengatakan sudah bosan membawa An.I ke perkembangan
membawa An. I ke pelayanan pelayanan
kesehatan. kesehatan.

DO:

 An. I mengalami gangguan


perkembangan dan
intelektual.

 An. I kesulitanberbicara.

 Rambut An. Imengalami


kebotakan.

2. DS: Ketidaktahuan Risiko


keluarga Bapak W Cedera
Ibu E mengatakan An. I sering dalam merawat
mengamuk apabila An.I
keinginannya tidak di ikuti
DO:

 An. I sering bermain sendiri


di luarrumah

 Ibu E selalu mengikuti


keinginan An.I

 An. I bersikap agresif


apabila keinginannya tidak
terpenuhi.
II. SCORING

1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


Ketidakmauan keluarga Bapak W membawa An.I ke pelayanan
kesehatan.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Masalah dapat diatasi apabila keluarga

Aktual mengenal masalah Retardasi Mental


2. Kemungkinan Masalah mungkin dicegah karena
Masalah dapat 1/2 x 2 = ¼ keluarga kooperatif terhadap
diubah : sebagian penjelasan yang disampaikan tenaga
kesehatan
3. Potensi dicegah : Potensi masalah masih bisa dicegah
cukup. 2/3 x 1 = 2/3 karena keluarga memiliki kemauan
dan kemampuan untuk mencegah
Masalah sudah aktual perlu
4. Menonjolnya
segeraditangani, keluarga belum
Masalah: Segera
2/2 x 1 = 1 mempunyai kemampuan untuk
ditangani
menangani
Jumlah 2,91
2. Risiko Cedera berhubungan deengan Ketidaktahuan keluarga Bapak W
dalam merawat An.I
Kriteria Skor Pembenaran
Masalah masih merupakan resiko, dapat
1. Sifat Masalah:
2/3 x 1 = 2/3 diatasi atau dicegah dengan keluarga
Resiko
mengenal masalah

2. Kemungkinan Masalah dapat sebagian diubah dengan


Masalah dapat 1/2 x 2 = ¼ keluarga mampu mengetahui
diubah: sebagian pencegahan masalah

Potensi masalah cukup dapat dicegah


3. Potensi dicegah:
2/3 x 1 = 2/3 karena masih resiko dengan keluarga
cukup. mampu dan mau untuk mencegah

4. Menonjolnya Masalah masih resiko, tetapi perlu


Masalah : Segera 2/2 x 1 = 1 segera ditangani agar tidak menjadi
ditangani aktual
Jumlah 2,58

III. DIAGNOSA PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


Ketidakmauan keluarga Bapak W membawa An.I ke pelayanan
kesehatan.
2. Risiko Cedera berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Bapak W
dalam merawat An.I
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Dx. Kep. Tujuan Standar evaluasi


keluarga Intervensi
Umum Khusus kriteria standar

1. Gangguan Setelah Setelah 6x30 m3nit, Verbal/ Retardasi mental kaji pengetahuan keluarga tentang
pertumbuhan dilakukan 6x keluarga dapat kognitif adalah suatu kondisi RetardasiMental.
dan pertemuan mencapai 5 tugas yang ditandai oleh Diskusikan dengan keluarga
perkembangan dengan kesehatan keluarga intelegensi yang tentang pengertian retardasi mental
berhubungan keluarga terkait dengan rendah yang menggunakan lembarbalik.
dengan diharapkan masalah Retardasi menyebabkan Beri kesempatan kepada keluarga
Ketidakmauan keluarga Mental: ketidakmampuan untuk betanya hal-hal yang belum
keluarga mampu individu untuk belajar jelas.
1. Setelah 2x30 menit
Bapak W merawat dan beradaptasi Motivasi keluarga untuk
keluarga mampu
membawa An.I memodifikasi terhadap tuntutan mengulangi apa yang telah
menganl masalah
ke pelayanan lingkungan masyarakat atas disampaikan.
RMdengan:
kesehatan.. dan kemampuan yang Beri reinforcement positif atas
a.Menyebutkan
memanfaatkan dianggap normal. jawaban yang benar.
pengertian
pelayanan (Carter, 2005)
Retardasi
mental

15
kesehatan b. Menyebutkan Verbal/ Klasifikasi retardasi Kaji pengetahuan keluarga tentang
klasifikasi kognitif mental berdasarkan klasifikasi retardasimental.
RetardasiMental IQyaitu: Diskusikan dengan keluarga
tentang klasifikasi retardasi
a. Sangatsuperor
mentaldengan menggunakan
b. Superior lembarbalik.
c. Di atasrata-rata Beri kesempatan kepada keluarga
untuk betanya tentang hal-hal yang
d. Di bawahrata-rata
belumjelas.
e. Retadasi mental Motivasi keluarga untuk
borderline mengulangi apa yang telah
f. Retardasi mental disampaikan.
ringan Beri reinforcement positif atas
g. Retardasi mental jawaban yang benar
sedari
h. Retardasi mental
berat
i. Retardai mental

sangat berat
c. Menyebutkan Verbal/ 1. Faktor non- 1.c.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang
penyebab kognitif organik penyebab retardasi mental
retardasi
2. Faktor pra Diskusikan dengan keluarga
mental
konsepsi penyebab retardasi mental
3. Faktor pranatal denganmenggunakan lembarbalik.
Beri kesempatan kepada keluarga
4. Faktorperinatal
untuk bertanya hal yang belum jelas.
5. Faktor postnatal
Motivasi keluargauntuk
mengulangi apa yang telah
disampaikan.

2. Setelah 2x30 menit Verbal/ Akibat lanjut dari Kaji pengetahuan keluarga tentang
pertemuan, kognitif retardasi mental akibat lanjut dari retardasimental
keluarga dapat adalah serebral paslsi, Diskusikan dengan keluarga
melakukan gangguan kejang, tentang akibat lanjut dari retardasi
tindakan yang gangguan kejiwaan, mental.
tepat dengan: gangguan Beri kesempatan kepada keluarga
a. Menyebutkan konsentrasi/hiperaktif, untuk hal-hal yang belumjelas.
akibat lanjutdari defisit komunikasi Motivasi keluargauntuk
retardasi mental
mengulangi apa yang telah
dan konstipasi. disampaikan.
2.a.5Beri reinforment positif atas
jawaban yang benar.
a. Keluarga Afektif/ Pencegahan dari Kaji pengetahuan keluarga tentang
mampu sikap retardasi mentalyaitu: pencegahan retardasimental.
mengambil Diskusikan dengan keluarga
a. Menjaga nutrisi
keputusan tentang pencegahan retardasi mental.
pada saat
untuk merawat Beri kesempatan keluarga untuk
kehamilan.
anggota menanyakan hal yang belumjelas.
keluarga yang b. Memeriksakan Motivasi keluarga untuk
menderita kehamilan secara mengulangi apa yang telah
retardasi rutin. disampaikan.
mental. Beri reinforment positifuntuk

jawaban yang benar.

