Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PHB (Panel Hubung Bagi) merupakan tempat percabangan dari sirkit yang ada pada sebuah intalasi
listrik yang dilengkapai dengan proteksi arus dan indikator lampu serta indikator pengukuran
INSTALASI TENAGA LISTRIK
Oleh :
COVER
A. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
B. INSTALASI TENAGA LISTRIK ................................................................................. 8
1. INSTALASI TENAGA LISTRIK 1 FASA ................................................... ........... 4
2. KOMPONEN-KOMPONEN INSTALASI TENAGA LISTRIK ............................. 13
C. LATIHAN ..................................................................................................................... .27
D. RANGKUMAN .......................................................................................................... .. 27
E. TEST FORMATIF ......................................................................................................... 28
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ................................................................ 30
G. KUNCI JAWABAN ...................................................................................................... 31
H. DAFTAR PUSTAKA
I. GLOSARIUM
1
A. PENDAHULUAN
Adapun yang hendak dicapai dari modul ini adalah peserta didik dapat memahami
Instalasi Tenaga Listrik Satu Fasa.
KEGIATAN BELAJAR
Untuk kegiatan pada modul ini membahas tentang instalasi tenaga listrik satu fasa
, komponen-komponen pada instalasi tenaga listrik beserta simbol-simbol
komponen tersebut.
2
PETA POKOK BAHASAN MODUL
KOMPONEN- SIMBOL-SIMBOL
PANEL HUBUNG KOMPONEN INSTALASI TENAGA
BAGI ( PHB ) INSTALASI TENAGA
LISTRIK 1 FASA
LSITRIK 1 FASA
Modul pembelajaran ini merupakan modul yang digunakan untuk mata pelajaran
Instalasi Tenaga Listrik yang didasarkan memperhatikan aspek kognitif / pengetahuan.
Penekanan utamanya adalah tentang materi instalasi tenaga listrik 1 fasa.
3
f. Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
g. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap e s s a y y a n g t e l a h
disediakan
2. Peran Guru
b . Mengawasi dan memandu peserta apabila ada yang masih kurang jelas
c. Menjelaskan materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh peserta didik yang masih
kurang dimengerti
4
B. MATERI
INSTALASI TENAGA LISTRIK
Berbicara tentang listrik tentu kita semua tahu itu merupakan kebutuhan yang tidak bisa
dipisah dari kehidupan kita sehari-hari. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui
kabel atau pengantar lainnya. Di dalam kabel akan timbul arus listrik,yaitu muatan aliran
electron yang mengalir tiap satuan waktu. Listrik merupakan pembantu bahkan serbagai
penopang utama aktivitas manusia modern.
Listrik Indonesia dihasilkan dari energi yang dapat diperbaharui dan dari energi yang
tidak dapat diperbaharui. Pembangkit listrik yang dapat diperbaharui misalnya pembangkit
listrik tenaga air (PLTA).Tetapi pembangkit ini sangat tergantung pada debit air,bila debitnya
kecil maka turbulennya tidak dapat diputar dengan baik sehingga akan sulit untuk beroperasi.
Sementara itu, pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaharui antara lain pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU). PLTU menggunakan bahan dasar dari uap batu bara. Namun, selain
akan menguras sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, pemakaian batu bara juga
menimbulkan efek lain yaitu polusi udara yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai
pemicu pemanasan global yang berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia dalam jangka
panjangnya.
