Anda di halaman 1dari 8

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

POLA BAKTERI PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL PADA


RUANG PERAWATAN INTENSIF ANAK
DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

1
Anastashia Baharutan
2
Fredine E. S. Rares
2
Standy Soeliongan

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Mikrobiologi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: tasya_baharutan@yahoo.com

Abstract: Nosocomial infections is an infection acquired in the hospital in patients treated for
at least 72 hours (3x24 hours). Environmental infection caused by bacteria from an existing
object within the hospital. Microorganisms are often potentially causing nosocomial infections
are Proteus sp., Escherichia colii, Staphylococcus aureus, Candida albicans, and
Pseudomonas aeruginosa. Objective: to know the most aerobic bacteria and the pattern of
aerobic bacteria in Pediatric Intensive Care Unit at BLU Dr Prof. Dr R. D. Kandou. Methods:
24 swab samples were taken on the surface of the tool, treatment rooms and 6 samples of air
space. Identification of bacterial cultures taken on an agar medium, gram staining and
biochemical tests. Results: identified bacteria obtained 11 types of microorganisms, such as
Bacillus subtilis, Staphylococcus sp., Enterobacter agglomerans, Serratia rubidaea,
Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Coccus Gram-negative, Klebsiella
pneumoniae, Candida sp., Pseudomonas sp., Streptococcus sp. Conclusion: Gram negative
bacteria are bacteria that are found in the Pediatric Intensive Care Unit. Staphylococcus sp.,
and Pseudomonas sp., a common bacteria that cause nosocomial infections with
Staphylococcus sp., a bacterium that is most found.
Keywords: bacteria, germs pattern, nosocomial infections, pediatric intensive care unit.

Abstrak: Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit pada pasien yang
dirawat paling tidak selama 72 jam (3x24 jam). Infeksi lingkungan yang disebabkan oleh
bakteri dari benda yang ada dilingkungan rumah sakit. Mikroorganisme yang sering berpotensi
menyebabkan infeksi nosokomial adalah Proteus sp., Escherichia colii, Staphylococcus
aureus, Candida albicans, dan Pseudomonas aeruginosa. Tujuan: mengetahui bakteri aerob
terbanyak dan pola dari bakteri aerob tersebut pada Ruang Perawatan Intensif anak di BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Metode: sampel diambil pada 24 usapan permukaan alat,
ruangan perawatan dan 6 sampel udara ruang. Identifikasi bakteri dilakukan kultur pada media
agar, pewarnaan gram dan uji biokimia. Hasil: bakteri yang teridentifikasi didapatkan 11 jenis
mikroorganisme, yaitu Bacillus subtilis, Staphylococcus sp., Enterobacter agglomerans,
Serratia rubidaea, Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Coccus Gram negatif ,
Klebsiella pneumoniae, Candida sp., Pseudomonas sp., Streptococcus sp. Kesimpulan: bakteri
gram negatif merupakan bakteri yang banyak ditemukan pada Ruang Perawatan Intensif anak.
Staphylococcus sp., dan Pseudomonas sp., merupakan bakteri tersering yang menyebabkan
infeksi nosokomial dengan Staphylococcus sp., merupakan bakteri yang terbanyak ditemukan.
Kata kunci: bakteri, pola kuman, infeksi nosokomial, ruang perawatan intensif anak.

412
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...

