Nasional I
Nasional I
Septian Wahyudi
septianwahyudi21@soc.uir.ac.id
ABSTRACT
276
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
277
Jurnal Valuta Vol. 3 No 2, Oktober 2017 ISSN : 2502-1419
Keputusan pembelian dapat beli. Hal ini naik 11 poin dari tahun 2003
didasari oleh factor individu konsumen yang presentasenya hanya 10% (Sukirno,
yang cendrung berperilakuafektif 2011dalam Prihastama. 2016:7).
(pleasure – arousal – dominance) (Darden Sebuah survey yang dilakukan AC
dan Grifin, dalam Hendro Putra 2011:2). Nielsen pada tahun 2006 di beberapa kota
Dimana pleasure mengacu pada tingkat besar di Indonesia seperti Bandung,
dimana individu merasakan baik, penuh Jakarta dan Surabaya menyebutkan bahwa
kegembiraan, bahagia, atau puas dalam sekitar 85% pembelanja kadang atau selalu
suatu situasi; arousal mengacu pada membeli dengan tidak direncanakan (lihat
tingkat dimana individu merasakan gambar 1), dan jumlah pembelanja yang
tertarik, siaga, atau aktif dalam situasi; dan melakukan pembelian sesuai dengan
dominance ditandai oleh perasaan yang rencana dan tidak terdorong membeli
direspons konsumen saat mengendalikan produk tambahan hanya berkisar 15%.
atau dikendalikan oleh lingkungan. Gambar 1
Pengetahuan tentang pelanggan
merupakan kunci dalam merencanakan
suatu strategi pemasaran yang baik.
Pelanggan dapat menjadi asset perusahaan
yang paling berharga, sehingga perusahaan
perlu untuk menciptakan sekaligus
menjaga ekuitas tersebut. Perusahaan
membutuhkan informasi pelanggan yang Mengutip pernyataan Associate
efektif dan mengembangkan menjadi Director Retailer Service Nielsen, Febby
stimulus terhadap perilaku pembelian Ramaun dalam wawancara dengan
produk secara umum.Perusahaan okezone.com pada juni 2011, menyatakan
membutuhkan informasi tersebut untuk bahwa saat ini pembelanja di Indonesia
menentukan efisiensi penggunaan menjadi semakin impulsif. Pada Hal
sumberdaya yang dirancang dalam tersebut dikenal dengan istilah impulse
menambah penjualan dan juga dapat buying. Impulse buying adalah suatu
mendeferensiasikan ruang sebagai salah proses pembelian suatu barang, dimana si
satu strategi bersaing terhadap pesaing pembeli tidak mempunyai niatan untuk
(Ambier, Bhattacharya, Edell, Keller, membeli sebelumnya, pembelian
Lemon, dan Mittal, dalam Hendro Putra dilakukan tanpa rencana atau secara
2011:2) spontan (Sumarwan, dalam Kasimin et al
Perilaku pembelian yang tidak 2014:3).Salah satu pemicu perilaku
direncanakan sebelumnya merupakan impulsive buying adalah pemasaran dan
sesuatu yang menarik bagi perusahaan, karakteristik produk yang dapat dilakukan
karena merupakan pangsa pasar terbesar melalui iklan dan bersifat sangat
dalam pasar modern. Konsumen sebagai sugetisbel. Konsumen yang tertarik secara
pengambil keputusan pembelian seringkali emosional (terutama untuk produk
tanpa ada rencana melakukan pembelian involvement) tidak lagi peduli untuk
terhadap suatu produk secara spontan melibatkan rasionalitas dalam proses
begitu mereka berbelanja di mall, pasar pengambilan keputusan pembelian.