5
Dilihat dari cara instalasinya, sistem jaringan listrik AC terbagi menjadi 2 bagian :
1. Jaringan Listrik 1 fasa :
Instalasi listrik yang menggunakan 2 kawat penghantar yaitu kawat fasa dan kawat
netral / 0. Pada dasarnya generator dan sistem jaringan listrik PLN menggunakan
3 fasa yang terdiri dari 3 fasa yaitu : R,S,T dan netral. Listrik 1 fasa adalah
menggubungkan salah satu dari ke tiga fasa R/S/T bersama dengan kawat netral ke
beban seperti perangkat televisi,kipas angin, laptop dll. Rata-rata perangkat
elektronik yang ada di rumah menggunakan 1 fasa, itulah mengapa listrik di rumah
menggunakan instalasi 1 fasa. Tegangan listrik 1 fasa yang diukur dari tiap fasa
dan netral / 0 R-N, S-N, R-N adalah 220 volt dan frekuensinya 50 Hz. Tegangan
220 didapatkan dari perhitungan 380/√3 = 219,393102292, karena perbedaan sudut
ditiap fasanya menghasilkan √3 atau 1,723
Kelebihan jaringan listrik 1 fasa
Murah biaya operasional
Mudah pemakaiannya karena hanya terdiri dari 2 kawat
Kekurangan jaringan listrik 1 fasa
Hanya terbatas pada skala rumah tangga
Untuk generator 1 fasa memiliki ukuran yang relatif besar
Contoh perangkat listrik yang menggunakan sistem 1 fasa : kulkas, tv,
radio. dll
Gambar 1. Generator 3 fasa menghasilkan listrik 3 fasa yang digunakan untuk perangkat 3
fasa dan 1 fasa
6
biasanya digunakan untuk industri yang membutuhkan daya yang besar sehingga
langsung terpasang trafo 3 fasa khusus untuk 1 industri. Di dalam industri juga
terdapat berbagai peralatan/mesin yang membutuhkan suppai listrik 3 fasa.
Kelebihan jaringan listrik 3 fasa :
Dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu masing-masing bagian 1 fasa
Bisa digunakan untuk perangkat listrik 1 fasa yang mengambil
sumber listrik dari 1 diantara 3 fasa dan netral / 0
Digunakan untuk peralatan dengan beban yang besar / skala industri
Kekurangan jaringan listrik 3 fasa :
Biaya operasional yang mahal
Contoh perangkat listrik yang menggunakan sistem 3 fasa : motor 3 fasa,
filter 3 fasa, kontaktor 3 fasa
Instalasi listrik pada rumah tinggal adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan
untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat-alat listrik yang lain sebagai penunjang
aktivitas rumah tangga sehari-hari.
Instalasi listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Instalasi Penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberi
daya listrik pada lampu. Daya listrik/tenaga ini diubah menjadi cahaya.
2. Instalasi Tenaga listrik adalah instalasi listrik yang digunakan untuk menjalankan
alat-alat elektrik selain lampu seperti mesin cuci, setrika, televisi, dan lain-lain.
Pada modul ini yang kita bahas adalah instalasi tenaga listrik khusus untuk tegangan
satu fasa berkaitan dengan capaian dari modul ini.
7
1. INSTALASI TENAGA LISTRIK SATU FASA
Adakah dari peserta didik yang tahu dengan instalasi tenaga listrik 1 fasa ..? ? Instalasi Listrik1 Phase
adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar
untuk phase (Sumber/Tegangan) dan 1 kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral).
Sederhananya adalah sebuah Instalasi Listrik menggunakan 2 buah kabel, yaitu 1 kabel yang
memiliki tegangan dan 1 kabel netral.
Fungsi Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan
tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik dengan
tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan melayani beban listrik berupa
motor-motor satu fasa.
Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik
1 fase, yang terdiri dari 3 buah kabel sebagai berikut :
1) Kabel Fasa merupakan kabel yang menjadi sumber listrik bolak-balik.Kabel inilah
yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik.
2) Kabel Netral (0), disebut juga kabel acuan tegangan nol yang biasanya di
sambungkan ke tanah di lokasi pembangkit.
3) Kabel Tanah atau Arde, Ground (G), merupakan kabel yang berfungsi sebagai
acuan nol di lokasi pemakai yang biasanya disambungkan ke tanah dirumah pemakai.
9
6.1 Ruang lingkup
6.1.1 Bab ini mengatur persyaratan PHB yang meliputi, pemasangan, sirkit,
ruangpelayanan, penandaan untuk semua jenis PHB, baik tertutup, terbuka, dan pasangan
dalam, maupun pasangan luar.