Infeksi nosokomial atau yang sekarang mewakili 19% (18,2% terbukti secara
disebut sebagai Health care Associated laboratoris dan 0,8% sepsis secara klinis).
Infection (HAIs) adalah infeksi yang Di Indonesia, infeksi nosokomial mencapai
didapat di rumah sakit terjadi pada pasien 15,74 % jauh di atas negara maju yang
yang dirawat di rumah sakit paling tidak berkisar 4,8-15,5%. Di rumah sakit
selama 72 jam dan pasien tersebut tidak Yogyakarta insidensi terjadi infeksi
menunjukkan gejala infeksi saat masuk nosokomial secara umum sebesar 5,9%. Di
rumah sakit.1,2 Infeksi lingkungan rumah sakit DKI Jakarta tahun 2004
disebabkan oleh bakteri dari benda atau menunjukkan bahwa 9,8 % pasien rawat
bahan yang tidak bersenyawa yang berada inap mendapat infeksi yang baru selama
di lingkungan rumah sakit. Misalnya dirawat. 5,6
lingkungan yang lembab. Jenis Berdasarkan informasi sekunder yang
mikroorganisme yang sering berpotensi ada, dapat disimpulkan infeksi nosokomial
terjadinya infeksi nosokomial yaitu: menjadi masalah yang sering ditemukan di
Proteus sp., Escherichia colii, rumah sakit karena pengaruh lingkungan
Staphylococcus aureus, Candida albicans, sekitar yang terkontaminasi. Maka perlu
dan Pseudomonas aeruginosa.3,4 dilakukan penelitian mengenai hal ini.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 pola bakteri yang menyebabkan infeksi
rumah sakit dari 14 negara yang berasal nosokomial dan mengetahui bakteri aerob
dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara terbanyak penyebab infeksi nosokomial di
dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi ruang perawatan intensif anak
nosokomial dan untuk Asia Tenggara
sebanyak 10,0%. Data dari Centers for METODE PENELITIAN
Disease Control and Prevention (CDC), Penelitian ini bersifat deskriptif yang
National Nosocomial Infection Surveillance dilakukan pada bulan November 2014
(NNIS) antara tahun 1992-1997 infeksi ini sampai dengan Januari 2015. Sampel
menempati posisi keempat penyebab penelitian diambil masing-masing pada
kematian di Amerika Serikat dan terdapat permukaan peralatan medis, permukaan
20.000 kematian tiap tahunnya akibat meja, permukaan tempat tidur, permukaan
infeksi nosokomial ini. Dari 40 juta lantai, permukaan dinding dengan cara
penderita yang dirawat di rumah sakit swab dengan lidi kapas steril yang telah
pertahun, didapatkan angka Infeksi dicelupkan NaCl Fisiologis. Sedangkan
Nosokomial antara 5-10% (18% pengambilan sampel udara dilakukan
diantaranya dengan lebih dari 1 macam secara pasif menggunakan media agar
Infeksi Nosokomial) dengan angka Nutrien dan media agar Mac Conkey.
kematian 1%, 5-10 hari kelebihan hari
rawat setiap penderita, kerugian antara 2-6 HASIL PENELITIAN
milyar dolar Amerika pertahun. Infeksi Pengambilan sampel sebanyak 24
didapat dari rumah sakit di ICU pada 7,8% sampel dari usapan permukaan lantai,
dari seluruh pasien yang dirawat (14.177 dinding, alat dan 6 sampel udara (Tabel 1).
diantara 181.993 pasien). Infeksi saluran Distribusi sampel berdasarkan hasil
kemih (31%) merupakan infeksi tersering, kultur dari 30 sampel yang diteliti, bakteri
95% kasus diantaranya mendapat yang tumbuh pada Agar Nutrien sebanyak
kateterisasi, 86% kasus pneumonia 25 sampel (83,33%), sedangkan pada Mac
berhubungan dengan ventilator associated Conkey agar sebanyak 20 sampel (66,67%)
pneumonia (VAP). Penyakit ini merupakan (Tabel 2).
27% dari seluruh infeksi nosokomial, Pada Tabel 3 terdapat 9 sampel bakteri
sedangkan bloodstream infection (BSI) gram positif dan 9 sampel bakteri gram
413
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

