Anda di halaman 1dari 12

M UHAMAD BIN A BDULLAH A LHADI , M .A .

Sistem Hukum
moeh.alhady@gmail.com
Pengertian:
• Sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur dari peraturan-
peraturan hukum yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain
berdasarkan atas kesatuan alam pikiran yang hidup dalam masyarakat.

• Menurut Prof.R.Subekti,SH,sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan


yang teratur,suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian yang berkaitan satu sama
lain,tersusun menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai suatu tujuan.

• Hal-hal yang penting dalam hubungannya dengan pengertian sistem hukum


adalah :

✓ Suatu sistem hukum tidak boleh terdapat suatu


pertentangan,pembentukan,tumpang tindih dan duplikasi antara bagian-
bagiannya.
✓ Suatu sistem mengandung beberapa azas yang menjadi pedoman dalam
pembentukannya.
✓ Suatu sistem bersifat menyeluruh,berstruktur dan terangkai secara bulat yang
keseluruhan mesin-mesinnya mempunyai hubungan fungsional.
HK. TATA NEGARA

PUBLIK HK. ADM NEGARA

HK. PIDANA
#1. EROPA

HK SIPIL

PRIVAT
DAGANG

YURISPRUDENSI
#2. ANGLO SAXON
(AMERIKA)
KEBIASAAN

SISTEM TATA NEGARA


HUKUM
#3. HUKUM ADAT WARGA

DELIK (HUKUM
PIDANA)

ALQURAN

SUNNAH
#4. HUKUM ISLAM
IJMA

QIYAS
Pengertian dan Karakteristik:
• sistem hukum eropa kontinental berkembang di negara-negara eropa daratan yang sering
disebut dengan “Civil law“.Civil law tersebut semula berasal dari kodifikasi yang berlaku di
Romawi pada masa pemerintahan kaisar Justianus.peraturan-peraturan hukumnya merupakan
kumpulan dari berbagai kaidah-kaidah hukum yang ada sebelum masa Kaisar Justianus yang
kemudian disebut dengan Corpus Juris Civilis, dan kemudian dijadikan dasar perumusan
kodifikasi hukum di negara-negara eropa daratan.

• Prinsip-prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum eropa kontinental adalah hukum
memperoleh kekuatan yang mengikat,karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang
berbentuk Undang-undang dan tersusun secara sistematis didalam kodifikasi.

• Prinsip utama ini ditujukan hukum hanyalah dapat diwujudkan apabila tindakan-tindakan hukum
yang dilakukan didalam pergaulan hidup manusia diatur dengan peraturan-peraturan hukum
tertulis.

• Dengan berdasarkan tujuan tersebut,maka hakim tidak dapat leluasa untuk menciptakan
hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum.hakim hanya berfungsi menetapkan dan
menafsirkan pertauran-peraturan dalam batas-batas kewenangannya.putusan hakim hanya
mengikat para pihak yang berperkara saja (Doctrin Re Ajudicata).
Sumber-sumber hukum dalam sistem hukum eropa kontinental adalah :
• Undang-undang yang dibentuk oleh badan legislatif
• Peraturan yang dibuat oleh badan eksekutif berdasarkan Undang-undang.
• Kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan diterima sebagai hukum selama tidak bertentangan dengan
Undang-undang.
• Sistem hukum eropa kontinental menggolongkan dua bidang hukum yaitu :
a. Hukum Publik mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur
kekuasaan/wewenang penguasa negara serta hubungan-hubungan antara negara dan
masyarakat. Contoh yang termasuk hukum publik yaitu :
✓ Hukum tata negara
✓ Hukum tata usaha negara
✓ Hukum pidana