6.1.2 Bab ini mengatur juga persyaratan khusus untuk komponen yang merupakan
bagianPHB.
6.2 Ketentuan umum
6.2.1 Penataan PHB
6.2.1.1 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan
teratur,dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
6.2.1.2 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan
danpelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
6.2.1.3 Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan,
sepertiinstrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah
dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak
lazim lainnya.
6.2.1.4 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus
menggunakan terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat
dilakukan dengan mudah, teratur dan aman. Ketentuan ini tidak berlaku bila
komponen tersebut letaknya dekat saluran keluar atau saluran masuk.
6.2.1.5 Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal
saluran daya.
6.2.1.6 Beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang
sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok.
6.2.1.7 PHB tegangan rendah atau bagiannya, yang masing-masing disuplai dari
sumber yang berlainan harus jelas terpisah dengan jarak sekurang-kurangnya
5 cm.
6.2.1.8 Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia
dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat; jarak bebas harus
memenuhi ketentuan tersebut dalam 6.2.9.
6.2.1.9 Sambungan dan hubungan penghantar dalam PHB harus mengikuti
ketentuan dalam 7.11.
Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai
penghantar, harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik
10
yang baik. Rel dari tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut pada
pemakaian arus 1000A ke atas. Sambungan dua jenis logam yang berlainan
harus menggunakan konektor khusus, misalnya konektor bimetal.
6.2.2 Ruang pelayanan dan ruang bebas sekitar PHB
6.2.2.1 Di sekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan,
pemeriksaan, perbaikan, pelayanan dan lalulintas dapat dilakukan dengan
mudah dan aman.
6.2.2.2 Ruang pelayanan di sisi depan, lorong dan emper lalulintas yang dimaksud
dalam 6.2.2.1. di atas pada PHB tegangan rendah, lebarnya harus sekurang-
kurangnya 0,75 m, sedangkan tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m (lihat
Gambar 6.2-1).
6.2.2.3 Jika di sisi kiri dan kanan ruang bebas yang berupa lorong terdapat instalasi
listrik tanpa dinding pengaman (dinding pemisah), lebar ruang bebas ini harus
sekurangkurangnya 1,5 m (lihat Gambar 6.2-1).
6.2.2.4 Pintu ruang khusus tempat PHB terpasang harus mempunyai ukuran tinggi
sekurang-kurangnya 2 m dan ukuran lebar sekurang-kurangnya 0,75 m (lihat
Gambar 6.21).
6.2.2.5 Dalam ruang sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu
kebebasan bergerak.
6.2.2.6 PHB harus dipasang di tempat yang jelas terlihat dan mudah dicapai. Tempat
itu harus dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya dan penerangan yang
cukup.
6.2.2.7 Dinding dan langit-langit ruang tempat PHB dipasang harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar.
6.2.2.8 Untuk PHB terbuka tegangan rendah dengan rel telanjang melintang dalam
ruang bebas, tinggi rel tersebut di atas lantai lorong harus sekurang-kurangnya
2,3 m.
6.2.2.9 Untuk PHB tegangan menengah
a) lebar ruang pelayanan antar dua PHB jenis tertutup yang berhadapan harus
sekurang-kurangnya 1,5 m, dan antara PHB dengan dinding tembok harus
sekurang-kurangnya 1 m.
b) lebar ruang bebas untuk pemeliharaan antar sisi belakang dua PHB harus
sekurang- kurangnya 1 m, dan antara sisi belakang PHB dengan dinding
tembok harus sekurangkurangnya 0,8 m.
11
6.2.2.10 Bila pada PHB terpasang tangkai penggerak yang menonjol ke luar, lebar
ruang pelayanan tersebut dalam 6.2.2.9 diukur dari ujung tangkai tersebut.