swalayan, supermarket ataupun toko. Impulsive buying merupakan suatu
Potensi berbelanja di luar rencana jauh fenomena yang banyak melanda kehidupan
lebih besar akan dialami oleh konsumen masyarakat terutama yang tinggal di
yang tidak terbiasa membuat list belanja. perkotaan. Fenomena ini menarik untuk
Pembelanja sekarang lebih impulsif diteliti mengingat impulsive buying tidak
dengan 21% mengatakan, mereka tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa
pernah merencanakan apa yang mereka yang matang secara finansial, melainkan
278
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
juga melanda kehidupan remaja yang daripada jangka waktu kredit atau
sebenarnya belum memiliki kemampuan potongan tunai apabila dilihat dari sudut
finansial untuk memenuhi kebutuhannya. penjual (Ismaya, dalam Kasimin et al
Hempel dan Lehman (dalam Magie, 2008) 2014:3).
mengemukakan bahwa konsumen berusia Berdasarkan hal-hal tersebut diatas,
remaja memiliki kebebasan yang maka penulis tertarik untuk mengetahui
signifikan untuk mengatur bagaimana pengaruh price discount
pengeluarannya. Di Amerika, pengeluaran terhadap impulse buying Azwa Perfume
konsumen usia remaja sekitar $175 miliar Pekanbaru.
pertahun. Klinefelter dan Tamminga
(dalam Magie, 2008) dalam surveynya 1.1 Rumusan Masalah
menemukan bahwa remaja Amerika Berdasarkan pada latar belakang masalah,
membelanjakan 40% uangnya untuk maka rumusan masalah dalam penelitian
membeli produk fashion. Remaja juga ini adalah sebagai berikut: Apakah price
menggunakan uang keluarga dan discount berpengaruh terhadap Impulse
mempengaruhi perilaku pembelian buying?
orangtuanya. Total belanja produk fashion
untuk remaja meningkat 35% pada tahun 1.2 Tujuan Penelitian
2006 jika dibandingkan dengan tahun Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
2005. dan menganalisis pengaruh price discount
Jennie et al (dalam Sari et al terhadap Impulse buying.
2014:853) mengatakan bahwa bagi
perusahaan, keputusan pembelian yang 1.3 Manfaat Penelitian
dilakukan oleh konsumennya dapat Berdasarkan latar belakang masalah dan
dipengaruhi oleh alat pemasaran yang tujuan penelitian, maka diharapkan dapat
disebut dengan bauran pemasaran 4P. memberikan manfaat teoritis dan praktis
Christina (dalam Sari et al 2014:852) sebagai berikut:
menjelaskan bahwa salah satu penyebab Manfaat Teoritis
terjadinya pembelian impulsif ialah Manfaat teoritis yang berusaha
pengaruh stimulus dari tempat belanja diperoleh melalui penelitian ini adalah
tersebut, dan menurut Maymand & mendapatkan tambahan wawasan ilmu
Mostafa (dalam Sari et al 2014:852) bagi peneliti, dan para akademisi untuk
lingkungan stimulasi termasuk dalam mengembangkan ilmu di bidang
rangsangan eksternal dimana rangsangan pemasaran, khususnya pemasaran bisnis
eksternal pembelian impuls mengacu pada moderndan produk kreatif, juga sebagaai
rangsangan pemasaran yang dikontrol dan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
dilakukan oleh pemasar melalui kegiatan Manfaat Praktis
price discount dan sales promotion. Manfaat praktis yang diharapkan dapat
Azwa Perfume Pekanbaru dalam diperoleh melalui penelitian ini adalah
upaya meningkatkan omzet penjualan dan berupa saran atau masukan yang berguna
sikap impulse buying konsumennya selalu bagi Azwa Perfume Pekanbaru dalam
menerapkan strategi pemberian price mengembangkan bisnisnya, dan
discount atas berbagai item produk yang diimplementasikan Penelitian ini juga
ditawarkannya. Price discount atau bermanfaat bagi peneliti sendiri secara
potongan penjualan adalah potongan khusus dan para pembaca secara
terhadap harga penjualan yang telah umumnya dalam mengembangkan
disetujui apabila pembayaran dilakukan karirnya dibidang usaha/bisnis yang
dalam jangka waktu yang lebih cepat bermanfaat bagi masyarakat luas
279
Jurnal Valuta Vol. 3 No 2, Oktober 2017 ISSN : 2502-1419
280
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
281
Jurnal Valuta Vol. 3 No 2, Oktober 2017 ISSN : 2502-1419
keinginan untuk membeli suatu komuditi seringkali diikuti oleh emosi seperti
tertentu. exciting, thrilling, atau wild.
Menurut Berman (dalam Kasimin d. Disregard for consequences,
et al 2014:6) impulse buying terjadi ketika keinginan untuk membeli dapat menjadi
konsumen membeli produk dan/atau merek tidak dapat ditolak sampai konsekuensi
yang tidak direncanakan sebelum masuk negatif yang mungkin terjadi diabaikan.
kedalam toko, membaca katalog Loudon & Bitta (dalam Prihastama
penawaran, melihat TV, online di WEB 2016:18) menyebutkan empat tipe
dan lain sebagainya. Dengan impulse pembelian impulsif (impulse buying)
buying, maka pembuatan keputusan sebagai berikut:
membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh a. Pure impulse, sebuah pembelian
peritel. Menurut Ma’ruf (dalam Kasimin et yang berlawanan dengan tipe pembelian
al 2014:7) pembelian impulsif terjadi pada normal.
barang-barang seperti pakaian dalam b. Suggestion impulse, seorang
wanita, pakaian pria, produk bakery, pembeli tidak mempunyai pengetahuan
perhiasan, dan barang-barang grocery sebelumnya tentang sebuah produk,
(food based). melihatnya untuk pertama kali, dan
Menurut Mowen & Minor (dalam merasakan kebutuhan akan produk
Prihastama2016:15) definisi pembelian tersebut.
impulsif (impulse buying) adalah tindakan c. Reminder impulse, seorang
membeli yang dilakukan tanpa memiliki pembeli melihat sebuah produk dan
masalah sebelumnya atau maksud/niat teringat bahwa persediaan produk tersebut
membeli yang terbentuk sebelum di rumah sudah berkurang, atau mengingat
memasuki toko. Sedangkan menurut sebuah iklan atau informasi lain tentang
Schiffman & Kanuk (dalam Prihastama sebuah produk dan keputusan pembelian
2016:15) impulse buying merupakan terdahulu.
keputusan yang emosional atau menurut d. Planned impulse, seorang
desakan hati. Hal senada diungkapkan juga pembeli memasuki toko dengan ekspektasi
oleh Shoham & Brencic dalam Ria dan tujuan untuk melakukanpembelian
Arifianti (dalam Prihastama2016:16) berdasarkan adanya harga spesial, kupon,
mengatakan bahwa impulse buying dan sejenisnya.
berkaitan dengan perilaku untuk membeli Menurut Rook & Fisher (dalam
berdasarkan emosi. Emosi ini berkaitan Putri et al2014:4) dalam Cahyorini &
dengan pemecahan masalah pembelian Rusfian (2011), Impulsive Buyingsebagai
yang terbatas atau spontan. Menurut Rook, kecenderungan konsumen untuk membeli
(dalam Prihastama2016:17) pembelian secara spontan, reflek, tiba-tiba dan
impulsif terdiri dari karakteristik berikut: otomatis. Pembelian impulsif terjadi
a. Spontanity (spontanitas), karena adanya dorongan perasaan yang
pembelian impulsif terjadi secara tidak kuat dimana keadaan afektif langsung
terduga dan memotivasi konsumen untuk menuju pada perilaku membeli, tanpa
membeli saat itu juga, seringkali karena harus membentuk suatu kepercayaan dan
respon terhadap stimuli visual point-of- berfikir keras untuk membeli suatu benda.
sale. Berdasarkan hasil riset yang
b. Power, compulsion, and dipublikasikan dalam journal of retailing,
intensity, adanya motivasi untuk Beatty dan Ferrel (dalam Asterrina et
mengesampingkan hal-hal lain dan al2011:5) menjelaskan tentang faktor-
bertindak secepatnya. faktor penentu impulse buying. Hasil riset
c. Excitement and simulation, yaitu tersebut menjadi skala pengukuran yang
keinginan membeli secara tiba-tiba yang mengukur skala impulse buying dalam 7
dimensi utama, yaitu :
282
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
283
Jurnal Valuta Vol. 3 No 2, Oktober 2017 ISSN : 2502-1419
284
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
n XY X Y
e. Kuesioner, merupakan suatu
pengumpulan data dengan memberikan b
n X 2 X
2
atau menyerahkan daftar pertanyaan-
pertanyaan kepada responden dengan
harapan memberikan respon atas dasar Y X X XY
2
a
n X X
2
pertanyaan tersebut. (Umar, 2008:49). 2
285
Jurnal Valuta Vol. 3 No 2, Oktober 2017 ISSN : 2502-1419
merupakan dimensi suatu variabel dan Ha: Ada pengaruh antara price
disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji discount dengan impulse buying.
reliabilitas dilakukan dengan uji cronbach Ho:Tidak ada pengaruh antara
alpha. Penentuan realibel atau tidaknya price discount dengan impulse
suatu instrument penelitian dapat dilihat buying
dari nilai alpha dan r tabel nya. Apabila Uji determinasi (R2)
nilai cronbach alpha > r tabel maka Koefisien determinasi ) pada
instrument penelitian tersebut dikatakan intinya digunakan untuk mengukur
reliabel, artinya alat ukur yang digunakan seberapa jauh kemampuan model dalam
adalah benar. Atau realibilitas suatu menerangkan variabel terikat. Koefisien
konstruk variabel dikatakan baik jika determinasi ) mempunyai range antara
memiliki nilai cronbach alpha lebih besar 0 sampai (0 < < 1). Semakin besar nilai
dari 0,60 (Riduwan & Sunarto,2007). (mendekati 1) maka berarti pengaruh
Dengan Rumus : variabel bebas secara serentak dianggap
2 k 2 kuat dan apabila ) mendekati nol (0)
sx s j
k j 1 maka pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat serentak adalah lemah.
k 1 2
sx
Rumus :
Keterangan : bn XY X Y
r2
n Y 2 Y
s 2j = varians skor item ke-j dengan 2
j= 1,2,....,k
k = banyaknya item yang diujikan
s x2 = varians skor total keseluruhan HASIL DAN PEMBAHASAN
item
Analisis Regresi Linier Sederhana
Pengujian Hipotesis Koefisien Regresi
Pengujian hipotesis koefisien Untuk mengetahui pengaruh price
regresi bertujuan untuk memastikan discount terhadap impulse buying, maka
apakah variabel bebas yang terdapat dalam dilakukan dengan analisis regresi linier
persamaan regresi secara parsial dan sederhana antara variabel bebas faktor
simultan berpengaruh terhadap variabel intrinsik terhadap variabel terikatnya yaitu
terikat. impulse buying. Dari data yang diperoleh
Uji Signifikasi Individu (uji t) melalui spss, persamaan regresi linear
Uji t ini dimaksudkan untuk sederhana :Y = a + b X
membuktikan kebenaran hipotesis
penelitian bahwa ada pengaruh yang No Variabel Koefisien t-
signifikan antara variabel X (Price Regresi hitung
Discount) dengan varabel Y (impulse 1 Konstanta 12,859 4,448
buying). 2 Price Discount 1.034 12,358
Adapun rumus hipotesis statistiknya R = 0,790
adalah : R2= 0,624
√ Adjusted R square = 0,620
√ Sumber : Data Olahan SPSS versi 17
(Husein Umar,2001)
Ha (alternatif) : t hitung> t tabel Dari hasil regresi linear sederhana didapat
Ho (nol) : t tabel> t hitung bilangan konstanta (a) sebesar 12,859 dan
Dimana : koefisien variabel price discount sebesar
286
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
promosi bagi perusahaan karena dapat Fandi Tjiptono. 2001. Strategi Bisnis dan
menimbulkan stimulus untuk konsumen Manajemen.Penerbit Andi Offset,
akhir membeli suatu produk sehingga Yogyakarta.