negatif dengan persentasi masing-masing Tabel 3. Hasil Pewarnaan


34,62% sedangkan bakteri gram positif dan
Jumlah Persentasi
negatif ada 8 sampel dengan persentasi Bakteri
Sampel (%)
30,77%.
Gram Positif 9 34,62
Tabel 4 menunjukkan distribusi 30
sampel yang diteliti, Bacillus subtilis Gram Negatif 9 34,62
merupakan bakteri terbanyak dengan 8 Gram Positif dan
Negatif 8 30,77
sampel (26,67%); Staphylococcus sp.
dengan 5 sampel (16,67%); Enterobacter Total 26 100
agglomerans 4 sampel (13,33%); Serratia
rubidaeas 3 sampel (10,00%); Tabel 4. Hasil Identifikasi Bakteri dari Ruang
Enterobacter aerogenes, Enterobacter Perawatan Intensif Anak
cloacae, Coccus Gram negatif didapatkan 2 Persentasi
Bakteri Jumlah
sampel masing-masing (6,67%); dan (%)
Klebsiella pneumoniae, Candida sp., Basillus Suptilis 8 26,67
Pseudomonas sp., Streptococcus sp. Staphylococcus sp 5 16,67
masing-masing 1 sampel (3,33%). Enterobacter
4 13,33
agglomerans
Serratia rubidaea 3 10,00
Tabel 1. Distribusi Pengambilan Sampel Enterobacter
2 6,67
aerogenes
Jumlah
Kategori Sampel % Enterobacter
Sampel 2 6,67
cloacae
Ruang
Perawatan Lantai 5 16,67 Coccus Gram
2 6,67
Dinding 4 13,33 Negatif
Perabotan Klebsiella
1 3,33
Umum Meja 3 10,00 pneumonia
Tempat Candida sp 1 3,33
Tidur 5 16,67 Pseudomonas sp 1 3,33
Tabung
dan Streptococcus sp 1 3,33
3 10,00 Total 30 100
Peralatan Selang O2
Medis Portable
Nirbeken 1 3,33 Tabel 5 menunjukkan Enterobacter
Bak 1 3,33
Suction 1 3,33
agglomerans dan Serratia rubidaea
Weigth memiliki distribusi terbanyak (33,33%),
Milk 1 3,33 sedangkan Enterobacter aerogenes, Coccus
Scale Gram negatif dan Streptococcus sp.
Udara Pagi 3 10,00 memiliki distribusi sedikit dengan nilai
Sore 3 10,00
yang sama (11,11%).
Total 30 100
Tabel 6 menunjukkan Bacillus subtilis
memiliki distribusi terbanyak dari
Tabel 2. Distribusi Pertumbuhan Bakteri keseluruhan sampel pada perabotan ruang
(50%). Sedangkan Candida sp.,
Agar Agar Mac
Media Enterobacter agglomerans, Enterobacter
Nutrien Conkey
aerogenes, Enterobacter cloacae,
Ada memiliki distribusi sedikit dengan nilai
25 20
Pertumbuhan
yang sama (12,5%).
Tidak Ada
5 10 Tabel 7 menunjukkan Pseudomonas
Pertumbuhan
sp., Bacillus subtilis, Enterobacter cloacae,
Total 30 30
414
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...

Klebsiella pneumoniae memiliki distribusi terbanyak dari keseluruhan sampel udara


