Fase Luar 8 %
Jenis Bahan Dosis /konsentrasi Fungsi
Talkum 2% Pelllincir
Aerosol 1% Glidan
Avicel / microcrystalline cellulosa 5% Desintegran/penghancur
3. Cara kerja
Buatlah mucilage amili 10% dengan terlebih dahulu membuat suspense pati dengan 1,5 bagian air
dalam beaker gelas lalu tambahkan air sampai tanda batas,dipanaskan sampai terbentuk larutan yang
kental, agak jernih dan mudah dituang (larutan kanji). Timbang larutan kanji dan wadan wadah (a).
Campur dan gerus homogen serbuk Asam mefenamat, kalsium fosfat tribasik, Aerosil, Talkum, dan
avicel dalam di dalam mortar / lumpang sampai homogen.
Kemudian ditambahkan larutan kanji sedikit demi sedikit sampai terbentuk adonan yang dapat
dikepal seperti bola salju yang bila kepalan tersebut dipecah akan memberikan butiran-butrian
terpisah.
Catat jumlah larutan kanji yang digunakan (a-b) dengan menghitung selisih jumlah awal larutan
kanji dengan jumlah larutan kanji yang tersisa,dengan menimbang ulang berat larutan kanji sisa dab
wadah (b).
Adonan tersebut diayak dengan ayakan mesh 14 dengan sedikit teknanan memakai stamfer atau
perata seperti botol yang dimiringkan,granul yang didapat ditampung dalam suatu wadah.
Keringkan granul didalam lemari pengering pada suhu 50-60°C selama 8-12 jam kemudian diayak
dengan mesh 16 dan ditimbang jumlah granul yang didapat.
Jumlah fasa luar yang ditambahkan dihitung menurut jumlah granul kering yang dihasilkan.
Selanjutnya apabila pencetakan akan dilaksanakan maka granul kering dan fasa luar dicampur
homogen dan campuran ini siap dicetak menjadi tablet.
TAMBAHAN CATATAN
1. Granulasi basah proses penambahan cairan kedalam massa serbuk yg diaduk dengan alat yg sesuai
utk menghasilkan aglomerat atau granul
2. Metode granulasi basah utk bahan obt tidak dapat dicetak langsung krna sifat kohesif,sifat
kompresibilitas dan sifat aliran yg kurang baik sementara dosisnya besar dan juga zat aktif yg tahan
terhadap lembab dan pemanasan
3. Proses pembuatan granul disebut granulasi.
4. Granulasi adalah pembesaran ukuran partikel dimana partikel kecil dicampur bersama
menjadi besar berupa agregat permanen dan partikel asal masih dapat di identifikasi
5. Bahan pengisi utk menambah bobot tablet agar sesuai dgn yg diharapkan cthnya kalsium fosat tribasic
6. Bahan pengikat untuk meningkatkan sifat kohesi serbuk utk pembentukan ikatan menjadi granul
sehingga waktu dikempa bisa jd tablet cthnya mucilage amili 10%
7. Bahan penghancur/desintegran utk memudahkan proses hancurnya tablet ketika berkontak dgn cairan
saluran cerna cthnya avicel/ microcrystalline selulosa
8. Glidan berfungsi utk memperbaiki karakteristik aliran granul cthnya aerosol
9. Bahan pelincir/lubrikan : utk mengurangi gesekan yg terjadi antara permukaan tablet dgn dinding die
selama proses pengempaan cthnya talcum
10. Penambahan bahan pengikat ditambahkan dgn metode basah krna pengikat dilarutkan dulu dalam pelarit
tertentu yg dibuat dgn mensuspensikan kedalam air
11. Alasan Asam Mefenamat dibuat tablet dengan metode basah karena memiliki sifat alir dan
kompaktibilitasnya buruk diharapkan dengan penambahan bahan pengisi, bahan pengikat, bahan
penghancur dan bahan pelicin, dapat memperbaiki sifat fisik tablet parasetamol.