3. Setelah 3x30 psikomotor Perawatan retardasi 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang


menit pertemuan mental: caraperawatan.
keluarga mampu 2. Diskusikan dengan keluargatentang
a. memberikan
merawat anggota
cara perawatan anak dengan retardasi
keluarga dengan pendidikan kepada mental.
retardasimental anak, secara umum
3. Beri kesempatan kepada keluarga
meliputi
untuk menanyakan hal yang belum
memepergunakan
jelas.
dan
4. Motivasi keluarga untuk mengulangi
mengembangkan
apa yang telahdijelaskan.
sebaik-baiknya
5. Beri reinforcement atas jawaban
kapasitas yang ada,
yangbenar.
memperbaiki sifat-
sifat yang salah
atau anti sosial,
mengajarkan suau
keahlian agar anak
dapat mencari
nafkahkelak
b. berikan pelajaran-
pelajaran mengenai
makan sendiri,
berpakaian sendiri
dan kebersihan
badan.
c. Beritahukan anak
sejak dini mana
yang baik dan
mana yang tidak
baik.
d. Berikan pelatihan
sesuai dengan
minat anak dan
jeniskelamin.

4. Setelah 3x30 menit Verbal/ Lingkungan untuk 1. Anjurkan keluarga untuk


keluarga dapat kognitif penderita retardasi menyiapkan lingkungan yang
memodifikasi mental harus nyaman serta kondusif bagi
lingkungan untuk lingkungan yang kebutuhananak.
penderitaretardasi 2. Ciptakan lingkungan yangresponsif
nyaman serta
mental
dan kaya akan bahasa sehingga
kondusif bagi
penderita. memungkinkan anaj untuk
berkomunikasi.

5. Setelah 3x30 menit Verbal/ Menjelaskan manfaat Kaji pengetahuan keluarga


pertemuan kognitif fasilitas kesehatan tentang manfaat fasilitas kesehatan.
keluarga mampu yang dapat digunakan Diskusikan dengan keluarga
memanfaatkan untuk mendapatkan tentang pelayanankesehatan.
fasilitaskesehatan. pengobatan pada Anjurkan keluarga untuk periksa
a. Menyebutkan retardasi mentyal. ke pelayanankesehatan.
manfaat fasilitas
kesehatan
b. Memanfaatkan psikomotor Kunjungan keluarga Tanyakan perasaan keluarga
fasilitas ke fasilitas kesehatan setelah mengunjungi fasilitas
pelayanan untuk mendapatkan kesehatan.
kesehatan pengobatan. Motivasi keluarga memanfaatkan
pelayanan kesehatanuntuk
kunjungan selanjutnya.
2. Risiko Cedera Setelah 1. setelah 3x30 menit verbal a. Dapat 1. kaji pengetahuan keluarga tentang
berhubungan dilakukan 6x pertemuan keluarga menyebutkan cedera.
dengan pertemuan mampumengenal pengertian A. jelaskan kepada keluarga mengenai
Ketidaktahuan dengan cedera. peyebab daricedera.
masalah yang
keluarga keluarga, b. Dapat
berhubungan dengan B. beri kesempatan kepada keluarga
Bapak W diharapkan menyebutkan
cedera dan cara untuk menyakan hal yang belumjelas.
dalam merawat keluarga penyebab dari
merawat AnI.
An.I mampu cedera C. beri reinforcement positif kepada
menciptakan keluarga
lingkungan
yang aman.

2. setelah 2x30 menit verbal Keluarga mampu 13. Jelaskan kepada keluarga tentang
pertemuan keluarga akibat daricedera.
mengetahui akibat
mampu melakukan
daricedera 14. motivasi keluarga untuk
tindakan yang tepat
mengulangi hal yang telahdijelaskan.
menanggulangi cedera
yang di alami oleh 15. beri kesempatan kepada keluarga
anak I untuk menayakan hal yang belumjelas.
3. setelah 2x30 menit psikomotor Memberikan 1) Jelaskan kepada keluarga tentang hal-
pertemuan keluarga pengertian kepada hal yang harus di sampaikan kepada
mampu merawat anak mengenai sikap anak agar tidak bersikap agresif
anggota keluarga yang yang benar kepada
2) beri kesempatan kepada keluarga
menderita retardasi anak.
untuk menanyakan hal yang belumjelas.
mental.
3) motivasi keluarga untuk mengulangi
hal yang telahdijelaskan.

4. setelah 2x30 menit afektif Jelaskan kepada - Jelaskan dan demonstrasikan kepada
pertemuan keluarga keluarga lingkungan lingkungan yang sesuai.
mampu memodifikasi yang amandan tidak
- motivasi keluarga untuk memakukan
lingkungan bagi An. I membahayakan bagi
ulang yang sudag didemonstrasikan.
agar terhindar dari An.I
cedera. - beri reinforcement yang positif
atasjawaban yang benar.

5. setelah 2x30 menit psikomotor a. Menjelaskan 1. diskusikan dengan keluarga tentang


pertemuan keluarga manfaat fasilitas manfaat fasilitas kesehatan
mampumemanfaatkan kesehatan.
fasilitas pelayanan b. Menjelaskan 2. anjurkan kepada keluarga untuk
kesehatanterdekat kunjungan fasilitas melakukan kunjungan atau pemeriksaan
kesehatan. ke fasilitas kesehatan terdekat.
V. IMPLEMENTASI DANEVALUASI

Tanggal. No. Implementasi Evaluasi Paraf

Dx
19 Mei 1. - Membina hubungan S: dessy
2013 salingpercaya C. Keluarga
- Mengucapkan salam menjawab
salam dan
- Memperkenalkan
mengerti atas
diri dan menjelaskan
tujuan yang
tujuan
diberikan serta
- Melakukan
menjawab
pengkajian masalah
salam petugas
kesehatan yang
kesehatan
dihadapikeluarga
O:
- Melakukan
D. Keluarga
pemeriksaanfisik
tampak
- Mengevaluasi
percaya
pengkajian membuat
kepada
kontrak waktu untuk
petugas
melaksanakan TUK
kesehatan
1
E. Keluarga
- Menjelaskan
merasa senang
pengertianRM
dengan
- Menjelaskan
kedatangan
penyebab tanda dan
petugas
gejalaRM
kesehatan
- Mengevaluasi TUK
1
- Mendiskusikan

