Anda di halaman 1dari 6

Farmaka

Volume 14 Nomor 2 41

PENGGUNAAN INSTRUMEN HIGH-PERFORMANCE LIQUID


CHROMATOGRAPHY SEBAGAI METODE PENENTUAN KADAR KAPSAISIN
PADA BUMBU MASAK KEMASAN “BUMBU MARINADE AYAM SPECIAL”
MEREK SASA

Arif Satria Wira Kusuma, Raisha Metantryana Hajar Ismanto

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Telp. 022 7996200
Fax. 0227796200 Sumedang-Indonesia

ABSTRAK

Instrumen High-Performance Liquid Chromatography dapat digunakan dalam proses


penentuan kadar kapsaisin dalam “Bumbu Marinade Ayam Special” merek Sasa. Bumbu
rempah yang sering digunakan dalam seasoning umumnya memiliki rasa pedas yang berasal
dari kapsaisin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur secara kuantitatif
kadar kapsaisin yang terkandung dalam bumbu masak instan yang diperoleh dari toko
swalayan, digunakan merek Sasa sebagai pembanding standar kapsaisin yang digunakan
dengan gradien konsentrasi.metode yang digunakan menggunakan prinsip “Like Dissolve
Like” dan ekstraksi sampel menggunakan kloroform untuk mengikat kapsaisin dari bumbu
instan. Pada instrumen, waktu running alat dipilih pada panjang gelombang 227nm dan
281nm serta gradien konsentrasi dari standar dan ekstraknya (1ppm, 2ppm, 5ppm, 10ppm,
20ppm, 40ppm). Hasil menunjukkan bahwa kapsaisin yang terkandung di dalam ekstrak
mengandung nilai AUC yang lebih tinggi pada 271nm dibanding 281nm. Ditemukan
konsentrasi kapsaisin sejumlah 0,9905ppm pada panjang gelombang 227nm dan 3,0872ppm
pada panjang gelombang 281nm.

Kata kunci : High Permonface Liquid Chromatography, Kapsaisin

ABSTRACT

Determining capsaicin content in “Bumbu Marinade Ayam Special” brand Sasa has been
developed using High-Performance Liquid Chromatography instrument. The spices that used
in seasoning usually has spicy flavour come from capsaicin. In order to know quantitatively
how much capsaicin contain in the instant seasoning spices from market, it used brand Sasa
as comparison with the standard capsaicin with gradient concentration. The method using
“Like-Dissolve-Like” principle and using extraction method with chloroform to bound the
capsaicin from the spices. In the instrument, it chosen running time from 10-15 minutes with
lambda 227nm and 281nm and capsaicin gradient concentration from standard and extract
itself (1ppm, 2ppm, 5ppm, 10ppm, 20ppm, 40ppm). The result show that capsaicin contain in
the extract shows higher AUC value at 271nm than 281nm. It found capsaicin concentration
0,9905ppm at lambda 227nm and 3,0872ppm at lambda 281nm.

Keywords: High Permonface Liquid Chromatography, Capsaicin

PENDAHULUAN citarasa pada makanan yang dibuat,

Sebagai masyarakat Indonesia, cabai terutama pada makanan yang memiliki rasa

merupakan salahsatu komponen yang pedas. Di dalam cabai dan beberapa

seringkali ditambahkan sebagai penambah rempah-rempah yang ada di muka bumi ini,
Farmaka
Volume 14 Nomor 2 42

terdapat suatu senyawa kimia yang ini akan membuat sistem pemisahan akan

berperan dalam menciptakan rasa pedas semakin baik [3].

tersebut, yaitu kapsaisin. Prinsip kerja HPLC adalah

Kapsaisin memiliki asam amida dari pemisahan komponen analit berdasarkan

vanilinamin dan asam lemak pada cabang kepolarannya, setiap campuran yang keluar

karbon ke 9 dan 11. Dimana 69% kapsaisin akan terdeteksi dengan detektor dan

memiliki efek untuk menstimulasi direkam dalam bentuk kromatogram.

pertumbuhan rambut [1]. Dimana jumlah peak menyatakan jumlah

Kapsaisin merupakan suatu komponen, sedangkan luas peak

komponen aktif yang umumnya terdapat di menyatakan konsentrasi komponen dalam

dalam cabai yang menghasilkan panas. campuran [4].