OBJEK 2
EVALUASI GRANUL
1. Tujuan percobaan : Mahasiswa mampu memahami cara dan jenis evaluasi granul, serta mampu
melakukan perhitungan terkait evaluasi granul
2. Cara kerja
a. Granulometri/ Distribusi ukuran granul dengan ayakan vibrasi
- Timbang 100 g granul
- Letakkan granul yang ditimbang pada pengayak paling atas
- Getarkan mesin selama 10 menit, dengan amplitude 50, atau tergantung dari ketahanan
granul pada getaran
- Timbang granul yang tertahan atau tinggal pada tiap-tiap pengayak
- Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak.
BJ Benar
- Piknometer kosong yang telah diketahui volumenya (a), ditimbang (b), kemudian diisi
dengan parafin cair dan ditimbang (c)
- BJ parafin cair dihitung dengan persamaan :
Bilangan/rasio Hausner
ρ mampat
H¿
ρ nyata
Porositas
E ¿ ¿]) x 100%
Kadar pemampatan
%T = V0 – V1250 / V0 x 100%
Kompresibilitas
% K = Dapt - Davc / Dapt x 100%
Kandungan Air
• Timbang granul sebanyak 5 g di atas nampan logam (aluminium)
• Nyalakan alat, cek suhu pada 70C
• Penetapan kandungan lembab dapat di atur skalanya pada alat (% hilang atau g hilang)
• Penetapan dihentikan setelah dicapai angka konstant
• Hitung nilai %KB dan %KL
• %KB = W1/W x 100 % %KL = Wa/W1 x 100 %
W = Bobot mula-mula
W1 = Bobot setelah pengeringan
Wa = W – W1
TAMBAHAN CATATAN
3. Jenis evaluasi granul terbagi menjadi 2 yaitu evaluasi destruktif dan evaluasi non destruktif
4. evaluasi destruktif bahan uji mengalami kerusakan, baik secara fisik maupun kimia,
5. evaluasi desttuktif ini meliputi penetapan kandungan zat aktif dalam granul dan uji kandungan
lembab
6. evaluasi non destruktif bahan aktifnya tidak mengalami kerusakan baik secara fisika maupun kimia
sehingga masih dapat digunakan untuk uji lain atau proses selanjutnya
7. uji non destruktif ini meliputi uji kecepatan aliran, penetapan bobot jenis, porositas, factor hausner
dan % kompresibilitas
8. evaluasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah granulometri (distribusi ukuran partikel,
penentuan BJ nyata sebelum pemampatan, BJ nyata setelah pemampatan, rasio Hausner, porositas,
kadar pemampatan, kompresibilitas sampel, kecepatan aliran dan sudut istirahat serta kandungan air
yaitu nilai %KB dan %KL
9. tujuan dari granulometri ini adalah untuk melihat keseragaman ukuran garnul
10. granulometri menggunakan ayakan vibrasi
11. penentuan bj menggunakan alat tap volumeter atau bulk density
12. penetapan BJ nyata ini perlu dilakukan karena akan mempengaruhi kecepatan aliran dan kesesuaian
ukuran tablet
13. rasio hausner ini adalah perbandingan antara BJ nyata setelah pemampatan (tapped density) dengan
Bj nyata sebelum pemampatan (untapped density) rentang 1.00-1.11
14. kompresibilitas merupakan pengukuran terhadap gaya amtar partikel, jika gaya antar partikel tinggi
maka akan terjadi jembatan antar partikel, jika gaya antar partikel rendah maka akan terjadi
kekompakan secara spontan
15. porositas mempengaruhi keseragaman bobot dan keseragaman kandungan tablet dan waktu hancur
16. kecepatan aliran serbuk, aliran granul yang baik adalah jika waktu yang di perlukan untu
mengalirkan 100 gram tidak lebih dari 10 detik.
17. sudut istirahat dimana Semakin datar kerucut yang dihasilkan artinya sudut kemiringan nya semakin
kecil dan semakin baik sifat aliran serbuk tersebut, hasil evaluasi sudut istirahat yang di dapatkan
termasuk dalam kategori sangat baik
18. kandungan air adalah jumlah massa (air) yang hilang selama proses pemanasan 700C, alat yang
digunakan untuk evaluasi ini adalah moisture balance
19. Kandungan lembab atau Moisture Content adalah pernyataan kandungan air berdasarkan bobot
kering, yang menunjukkan kadar air yang terkandung dalam suatu granulat.
20. Nama alat kelembapan granul : moisture balance
21. Nama alat utk sudut istirahat : corong hirsh
22. Alat untuk bj nyata : tap volumenter/bulk density tester
23. Alat untuk bj benar : piknometer
24. Alat utk granulometri : ayakan vibrasi
25. Rumus bj nyata : bobot granul/volume granul = g/ml
PERCOBAAN 3
EVALUASI SEDIAAN TABLET
1. Bentuk Dan Ukuran
Diameter tablet TIDAK BOLEH melebihi 3x dan tidak kurang dari 1 sepertiga tebal tablet
Ketebalan dipengaruhi : bj ruah, bj mampat dan sifat aliran massa cetak
Alat : jangka sorong
Pengukuran diameter dilakukan terhadap 20 tablet dan di rata-rata kan
2. Kekerasan Tablet
Tujuan : menjamin ketahanan tablet dari gaya mekanik pd proses pengemasan dan penghantaran
dan berakitan juga dgn waktu hancur
Alat ; strong cobb / stokes monsato / erweka
Cara kerja :
o Percobaan dilakukan terhadap 10 tablet yang diambil secara acak
o Letakkan sebuah tablet diantara pengapit tetap dengan plat datar yang diam, tablet dijepit
dengan memutar alat penekan. Angka yang ditunjukkan oleh jarum pada skala dinyatakan
sebagai titik nol.
o Alat penekan diputar kembali sampai tablet retak atau pecah. Catat skala yang terukur,
kekerasan tablet adalah selisih skala terukur saat tablet pecah dengan skala yang dianggap
sebagai titik nol.
o Kekerasan tablet adalah harga rata2 ke-10 tablet
o Variasi kekerasan dilihat dari harga SD
Makin besar tablet, maka kekerasan yg diperlukan juga makin besar
Literaturnya :
o Bobot tablet sampai 300mg 4-7 kg/cm2
o Bobot tablet sampai 400 - 700mg 7-12 kg/cm2
3. Friabilitas/Kerapuhan Tablet
Parameter u/ menguji ketahanan tablet bila dijatuhkan dari ketinggian tertentu
Tujuan : u/ mengukur ketahanan permukan tablet thdp gesekan yg dialami sewaktu pengemasan
dan pengiriman tujuan
Alat diputar dgn kecepatan 25 putaran/menit selama 4 menit atau 100 putaran
Jika saat pengujia friabilitas ada tablet yang pecah maka tablet tsb tidak ikut diperhitungkan
Jika hasil pengukuran ragu(missal bobot terlalu besar) maka pengujian diulang 2x dan hitung
rata rata nya
Alat : friabilator roche
% friabilitas yg baik = < 0,8%
Cara kerja :
o Percobaan dilakukan terhadap 10 tablet yang diambil secara acak
o Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
o Masukkan tablet ke dalam alat dan lakukan pemutaran alat friabilator sebanyak 100 x
putaran
o Bersihkan tablet dan timbang kembali (Wt)
o Hitung % friabilitas tablet dengan rumus:
% F = (Wo – Wt)/Wo x 100%
4. Friksibilitas
Parameter u/ menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami gesekan antar sesame
Alat : abration tester
Cara kerja sama kayak friabilitas
5. Uji Waktu Hancur
U/ menetapkan kesesuaian batas waktu hancur pada masing-masing monografi
Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji
merupakan masa lunak yg tdk mempunyai inti yg jelas kecuali bagian penyalut atau cangkang
kapsul yg tdk larut
Cara kerja :
o Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang
o masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37º ± 2º
sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing
monografi
o Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati
semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna
o Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
PERCOBAAN 4
KERAGAMAN BOBOT DAN KESERAGAMAN KANDUNGAN TABLET
1. Uji Keseragaman Bobot
Meliputi keseragaman bobot dan keseragaman kandungan
Keseragaman bobot diterapkan pada produkk yg mengandung zat aktif 50mg atau lebih, yang
merupakan 50% atau lebih dari bobot satuan sedaiaan
Prosedur uji keragaman bobot
o Percobaan dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak
o Penimbangan dilakukan pada masing-masing 20 tablet dan hitung bobot rata-rata
o Hitung standar deviasi :
S = Standar deviasi
X = Bobot tablet (gram)
Ẋ = Rata-rata bobot tablet (gram)
n = Jumlah sampel
o Hitung %penyimpangan :