dengan nilai yang sama dari keseluruhan ruang (80%), sedangkan Coccus Gram
sampel peralatan medis (25%). negatif memiliki distribusi sedikit dari
keseluruhan sampel (20%).
Tabel 5. Hasil Identifikasi Bakteri Kategori
Ruang Perawatan Tabel 8. Hasil Identifikasi Bakteri Kategori
Udara Ruang
Persentasi
Bakteri Jumlah Persentasi
(%) Bakteri Jumlah
(%)
Enterobacter
Staphylococcus
agglomerans 3 33,33
sp. 4 80
Serratia rubidaea 3 33,33
Coccus Gram
Enterobacter
negative 1 20
aerogenes 1 11,11
Total 5 100
Coccus Gram
negatif 1 11,11
BAHASAN
Streptococcus sp. 1 11,11
Total 9 100
Pengambilan sampel dilakukan pada
ruang perawatan intensif anak (RPI Anak)
di bagian perawatan. Ruangan tersebut
Tabel 6. Hasil Identifikasi Bakteri tidak mendapatkan sinar matahari langsung
Katerogi Perabotan Ruang pada pagi hari dan sore hari. Siklus udara
Persentasi yang ada dalam ruangan diatur dari Air
Bakteri Jumlah Conditioner (AC) dan pencahayaan dari
(%)
Bacillus subtilis 4 50 lampu listrik. Dalam ruangan tersebut
Candida sp. 1 12,5 terdapat perabotan umum ruangan dan
Enterobacter peralatan medis. Aktifitas yang sering
agglomerans 1 12,5 terjadi dalam ruangan hanya terlihat dari
Enterobacter tenaga medis, pasien dan keluarga pasien.
aerogenes 1 12,5 Bacillus Subtilis merupakan flora
Enterobacter
normal di tanah, udara, air dan kompos
cloacae 1 12,5
Total 8 100
tanah. Sedangkan pada penelitian ini,
bakteri ditemukan di permukaan lantai,
dinding, meja, tempat tidur dan nirbeken.
Tabel 7. Hasil Identifikasi Bakteri Kategori Hal ini disebabkan karena bakteri ini dapat
Peralatan Medis beradaptasi pada perubahan suhu
lingkungan ekstrim dengan membentuk
Persentasi
Bakteri Jumlah endospora. Bakteri ini bersifat mesofilik
(%)
tidak patogenik, tapi bisa mencemari
Pseudomonas sp. 1 25 makanan namun jarang menyebabkan
keracunan makanan.7,8
Bacillus subtillis 1 25 Pada sampel yang diteliti, bakteri ini
Enterobacter ikut bersama air pada saat lantai
cloacae 1 25 dibersihkan dengan kain pel, dinding dan
Klebsiella
meja yang dilap dengan kain basah dan
pneumoniae 1 25
nirbeken yang dicuci menggunakan air
Total 4 100 saja.
Staphylococcus sp. merupakan flora
Tabel 8 menunjukkan normal pada kulit dan selaput lendir
Staphylococcus sp. memiliki distribusi manusia. Pada penelitian ini, ditemukan di