Kapsaisin bersifat iritan terhadap mamalia METODE

termasuk manusia, dan senyawa ini akan Sampel

menimbulkan sensasi terbakar pada Untuk mencapai tujuan analisis

jaringan manapun yang mengalami maka digunakan sampel bumbu masak

paparan. Cabai juga mengandung minyak dalam kemasan “bumbu marinade ayam

atsiri berupa capsicol [2]. special” merek SASA 40 gram dengan kode

Dalam bidang farmasi kapsaisin produksi 1 yang dibeli dari minimarket

telah digunakan untuk meringankan rasa Indomaret Jl. Cileunyi no.700 RT01/RW05,

nyeri dan pegal serta memiliki aktivitas Kabupaten Bandung 40393 dengan letak

antikanker [2]. koordinat BS 6°56’32.7228” dan

Pada dasarnya HPLC merupakan BT107°45’3.33”.

perkembangan dari metode kromatografi Peralatan

kolom. HPLC mengizinkan penggunaan Peralatan yang digunakan berupa

pertikel dengan ukuran yang sangat kecil botol vial, seperangkat alat dan kolom

dengan luas permukaan yang lebih besar HPLC (DIONEX® ultimate 3000),

sehingga interaksi akan semakin besar. Hal mikropipet, beaker glass, pipet, pipet ukur,
Farmaka
Volume 14 Nomor 2 43

alat gelas, kertas perkamen, kertas saring, tersedia pada panjang gelombang 227 dan

neraca analitik, sentrifugator, tabung 281nm.

eppendorf dan tabung sentrifugasi serta Selanjutnya dibuat kurva baku dan

sonikator. didapatkan persamaan garis dan nilai R2.

Bahan Preparasi Sampel

Bahan yang digunakan berupa Preparasi sampel dilakukan dengan

Aquadest, Kloroform, Metanol. menggerus sampel didalam mortir hingga

Cara Kerja berbentuk serbuk halus, kemudian

Pembuatan Kurva Baku dilakukan penimbangan sebanyak 1 gram

Kurva baku dibuat dengan ke dalam perkamen dan dipindahkan ke

menyiapkan 5 labu ukur berukuran 10mL dalam tabung sentrifugasi. Selanjutnya

dan masing- masing diberi label konsentrasi dilakukan penambahan larutan kloroform

larutan baku kapsaisin yang akan dibuat sebanyak 8mL. Selanjutnya dilakukan

yaitu sebesar 1ppm, 2ppm, 5ppm, 10ppm, sentrifugasi pada 3000rpm selama 15 menit,

20ppm dan 40ppm. Selanjutnya dilakukan supernatan disaring dan dimasukkan ke

penambahan larutan baku kapsaisin dengan dalam botol vial, dikeringkan hingga

varian konsentrasi yang ada (dengan seluruh kloroform menguap.

pengenceran) ke dalam masing-masing labu Selanjutnya dilakukan penambahan

ukur 10ml menggunakan metanol air 7:3 metanol sebanyak 2mL, dan dilakukan

dan di ad 10mL, dipindahkan ke dalam sonikasi selama 10 menit, kemudian

botol vial, kemudian dilakukan injeksi pada dipindahkan ke dalam tabung eppendorf,

alat HPLC dan kromatogram disimpan dan dilakukan lagi sentrifugasi selama 15

sebagai rekap data. Pengukuran dilakukan menit dengan kecepatan 3000rpm.

sebanyak triplo dan dilakukan perekaman Supernatan diambil menggunakan

grafik hasil pengukuran menggunakan mikropipet sebanyak 10 µL dan

komputer dengan software yang telah dicampurkan dengan menggunakan


Farmaka
Volume 14 Nomor 2 44

metanol:air 7:3 sebanyak 990 µL, kemudian Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan

divortex. kapsaisin yang terlarut dalam kloroform

Pengukuran Konsentrasi Sampel dari matriksnya yang tidak terlarut.

Disiapkan kolom HPLC. Kolom Sampel dikeringkan dari kloroform

dimasukkan ke dalam wadah sampel pada untuk mendapatkan ekstrak kapsaisin murni

instrumen, instrumen dinyalakan dan dipilih yang kemudian akan dilarutkan

metode analisis dengan waktu running menggunakan metanol dan dilakukan

sekitar 10-15menit. Sampel yang telah sonikasi untuk mendapatkan hasil

divortex diinjeksikan ke dalam alat HPLC pemecahan dari partikel kapsaisin dan

kemudian diukur absorbansinya pada partikel lainnya yang kemungkinan masih

panjang gelombang 227nm dan 281nm. terbawa.