25
dengan keluarga A:
bagaimana cara Masalah teratasi
merawat anggota P:
keluarga yang Lanjutkan Intervensi
2. Klien :
terkena RM
keluarga dapat
Menanyakan kepada
mmemahami
keluarga tentang
kedatangan
rencana keluarga
petugas
untuk mengatasiRM
kesehatan
3. Perawata :
kontrak waktu
untuk
melanjutkan
TUK1
S:
4. Keluarga
mengatakan
sudah
mengerti
tentang RM,
penyebab,
tanda dan
gejalaRM
O:

26
3. Keluarga
dapat
menjawab
pertanyaan
tentang
pengertian
RM
4. Keluarga
dapat
menyebutkan
3 dari 4
penyebabRM
5. Keluarga
dapat
menyebutkan
2 dari 4 tanda
dan gejalaRM
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
6. Klien :
keluarga dapat
memahami
tentang
penyakit RM
7. Perawat :

27
kontrak

waktu untuk
TUK2
S:
F. Keluarga
mengatakan
jika Ibu S
sakit, ibu
Sminum obat
yang dibeli di
apotek atau ke
dokter
G. Ibu
Smengatakan
ingin cepat
sembuh
H. Keluarga
dapat merawat
anggota
keluarga yang
sakit RM
O:
I. Keluarga
dapat
memutuskan
untuk
membawa Ibu
S periksa

28
ketempat
berobat
terdekat
5. Keluarga
dapat merawat
anggota yang
sakit
6. Keluarga
dapat
melakukan
cara
mengompres
perut dengan
irhangat
A:
Masalah teratasi
P:
7. Klien : dapat
memahami
bila ada
anggota
keluarga yang
sakit maka
segera dibawa
kefasilitas
kesehatan
8. Perawat :

Kontrak waktu
untuk TUK3,
TUK4, TUK5
ASKEP KELUARGA DENGAN PENGGUNAAN TEMBAKAU DAN ROKOK

1. Pengkajian

Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga mencakup :

a. Data umum/ identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga, komposisi anggota
keluarga, alamat, agama, suku, bahasa sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat dan
alat transfortasi.
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari nama, hubungan dalam keluarga,
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, tanda-tanda vital,
status imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantu atau protesa serta status kesehatan
anggota keluarga saat ini meliputi keadaan umum, riwayat penyakit/ alergi.
c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini sedang sakit)
meliputi nama individu yang sakit, diagnosis medis, rujukan dokter atau rumah sakit,
keadaanumum, sirkulasi, cairan, perkemihan, pernafasan, musculoskeletal, neurosensory,
kulit, istirahat dan tidur, status mental, komunikasi dan budaya, kebersihan diri, perawatan
diri sehari-hari, dan data penunjang medis individu yang sakit (lab,radiologi, EKG, USG).
d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain ventilasi,
penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan sampah dll.
e. Struktur keluarga : struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai (value), komunikasi,
kekuatan. Komponen sruktur keluarga ini akan menjawab pertanyaan tentang siapa anggota
keluarga, bagaimana hubungan diantara anggota keluarga.
f. Riwayat dan tahap perkembagan keluarga. Variable perkembangan keluarga ini akan
menjawab tahap perkembangan keluarga, tugas perkembangan keluarga.
g. Fungsi keluarga. Fungsi keluarga terdiri dati aspek instrumental dan ekspresi. Aspek
instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, tidur,
pemeluharaan kesehatan. Aspek ekspresi fungsi keluarga adalah fungsi emosi, komunikasi,
pemecahan masalah, keyakinan dan lain-lain. Pengkajian variable fungsi keluarga
mencakup kemampuan keluarga dalam melakukan tugas kesehatan keluarga, meliputi
kemampuan mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan mengenai tindakan
keperawatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan
rumah yang sehat dan menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan dimasyarakat.
h. Faktor – faktor yang mempengaruhi remaja merokok :
a. Faktor Predisposisi
Faktor – faktor yang mendukung terjadinya masalah penggunaan tembakau atau rokok
adalah faktor biologis, psikologis, faktor lingkungan sosial, faktor demografis, faktor sosial -
kultural, faktor sosial politik, namun pada remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok

1) Pengaruh 0rangtua

Universitas Sumatera Utara Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa
anakanak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak
begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih
mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia.

2) Pengaruh teman.

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka


semakin besar kemungkinan teman - temannya adalah perokok juga dan demikian
sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman - temannya atau bahkan teman - teman remaja tersebut dipengaruhi
oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja
perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang
perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)

3) Faktor Kepribadian.

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri
dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat – obatan ( termasuk rokok ) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial
lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah ( Atkinson,1999 ).

4) Pengaruh Iklan.

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk
mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. ( Mari Juniarti, Buletin RSKO,
tahun IX,1991 ) Universitas Sumatera Utara.

Sumber data pengkajian keperawatan keluarga meliputi :

a. Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat diperoleh dari wawancara

dengan klien berkaitan dengan kejadian sebelumnya dan kejadian sekarang, penilaian
subyektif misalnya pengalaman setiap anggota keluarga, maupun temuan yang objektif

misalnya hasil observasi berbagai fasilitas yang ada dirumah keluarga.

b. Sumber data keluarga dapat juga diperoleh dari informasi yang tertulis atau lisan dari

berbagai agensi yang berhubungan atau bekerjasama dengan keluarga, atau informasi dari

anggota tim kesehatan lain.

ANALISA DATA

1. Cara Analisa Data dalam Keperawatan Keluarga :

a. Validasi data, yaitu meneliti kembali data yang dikumpulkan dalampengkajian.

b. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsiko-sosial dan spritual.

c. Membandingkan dengan standart.

d. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.

e. Data dibagi dalam data subyektif dan obyektif.

2. Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan Keluarga Yang Mungkin Muncul

a. Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tiap anggota keluarganya.

b. Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan tindakan
yang tepat.

c. Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarganya yang sakit atau yang tidak dapat
menolong dirinya sendiri karena cacat atau karena usianya terlalu muda.

d. Keluarga tidak mampu mempertahankam suasana rumah yang menguntukan kesehatan


dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.

e. Kelurga tidak mampu mempertahankan hubungan timbal – balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan.

3. Perencanaan

Tindakan keperawatan dalam keperawatan keluarga

Tujuan :

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah kebutuhan


kesehatan dengan cara :
1. Memberi informasi yang tepat.

2. Mengindentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan.

3. Mendorong keluarga agar memiliki sikap yang baik dalam menyelesaikan persoalan.

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan keluargayang tepat, dengan


cara :

1. Mengindentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2. Mengindentifikasi sumber – sumber yang dimiliki keluarga.