415
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

udara pada pagi hari dan Weigth Milk Scale Steven D. Mahlen di rumah sakit Prancis
karena ditransportasikan melalui droplet ditemukan sebanyak 0,2%.15
pengunjung, keluarga pasien atau pasien Enterobacter aerogenes merupakan
sendiri. Perpindahan melalui tangan medis bagian dari saluran pencernaan manusia.
juga menjadi transport kuman berpindah Hal ini juga berada di dalam tanah, air dan
pada Weigth Milk Scale. Bakteri ini bisa produk susu. Umumnya infeksi timbul dari
bersifat patogen karena sering flora pasien sendiri. Namun infeksi silang
menghemolisis darah, mengkoagulasi dapat terjadi melalui tangan petugas
plasma dan menghasilkan beberapa enzim kesehatan, selama penyisipan alat-alat
dan toksin yang stabil pada suhu panas. Hal medis dan prosedur bedah. 16 Pada sampel
ini mengakibatkan bakteri ini bisa berada yang diteliti, bakteri ini ditemukan
pada siklus udara ruang perawatan intensif sebanyak 6,67%. Sedangkan penelitian
anak yang terjadi pertukaran udara melalui yang dilakukan oleh Nataša Boban et all di
AC menjadi tempat hidup dari bakteri. NICU bakteri ini ditemukan sebanyak
Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan 18,6%.17
makanan dan toxic shock syndrome.9,10 Enterobacter cloacae berbentuk batang
Di RPI anak yang diteliti, ditemukan gram negatif dari golongan
Staphylococcus sp. sebanyak 16,67%. Enterobacteriaceae. Bakteri ini hidup
Dibandingkan dengan penelitian yang dengan suhu lingkungan mesofilik pada
dilakukan oleh El – Bayoumi et all di PICU suhu 37oC. dapat ditemukan pada kulit
Mansoura University Children’s Hospital, manusia dan jaringan buah dan sayur.
bakteri ini ditemukan 12,2%. 11 Bakteri ini bukan patogen utama pada
Enterobacter agglomerans dapat manusia, tapi berperan penting pada infeksi
ditemukan di air, tanah, limbah, biji-bijian, nosokomial. Infeksi yang sering
sayuran, bahan keruh dan bahan. Bakteri ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain
tersebut ditemukan pada permukaan lantai bakteremia, infeksi kulit dan jaringan
dan tempat tidur saatn diteliti. Bakteri ini lunak, infeksi sistem pernapasan bagian
bersifat motil dengan bentuk gram negatif. bawah, infeksi saluran kemih, infeksi intra-
Bakteri ini tergolong oportunistik dan abdominal, osteomyelitis, infeksi mata,
komersial pada manusia dan hewan.7 endokarditis dan septik arthritis. 13,16
Di Ruang perawatan intensif anak, Enterobacter cloaceae ditemukan sebanyak
bakteri ini ditemukan sebanyak 13,33%. 6,67% dari 30 sampel yang diteliti di RPI
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh anak. Dibandingkan dengan penelitian yang
Jalal Mardaneh di NICU Iran, bakteri ini dilakukan oleh Adriana Cristina de Oliveira
ditemukan pada susu formula sebanyak et all di ICU Brazilian University Hospital,
6,4%.8 bakteri ini ditemukan 8,2%.19
Serratia rubidaea bersifat Klebsiella pneumoniae bakteri gram
chemoorganotrophic, termasuk bakteri negatif non motil, tidak berkapsul. Bakteri
anaerob fakultatif gram negatif dengan ini melakukan fermentasi laktosa, bersifat
kebutuhan gizi rendah, pada famili anaerob fakultatif yang merupakan flora
Enterobacteriaceae. biasa ditemukan normal mulut, kulit, dan usus. Morfologi
dalam makanan, terutama di varian tepung, khas dari bakteri ini dapat dievaluasi dalam
permukaan tanah, air, dan tanaman. pertumbuhan padat in vitro dengan
Dilaporkan juga bakteri ini ditemukan di morfologi yang bervariasi dalam bahan
saluran wastafel pembuangan dapur susu. klinik. Klebsiella dapat hidup sebagai
Pada penelitian ini, bakteri ditemukan di saprofit pada lingkungan hidup, pada air,
dinding.13,14 Bakteri ini ditemukan tanah, makanan, dan sayur-sayuran. Bakteri
sebanyak 10% pada penelitian ini, ini dapat menimbulkan infeksi pada saluran
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh urin, paru-paru, saluran pernapasan, luka-
416
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...