6.2.2.11 Bila dalam ruang terdapat PHB tegangan rendah dan tegangan menengah,
PHB tegangan rendah dianggap sebagai dinding tembok dan lebar ruang
pelayanan PHB tegangan menegah harus sekurang-kurangnya 1 m.
6.2.2.12 Pada PHB yang terpasang pada bangunan sederhana, arus hubung pendek
tidak boleh melebihi 6000 A.
6.2.2.13 PHB yang digunakan dalam bangunan sederhana harus dari jenis tertutup
dengan bahan kotak yang tidak mudah terbakar.
6.2.3 Penandaan
6.2.3.1 Di beberapa tempat yang jelas dan mudah terlihat pada sirkit arus PHB
dipasang pengenal yang jelas sehingga memudahkan pelayanan dan
pemeliharaan.
6.2.3.2 Tiap penghantar fase, penghantar netral dan penghantar atau rel pembumi
harus dapat dibedakan secara mudah dengan warna atau tanda sesuai dengan
7.2.
6.2.3.3 Untuk memudahkan pelayanan dan pemeliharaan, harus dipasang bagan
sirkit PHB yang mudah dilihat.
6.2.3.4 Terminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang yang jelas dan
mudah dilihat sehingga memudahkan pemeriksaan.
6.2.3.5 PHB yang ada gawai kendalinya harus dilengkapi dengan gambar beserta
penjelasan secukupnya.
6.2.3.6 Pada gawai kendali harus ada tanda pengenal dan keterangan yang jelas dan
mudah dilihat sehingga memudahkan pelayanan.
6.2.3.7 Pada PHB harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah terhapus
sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan pada
terminal mana setiap fase dan netral dihubungkan.
12
b. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang lain.
c. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat
pembagian untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
d. Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
e. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus
f. Sebagai tempat peletakkan rangkaian kontrol,
g. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu
indikator.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis,
pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman
elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman
thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis
memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan,
sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat
menarik sebuah angker dari besi lunak.
13
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus.
14
Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-
alat rumah tangga.
Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
Fungsi MCB
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1) Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2) Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting
dalam rangkaian.
15
Gambar 5. Salah Satu Bentuk Kontaktor
Bagian-bagian Kontaktor
16
Tabel 2. Bagian-bagian Kontaktor
Fungsi Kontaktor
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan
dengan seperangkat alat control beban, seperti :
Penerangan
Pemanas
Pengontrolan Motor – motor Listrik
Pengaman Motor – motor Listrik
Sedangkan pada pengaman motor-motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah.
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85% sampai 110% dari
tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85% kontaktor akan bergetar atau
sembunyi. Jika lebih besar 110% kontaktor akan panas dan terbakar.
17
Penandaan Nomor Kontak
Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut International Electrical
Commission (IEC) adalah :
COIL
Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor.
Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber tegangan,
A1 dan A2
sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke
nol/netral.
Kontak Utama
Merupakan terminal kontak Normally Open (NO) untuk
1 , 3 , 5 masukan dari sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian
beban (utama)
Kontak Bantu NO
13 & 14
23 & 24
63 & 64
73 & 74
Kontak Bantu NC
18
11 & 12
21 & 22
61 & 62
71 & 72
19
Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan
memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol)
pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja
(ON).
20
Pemakaian busbar hanya di dalam panel. Alasannya karena busbar telanjang, dan siapapun
yang memegangnya saat ada aliran listrik, dapat menyebabkan kematian. Sedangkan untuk
pemakaian di luar panel seperti outdoor, dan tempat-tempat yang bisa dilihat manusia,
digunakan busbar yang memakai baju atau disebut kabel.
Dalam Pembuatan panel listrik, terminal block termasuk salah satu komponen
utama.Sebab memiliki manfaat yang besar .Didalam terminal ada incoming dan Outgoing
yang fungsinya Incoming adalah Konektor Arus Masuk dan Outgoing adalah Konektor
Arus Keluar.