3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.

c. Meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara :

1. Mendemonstrasikan cara perawatan.

2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.

3. Mengawasi keluarga dalam melakukan perawatan anggota keluarga yang sakit.

4. Membantu keluarga agar menemukan cara memodifikasi

4. Lingkungan menjadi lingkungan yang sehat, dengan cara :

a. Menemukan sumber – sumber yang dapat digunakan keluarga.

b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

5. Memotifasi keluarga agar dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan
cara :

a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.

b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada


D. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN REMAJA

ALKOHOLIK

• DataBiografi
Keluarga Tn.G (54 tahun ) dengan istrinya Ny,K (49 tahun) dan 2
anak An.T (24 tahun) dan An.E (17 tahun) berdomisili di Jakarta
Selatan. Keluarga Tn.G beragama katolik.
• Riwayat keluarga / genogram

16
• Riwayatpekerjaan
Tn.G adalah seorang direktur utama di salah satu Hotel di Jakarta
Pusat. Ny.K adalah pemilik perusahaan Travelling ternama. An.T
adalah seorang mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S2 di
salah satu universitas di Luar negeri dan An.E adalah siswi SMA di
Jakarta Selatan.
• Riwayatlingkungan
Tipetempattinggal : Rumah sendiri
Jumlahpenghunirumah : 4 orang
Kondisirumah : Bersih
• Riwayatrekreasi
keluarga jarang sekali jalan-jalan bersama, karena lebih banyak
menghabiskan waktu untuk urusan pribadi
• Statuskesehatan
Keluhanutama : An.E memiliki kebiasaan minum-
minuman alkohol
Alergi : Tidak ada alergi
• StrukturKeluarga
• Peran :
• Formal : Tn.G sebagai ayah/ kepala keluarga, Ny.K sebagai
ibu/ istri
• Informal : Tn.G dan Ny.K sebagai sumber penghasilan ,
urusan rumahtangga seperti mencuci baju, membersihkan
rumah, menyiapkan makanan adalah tugas pembantu rumah
tangga.
• Sistem nilai keyakinan yang dianut keluarga : tidak percaya dengan
mitos atau takhayul. Segala hal yang terjadi memiliki penjelasan
yang rasional secara ilmiah danteknologi.
• Pola komunikasi : bahasa yang digunakan setiap hari bahasa
indonesia dan bahasa inggris, komunikasi sangat jarang tejadi
karena kesibukan masing-masing anggota keluarga. Keluarga tidak
dapat berkomunikasi atau menungkan perasaan secaraleluasa.
• Struktur kekuatan keluarga:
• Pemegang kekuasaan utama:
• Ayah / kepalakeluarga
• Ibu / istri
• Cara memutuskan masalah : orangtua mengambil
keputusan tanpa bermusyawarah dengan anggota keluarga
lainnya.
• FungsiKeluarga
• Fungsi afektif : keluarga kurang memberi perhatian kepada satu
sama lain, sikap yang lebih acuh dan sibuksendiri.
• Fungsi ekonomi : keluarga Tn.G dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari bahkan lebih. Investasi keuangan dimasa mendatang
dengan memiliki sejumlah bangunan dan asuransi kesehatan dan
pendidikan untuk anggotakeluarga.
• Fungsi reproduksi : Ny.K sudah tidak ingin memiliki momongan
mengingat usia yang tidak lagi muda dan ingin fokus pada karir
dan bisnisnya.
• Fungsi sosial : Tn.G kurang aktif dalam kegiatan social di
lingkungannya. Kehadirannya hanya sebatas memberikan bantuan
atau sumbangan berupa uang karena kesibukkannya diperusahaan.
• Fungsi perawatan kesehatan keluarga:
• Mengenal masalah : jika ada keluarga yang sakit maka akan
langsung menguhubungi dokter pribadikeluarga.
• Memutuskan tindakan : jika anggota keluarga yang lain
sedang sakit dan pertolongan pertama masih tidak teratasi
maka akan segera dibawa ke klinikterdekat.
• Memberikan perawatan : keluarga akan melakukan check
up rutin kesehatan 2x dalamsetahun.
• Modifikasi lingkungan : keluarga selalu memberikan
kenyaman pada lingkungan yang ditempati agar tidak cepat
bosan ketika dirumah.
• Menggunakan pelayanan kesehatan : selalu membawa
menghubungi layanan dokter keluarga dan rumah sakit
langganan keluarga bila ada yang memerlukan perawatan
khusus.
• Struktur Dan KopingKeluarga
• Stresor jangka pendek : kurang dari 6 bulan
• Koping keluarga : respons ketika keluarga dihadapkan pada
masalah yang mengancam pada keluarga mereka adalah dengan
mencari bantuan orang lain yan lebihprofesional
• Riwayat KesehatanKeluarga
• Tn.G memiliki riwayat gangguan tidur atauinsomnia
• Ny.K tidak memiliki riwayat penyakitsebelumnya
• An.T memiliki riwayat gangguan tidur atau insomnia
• An.E memiliki riwayat meminum minuman keras atau alcohol, An.
E juga merasa diabaikan dan tertekan karena selalu dibandingkan
dengan kakaknya.
• Pengkajian DataFokus
• Tahap perkembangan keluarga : keluarga dengan anakdewasa
• Tugas yang belum terpenuhi : belum dapat mempertahankan
keintiman keluarga
• An.E diketahui kecanduanalcohol
• Fungsi Afektif keluargaterganggu

• DIAGNOSAKEPERAWATAN
DATA FOKUS MASALAH
ETIOLOGI
(DO,DS) KEPERAWATAN
Ds: keluarga tidak mampu Krisis perkembangan Gangguan proses
mengungkapkan keluarga Tn.G
perasaan secara leluasa dengan Ny.K
Do:
- Keluarga tidakmampu
berkomunikasi secara
terbuka diantara anggota
keluarga
 Keluarga tidak mampu
memnuhi kebutuhan
emosional anggota
keluarga.
 Keluarga tidakmampu
mencari atau menerima
bantuan secara tepat.
Ds: An. E merasa diabaikan, H ubungan keluarga Tn.G Ketidakmampuan
merasa tertekan(depresi) ambivalen koping keluarga
Do: pada Tn.G dengan
 Tidak toleran Ny.K
 Mengabaikan anggota
keluarga
 Perilakuindividualistik

Faktor Penyalagunaan zat atau Resiko bunuh diri


resiko Ds mengkonsumsi pada anak.E
: alcohol secara
2. Merasadiabaikan berlebihan
3. Merasa tertekankarena
dibandingkan
4. Riwayat minum
minumanalcohol
5. Hubungan keluargatidak
harmonis