Dihasilkan kromatorgram yang kemudian Sentrifugasi dilakukan kembali

dianalisis hingga ditemukan konsentrasi untuk mengambil kapsaisin yang benar-

kapsaisin dalam sampel yang diperoleh. benar murni dan dicampurkan dengan

HASIL DAN DISKUSI metanol dan air untuk mengencerkan dan

Penggerusan sampel di dalam mortir melarutkan kapsaisin tersebut.

dilakukan untuk mengekstrak kapsaisin Hasil pengukuran baku dan sampel

yang tekandung dalam sampel agar mudah dapat diketahui dari nilai pada absorbansi

untuk dipisahkan karena akan berkontak 227 dan 281nm sebagai berikut:

dengan kloroform untuk ditarik menjadi 1. Panjang gelombang 271nm

lebih mudah sehubungan dengan luas konsentrasi AUC


1 25119
permukaan yang lebih besar. 2 55718
5 122369
Penarikan kapsaisin menggunakan 10 242640
20 480063
kloroform menggunakan prinsip “Like 40 948584
Dissolve Like” karena kloroform yang

bersifat nonpolar akan lebih mudah menarik

kapsaisin yang bersifat non polar juga.


Farmaka
Volume 14 Nomor 2 45

2. Panjang gelombang 281nm


Hasil menunjukkan bahwa kurva
konsentrasi AUC
1 10124 baku telah memenuhi persamaan Hukum
2 24741
5 47934 Lambert Beer, sehingga dapat dijamin
10 93263
20 187000 akurasi dan presisi hasil pengukuran
40 367630
sampel. Dari persamaan tersebut diketahui
Kadar Sampel Terhadap
Kurva Baku Kapsaisin sampel memiliki respon AUC sebesar
pada λ 227nm 227nm; 28847, dan 281nm; 31376
1000000
AUC (Area Under Curve)

800000
600000
400000
y = 23612x + 5459.3
20000028847 R² = 0.9999
0
0 20 40 60
Concentration (ppm)

Kadar Sampel Terhadap


Kurva Baku Kapsaisin
pada λ 281nm
400000
AUC (Area Under Curve)

300000

200000
y = 9120.2x + 3219.8
100000 31376 R² = 0.9998

0
0 20 40 60
Concentration (ppm)

Sehingga bila dimasukkan ke dalam


Dari hasil pengukuran pada masing-masing
persamaan pada kurva baku maka
gelombang didapatkan persamaan sebagai
didapatkan konsentrasi kapsaisin pada
berikut :
gelombang 227nm sebesar 0,9905ppm dan
271nm
Y = 23612X +5459,3 pada 281nm sebesar 3,0872ppm.
R2 = 0,9999
281nm
Y =9120,2X + 3219,8
R2 = 0,9998
Farmaka
Volume 14 Nomor 2 46

SIMPULAN [2]. Surh. 2002. “More than spice: capsaicin

Telah dihitung kadar kapsaisin in hot chili peppers makes tumor cells

menggunakan instrumen KCKT atau HPLC commit suicide”, J. Natl. Cancer Inst.

(High Performance Liquid 94: 1263–1265.

Chromatography) pada bumbu masak [3]. Clark, Jim. 2007. Kromatografi Cair

dalam kemasan merek Sasa sebesar Kinerja Tinggi (HPLC). Available

0,9905ppm pada panjang gelombang online at http://www.chemis-

227nm dan 3,0872ppm pada panjang try.org/materi_kimia/

gelombang 281nm. instrumen_analisis/kromatografi1/kro

DAFTAR PUSTAKA matografi_cair_kinerja_tinggi_hplc/

[1]. Govindarajan VS. Capsicum [Diakses pada tanggal: 9 Desember

production, technology, chemistry, 2014].

and quality. Part III. Chemistry of the [4]. Hendayana, Sumar. 2006. Kimia

color, aroma, and pungency stimuli. Pemisahan Metode Kromatografi dan

Crit Rev Food Sci Nutr 1986; 24: Elektroforesis Modern. Bandung:

245-355. Remaja Rosdakarya Offset

Anda mungkin juga menyukai