Anda di halaman 1dari 1

JAWABAN TUGAS

1. Kesatuan dalam perbedaan adalah bentuk satu ikatan yang menjalin semua perbedaan untuk
berjanji atau bersumpah menjadi bersatu, contohnya Deklarasi sumpah pemuda 1928, ketika
seluruh pemuda mendeklarasikan ikrar untuk bersatu. Sedangkan perbedaan dalam kesatuan adalah
adanya perbedaan yang didasari beberapa faktor sehingga terjadi perbedaan akan tetapi tetap
dalam kesatuan, contohnya bangsa Indonesia yang merupakan bangsa plural. Perbedaan dalam
masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat di rangkai dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika. Dalil yang menguatkan kita berbangsa dan saling mengenal terdapat dalam Al-Quran
surat Al-Hujuraat/49:13, yakni “Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal”.

2. Bentuk-bentuk kebebasan dalam Islam diantaranya :


a. Kebebasan berekspresi adalah kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa
saja baik melalui pernyataan maupun berbuatan
b. Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat adalah kebebasan untuk memberikan keleluasaan
kepada manusia untuk menyatakan pemikirannya dan pendapatnya.
c. Kebebasan beragama adalah kebebasan untuk beragama. Kebesan beragama sangat di jamin
oleh
Islam
d. Kebebasan bermusyawarah adalah kebebasan untuk menyingkronkan perbedaan-perbedaan
dalam keputusan yang dapat di terima oleh semua pihak.
e. Kebebasan berpindah tempat adalah kebebasan untuk berpindah tempat atau kebebasan untuk
memilih tempat tinggal.

3. Demokrasi pada zaman Rasulullah merupakan suatu kebebasan masyarakat yang merupakan pilar
utama demokrasi, termasuk di dalamnya kebebasan dari kezaliman tirani dan taat hanya pada
hukum dan aturan untuk kesejahteraan bersama. Ketika Rasulullah membentuk negara pertama
kali dalam Islam, yaitu negara Madinah yang multi agama. Beliau menyusun “Piagam Madinah”
yang merupakan dokumen politik yang di buat dengan berbagai kelompok bukan muslimin sebagai
landasan bagi toleransi di antara berbagai umat. Pada masa negara Madinah ini pula beliau
mengenalkan konsep “bangsa” (al ummah) sebagai satu kesatuan warga negara Madinah tanpa
membedakan asal-usul suku.

4. Konsep masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab yakni masyarakat yang adil, terbuka,
demokratis, sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diimplementasikan dalam
kehidupan sosial. Allah SWT memberikan gambaran dari Masyarakat Madani dengan firman-Nya
dalam Q.S. Saba’ ayat 15: Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di
tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada
mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah
Tuhan yang Maha Pengampun”.
5. Berikut adalah 5 tujuan dari Maqasidus Syariah yaitu :
a. Ad-Din, adalah tujuan untuk memelihara agama.
b. Hifdz An-Nafs, adalah tujuan untuk memelihara atau melindungi jiwa.
c. Hifdz Al’Aql, adalah tujuan untuk memelihara akal pikiran.
d. Hifdz An-Nasb, adalah tujuan untuk memelihara keturunan.

e. Hifdz Al-Maal, adalah tujuan untuk memelihara harta benda.

Anda mungkin juga menyukai