• PRIORITAS MASALAHKEPERAWATAN
Masalah Keperawatan : Gangguan proses keluarga Tn.G dan Ny.K

N Kriteria Skor Bobot Nilai


o
1 Sifat masalah 2 1 2/3 x 1 =
0,60
1 Tidak/kurang sehat(3)
2 Ancamankesehatan(2)
3 Krisis/ keadaan
sejahtera(1)

2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 = 2


dapat diubah
i. Dengan mudah(2)
j. Hanyasebagian(1)
k. Tidak dapat(0)

3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1= 1


untuk dicegah
1 Tinggi (3)
2 Cukup(2)
3 Rendah(1)

4 Menonjolnya 1 1 ½ x 1 = 0.50
masalah Skala :
6. Masalah berat,harus
segera ditangani(2)
7. Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani(1)
8. Masalah tidakdirasakan(0)

Jumlah : 4,10
Masalah Keperawatan : Ketidakmampuan koping keluarga pada Tn.G
dan Ny.K

N Kriteria Skor Bobot Nilai


o
1 Sifat masalah 2 1 2/3 x 1 =
0,60
1 Tidak/kurang sehat(3)
2 Ancamankesehatan(2)
3 Krisis/ keadaan
sejahtera(1)

2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1


dapat
diubah
3. Dengan mudah(2)
4. Hanyasebagian(1)
5. Tidak dapat(0)

3 Potensi masalah 2 1 2/3 x 1=


0.60
untuk dicegah
2 Tinggi (3)
3 Cukup(2)
4 Rendah(1)

4 Menonjolnya 1 1 1/2x 1 = 0.50


masalah Skala :
c. Masalah berat,harus
segera ditangani(2)
d. Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani(1)
e. Masalah tidakdirasakan(0)

Jumlah : 2,70

Masalah Keperawat : Resiko Bunuh diri pada anak.E

N Kriteria Skor Bobot Nilai


o
1 Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
2 Tidak/kurang sehat(3)
3 Ancamankesehatan(2)
4 Krisis/ keadaan
sejahtera(1)

2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1


dapat diubah
3. Dengan mudah(2)
4. Hanyasebagian(1)
5. Tidak dapat(0)
3 Potensi masalah 2 1 2/3 x 1=
0,60
untuk dicegah
6. Tinggi (3)
7. Cukup(2)
8. Rendah(1)

4 Menonjolnya 1 1 2/2 x 1 = 1
masalah Skala :
e. Masalah berat,harus
segera ditangani(2)
f. Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani(1)
g. Masalah tidakdirasakan(0)

Jumlah : 3,60

Dari penilaian diatas maka didapat prioritas diagnose keperawatan


keluarga sebagai berikut :
3. Gangguan proses keluarga Tn.G dan Ny.K berhubungan dengan krisis
perkembangan
4. Resiko Bunuh diri pada anak E berhubungan dengan riwayat depresi dan
penggunaan minumankeras
5. Ketidakmampuan koping keluarga pada Tn.G dan Ny.K berhubungan
dengan hubungan keluargaambivalen
• INTERVENSIKEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Umum & Khusus Rencana Tindakan

Gangguan proses TU : 6. identifikasi beban


keluarga Tn.G Proses keluarga Tn.G prognosis secara
dan Ny.K membaik dalam waktu psikologi
berhubungan 3 x 24 jam 7. dengarkan masalah,
TK : perasaan, dan
5Keluarga mampu mengenal pertanyaan keluarga
masalah gangguan proses 5 informasikan kemajuan
keluarga yangdialami pasien secaraberkala
6Keluarga mampu 6 rujuk pasien untuk
memutuskan tindakan yang terapi keluarga,
akan diambil dalam jika perlu
dengan krisis
mengatasi masalah
perkembangan
7Keluarga mampu mengatasi
tahap keluarga
masalah gangguan proses
keluarga yangdialami
8Keluarga mampu
memanfaatkanpelayanan
kesehatan untuk
memperbaikiproses
keluarga
Resiko bunuh TU: 16. identifikasi kondisi
diri pada anak.E Resiko Bunuh diri yang menyebabkan
di keluarga Tn.G An.E di keluarga Tn G stress
berhubungan menurun dalam waktu 17. identifikasi konsep
diri
dengan riwayat 3 x 24 jam TK:
18. identifikasi
depresi dan E. Keluarga mampu
hubungan social
konsumsi mengenal masalah resiko
danhambatan
minuman keras bunuh diri yang
19. berikan lingkungan
dialamiAn.E
yang aman dannyaman
F. Keluarga mampu
20. perhatikan
memutuskan tindakan yang
kebutuhan dasar
akan diambil dalam
danpsikologis
mengatasi masalahAn.E
21. hindari
G. Keluarga mampu
pemberian stigma
memodifikasi lingkungan
22. rujuk ke
agar tidakmembahayakan
pelayanan terkair ,
keselamatanAn.E
- Keluarga mampu jikaperlu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk
mengobati kecanduan
alcohol pada An.E
TU : - identifikasi beban
Koping keluarga Tn.G prognosis secara
membaik dalam waktu psikologi
4 x 24 jam - dengarkan masalah,
TK : perasaan, dan
Ketidakmampuan 4) Keluarga mampu pertanyaankeluarga
koping keluarga mengenal masalah koping - informasikan kemajuan
Tn.G dan Ny.K keluarga yangdialami pasien secaraberkala
berhubungan 5) Keluarga mampu - rujuk pasien untuk
dengan hubungan memutuskan tindakan yang terapi keluarga,
keluarga akan diambil dalam jika perlu
ambivalen mengatasi masalah
- Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk
meningkatkan koping
keluarga

• IMPLEMENTASIKEPERAWATAN
TGL/
TINDAKAN TTD
JAM
- Mengidentifikasi beban prognosis secara
psikologi
- Mendengarkan masalah, perasaan, danpertanyaan
keluarga
- Meginformasikan kemajuan pasien secaraberkala
- Merujuk pasien untuk terapi keluarga, jikaperlu
1. mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan
stress
F. mengidentifikasi konsep diri
G. mengidentifikasi hubungan social danhambatan
H. memberikan lingkungan yang aman dannyaman
I. memperhatikan kebutuhan dasar danpsikologis
J. menghindari pemberianstigma
K. merujuk ke pelayanan terkair , jikaperlu
5. Mengidentifikasi beban prognosis secara
psikologi
6. Mendengarkan masalah, perasaan, danpertanyaan
keluarga
7. Meginformasikan kemajuan pasien secaraberkala
8. Merujuk pasien untuk terapi keluarga, jikaperlu