21
Keterangan Gambar :
1. Bahan BMC untuk bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan untuk pemasangan ST dan UVT
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip
MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.Jika dilihat dari segi
pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan
arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang
dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
Thermal Overload Relay atau TOR atau sering kita sebut OL/Overload adalah Suatu
alat pengaman beban untuk menghindari arus berlebih, beban disini bisa dimaksudkan motor
listrik 3 fasa atau beban untuk instalasi penerangan, Overload Bekerja apabila arus yang
berlebihan melewati overload dan beban tidak mampu menerima arus tersebut.
Relay Ini dihubungkan Dengan Kontaktor Pada Kontak Utama 2-4-6 sebelum menuju ke
beban. Gunanya untuk mencegah kerusakan pada beban terhadap arus listrik yang berlebih.
Penyebab Terjadinya Arus berlebihan sbb:
22
1. Hubung Singkat atau Konsleting Listrik
2. Arus Starting Motor 3Fasa yang terlalu besar
3. Terlalu Besar Beban yang digerakan Motor Listrik
4. Terputusnya Salah Satu Fasa dari fasa R-S-T ( hanya 2/1 Fasa saja yang terhubung
ke Beban )
1. Saklar Reset Yang Berfungsi Sebagai PeReset Atau Off dalam TOR
2. Saklar Reset Manual
3. Kontak NO 97 - 98 Sebagai Kontak Untuk PLC (Jika TOR masuk Ke Program)
4. Kontak NC 95 - 96 Sebagai Kontak Manual atau Konvensional
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus)
yang dimilikinya dalam satuan Ampere (A). Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan
dalam Volt (V), besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt (P), yang merupakan
perkalian dari :
P (daya) = V (tegangan) x I (arus)
Berikut merupakan beberapa Jenis-jenis kabel yang digunakan dalam dunia kelistrikan
diantaranya:
a. N.Y.A
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi
rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. N.Y.A merupakan simbol yang
menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah inti dan jenis selubungnya. berikut
penjelasannya:
23
simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
simbol A menandakan Kabel berisolasi tunggal
Dapat didefinisikan bahwa Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi
PVC dan digunakan untuk instalasi luar atau kabel udara. Warna pada isolasi kabel
N.Y.A diantaranya yang berwarna merah (fase), kuning (fase), hitam (fase) serta biru
(Netral) dan Hijau Kuning (Grounding/pentanahan). Lapisan isolasi kabel N.Y.A hanya
1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air, serta mudah digigit tikus. Supaya kabel
NYA aman, dalam menggunakannya harus dipasang dalam pipa ataupun conduit jenis
PVC. Dengan demikian kabel NYA tidak mudah rusak karena gigitan tikus serta
apabila terdapat isolasi kabel yang terkelupas maka tidak akan tersentuh langsung.
b. N.Y.M
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem
tenaga. N.Y.M merupakan simbol yang menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah
inti dan jenis selubungnya. berikut penjelasannya:
simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
simbol M menandakan Kabel berisolasi lebih dari satu dan berinti lebih dari 1.
24
Gambar 13. Kabel NYM
c. N.Y.Y
N.Y.Y merupakan simbol yang menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah
inti dan jenis selubungnya. Yaitu :
simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
simbol Y menandakan Selubung luar dari PVC
Fungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara
peralatan-peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari PLN.
25
Cara pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase sebagai berikut :
Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum
melakukan proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran Listrik.
Siapkan peralatan-peralatan seperti (Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan obeng).
Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda (Contoh : Merah & Hitam).
Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih
dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.Sambungkan
kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu, sebagai pengaman
untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi Stop Kontak.
Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu input
terminal pada Stop Kontak.
Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan melakukan
Instalasi kabel 0 / Netral.
Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam.
Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak. Instalasi
Listrik 1 Phase pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi
yang telah kita kerjakan.
Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut
Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. Kemudian tes lobang Stop kontak
menggunakan tespen. Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop Kontak
teraliri listrik. Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk menyambungkan
peralatan-peralatan listrik. Mudah bukan.
