Anda di halaman 1dari 32

BAHAN AJAR

lingkungan hidup
DAN
ANALISA MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN

GEMA NARAMA FADILLAH

2021
KATA PENGANTAR

Naskah dengan judul “ LINGKUNGAN HIDUP ” ini


disusun dalam rangka membantu pemahaman mahasiswa akan
lingkungan alam yang terdapat disekitar kita maupun diseluruh
jagat bumi dimana kita tinggal.

Banyak tentu kekurangannya, namun atas dasar niat yang


tulus dan ikhlas dan didorong partisipasi peserta kuliah itu sendiri
maka pemahaman akan dunia lingkungan hidup menjadi lebih
bermakna dan lebih menyenangkan untuk difahami.

Mudah-mudahan naskah ini bermanfaat sebagai


pelengkap penyampaian materi dikelas yang diramaiakan dengan
presentasi kelompok pada waktunya nanti.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………

PENDAHULUAN…………………………………………………….

BAGIAN 1: MAKNA UMUM LINGKUNGAN HIDUP……………

1.1 APA PENTINGNYA MEMPELAJARI PENGETAHUAN LINGKUNGAN?


1.2 APA PENTINGNYA MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI ?
1.3 NILAI-NILAI DALAM KEANEKARAGAMAN HAYATI
a) Nilai Biologi
b) Nilai Pendidikan
c) Nilai Estetika dan Budaya
d) Nilai Ekologi
e) Nilai Religius

BAGIAN 2: ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN ……………….

2.1 PENGERTIAN AMDAL

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI AMDAL

2.3 JENIS – JENIS AMDAL

2.4 JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB AMDAL

2.5 DOKUMEN AMDAL

BAGIAN 3: PENUTUP…………………………………………
PENDAHULUAN

Disiplin Ilmu lingkungan adalah dasar sebelum melangkah ke pada


pertimbangan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sebelum
melangkah berfikir perlu tidaknya dilakukan analisis akibat suatu kegiatan
maka perlu kiranya memaknai lingkungan sekitar kita atau ruang (space).

“Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang


mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah,
geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan,
dan solusi dari permasalahan lingkungan.”

Akan dapat menjadi hal menarik bila lingkungan hidup kita ini bisa
dibahas secara sistemik dan dengan contoh yang nyata dan menjadi
pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan manusia sebagai khalifah di
bumi. Oleh sebab itu ilmu lingkungan yang dikatakan paripurna bila kita bisa
membahas mulai hal-hal yang sifatnya teoritis hingga kepada keadaan nyata
di lapang akan dampak pengabaian kepentingan kelanggengan lingkungan
alam hingga memahami cara cara terbaik dalam melestarikannya. Hidup
bukan sekadar kepentingan saat ini, tapi juga kepentingan generasi
berikutnya.

Pada bagian akhir dari bahasan adalah pembahasan mengenai


AMDAL. Mengapa? Karena Peran Pemerintah bersama rakyat dan
pengusaha akan semakin berpadu secara efektif dalam wawasan amdal.
Pemerintah sebagai pengawal kepentingan rakyat dapat secara sistematis
menjadi kekuatan yang yang berwibawa dalam menjaga keutuhan
kehidupan bangsa ke masa depan dengan memerankan masyarakat dan
pighak swasta secara berkesinambungan ; bersama maju dengan harapan
utama : KEBIJAKAN PUBLIK BAGI SEBESAR-BESARNYA KEMAMURAN
RAKYAT.
BAGIAN 1:
MAKNA UMUM LINGKUNGAN HIDUP

REVIEW:

Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang


mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi,
sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari
permasalahan lingkungan. Beberapa istilah dalam ilmiah Linkungan yang
berkaitan: EKOLOGI, EKOSISTEM, PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN

1.1   APA PENTINGNYA MEMPELAJARI PENGETAHUAN LINGKUNGAN?

Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang mengkaji


hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya dalam hubungannya dengan
dampak kehidupan manusia serta berupaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup.

Sementara ada ahli yang memasukkan pengetahuan lingkungan ini ke dalam


lingkup ilmu pengetahuan (science) namun ada pula yang memasukkan ke
dalam lingkup pengetahuan (knowledge), masing-masing memiliki alasan
tersendiri.