• EVALUASIKEPERAWATAN
TGL/
TINDAKAN TTD
JAM
S : - keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan
secara leluasa
- Keluarga tidak mampu berkomunikasisecara
terbuka diantara anggotakeluarga

O : keadaan pasien Nampak linglung seperti orang


kebingungan
A : krisis perkembangan masih di rasakan sehingga
Keluarga tidak mampu memnuhi kebutuhan
emosional anggota keluarga.
P:
8. berikan HE kepada pasien dankeluarga
 ajarkan teknik relaksasi agar pasien dan
keluarga tidak cemas danbingung
 ajarkan keluarga dan pasien caraberinteraksi
dengan orang lain.
S : An. E merasa diabaikan, merasa tertekan (depresi)
O : keadaan umun an.E Nampak sedih dan gelisah
seperti tdk ada semangat dalam hidupnya
A: perasaan tidak enak atau merasa di abaikan masih
dirasakan
P : - berikan HE kepada an.E dan keluarganya
-Ajarkan cara berinteraksi dengan keluarga
- Ajarkan cara untuk merilekskan fikiran

S : - Merasa diabaikan
J. Merasa tertekan karenadibandingkan
K. Riwayat minum minumanalcohol
L. Hubungan keluarga tidakharmonis
O : keadaan umum an.E Nampak acuh dan
gelisah A: perasaan tidak enak atau merasa di
abaikan
P : - berikan HE kepada an.E dan keluarganya
-Ajarkan cara berinteraksi dengan keluarga
- Ajarkan cara untuk merilekskan fikiran
E. ASKEP KENALAN REMAJA

PENGKAJIAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.P

H. DATAUMUM
( 18 Januari pukul 19.30 WIB )
1. NamaKK : Tn.R
2. Usia : 46tahun
3. Alamat : Desa Selokerto TR 3 RW 1 Kec. Sempor, Kab.Kebumen
4. PekerjaanKK : Wiraswasta
5. PendidikanKK : SD
6. KomposisiKeluarga
NO Nama Umur Jenis Kelamin Hub. Dg KK Pendidikan

1 Ny. W 46 th P Istri
SD
2 Sdr. T 24 th L Anak
STM
3 Sdr. N 21 th L Anak
STM
4 An. A 14 th L Anak
SD
5 An. R 11 th L Anak
SD
6 Ny. S 70 th P Nenek
Tidak sekolah

7. Genogram:

: Laki-laki hidup x : Sudah meningggal

: Wanita masih hidup : Yang dikaji

: Dalam satu rumah


8. TipeKeluarga
Keluarga Tn. R adalah The Extended Family yaitu dalam satu rumah terdiri dari ayah,
ibu dan anak diatambah nenek.
Ditinjau dari segi ekonomi pada keluarga Tn. R tergolong sedang/cukup. Tn. R bekerja
dan Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan bekerja dirumah dengan membuka warung,
maka penghasilan sedikit bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari maupun
kebutuhan rumah tangga lainnya.
9. Budaya
Suku bangsa Jawa, bahasa sehari-hari yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan, sangat menyukai makanan
manis.
10. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam, melakukan shalat setiap hari. An. R
sering menjadi mu’adzin di mushola desa.
11. Status sosial ekonomikeluarga
Tn. R bekerja dengan membuka bengkel mobil di depan rumahnya dengan
penghasilan yang tidak menentu. Ny.W bekerja dirumah membuka warung.
Penghasilan bersihnya jika sedang ramai mencapai Rp.30.000,00/ hari dan ketika sepi
hanya mendapat untung sekitarRp.10.000,00/hari
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luangkeluarga
Untuk menghilangkan kejenuhan keluarga Tn. R melakukan kegiatan nonton TV
bersama dengan program acara komedi dan musik. An. R dan An. A juga terkadang
kumpul dengan teman- temanya untuk bermain. Minimal sebulan sekali keluarga Tn.R
rekreasi ke tempat wisata yang ada didaerahnya, dan yang sering adalah rekreasi
kepantai.
I. Riwayat dan Tahap PerkembanganKeluarga
23. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Tn. R saat ini dengan adanya anak pertamanya yang berumur 24 tahun yang
telah bekerja di pabrik di Jakarta, keluarga Tn. R masuk tahapan perkembangan
keluarga dengan anak dewasa. Tn.R dan istrinya berusaha mensosialisasikan anak-
anak dengan tetangga, sekolah danlingkungan.
24. Tugas perkembangan keluarga yang belumterpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn.R yang belum terpenuhi adalah Tn.R mengatakan
ingin anaknya bisa lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan dan menikahkan anak
pertamanya, serta Tn.R juga mengatakan belum bisa menjadi figure yang baik bagi
anaknya.
25. Riwayat kelurgainti
Tn.R dan Ny.Wberasal dari lingkungan yang sama, mereka menikah dengan
berpacaran dahulu sebelumnya. Keempat anaknya telah mendapatkan imunisasi
lengkap seperti dalam kartu menuju sehat yang di dapatkan dari fasilitas kesehatan
yang ada didaerah mereka tinggal.
Saat dikaji anggota keluarga Tn. R dalam keadaan sehat, kecuali Sdr. T dan Sdr. N
karena keduanya sedang bekerja di Jakarta.
26. Riwayat keluargasebelumnya
Tn. R belum pernah mengalami penyakit yang serius dan belum pernah dirawat di RS.
Ny. W memiliki riwayat pernah dirawat di PKU muhammadiyah Gombong dengan
diagnose reumatik pada tahun 2000 tetapi sampai saat ini penyakitnya terkadang
kambuh.
J. PengkajianLingkungan
27. Karakteristik rumah
Rumah berlantai satu, tembok, jumlah ruangan ada 8 ruang dan satu ruang untuk
warung, setiap ruangan dan kamar ada jendela yang bisa di buka dan terang, peletakan
perabotan rumah diatur sesuai dengan tempat dan ukuran barang. Kamar mandi ada
satu dengan satu bak, jenis pembuangan limbah keluarga dengan resapan di belakang
rumah kurang lebih 5 meter. Sumber air bersih memakai sumur air bersih, tidak
berwarna, tidak berbau atau berasa. Keluarga merasa nyaman tinggal dalam rumah.
Lahan di samping rumah dipakai untuk menjemur pakaian.

