Askep Anak Spinabifida
Askep Anak Spinabifida
A. PENDAHULUAN
Malformasi dari “neural tube” pd masa perkembangan embrionik
Cacat/kelainan inibervariasi dari yg ringan s.d berat
Kelainan kongenital
Banyak terjadi pd orang Hispanic dan Eropa, dan jarang pd org Asis dan Afrika-Amerika
“A study published in 2001 found that with appropriate medical care, at least 75% of children
born with the most severe form of spina bifida (myelomeningocele) will most likely live until
their early adult years”
B. ETIOLOGI
1. Tidak ada kaitan dengan faktor keturunan keluarga
2. Risiko tinggi tjd lagi pd anak dr ibu yg telah melahirkan dg kelainan SB
3. Kurang Folic Acid saat masa kehamilan
C. REVIEW
Komposisi susunan saraf pusat : Otak dan spinal
Spinal : 33 tlg vertebrae, 2 fungsinya
Pembentukan CNS dan spina : hari ke-14 s.d 28 dr konsepsi
Tulang mengelilingi/menyelubungi otak dan Saraf spinal
D. PATOLOGI
Spina bifida occurs when there is a failure of development of the boney canal which
surrounds the brain and spinal cord
In the spine, the affected vertebrae have a defect posteriorly (at the back) so that a boney
ring does not completely surround the spinal cord
This leaves a gap so that, instead of the posterior arm being whole it is divided – that is,
bifid.
The fault may occur in one or more of the vertebrae but it is most common around waist-
level.
E. JENIS
1. Spina Bifida
2. Meningokel
3. Meningo-mielokel
4. Mielokel
H. PROGNOSIS
Tergantung jenis dan tingkat malformasi kecacatan
I. KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Saraf kering
3. Saraf sensorik dan motorik à Paralisis : sejumlah anggota gerak bawah, sampai
deformitas otot
4. Gg. Saraf ke kantong kemih dan Rektum
J. PRINSIP TERAPI
1. Pembedahan :
2. Eksisi meningokel dan menutup duramater
3. Hidrosefalus : drainase
4. Mencegah injury dan kekeringan
5. Perawatan preoperasi, intra dan post operasi
K. PENGKAJIAN
1. Pemeriksaan Fisik
2. Observasi manifestasi mielomeningokel
3. Kaji kemampuan neurologi : motorik dan sensorik
4. Inspeksi keadaan mielomeningokel
5. Observasi adanya indikasi Hidrosefalus
6. Kaji dan analisa hasil Pemeriksaan diagnostik : Radiography dan tomography
L. DIAGNOSA
1. Risiko Infeksi b.d adanya miorganisme penyebab infeksi, tidak adanya epitel pembukus
meningeal, paralysis
2. Risiko trauma b.d lesi pd spinal
3. Risiko gg integritas kulit b.d paralysis, ketidakmampuan mengontrol BAK dan BAB
4. Risiko trauma (p/ TIK) b.d kegagalan sirkulasi CSS
5. Risiko injury: reaksi alergi b.d alergi thd latex
6. Risiko injury: deformitas b.d ketidakmampuan neuromuskular