26
27
C. LATIHAN
D. RANGKUMAN
Setelah mempelajari modul diatas, mari simak kesimpulan dibawah ini :
1. Instalasi listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu Instalasi Penerangan listrik dan
Instalasi Tenaga listrik .
2. Fungsi Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan
tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik
dengan tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan melayani beban
listrik berupa motor-motor satu fasa
28
3. Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik 1
fase, yang terdiri dari 3 buah kabel yaitu : Kabel Fasa ( Stroom ), Kabel Netral (0),
dan Kabel Tanah atau Arde, Ground (G)
4. Fungsi dari Panel Hubung Bagi yaitu :
a. Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).
b. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang
lain.
c. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat
pembagian untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
d. Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
e. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus Sebagai tempat peletakkan rangkaian
kontrol,
f. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu
indikator
5. Komponen yang terdapat pada panel hubung bagi diantaranya yaitu : MCB,
Kontaktor, Push Button, Lampu Indikator, Busbar
E. TEST FORMATIF
Ananda telah mempelajari modul ini bukan... Apakah sudah benar-benar menguasai materi
tersebut? Untuk lebih menguatkan pendalaman materi yang sudah dipelajari, silahkan
mencoba mengerjakan tes formatif ini. Tentu terlebih dahulu persiapkan diri dulu sebelum
mengerjakannya...! Selamat Mengerjakan .. Semoga Sukses..
1. Alasan pada sistim panel distribusi tenaga listrik untuk kepentingan penerangan dan
tenaga harus dipisahkan ….
a. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga pada saat beroperasi
b. Instalasi tenaga tidak terganggu oleh instalasi penerangan pada saat mendapat
gangguan
c. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga saling dukung
29
d. Instalasi penerangan tidak terganggu oleh instalasi tenaga pada saat mendapat
gangguan
2. Kontaktor magnit, kumparannya dirancang untuk arus AC bila digunakan arus
sumber DC, maka kontaktor magnit akan :
a. Bergetar
b. Panas
c. Terbakar
d. Konslet
3. Peralatan kendali yang berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat beban
lebih diperlukan
a. kontaktor
b. megger
c. push button
d. thermal over load
4. Fungsi Pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinuitas
penyaluran tenaga listrik dan keandalan, kecuali ….
a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency,safety
b. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan
c. Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel
d. Mengurangi terjadinya penurunan tegangan
5. Sebuah rumah memasang instalasi Listrik 900 VA, maka MCB yang digunakan
sebagai pengaman/pembatas beban terpakai adalah….
a. 1A
b. 2A
c. 4A
d. 6A
6. Berasarkan PUIL 2000, jenis dan ukuran penghantar minimal untuk pemasangan titik lampu
1 fasa dalam tembok menggunakan pipa adalah ....
a. NYA 1,5 mm2
b. NYA 2,5 mm2
c. NYM 3 x 1,5 mm2
d. NYM 2 x 2,5 mm2
30
7. Simbol yang ditunjukan seperti gambar di bawah ini, adalah ….
H. DAFTAR PUSTAKA
31
5. Rejeki Insan Mandiri, 06/10/2018, Instalasi Listrik 1 Fasa, 2017
https://rejekiinsanmandiri.blogspot.com/2017/07/instalasi-listrik-1-phase-
definisi.html
6. Academia, 06/10/2018, Instalasi Tenaga Listrik
https://www.academia.edu/22937297/Instalasi_Tenaga_Listrik
I. GLOSARIUM
Istilah Keterangan
Busbar Rel dari tembaga untuk pencabangan arus pada
panel
KHA Kemampuan hantar arus suatu penghantar
Magnetik kontaktor Saklar yang bekerja karena adanya magnet listrik
Maintenance Pemeliharaan atau perawatan
Normaly close Kontak dalam keadaan normal menutup
Normaly open Kontak dalam keadaan normal membuka
Push button Saklar tekan
32