b. Hukum privat mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan
antara individu-individu dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh
yang termasuk hukum privat yaitu :
✓ Hukum perdata
✓ Hukum dagang
Hukum privat dan hukum publik sulit dibedakan batas-batasnya karena:
• Terjadinya proses sosialisasi didalam hukum sebgai akibat dari makin banyaknya bidang-bidang
kehidupan masyarakat yang menyangkut kepentingan umum yang perlu dilindungi hukum.
• Semakin banyaknya turut campur negara dalam bidang kehidupan perorangan,misalnya bidang
perdagangan,perburuhan,agraria,
• Sistem hukum Anglo saxon mulai berkembang di Inggris sekitar abad XI, yang disebut dengan
Common law dan Unwritten law.
• Sistem hukum Anglo saxon melandasi pula hukum positif di USA, Kanada,Australia dan negara-
negara lain yang termasuk dalam negara-negara persemakmuran Inggris.
• Sumber-sumber hukum sistem hukum Anglo saxon adalah :
✓ Putusan-putusan hukum pengadilan (Judicila decisions)
✓ Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan tertulis.
• Hal-hal yang terdapat dapat sistem hukum Anglo saxon adalah :
✓ Putusan hakim merupakan sumber hukum yang utama yang dapat mewujudkan kepastian hukum
dan merupakan kaidah hukum yang mengikat umum.
✓ Sumber hukum tidak tersusun secara sistematis dalam suatu kitab hukum.
✓ Hakim mempunyai peranan yang sangat luas untuk menafsirkan hukum yang berlaku dan
menciptakan hukum baru yang akan menjadi pegangan hakim-hakim lain untuk memutuskan
perkara yang sejenis.
✓ Menganut doktrin yang disebut “The doctrine of precedent atau stare defcisis ” yang pada
hakekatnya menyatakan bahwa dalam memutuskan perkara,seorang hakim harus mendasarkan
keputusannya kepada prinsip hukum yang sudah ada berdasarkan putusan hakim lain dari perkara
sejenis sebelumnya (prosedur).

Apabila putusan hakim yang terdahulu dianggap sudah ketinggalan dengan perkembangan masyarakat,maka hakim
dapat menetapkan putusan baru berdasarkan nilai kebenaran,keadilan dan akal sehat (Common sense). Dalam
sistem hukum anglo saxon juga mengenal pembagian hukum publik dan hukum privat. Pengertian yang diberikan
pada hukum publik hampir sama dengan pengertian hukum publik di sintem hukum eropa kontinental.
Pengertian hukum privat lebih ditujukan pada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of Propority), tentang
orang (law of person),tentang perjanjian (law of Contrac) dan perbuatan melawan hukum (Law of tarts).
• Sistem hukum Anglo saxon tidak mengenal adanya kodifikasi seperti halnya
dalam sistem hukum eropa kontinental, tetapi tersebar dalam putusan hakim,
kebiasaan dan peraturan-peraturan administrasi negara.
• Tugas hakim dalam sistem hukum Anglo saxon tidak hanya sebagai pihak yang
bertugas menetapkan dan menafsirkan hukum,melainkan juga membentuk
seluruh tata kehidupan yang mengikat umum.sedangkan dalam sistem hukum
eropa kontinental ,hakim tidak dapat secara leluasa untuk ,menciptakan
hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum,putusan hakim dalam
suatu perkara hanya mengikat para pihak yang berperkara saja (Doctrin Ras
Ajudicata).
• Dalam sistem hukum Anglo saxon,seorang hakim terikat dengan putusan
hakim lain dari perkara yang sejenis dalam memutuskan perkara (The doctrin
of precedent) ,sedangkan dalam sistem hukum eropa kontinental hakim boleh
tidak terikat dengan putusan hakim lain yang memutuskan perkara
sejenis,asalkan tidak bertentangan dengan Undang-undang.
• Sistem hukum adat (Belanda recht) yang pertama sekali diperkenalkan oleh Snonck Hugronye.
• Kata hukum dalam sistem hukum adat lebih luar artinya dari istilah hukum dalam sistem
eropa kontinental,karena terdapat peraturan-peraturan yang selalu dipertahankan keutuhannya
oleh berbagai golongan tertentu dalam lingkungan kehidupan sosialnya seperti
pakaian,pangkat,pertunangan dan lain-lain.
• Sistem hukum adat bersumber dari kaidah-kaidah hukum yang tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang serta dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakat.dari sumber hukum
yang tidak tertulis itu,maka hukum adat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakat.hal ini berbeda dengan sumber hukum tertulis yang sulit diubah secara cepat
karena perubahannya memerlukan syarat dan cara yang ditentukan oleh peraturan tertulis
pula.
• Dalam sistem hukum adat, kepala adat mempunyai peranan yang sangat besar dalam hal untuk
mengubah hukum adat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sistem hukum ada membagi golongan hukum adalam 3 kelompok yaitu :