dapat menambah keuntungan bagi Husein Umar (2003). Metode Riset Bisnis.
perusahaan. Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Saran Indrianto dan Supomo, 2002. Metode
Dari kesimpulan-kesimpulan Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
diatas, penulis mencoba memberikan saran BPFE.
yang mungkin dapat digunakan sebagai Kuncoro.2003. Metode Riset untuk Bisnis
sumbangan pemikiran bagi perusahaan dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
dimasa yang akan datang. Adapun saran Prasetijo dan Jhon, 2004.Perilaku
dari penulis berikan sebagai berikut : Konsumen. Yogyakarta.Andi.
1) Dalam pemberian price discount yang Sugiyono, 2006. Metode Penelitian
dilakukan di azwa Pekanbaru Administrasi. Alfabeta, Bandung.
diharapkan tetap dilaksanakan sehingga Kasimin; Dhiana, Patricia; Warso, Muh
dapat memenuhi kebutuhan konsumen, Mukery. 2014. “Effect Of
dan sistem pemberian impulse buying Discounts, Sales Promotion And
juga diharapkan dapat dirasakan oleh Merchandising On Impulse
tiap konsumen sehingga dapat Buying At Toko
memberikan motivasi impulse buying IntanPurwokerto” Fakultas
untuk membeli produk tersebut. Ekonomi: Universitas Pandanaran
2. Dengan kegiatan price discount yang Semarang.
baik maka akan dapat meningkatkan Sari, Dewa Ayu Taman; Alit Suryani.
penjualan pada suatu produk, kemudian 2013. “Pengaruh Merchandising,
pada tahap tertentu akan Promosi DanAtmosfir Toko Terhadap
membangkitkan stimulus pembeli jika Impulse Buying” Fakultas
mendapatkan potongan harga suatu Ekonomi dan Bisnis: Universitas
produk, namun pada hanya momen Udayana.
tertentu saja kegiatan promosi tersebut Prihastama, Brian Vicky. 2016.“Pengaruh
didapatkan sehingga program tersebut Price Discount Dan Bonus Pack
masih dirasa kurang oleh konsumen TerhadapImpulse Buying Pada
tahap akhir, sehigga banyak konsumen Pelanggan Minimarket” (Studi
masih meragukan kegiatan price pada Pelanggan Minimarket
discount tersebut. Indomaret Jl. Demangan Baru,
Depok, Sleman, Yogyakarta).
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Ekonomi: Universitas
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Negeri Yogyakarta.
Pemasaran. Jakarta; Rajawali Lestari, Rini. 2015. “Sales Promotion
Press. Sebagai Strategi Komunikasi
DH, Swastha dan Tulus TH dkk. 2004. Pemasaran Mobil Low Cost
Manajemen Pemasaran: Analisa Green Car Daihatsu Aylapada Pt.
dan Perilaku Konsumen. Astra Internasional Tbk Cabang
Yogyakarta; BPFE. Ciledugkota Tangerang” Fakultas
Amir, M. Taufiq. Manajemen Ritel. Ilmu Komunikasi: Universitas
Paduan Lengkap Pengelolaan Budi Luhur Jakarta.
Toko Modern. Jakarta; Putri, Yessica Tri Amanda ; Muhammad
Edisi Pertama, PT. Ikrar Edwar. 2014. “Pengaruh Bonus
Mandiriabadi. Pack Dan Price Discount
Terhadap Impulse Buying Pada
288
Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying
Septian Wahyudi
Sumber internet:
http://www.landasanteori.com/2015/07/pe
ngertian-lokasi-definisi-tempat-
dalam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Parfum
289