Alam dengan segala sumberdayanya diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam
memanfaatkan sumberdaya alam guna menunjang kehidupannya ini harus dilakukan secara wajar (tidak
boleh berlebihan atau boros). Oleh karena itulah, Allah adalah pemilik mutlak dari alam semesta dan
penguasa alam semesta yang tidak dapat disangkal disamping pemeliharaannya yang Maha Pengasih.
Seluruh isi alam semesta ini mentaati Allah SWT.
Manusia diciptakan di muka bumi ini mempunyai tugas, manusia memang mempunyai fitrah yang akan
selalu membawa manusia pada keteguhan dan keyakinan akan pengabdian kepada Allah. Akan tetapi,
manusia tidak diciptakan sekedar untuk permainan, tetapi untuk melaksanakan tugas yang berat dan harus
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalannya.
Jadi, manusia hubungannya dengan Allah SWT, berhubungan pula dengan alam sebagai sesama makhluk
ciptaan Allah. Hubungan Allah SWT dengan manusia memerlukan alam sebagai sarana untuk mengenal
dan memahami Allah. Manusia juga memerlukan alam, seperti : pangan, papan, sandang, alat transportasi
dan sebagainya) sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah. Segala yang ada di muka bumi memang
diperuntukkan untuk kemakmuran manusia, namun demikian tetap harus memperhatikan keterbatasan
daya dukung lingkungan. Pemanfaatan yang melebihi daya dukung lingkungan maka yang terjadi tentu
kerusakan dan pada akhirnya manusia juga yang akan menanggung akibatnya.
Manusia mempunyai kewajiban terhadap Allah SWT, beribadah kepada Allah, seperti shalat 5 waktu.
Manusia akan ketergantungan pada Allah, kita tidak bisa bergantung pada siapapun selain Allah. Dengan
adanya alam dapat membantu kita untuk bisa melakukan kewajiban, seperti makan, minum,
menggunakan pakaian, alat untuk beribadah, transportasi untuk melakukan suatu kegiatan, dll. Alam
semesta berfungsi sebagai sarana bagi manusia untuk mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah (beriman
kepada Allah).