Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


3.1.1. Tempat Pelaksanaan
Observasi ini dilakukan di unit produsi dan aboratorium Palm
Kernel Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan yang berlokasi di
jalan acces road inalum, Kecamatan Medan Deras, Desa Lalang, Kuala
Tanjung, Kabupaten Batu Bara.
3.1.2. Waktu Pelaksaan
Observasi ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2019 sampai pada
tanggal 31 Juli 2019.

3.2. Alat dan Bahan yang digunakan


A. Alat yang digunakan
1. Mesin Press inti sawit
2. Motor dan gearbox
3. Vibrating Screen
4. Niagara Filter
5. Tangki Timbun
6. Neraca Digital
7. Moisture Balance
8. NIR (Near Infrared)
9. Labu Ektraksi
10. Oven
11. Beaker Glass
12. Desikator
13. Corong Bunchner

29
30

B. Bahan Yang Digunakan


1. Minyak Inti Sawit
2. Inti Sawit
3. Ampas Inti Sawit
4. Larutan Normal heksan
5. Timble
6. Kapas
7. KI jenuh
8. Petroleum Eter
9. Air Panas
10. Aquadest

3.3. Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan Data dilakukan dengan dua cara. Pada
Perhitungan kapasitas produksidilakukan dengan pengumpulan data
berdasarkan metode sebagai berikut:
A. Metode Dilapangan
1. Melakukan pengamatan langsung kelapangan untuk mendapatkan data-
data atau informasi yang akurat
2. Mempelajari proses pengolahan inti sawit mulai dari inti sawit yang
masuk hingga Crude Palm Kernel Oil yang dihasilkan
3. Melakukan diskusi dengan pembimbing dipabrik guna untu mengambil
data-data yang diperlukan
4. Melakukan pengambilan data sesuai dengan judul yang telah ditentukan
5. Menghtiung kapasitas produksi Crude Palm Kernel Oil dari bahan baku
yang masuk setiap harinya dengan menggunakan rumus neraca massa
tidak bereaksi.
Rumus nya adalah sebagai berikut:
F 1 = F2 + F3
Keterangan :
F1 = Laju massa yang masuk pada aliran pertama (MT/hari)
31

F2 = Laju masssa yang keluar pada aliran kedua (MT/hari)


F3 = Laju massa yang keluar pada aliran ketiga (MT/hari)

B. Metode Dilaboratorium
A. Analisa Mutu Inti Sawit
1. Analisa Oil Content
1. Dengan Menggunakan NIR
1. Palm Kernel diblender hingga halus
2. Alat NIR dihidupkan dengan menekan tombol “step”
3. Palm Kernel yang telah halus dimasukkan ketempat sampel
alat NIR berupa cup sampai penuh kemudian dipadatkan
dan diratakan.
4. Dalam keadaan standby menempatkan tempat sampel dialat
NIR
5. Tombol Prod pada NIR ditekan.
6. Tombol step ditekan sekali lagi kemudian didiamkan
beberapa saat hingga menunjukkan besar kadar M% dan
muncul kadar Oil Content.

2. Dengan Metode Ekstraksi


1. Palm Kernel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 10
gram didalam timble di neraca digital
2. Timble ditutup dengan menggunakan kapas
3. Timble dimasukkan kedalam soxhlet
4. Labu ektraksi ditimbang beratnya didalam neraca digital
5. Labu ekstraksi diisi dengan larutan normal heksan
sebanyak 150 ml
6. Kemudian soxhlet dipasang ke labu ektraksi
7. Suhu diatur sebanyak 60˚C dan ektraksi dilakukan selama 6
jam
32

8. Setelah 6 jam, labu ektaski dikeringkan didalam oven


sampai kering
9. Timbang labu ektraksi yang telah kering dan catat berat
sesudah nya.
10. Kemudian kadar minyak dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

(berat labu+ sampel)−berat labu kosong


Oil content =
berat sampel

2. Analisa Kadar Kotoran


1. Palm Kernel diletakkan di atas wadah kemudian diaduk hingga
tercampur rata dan dibagi menjadi 4 bagian dan ditimbang
sebanyak 1 kg dengan pengambilan secara silang.
2. Palm Kernel yang telah ditimbang kemudian dipilih kotorannya
berupa cangkang, batu kecil, serabut, dll (yang bukan kernel).
3. Kotoran yang didapat Kemudian ditimbang
4. Kadar Kotoran dihitung :

Berat kotoran
Kadar Kotoran : x 100 %
1000

3. Analisa Kadar Air


1. Palm Kernel yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam wadah
2. Pada Alat Moisture Balance terdapat kata “end” kemudian tekan
enter dan enter lagi sampai muncul tanda sendok yang artinya
masukkan sampel
3. Palm Kernel sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam moisture
balance
4. Alat ditutup dan didiamkan beberapa menit hingga muncul
pembacaan “end” dan lihat % kadar air pada alat.
33

B. Analisa Mutu Crude Palm Kernel Oil (CPKO)


1. Analisa Kadar Air
1. Beaker Glass ditimbang beratnya dengan menggunakan neraca
digital
2. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ditimbang sebanyak 5 gram.
3. Dipanaskan didalam oven pada suhu 130˚C selama 3 jam.
4. Dinginkan didalam desikator selama 30 menit
5. Beaker glass yang berisi minyak kemudian ditimbang
6. Kadar air dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
B−C
Kadar Air = x 100%
B− A
Dimana :
A = Berat beaker glass kosong (gr)
B = Berat beaker glass + sampel sebelum pengeringan (gr)
C = Berat beaker glass + sampel setelah pengeringan (gr)

2. Analisa Kadar Kotoran


1. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ditimbang sebanyak 50 gram
2. Kertas saring kosong ditimbang di neraca digital
3. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) disaring dengan menggunakan
kertas saring di buncher.
4. Kertas saring dikeringkan di oven selama 1 jam dengan suhu
130˚C
5. Kertas saring yang berisi residu kemudian ditimbang
6. Kadar kotoran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( B+C )−B
Kadar Kotoran = x 100%
A
Dimana :
A = Berat sampel (gr)
B = Berat kertas saring kosong (gr)
34

C = Berat kertas saring + residu (gr)

C. Analisa Mutu Ampas Inti Sawit


1. Analisa Oil Content
1. Dengan Menggunakan NIR
1. Palm Kernel diblender hingga halus
2. Alat NIR dihidupkan dengan menekan tombol “step”
3. Palm Kernel yang telah halus dimasukkan ketempat sampel
alat NIR berupa cup sampai penuh kemudian dipadatkan
dan diratakan.
4. Dalam keadaan standby menempatkan tempat sampel dialat
NIR
5. Tombol Prod pada NIR ditekan.
6. Tombol step ditekan sekali lagi kemudian didiamkan
beberapa saat hingga menunjukkan besar kadar M% dan
muncul kadar Oil Content.

2. Dengan Metode Ekstraksi


1. Palm Kernel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 10
gram didalam timble di neraca digital
2. Timble ditutup dengan menggunakan kapas
3. Timble dimasukkan kedalam soxhlet
4. Labu ektraksi ditimbang beratnya didalam neraca digital
5. Labu ekstraksi diisi dengan larutan normal heksan
sebanyak 150 ml
6. Kemudian soxhlet dipasang ke labu ektraksi
7. Suhu diatur sebanyak 60˚C dan ektraksi dilakukan selama 6
jam
8. Setelah 6 jam, labu ektaski dikeringkan didalam oven
sampai kering
35

9. Timbang labu ektraksi yang telah kering dan catat berat


sesudah nya.
10. Kemudian kadar minyak dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

(berat labu+ sampel)−berat labu kosong


Oil content =
berat sampel

2. Analisa Kadar Air


1. Beaker Glass ditimbang beratnya dengan menggunakan neraca
digital
2. Ampas Inti Sawit ditimbang sebanyak 5 gram.
3. Dipanaskan didalam oven pada suhu 130˚C selama 3 jam.
4. Dinginkan didalam desikator selama 30 menit
5. Beaker glass yang berisi minyak kemudian ditimbang
6. Kadar air dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
B−C
Kadar Air = x 100%
B− A
Dimana :
A = Berat beaker glass kosong (gr)
B = Berat beaker glass + sampel sebelum pengeringan (gr)
C = Berat beaker glass + sampel setelah pengeringan (gr)

3. Analisa Kadar Kotoran


1. Ampas inti sawit yang telah halus kemudian disaring dengan
ayakan berdiameter 2 mm.
2. Ampas Inti sawit di timbang sebanyak 10 gram
3. Petroleum Eter ditambahkan sebanyak 70 ml lalu didiamkan
selama 15 menit
4. Dikeringkan didalam oven selama 30 menit pada suhu 100˚C.
36

5. Didingikan selama 15 menit setelah itu ditambahkan air panas


kemudian diamkan selama 15 menit
6. KI jenuh kemduian ditambahkan lalu didiamkan selama 1 jam
sampai kotoran mengapung dipermukaan.
7. Timbang kertas saring kosong dineraca digital
8. Saring kotoran dengan bunchner di atas kertas saring
9. Kertas saring dikeringkan didalam oven selama 30 menit
10. Kertas saring yang berisi residu yang telah dikeringkan
kemduian di dinginkan di desikator
11. Timbang di neraca digital
12. Kadar Kotoran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
M 1−M 0
Kadar Kotoraan = x 100%
M
Dimana :
M = Berat Sampel (gr)
M1 = Berat kertas saring + Residu (gr)
M0 = Berat Kertas saring kosong

4. Analisa Oil Losses


1. Ampas ditimbang sebanyak kurang lebih 20 gram
2. Dikeringkan dalam oven selama 3 jam pada suhu 105˚C untuk
mengurangi kadar air pada ampas
3. Dinginkan didalam desikator selama 30 menit
4. Sampel yang telah di oven kemudian di timbang
5. Masukkan kedalam timble
6. Labu Ekstraksi ditimbang di neraca digital
7. N-heksan sebanyak 250 ml dimasukkan ke dalam labu
8. Timble dimasukkan ke dalam alat sokletasi
9. Diektraksi selama 6 jam
10. Setelah selesai di ekstraksi dipanaskan kembali di oven selama
30 menit kemudian ditimbang
37

Anda mungkin juga menyukai