Ruang lingkup pengling meliputi segala permasalahan yang melingkupi umat


manusia yang terdiri dari lingkungan biotik, abiotik, sosial, budaya, ekonomi dan
sebagainya. Menurut St. Munajat Danu Saputra dalam Darsono, lingkungan
adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkat
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad
hidup lainnya.
Pendidikan berwawasan lingkungan menjadi penting karena dunia
sekarang mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium), oleh sebab itu
pembangunan sekarang harus mengalami penyesuaian. Sejak kira-kira tiga
dasawarsa terakhir, para pakar dari berbagai bidang ilmu telah sampai pada
kesimpulan yang sama, yaitu bahwa lingkungan kehidupan di planet Bumi ini
telah mengalami berbagai gangguan dengan dampak yang mengkhawatirkan
karena mengancam keberlanjutan kesejahteraan hidup, bahkan kesintasan
(survival) manusia. Kecenderungan global menunjukkan bahwa penurunan
dalam kualitas kondisi lingkungan serta kualitas dan kuantitas ketersediaan
sumberdaya alam terus berlangsung. Penyebab utama semua gangguan
lingkungan itu ternyata berpangkal pada manusia sendiri, sebagai akibat dari
laju peningkatan populasinya yang sangat tinggi. Berbagai kegiatan manusia,
yang pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, secara
langsung ataupun tidak, telah memberikan dampak besar pada lingkungan yang
seringkali berskala global.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi permasalahan


lingkungan dan untuk memahami kepentingan lingkungan jangka panjang.
Salah satu upaya penting adalah diadakannya pendidikan lingkungan yang
dapat diberikan secara formal ataupun informal.

Pendekatan dalam pengetahuan lingkungan bersifat multidisipliner


dan interdisipliner, karena ilmu ini mengintegrasikan beberapa cabang ilmu
mengenai perikehidupan manusia serta kaitannya dengan berbagai aspek
lingkungan masyarakat (mis. sosiologi, ekonomi, seni-budaya, politik,
antropologi, pertanian-perikanan-kehutanan, rekayasa, planologi, ilmu
manajemen, matematika, geologi, biologi, kimia dan fisika). Asas-asas utama
yang digunakan sebagai landasan aspek keterkaitan, hubungan pengaruh-
mempengaruhi dan kesaling-bergantungan antara manusia dengan lingkungan
sosial, alami, ekonomi atau pun budayanya, adalah asas-asas ekologi.
Tiga tujuan utama dari mempelajari Pengetahuan Lingkungan adalah :
a. Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar tentang
manusia dan lingkungannya;
b. Untuk mengetahui dasar-dasar kemampuan untuk melakukan analisis
mengenai permasalahan lingkungan aktual baik yang terjadi di tingkat lokal,
regional ataupun global;
c. Untuk memahami contoh-contoh solusi alternatif tentang bagaimana
mengatasi permasalahan lingkungan melalui pendekatan ekologis dan
penerapan teknologis.

Adapun manfaat dari mempelajari pengetahuan lingkungan, yaitu :


 Untuk mengetahui seberapa besar kekayaan alam
 Agar dapa mengetahui dan memahami tentang cara mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara berkelanjutan
 Agar dapat mengetahui cara melestarikan lingkungan dengan baik

1.2 APA PENTINGNYA MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI ?

Pentingnya mempelajari keanekaragaman hayati yaitu Untuk


mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari keanekaragaman hayati secara
berkelanjutan, manusia harus terus mempelajari keanekaragaman hayati.
Secara umum umum Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati bisa
dilihat darinilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya, nilai ekologi,
dan nilai religius.
    
Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal
dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
   
Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun
kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan,
juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat
dibudidayakan. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita
dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem
tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang
pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati, antara


lain:
a. mengetahui manfaat setiap jenis organisme;
b. mengetahui adanya saling ketergantungan di antara organisme satu dengan
lainnya;
c. memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme;
d. memahami adanya hubungan kekerabatan antar organisme;
e. memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia.

Hingga saat ini berbagai bentuk keanekaragaman hayati terus diselidiki. Di


daerah hutan hujan tropis, seperti sebagian besar hutan di Indonesia,
diperkirakan terdapat jutaan spesies yang belum teridentifikasi. Orang
semakin menyadari bahwa manfaatkeanekaragaman hayati bagi
peningkatan kesejahteraan manusia sangat besar.

1.3 NILAI-NILAI DALAM KEANEKARAGAMAN HAYATI

Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia,


diantaranya adalah nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya,
nilai ekologi, serta nilai religius.

a) Nilai Biologi

Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen


hampir 100 % berkat jasa keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia,
kebutuhan makanannya bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang
langsung diambil dari alam. Di Asia dan Amerika Latin, menggunakan semua
bagian dari pohon palem, seperti memakan buahnya, menggunakan batang
dan daunnya untuk bahan bangunan, alat penyapu lantai, bahan bakar,
memeras minyaknya untuk memasak, obat-obatan, serta untuk penerangan.
Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000 spesies tumbuhan dapat
dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu menyediakan
90 % kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak
keanekaragaman hayati yang belum tersentuh atau tergali oleh tangan
manusia, bahkan kemungkinan besar masih banyak spesies-spesies yang
sebenarnya jauh lebih berpotensi untuk menghasilkan bahan kebutuhan
manusia namun belum diketahui.
Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman hayati
hewan dan tumbuhan. Industri benang memerlukan beberapa jenis
tumbuhan dan hewan. Tumbuhan ada yang diambil batangnya, umbi, buah,
bunga, daun, daging, susu, telur, dan lainlain. Industri kertas memerlukan
jutaan ton batang tumbuhan, begitu pula industri obat-obatan dan kosmetik
memerlukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki khasiat
tertentu.

b) Nilai Pendidikan

Di dalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber gen yang secara alami
telah sesuai dengan alamnya. Oleh sebab itu, lestarinya keanekaragaman
hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap menjaga tersedianya plasma
nuftah atau sumber gen. Ini berarti memberi peluang untuk mengembangkan
penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini
cenderung mengalami penyusutan.

c) Nilai Estetika
Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan alam yang indah.
Tidak mengherankan apabila para wisatawan mancanegara senang
berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung jeram, dan laut yang
masih alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik
yang bagus atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia.
Hewan-hewan yang memiliki sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi
manusia.
d) Nilai Ekologi

Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan


besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Di
samping itu, keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya
keanekaragaman tumbuhan, mempunyai peran besar dalam menjaga tanah
dari erosi dan terjaganya proses fotosintesis. Dalam skala luas,
keanekaragaman tumbuhan menjaga daerah aliran sungai serta stabilitas
iklim.

f) Nilai religius dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan


kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan
yang tiada tara.

Mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar


untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
Adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari
alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat
menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
Keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya
hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan
hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN LINGKUNGAN


YANG MERUGIKAN;

Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan


yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan
terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur
tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari
perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti
memikul serta mengatasinya.

1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia

Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya pembalakan


liar, penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan
intensifikasi pertanian, pencemaran.

Pembalakan Liar

Pembalakan liar atau penebangan liar adalah kegiatan penebangan,


pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari
otoritas setempat. Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit
didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber terpercaya
mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar
di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran sungai Amazon, Afrika
Tengah, Asia Tenggara, Rusia dan beberapa negara-negara Balkan.

Penebangan hutan

Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan
hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah
munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia
karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan
salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia,
lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.

Pencemaran Lingkungan
Keinginan manusia yang selalu ingin meningkatkan kesejahteraannya
memaksa manusia untuk mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah hasil
alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan teknologi dan
industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Munculnya pabrik-
pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat


memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan (environmental
pollution) adalah masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat
mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Zat yang dapat
mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk
hidup disebut dengan polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu,
suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.

2.Perubahan Lingkungan akibat factor alam

Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana


alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan
dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan
gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi Antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.
b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama
sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung,
di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).

c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di
kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan
Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan
oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah,
dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan


tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri.
Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena
manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organism lain.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam


pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Melindungi negara
terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud


kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.Untuk
mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari
hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui
Undang-undang Lingkungan Hidup

APAKAH UPAYA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SUMBER DAYA ALAM


YANG MENINGKAT DRASTIS TIDAK SEIMBANG DENGAN POPULASI
MANUSIA ?

Ditinjau dari pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat


sehingga kebutuhan sumber daya alam, seperti sandang dan pangan untuk
memenuhi kebutuhan manusia ikut meningkat. Maka dengan demikian perlu
upaya nyata untuk terus menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang
ada di bumi, dengan pemanfaatan yang baik dan benar secara berkelanjutan.
Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan sumber daya
alam, antara lain :

1.      Memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang dapat


diperbaharui, sehingga menjadi layak di pergunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia
2.      Menggunakan sumber daya alam sesuai kebutuhan, misalnya dalam
menghemat energy, mematikan lampu pada malam hari agar sumber daya
tidak terbuang percuma.
3.  Memanfaatkan kembali sampah-sampah dengan mendaur ulang hingga
menjadi sampah organik yang bisa dimanfaatkan kembali. Seperti menjadi
pupuk untuk tanaman yang membasmi hama-hama yang merusak tanaman
petani.

PENCEMARAN LINGKUNGANNYA DAN PENGARHNYA PADA VEGETASI

Pengaruh Pencemaran Terhadap Tumbuhan


Secara umum pengaruh pencemaran terhadap tumbuh-tumbuhan adalah
karena akumulasi bahan pencemaran yang bersifat racun (phytotoxin) bagi
lumbuhan. Bahan pencemar masuk ke dalam jaringan alau organ tumbuhan
melalui sistem jaringan vaskuler sampai ke ujung tepi daun atau pucuk dan
terakumulasi di berbagai lokasi. Jika polutan tersebut telah melampaui batas
ambang konsentrasi baru kemudian akan berpengarah terhadap jaringan atau
organ tertentu, atau terhadap tumbuhan secara keseluruhan.
Pengaruh utama bahan-bahan pencemar tersebut tertutama adalah,
menghambat pembentukan enzim-enzim tertentu yang kemudian akan
merusak jaringan, organ, dan fungsinya. Pengaruh tersebut akan dipengaruhi
pula dari struktur internal tumbuhan, kondisi lingkungan fisik dan kimia,
karakteristik polutan alau kombinasi faktor-faktor tersebut
(Thomas dkk., 1976).
Pengaruh bahan pencemar, baik bahan pencemar padat, cair, gas, atau
limbah tanpa bobot terhadap tumbuhan terutama berpengaruh terhadap:
1. Proses kimia dan fisik dari sel atau jaringan,
2. Proses fotosintesis dan fisiologi lainnya,
3. Struktur anatomi dan morfologi sel atau jaringan,
4. Pembelahan sel,
5. Pertumbuhan sel, jaringan, dan organ,
6. Pertumbuhan tumbuhan oleh perubahan komposisi tanah dan tingkat
keasaman (ph) tanah,
7. Terganggunya proses reproduksi (pembentukan kuncup, buah dan biji).

Tumbuhan yang terkena pencemaran akan memperlihatkan penampilan,


seperti: tumbuh kerdil dan meranggas, bentuk daun yang tidak normal, absisi
daun lebih cepat, perubahan atau kerusakan daun yang mengalami klorosis,
nekrosis, layu, bercak-bercak pulih atau coklat dan ujung atau di tepi daun
seperti terbakar; serta proses pembungaan dan pembuahan yang terhambat.
Akibat pencemaran udara oleh gas-gas SO2, NO , PAN (peroxy acyl nitrat),
Ozon, Fluorida, Ethylenc dan "smog!' maka hutan berdaun jarum (konifer) di
daerah sub-tropis yang tetap berdaun sepanjang tahun sering menjadi
Vegetasi yang terkena pencemaran udara, dan akan memperlihatkan ciri
tumbuhan yang terkena pencemaran seperti tersebut di atas.
Dengan respon yang spesifik dan peka terhadap pengaruh pencemaran
lingkungan, tumbuh tumbuhan sering dapat dimanfaatkan sebagai fitoindikator
terhadap pencemaran.Jenis-jenis tumbuhan berpembuluh (spermatophyta)
dan lumut kerak (lichenes) sering digunakan sebagai bioindikator
(Adiputro dkk,1995).
Menurut Manning dan Feder (dalam Thomas dkk.,1916), tumbuhan yang
digunakan sebagai indikator   pencemaran   udara   biasanya   dapat 
menunjukkan   lerdapatnya   polutan   di   dalam jaringannya. Dan lumbuhan
dapat menunjukkan efek pencemaran yang baik sehingga dapat digunakan
sebagai atau menjadi bioindikator (terutama indikator untuk pencemaran 
udara) karena tumbuhan mempunyai sifat atau karakter yang mudah diketahui,
seperti:

1. Bersifat menetap (sedentary),


2. Menjadi pasif kolektor
3. Dapat menunjukkan kerusakan secara visual dan sifat sitologik yang nyata
4. Perubahan kimia (physiological dan biochemistry symptomes) yang jelas
gejala ekologi yang spesifik.

Dengan responnya yang khas beberapa jenis tumbuhan dapat menjadi


indikator pencemaran yang disebabkan oleh limbah padat, limbah cair, emisi
gas atau pengaruh bahan pencemar tanpa bobot seperti suhu, bunyi atau
radiasi.
Jadi,semakin besar pencemaran lingkungan yang terjadi , maka tumbuhan
yang asal hidupnya di tempat tersebut menjadi tidak hidup lagi atau terjadi
gangguan dan hambatan untuk tumbuh dan berkembang karena habitatnya
terganggu. Kemudaian tumbuhan ada yang termasuk tumbuhan tingkat tinggi
dan rendah, keterkaitannya ada beberapa vegetasi tumbuhan yang
menjadikan pencemaran sebagai factor pembatas, namun ada juga beberapa
jenis tumbuhan yang menjadi bioindikator pencemaran.

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN

Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat
tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ilmu lingkungan seperti halnya ekologi , mahluk hidup
(organime), di pelajari dalam unit populasi . Populasi adalah sekelompok
individu- individu mahluk hidup yang sejenis yang hidup dalam suatu
lingkungan tertentu. Basis dari Ekologi adalah ekosistem. Ekologi mengkaji
berbagai proses dab bentuk interaksi yang terjadi di dalam ekosistem

1. Ekosistem
Tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem.
Suatu kawasan       alam yang di dalamnya tercakup unsur makhluk hidup
(biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) dimana antara unsur-unsur tersebut
terjadi hubungan timbal balik.
Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:

1. Produser: bersifat autotrof (dapat menyediakan makanan sendiri melalui


fotosintesis); jumlah biomassa paling banyak; contohnya tumbuhan yang
berhijau daun.
2. Konsumer: bersifat heterotrof (tidak dapat berfotosintesis); mengkonsumsi
autotrof; contohnya herbivora (pemakan tumbuhan); karnivora (pemakan
daging); omnivora (pemakan segala).
3. Dekomposer: menguraikan senyawa organik (biodegradable) dari
tumbuhan dan binatang    yang telah mati menjadi senyawa anorganik
(mineral) yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Pengurai terdiri dari
bakteri, jamur, dan alga.

Unsur Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:

1. Tanah: habitat dan media hidup makhluk hidup; tempat tersedianya air dan
mineral untuk tumbuhan
2. Air: habitat tumbuhan dan binatang; kebutuhan esensial makhluk hidup.
3. Cahaya dan suhu : sumber energi untuk fotosintesis; menentukan
penyebaran organisme; menentukan cuaca, hujan, dan angin
4. Udara : O2 untuk respirasi binatang; CO2 untuk fotosintesis tumbuhan

Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat


bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu
terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata
dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.
Ekosistem kolam, misalnya, memiliki organisasi yang sederhana daripada
ekosistem danau. Suatu pulau memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan
yang paling kompleks tentunya ekosistem bumi.

EKOLOGI SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat
tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

1. Penerapan ekologi
2.  Pengetahuan lingkungan
3.  Konservasi sumber daya alam
4. Pengendalian erosi
5. Pengendalian banir
6. Penghutanan kembali
7. Restorasi hewan-hewan liar
8.  Silvikultur – agroforestry
9. Pertanian dan peternakan
10. Pertambangan
11. Pengolahan limbah
12. Dinamika kependudukan

APA UNTUNG DAN RUGINYA MENJAGA/ MEMELIHARA LINGKUNGAN ?


A.    UNTUNG/ MANFAAT MEMELIHARA LINGKUNGAN HIDUP
  Kita harus tahu tentang manfaat menjaga lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat
menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.Manfaat menjaga
lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk, aman dan damai
3. Bebas dari polusi udara, banjir, tanah longsor.
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
5. 4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
6. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari

B. DAMPAK TIDAK MEMELIHARA LINGKUNGAN


Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak
yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang
dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-


bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan
jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara,
pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran
udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap
sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara)
yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-
mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari
pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara,
menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan
menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena
sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di
dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan
pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam
pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat
menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah
semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah
tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat
diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah
juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai,
danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu
kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin
kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik.
Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi
manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran
karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur,
meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

b . Degradasi Lahan

Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap


kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan
keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis,
kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena
eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut
secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala
pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan
atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat
ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat
berkurang.
3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain,
karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan
praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan
hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air,
serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

BAGIAN 2:
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN

2.1 PENGERTIAN AMDAL

 AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam Peraturan


Pemerintah NO 27 TAHUN 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang
dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural.

Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27


Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP
27 Tahun 1999 tentang Amdal.

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI AMDAL


- TUJUAN AMDAL

Secara umum AMDAL mempunyai tujuan yaitu untuk menjaga dan


meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran
sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.

- FUNGSI AMDAL

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah Membantu proses


pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana
usaha dan atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan


lingkungan hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu


rencana usaha dann atau kegiatan

Awal dari rekomendasi tentang izin usaha

Sebagai Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta


pengaruhnya

Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan


dan pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi
pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantauan

2.3 JENIS – JENIS AMDAL


Berikut ini adalah jenis AMDAL yang dikenal di Indonesia:

1. AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk


usaha/kegiatan yang diusulkan hanya satu jenis kegiatan.
2. AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau
kegiatan yang diusulkan dari berbagai kegiatan dimana AMDAL menjadi
kewenangan satu sektor yang membidanginya.
3. AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha
atau kegiatan yang diusulkan dari berbagai jenis kegiatan dengan berbagai
instansi teknis yang membidangi.
4. AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau
kegiatan yang diusulkan terkait satu sama lain.

2.4 JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB AMDAL

Sesuai pasal 3 ayat 1 PP RI No. 27 Tahun 1999:


a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam,
b. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun tidak,
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial menimbulkan
pemborosan,pencemaran dan kerusakan LH serta kemerosotan pemanfaatan
SDA,
d. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi lingkungan
alam, buatan dan sosial-budaya,
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi kelestarian
konservasi SDA dan/atau perlindungan cagar budaya,
f. Introduksi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik
g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
h. Penerapan teknologi yang diperkirakan punya potensi besar untuk
mempengaruhi LH,
i. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan
negara.

Dalam studi AMDAL ada empat kelompok parameter komponen lingkungan


hidup, Keputusan Kepala Bapedal No. 19 Tahun 1990, yaitu:
1. Fisik-kimia (iklim, kualitas udara dan kebisingan, demografi, fisiografi,
hidro oceanografi, ruang, lahan dan tanah serta hidrologi
2. Biologi (flora dan fauna).
3. Sosial (budaya, ekonomi, pertahanan/keamanan)
4. Kesehatan masyarakat.

2.5 DOKUMEN AMDAL

Dokumen AMDAL merupakan hasil kajian kelayakan lingkungan hidup dan


merupakan bagian integral dari kajian kelayakan teknis dan finansial-
ekonomis. Selanjutnya dokumen ini merupakan syarat yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan ijin usaha dari pejabat berwenang. Dokumen AMDAL
terdiri dari beberapa dokumen sebagai berikut:

1. Kerangka Acuan ANDAL (KA-ANDAL), adalah ruang lingkup kajian analisis


mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), adalah telaah secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

PENUTUP
Lingkungan hidup adalah tempat kita bernaung, apapun profesi dan status
kita. Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk selalu menjaganya dengan
sebaik-baiknya. Keberlangsungan hidup bukan hanya urusan masa kini namun juga
menjadi urusan masa depan termasuk juga tentunya generasi muda pewaris masa
depan. Pada skala yang lebih besar, penyelamatan lingkungan hidup dalam suatu
ekosistem perlu intervensi pemerintah antara lain dalam bentuk kebijakan public
yang disebut sebagai AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

NARA SUMBER :

1. ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN, Januari 7, 2015 by Soniakurniawati

2. http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_27_99.htm

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
4. http://politik.kompasiana.com/2012/06/02/semburan-lumpur-panas-lapindo-

brantas-inc-potret-%E2%80%98kekalahan%E2%80%99-negara-oleh-

korporasi-global-466704.html

5. PENTINGNYA MEMPELAJARI PENGETAHUAN LINGKUNGAN Vhied Arianii

, Mataram University

LAMPIRAN:

CONTOH KASUS AMDAL DI INDONESIA

KASUS LUMPUR LAPINDO SURABAYA, AKIBAT MEREMEHKAN AMDAL


 

 Peristiwa lumpur lapindo terjadi pada tanggal 26 Mei 2006 tepatnya di


Surabaya. Kejadian ini merupakan akibat kelalaian PT. lapindo brantas yang
merupakan kontraktor pertambangan minyak melakukan kesalahan prosedur
pengeboran. PT Lapindo Brantas telah lalai dalam melaksanakan dengan
tidak memasang casing yang menjadi standar keselamatan pengeboran. Hal
tersebut bertentangan dengan Pasal 39 ayat (2) dan (4) Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi.

 Kelalaian tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat


merugikan masyarakat. Dampak yang terlihat dari aspek ekologis dan social.
Dalam aspek social banyak masyarakat kehilangan rumah tinggal. Dalam
aspek ekologis banyak sawah maupun perkebunan masyarakat yang
ditenggelamkan oleh lumpur akbitanya mematikan perekonomian. Selain itu
air sumur didaerah sekitar semburan lumpur tercemar dan tidak dapat
digunakan masyarakat.

 Selain melakukan perusakan lingkungan, berdasarkan hasil investigasi


WALHI, selama melakukan usaha pertambangannya, Lapindo Brantas Inc.
tidak memiliki AMDAL. Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengingat bahwa AMDAL
merupakan prasyarat mutlak dalam memperoleh izin usaha, dalam hal ini
adalah kuasa pertambangan. Kasus Lumpur Lapindo merupakan salah satu
bentuk sengketa lingkungan yang harus segera diselesaikan.
PEMBAHASAN :

Kita sebagai manusia hidup dan tumbuh di lingkungan alam. Pentingnya


menjaga lingkungan dapat berdampak baik bagi kita seluruh umat manusia.
AMDAL dalam peraturan pemerintah tidak boleh diabaikan. Jika ingin
memperoleh sumber daya dari alam juga harus melihat kembali peraturan
yang berlaku di Indonesia, tiddak boleh mengabaikan kepentingan satu pihak
tapi juga melihat dampak yang akan terjadi kelak.

TUGAS KELOMPOK
1. Buatlah contoh kasus dengan tema: Pencemaran udara diperkotaan
akibat gas buang kendaraan bermotor dan upaya
penanggulangannya
2. Penebangan liar di hutan , dampaknya terhadap flora, fauna dan
alam serta upaya penanggulangannya
3. Pencemaran di pantai dan laut, dampak dan upaya
penanggulangannya
4. Kasus pembuangan limbah rumah tangga terutama limbah plastik,
dampak dan upaya penanggulangannya
5. Pengerusakkan lingkungan akibat pembuangan limbah industri dan
upaya penanggulangannya
6. Kasus Perburuan hewan yang dilindungi (Badak, Harimau , Penyu,
Komodo, Anoa dsb) dampak dan upaya penanggulangannya

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


2.1 Pengertian AMDAL

Suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak lingkungan


atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan memastikan adanya
masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap perencanaan dan
perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

Yang dimaksud dengan dampak penting

Diantaranya adalah tanah kritis. Karena itu dampak lingkungan menjadi


penting bila ada konponen lingkungan yang terkena sehingga
dampaknya tak berbalik. Makin banyak komponen lingkungan yang
terkena dampak oleh suatu rencana kegiatan (yang mungkin diperlukan
kembali), makin penting dampak lingkungan tersebut.

Bagaimana cara membuat amdal? Prosedur AMDAL terdiri dari:

1. Proses penapisan (screening) wajib AM DAL.


2. Proses pengumuman.
3. Proses pelingkupan (sopping)
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL.
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL.
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan.

Dokumen AMDAL
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5
(lima) dokumen, yaitu:

- Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-


ANDAL),
- Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
- Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL),
- Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL),
- Dokumen Ringkasan Eksekutif

Anda mungkin juga menyukai