1. Hukum tata negara,yang mengatur tentang tata susunan masyarakat adat,lingkungan kerja,alat-alat
perlengkapan dan jabatan-jabatan dalam masyarakat adat.
2. Hukum adat tentang warga yang terdiri dari : Hukum perkawinan dan kekluargaan,hukum tanah,hukum
perhutangan,hukum waris.
3. Hkum adat delik.
• Sistem hukum Adat hanya terdapat dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia
lainnya, seperti Cina, India, Jepang dan negara lain. Istilahnya berasal dari Bahasa Belanda “Adatrecht” yang untuk
pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje. Pengertian hukum Adat yang digunakan oleh Mr. C Van
Vollenhoven (1928) mengandung makna bahwa hukum Indonesia dan kesusilaan masyarakat merupakan hukum
Adat yang tidak dapat dipisahkan dan hanya mungkin dibedakan dalam akibat-akibat hukumnya. Kata “hukum”
dalam pengertian hukum Adat lebih luas artinya dari istilah hukum di Eropa, karena terdapat peraturan-
peraturan yang selalu dipertahankan keutuhannya oleh pelbagai golongan tertentu dalam lingkungan kehidupan
sosialnya, seperti masalah pakaian, pertunangan dan sebagainya. Sedangkan istilah “Indonesia” digunakan untuk
membedakan dengan hukum Adat lainnya di kawasan Asia. Dan kata Indonesia itu untuk pertama kali dipakai
pada tahun 1850 oleh James Richardson Logan dan salah satu karangannya di Penang yang dimuat dalam Journal
of the Indian Archipelago and Eastern Asia, untuk menunjukkan adanya nama bangsa-bangsa yang hidup di Asia
Tenggara.
• Sistem hukum Adat bersumber kepada peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan
dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Dan hukum Adat itu mempunyai tipe yang bersifat
tradisional dengan berpangkal kepada kehendak nenek moyang. Untuk ketertiban hukumnya selalu diberikan
penghormatan yang sangat besar bagi kehendak suci nenek moyang itu. Karenanya keinginan untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu selalu dikembalikan kepada pangkalnya kehendak nenek moyang, sebagai tolak
ukur terhadap keinginan yang akan dilakukan. Peraturan-peraturan hukum Adat juga dapat berubah tergantung
dari pengaruh kejadian-kejadian dan keadaan hidup yang silih berganti. Perubahannya sering tidak diketahui
bahkan kadang-kadang tanpa disadari masyarakat, karena terjadi pada situasi sosial tertentu di dalam kehidupan
sehari-hari.
• Sistem hukum Adat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1) Hukum Adat mengenai tata negara (tata susunan rakyat), mengatur tentang
susunan dan ketertiban dalam persekutuan-persekutuan hukum
(rechtsgemenschappen) serta susunan dan lingkungan kerja alat-alat
perlengkapan, jabatan-jabatan dan pejabatnya.

2) Hukum adat mengenai warga (hukum warga) terdiri dari :


• Hukum Pertalian sanak (perkawinan, waris)
• Hukum tanah (hak ulayat tanah, transaksi-transaksi tanah)
• Hukum perhutangan (hak-hak atasan, transaksi-transaksi tentang benda selain
tanah dan jasa).
3) Hukum adat mengenai delik (hukum pidana), memuat peraturan-peraturan
tentang pelbagai delik dan reaksi masyakarat terhadap pelanggaran hukum
pidana itu.
• Sistem hukum Islam bersumberkan pada:
1. Quran, yaitu kitab suci kaum muslimin yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Rasul Allah Muhammad dengan
perantaraan Malaikat Jibril.
2. As-Sunnah Nabi, ialah cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita-cerita (hadist) mengenai Nabi Muhammad.
3. Ijma ialah kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara bekerja (berorganisasi)
4. Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan antara dua kejadian. Cara ini dapat dijelmakan
melalui metode ilmu hukum berdasarkan deduksi dengan menciptakan atau menarik suatu garis hukum baru
dari garis hukum lama dengan maksud memberlakukan yang baru itu kepada suatu keadaan karena persamaan
di dalamnya.
• Dalam hukum Islam terdapat hukum Fiqih yang terdiri hukum pokok yaitu : Hukum rohaniah dan hukum duniawi.
Hukum duniawi terdiri dari Muamalat, nikah dan jinayat.
• Dalam sistem hukum Islam terdapat ajaran tentang nilai baik dan buruk yang dinamakan Al ahkam al kamsah yaitu :
✓ Jaiz, Nilai buruk dan baik dalam kesusilaan perorangan bagi perbuatan yang semata-mata terserah kepada
pertimbangan sendiri.
✓ Sunnah,perbuatan yang dianjurkan dalam hidup bermasyarakat.
✓ Makruh,perbuatan yang tidak diinginkan ,dibenci,ditolak oleh masyarakat dan akan mendapat celaan umum.
✓ Wajib, perbuatan yang tidak boleh dibiarkan ,dan siapa yang meninggalkan akan mendapat hukuman.
✓ Haram, perbuatan yang dilarang.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai