Rev Kelompok 4 Politik Hukum
Rev Kelompok 4 Politik Hukum
Kekayaan keanekaragaman
hayati yang dimiliki oleh Negara
Indonesia adalah aset bagi
pembangunan dan kemakmuran
bangsa karena sebagian besar
pembangunan nasional
mengandalkan keanekaragaman
hayati
Realitasnya, masih banyak yang belum dapat diakomodir oleh undang-undang ini
LANDASAN FILOSOFIS
Pertautan antara kedua konteks demokrasi inilah yang menjadi pilar dalam
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran di Republik Indonesia
Pembangunan Berkelanjutan (Suistanable Development)
Konsep pembangunan yang muncul pada awal 1970-an dalam
rangka mengatasi bahaya laten pembangunan industri
Konsumsi yang
Pertumbuhan Polusi udara dan
berlebihan akan
populasi manusia air
sumber daya alam
Esensi dari pasal 33 UUD 1945 sendiri adalah
pemanfaatan sumber daya alam yang sebesar-besarnya
untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dalam penerapan pasal tersebut, masyarakat sebagai
salah satu organ yang berperan penting dalam
pelestarian keanekaragaman hayati terkadang terabaikan
dan bahkan tidak dilibatkan sama sekali
Faktor yang mendasari kurangnya kesadaran
masyarakat akan imbas kerusakan lingkungan
terhadap pengelolaan keanekaragaman hayati
Peran Pemerintah
Landasan Yuridis
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR RI/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
Tahun 1999-2004 Bab IV Arah Kebijakan Huruf H Sumber daya Alam dan
Lingkungan Hidup angka 4
“Mendaya gunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal, serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang”