Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA DIMATA GENERASI MILENIAL

MATA KULIAH PANCASILA

Disusun oleh:

Yeremia Sabrian Sidauruk (120400116)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


TAHUN AJARAN 2021
Bumi pertiwi Indonesia ini menganut sebuah ideologi penting yang dikenal dengan sebutan
“Pancasila”. Hari Pancasila ini diperingati setiap tanggal 1 Juni, sebagai hari lahirnya
Pancasila. Pancasila mengandung lima (5) sila penting yang mencerminkan idealisme atau
cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila sendiri terlahir dari pemikiran hebat para pahlawan
Indonesia, di antaranya: Ir. Soekarno, Muhammad Yamin, Soepomo, dll yang berjuang mati-
matian secara heroik untuk mengaktualisasikan kemerdekaan Indonesia akibat ratusan tahun
dijajah oleh kolonialisme Barat.

Melihat begitu besarnya hati dan jiwa para pahlawan akan masa depan bangsa, di tengah
rumitnya situasi yang mencekam, kita sebagai generasi milenial tidak bisa hanya duduk dan
menikmati kemerdekaan saat ini, namun kita kaum milenial harus mampu berperan aktif
mewujudkan Indonesia yang harmoni/damai/adil melalui pengahayatan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam realitas kehidupan sehari-hari kita sebagai kaum milenial.

Jika ditinjau lebih jauh, generasi milenial kini berada di usia produktif yang memiliki peranan
penting untuk kelanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan. Berkembang
pesatnya globalisasi dan digitalisasi menjadikan generasi ini unggul dalam hal kreativitas dan
kemudahan dalam menghubungkan dirinya dengan dunia luar dirinya. Sayangnya,
keunggulan ini banyak dilihat milenial sebagai sesuatu yang membuka ruang untuk
menginginkan segalanya, serba instan dan interaksi antarbudaya yang terbuka mengakibatkan
generasi ini mudah dipengaruhi oleh pikiran dan perilakunya. Perilakunya dinamis dan
fleksibel. Maka di titik inilah Pancasila relevan dan berperan penting untuk kita generasi
milenial.

Eksistensi Pancasila menurut generasi milenial dapat menjadi jembatan emas untuk kaum
milenial membangun batas apa yang bisa diterima dari pengaruh luar yang merugikan dan
tidak etis-negatif. Dengan luar biasanya ideologi Pancasila kita menempatkan “Ketuhanan
Yang Maha Esa” sebagai sila ke-1 berguna untuk memperingatkan generasi milenial bahwa
ada Tuhan sebagai pusat dari kehidupan segala sesuatu dalam bentangan dunia ini.
Kecanggihan teknologi tidak akan pernah menggantikan kehebatan Tuhan dan memiliki iman
yang kuat pada Tuhan menjadi sebuah keharusan (keniscayaan). Generasi Milenial harus
sadar bahwa semuanya milik Tuhan, sehingga kesombongan dalam diri manusia bisa
terminimalisir dan berusaha untuk selalu mengambil manfaat positif dalam setiap
kemudahan, bukan untuk mengambil kekuasaan apalagi menggunakan kekuasaan secara
sewenang-wenang dalam kekuasaan. Kekuasaan Tuhan melampaui kekuasaan manusia.

Pancasila harus dijadikan acuan bagaimana generasi milenial juga dalam menjalani hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam relevansinya dengan sila ke-2. Di mana
kaum milenial Indonesia harus dengan bijaksana, harus selalu adil dalam pikiran dan perilaku
etis pada sesama, tidak menggampangkan segala sesuatu dan terus berbuat kebaikan yang
mementingkan kepentingan umum demi cita-cita bonum commune (kebaikan bersama).
Generasi milenial harus sadar diri untuk selalu bersinergi menciptakan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia (sila ke-3) melalui sikap toleransi akan perbedaan dan memegang
teguh pendirian yang tidak bisa diacak oleh bangsa luar. Sesama bangsa Indonesia, generasi
milenial harus bergotong royong mengangkat derajat bangsa Indonesia lebih tinggi darpada
negara lain untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara lemah yang gampang terjajah,
tapi negara yang kuat karena generasi penerusnya mampu bersatu memajukan Indonesia lebih
baik di tengah tantangan global masa kini.
Generasi muda milenial juga harus bersikap demokratis dengan mementingkan aspek
musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan (sila ke-4). Keputusan tidak boleh
diambil secara otoriter namun hasil kesepakatan dan musyawarah bersama. Juga sila kelima
anak muda milenial harus mengusahakan keaadilan sosial. Perlu mengkritik struktur social,
ideologi, politik dalam negara dan masyarakat yang menciptakan ketidakadilan social bagi
rakyat Indonesia.

Maka dari itu, pada hakikatnya generasi milenial harus terus memelihara dan mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan nyata sehari-hari. Melalui pendidikan, generasi milenial harus
sadar bahwa nilai-nilai Pancasila yang ditanam, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
gotong royong, musyawarah untuk mufakat, keadilan sosial, patriotisme, nasionalisme,
menghormati perbedaan bukan hanya untuk dihafal, namun terlebih dan paling penting
adalah untuk diterapkan pada diri sendiri dan menebarkannya kepada generasi milenial lain
yang sama-sama berperan penting dalam menciptakan Indonesia yang damai, aman dan
tentram. Marilah kita maju ke depan dengan membawa obor yang dapat menyalakan api
semangat membangun Indonesia jaya pada kehidupan lebih baik lagi di masa mendatang
menuju keabadian.

Anda mungkin juga menyukai