Denah Rumah Kelurga Tn.R


U

Ket :
1 3 4 1. Pekarangan
2 2. Kamar Tidur1
3. Kamar Tidur2
4. Kamar Tidur3
9 5. RuangKeluarga
6. RuangTamu
7. Kamar mandi danWC
5 6 8. Warung danDapur
9. Bengkel
Keterangan
:

7 8

28. Karakteristik tetangga dan komunitasRW


Kebiasaan tetangga bangun pagi melakukan BAB di WC didalam rumah. Pekerjaan
tetangga bermacam-macam antara lain guru, pegawai swasta, bidan, pedagang,
perawat dan bengkel. Kerja bakti dilakukan satu RT stiap tiga bulan sekali atau kalau
ada acara khusus seperti adanya lomba kebersihan tingkat RT tiap tahun pada bulan
Agustus.
Kegiatan ronda malam untuk bapak-bapak dilakukan secara bergantian sesuai jadwal
29. Mobilitas geografiskeluarga
Keluarga Tn.R tinggal di wilayah tersebut sejak kecil. Tn.R jarang mengunjungi
rumah tetangga sekitar dengan alasan bekerja. Sedangkan Ny.W kesehariannya bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan membuka warung sehingga jarang keluar, Ny. W keluar
ketika belanja keperluan rumah saja. An.R dan An.A kesehariannya bermain bersama
dengan teman sebayanya pada sore hari. Penampilan busana keluarga Tn.R cukup
bagus karena dapat menyesuaikan kondisi, situasi dan lingkungan

30. Perkumpulan keluarga dan interaksi denganmasyarakat


Waktu dipakai untuk berkumpul keluarga bila pulang bekerja pada sore hari dan
malam hari. Interaksi dengan masyarakat dilakukan Tn.R ketika pengajian dan rapat
RT. Sedangkan Ny.W sering mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu RT, dan pengajian
dimasjid.
31. Sistem pendukungkeluarga
Keluarga Tn.R ada fasilitas jaminan kesehatan masyarakat sebagai orang sehat bila
anaknya sakit diperiksakan ke Puskesmas atau dibawa ke rumah sakit, bila sakitnya
mendadak sementara di bawa ke bidan atau perawat terdekat.
K. StrukturKeluarga
32. Pola komunikasikeluarga
Keluarga selalu berkomunikasi terutama Tn.R menerapkan komunikasi terbuka, bila
ada anggota keluarga yang kurang benar mereka saling mengingatkan.
33. Strukturkeluarga
Tn.R dan Ny.W saling mengisi dan Tn.R sebagai kepala keluarga diberi otoritas untuk
mengambil keputusan dalam mengendalikan perilaku di keluarganya, sedang dalam
mendidik anak-anak Tn.R dan Ny.W menyadari merupakan tugas bersam. Namun
terkadang ada sedikit masalah karena salah paham namun diselesaikan dengan cara
musyawarah.
34. Strukturperan
Tn.R sebagai sebagai kepala keluarga dapat penghasilan bulanan dari bekerja sebagai
pegawai tata usaha disalah satu sekolahan menengah didaerahnya. Ny.W bekerja
mumbuka warung. An.A dan An.R sebagai anak sekolah yang perlu perhatian dari
orang tua dan bimbingan, tingkat pemahaman kurang.
35. Nilai dan normakeluarga
Keluarga Tn.R sangat memperhatikan tentang kesehatan anggota keluarga sehingga
diterapkan perilaku yang dapat menjaga kesehatan keluarga. Dalam segi nilai-nilai
moral diterapkan berdasarkan agama yang dianut oleh keluarga yaitu hidup yang
diridhoi oleh Alloh SWT.
L. Fungsi Keluarga
36. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling
menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-
sama antara Tn.R dan Ny.W baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling
mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak yang takut akan Tuhan dan
hormat kepada orang yang lebih tua.
37. Fungsi sosialisasi
Baik Tn.R maupun Ny.W mampu menjalankan fungsi sosialnya. Kegiatan-kegiatan di
wilayahnya dapat diikutinya bila tidak bisa hadir selalu memberikan alasan yang jelas,
juga kegiatan keagamaan dapat diikuti dengan baik.
38. Fungsi perawatankesehatan
Keluarga Tn.R mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari, baik makanan, pakaian,
dan perlindungan serta merawat bila ada anggota keluarga yang sakit. Tentang sehat
sakit merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan sebagai manusia diberi akal dan
kemampuan untuk berusaha bagaiman menjaga kesehatan .
Keluarga mengenal penyakit-penyakit seperti rematik, hipertensi dan batuk pilek yang
ringan. Untuk penyakit-penyakit atau masalah kesehatan yang mendetail masih
bertanya pada petugas kesehatan bila sedang periksa atau kalau ada penyuluhan.
Namun terkadang masih membiasakan pijat ditempat pijat tradisional. Keluarga
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan alat-alat yang dipakai untuk anaknya
dan menyediakan bahan-bahan makanan yang baik dan cocok untuk keluarga dan
anak-anaknya.
Tn.R mengatakan khawatir terhadap penyakit rematik Ny.W suatu saat akan kambuh
dan harus dibawa ke RS meski sekarang penyakit rematik Ny.W hanya kambuhan, saat
kambuh biasanya keluarga membawanya kepuskesmas dan terkadang ketempat
terapi.Tn.R mengatakan khawatir terhadap anaknya khususunya An.A dan An.R
tentang pergaulan disekolahan dan lingkungan tempat tinggal, Tn.R mengatakan takut
anaknya terjerumus keperbuatan yang tidak baik seperti miras dan tindakan criminal
lainya karena terbawa teman-temanya.
Keluarga sudah mengambil keputusan untuk menambah jam belajar sianak dengan
menyalurkan memberikan tambahan sesuai kemampuan Tn.R dan Ny.W
39. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.R da Ny.W mempunyai empat orang anak, semua laki-laki. Metode yang
dipakai untuk mengendalikan jumlah keluarga ikut KB suntik sesuai anjuran petugas
kesehatan. Dan sudah tidak ingin punya anak lagi karena merasa sudah cukup
mempunyai empat orang anak.
40. Fungsi ekonomi
Dalam hal ekonomi keluarga Tn.R merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari dengan dibantu Ny.W baik pangan, sandang dan papan. Keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya maupun dari
perusahaan.
M. Stres dan KopingKeluarga
41. Stressor jangka pendek dan jangkapanjang
Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.R adalah kekhawatiran terhadap
pergaulan anaknya disekolahan dan dilingkungan tempat tinggal. An.A belum bisa
memilih teman yang baik dalam bergaul dan sering ikut-ikutan temanya membolos
sekolah dan merokok. Terkadang juga An.A saat bermain dengan teman dilingkungan
tempat tinggal pulang melebihi jam yang sudah ditentukan Tn.R.
Jangka panjang adalah keinginan menikahkan anak pertamanya yang telah bekerja di
Jakarta.
42. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang
digunakan
Keluarga Tn.R memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan
istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak dan
pergaulan anak- anaknya.
N. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang
Dihadapi Keluarga Tn.R merasa tersanjung, terbuka, dengan kunjungan sehingga
dapat memberi informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi
pertumbuhan dan perkembangan serta pergaulan anaknya yang bertambahbesar.
O. PemeriksaanFisik
1. Tn. R
Keadaan umum : Baik, tampak sehat
Tandavital : TD: 120/90 mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 20 x/mnt, suhu: 37oC
BB/TB : 75 kg / 165cm
Rambut : Ikal, tidak ada ketombe, ada sedikit uban dan tidak rontok
Mata : Sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak adaingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak adacaries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantungnormal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising ususpositif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampakbersih
2. Ny.W
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tandavital : TD: 120/80 mmHg, nadi: 82 x/menit, RR: 18 x/mnt, suhu: 360C
BB/TB : 65 Kg/155cm
Rambut : Lurus, tidak rontok, agak beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan
normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak adacaries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantungnormal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising ususpositif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampakbersih
3. Sdr.T : tidakterkaji
4. Sdr.N : tidakterkaji
5. An.A
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tandavital : TD: 115/80 Nadi: 84 x/menit, RR: 20 x/mnt, suhu: 36
0
C BB/TB : 45 kg / 167cm
Rambut : Lurus, tidakrontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengarannormal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak adaingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak adacaries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantungnormal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising ususpositif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampakbersih.
6. An.R
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tandavital :TD:- Nadi: 86 x/menit, RR: 20 x/mnt, suhu: 37 0C
BB/TB : 29 kg / 139cm
Rambut : Lurus, tidakrontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak adaingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak adacaries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising ususpositif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampakbersih.
7. Ny. S(nenek)
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tandavital : TD: 140/80 Nadi: 80 x/menit, RR: 24 x/mnt, suhu: 36.5 0C
BB/TB : 45 kg / 155cm
Rambut : Lurus, tidak rontok,beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak adaingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak adacaries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising ususpositif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampakbersih.
P. Pengkajian MasalahPsikiatrik
Keluarga Tn.N merasa menjalani hidup ini dengan senang dan selalu mensyukuri apa
yang sudah diberikan oleh Alloh SWT. Bila ada masalah Tn. R dan Ny.W berdiskusi
bersama untuk mencari jalan keluar, bila belum ada jalan keluar mereka meminta
pendapat dari tokoh masyarakat yang dekat dengan rumah dan tidak lupa dilakukan
berdoa.
Q. Aktifitas KehidupanSehari-hari
Makanan menjadi perhatian keluarga baik bahan makanan maupun cara memasaknya.
Kebutuhan cairan dalam keluarga selalu dicukupi. Eliminasi dalam keluarga tidak
menjadi masalah karena fasilitas sudah ada dalam rumah dan mereka berusaha untuk
memberikan perilaku sehat bagi anak-anaknya. Kebersihan rumah tiap hari di sapu,
pengepelan lantai satu harisekali.
R. DIAGNOSIS KEPERAWATANKELUARGA
6) Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DO: Ketidakmampuan Resiko terjadi
- Kaki kanan pasien keluarga merawat kekambuhan
pegal-pegal anggota keluarga penyakit rematik
- BB: 75Kg dengan masalah pada Ny.W
- TB: 165Cm penyakitrheumatic.
DS:
 Ds : Tn. R mengatakan
khawatir terhadap penyakit
rheumatic Ny.W suatu saat
akan parah dan harus dibawa
ke RS, meski sekarang hanya
kambuhan.

2 DO: Ketidakmampuan Resiko


- An. A sering keluar keluarga merawat kenakalan remaja
malam dan pulangpagi anggota keluarga pada keluarga
- Rambut disemirpirang dengan masalah Tn.N khususnya
DS: polaasuh An.A
L. Tn.N khawatir
terhadap pergaulan
anaknya
disekolahan dan
dilingkungan tempat
tinggal.
M. kekhawatiran An.A
terjerumus
keperbuatan yang
tidak baik,bahkan
miras dantindakan
criminal lainya.
S. SKALAPRIORITAS
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah penyakitrematik
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Keluarga
mengatakan masalah
1. Sifat masalah adalah actual sudah
 Aktual: 3 terjadi untuk itu
1
 Resiko: 2 3/3x1=1 perlu tindakan
 Potensial: 1 perawatan, sehingga
tidak berdampak
pada masalah lain.
Keluarga
2 . Kemungkinan mengatakan masalah
masalah dapat diubah belum berat, dan
 Mudah: 2 2 membutuhkan waktu
 Sebagian: 1 2/2x2=2 untuk mengubah
 Tidak dapat: 0 kebiasaan keluarga
Tn.N
Keluarga
3. Kemungkinan mengatakan masalah
masalah dapat dicegah dapat dicegah agar
 Tinggi: 3 1
tidak lebih parah,
 Cukup:2 3/3x1=1
dan membutuhkan
 peran sertakeluarga..
Rendah:1
Keluarga
4 mengatakan bahwa
. Menonjolnya
masalah masalah ini adalah
 masalah yang masih
Segera: 2
 1 0/2x1=0 bisa ditangani sendiri
Tidak segera: 1
 oleh keluarga Tn.R
Tidak dirasakan: 0
karena penyakitnya
tidak kritis.
Skor 4
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah polaasuh
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Keluarga mengatakan
sangat khawatir namun
9. Sifat masalah
 Aktual: 3 2/3x1=2/3 masih selalu
1
 Resiko: 2 mengawasi An.Adalam
 Potensial:1
pergaulan sehari-
harinya.
2 Keluarga mengatakan
9. Kemungkinan 2/2x2=2
kepribadian An. A
masalah
dapatdiubah masih dapat diubah
 Mudah: 2
meski membuuhkan
 Sebagian: 1
 Tidak dapat:0 waktu lama.
Keluarga mengatakan
M.
masalah kenakalan An.
Kemungkinan
masalah A bisa dicegah agar
dapatdicegah 1 3/3x1=1
tidak lebih parah, dan
a. Tinggi: 3
b. Cukup:2 membutuhkan peran
c. Rendah:1 serta keluarga.
Keluarga mengatakan
masalah ini harus
9. Menonjolnya segera diatasi supaya
masalah tidak berakibat kepada
 Segera: 2 2/2x1=1
 Tidak segera:1 An.R dan berakibat
1
 Tidak dirasakan: buruk terhadap An.A
0 karena cita- citanya
ingin jadipolisi.

Skor 4 2/3

7) Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Resiko kenakalan remaja pada keluarga Tn.N khususnya An.A berhubungandengan Ketidakmampuan
keluarga dengan masalah polaasuh.
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalahrematiK

Anda mungkin juga menyukai