luka, dan septiksemia.16 Bakteri ini (12,9%), Pseudomonas aeruginosa (7,9%),


ditemukan sebanyak 3,33%. Dibandingkan Clostrodium sp. (7,3%), Klebsiella sp.
dengan penelitian yang dilakukan oleh El – (6,2%), Streptococcus α haemolyticus
Bayoumi et all di PICU Mansoura (5,1%), Clostridium welchii (4,5%),
University Children’s Hospital, Klebsiella Proteus sp. (2,8%), E. colii (2,3%),
pneumonia ditemukan sebanyak 19,1%.12 Staphylococcus aureus (1,1%) dan
Pseudomonas sp merupakan bakteri Pseudomonas sp. (0,6%).22
yang berasal dari lingkungan. Bakteri ini Sedangkan penelitian yang dilakukan
biasanya hidup di tanah dan air. Pada di RPI anak BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
tabung dan selang O2 ditemukan. Ini terjadi Kandou ditemukan jenis bakteri pada
karena air dalam tabung O2 jarang diganti perabotan ruangan Bacillus subtilis
mengakibatkan perpindahan bakteri melalui memiliki distribusi terbanyak dari
selang O2.13 Bakteri ini memiliki resistensi keseluruhan sampel pada perabotan ruang
yang tinggi terhadap banyak obat (50%), sedangkan Candida sp.,
antimikroba.20 Pada RPI anak, bakteri ini Enterobacter agglomerans, Enterobacter
ditemukan sebanyak 3,33%. Dibandingkan aerogenes, Enterobacter cloacae,
dengan penelitian yang dilakukan oleh El – memiliki distribusi sedikit dengan nilai
Bayoumi et all di PICU Mansoura yang sama (12,5%).
University Children’s Hospital, ditemukan Jenis bakteri yang ada pada peralatan
sebanyak 11%. Sedangkan penelitian yang medis Pseudomonas sp., Bacillus subtilis,
dilakukan oleh Adriana Cristina de Oliveira Enterobacter cloacae, Klebsiella
et all di ICU Brazilian University Hospital pneumoniae memiliki distribusi dengan
ditemukan sebanyak 8,9%.12,19 nilai yang sama dari keseluruhan sampel
Streptococcus sp merupakan gram peralatan medis (25%). Dan bakteri yang
positif dengan bentuk bulat berderet ada pada udara ruang Staphylococcus sp.
membentuk rantai selama pertumbuhannya. memiliki distribusi terbanyak dari
Tidak motil dan tidak membentuk spora, keseluruhan sampel udara ruang (80%),
kadang berkapsul. Tumbuh optimal pada sedangkan Coccus Gram negatif memiliki
suhu 37oC bersifat anaerob fakultatif. distribusi sedikit dari keseluruhan sampel
Spesies yang menyebabkan penyakit pada (20%).
manusia yaitu, S. pyogenes, S. agalactiae, Pada penelitian infeksi nosokomial
dan Enterococcus.4,20 Bakteri ini ditemukan yang dilakukan oleh Michael J Richards et
pada permukaan dinding yang diteliti. all di PICU United States, jenis bakteri
Peneliti menemukan bakteri ini ditemukan yang ditemukan penyebab infeksi
sebanyak 3,33% di RPI anak. Sedangkan nosokomial yaitu Staphylococcus koagulasi
penelitian yang dilakukan oleh Juhi Taneja negatif (38%), Escherichia coli (19%), dan
et all di GB Pant Hospital bakteri ini Pseudomonas aeruginosa (22%).23
ditemukan sebanyak 1.6%.21 Sedangkan penelitian yang dilakukan
Candida sp. juga ditemukan pada di RPI anak, jenis bakteri yang berpotensi
penelitian ini, namun tidak dibahas lebih menyebabkan infeksi nosokomial yaitu
lanjut mengenai jamur karena penelitian ini Bacillus subtilis merupakan bakteri
hanya mencakup bakteri aerob. terbanyak dengan 8 sampel (26,67%);
Penelitian yang dilakukan oleh Janas Staphylococcus sp. dengan 5 sampel
dkk di Rumah Sakit Khusus Penyakit (16,67%); Enterobacter agglomerans 4
Menular Jakarta pada perabotan ruangan, sampel (13,33%); Serratia rubidaea 3
peralatan medis dan udara ditemukan sampel (10,00%); Enterobacter aerogenes,
bakteri batang bersprora aerob paling Enterobacter cloacae, Coccus Gram
banyak (31,6%), diikuti Coliform sp. negatif didapatkan 2 sampel masing-
(17,9%), Staphylococcus epidermidis masing (6,67%); dan Klebsiella
417
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

pneumoniae, Candida sp., Pseudomonas 5. Bearman G. Nosocomial Infection. [cited


sp., Streptococcus sp. didapatkan 1 sampel 2014 sep 21]. Available from
masing-masing (3,33%). http://www.people.vcu.edu/~gbearma
Masih kurangnya sterilitas ruangan, n/Adobe%20files/BearmanNosokomi
perabotan ruang, dan peralatan medis dapat al_Infection[1].pdf
6. Eggimann P, Pittet D. Infection control in
dievaluasi dengan ditemukan banyaknya
the ICU: critical care reviews. Chest
jumlah bakteri patogen berpotensi 2001;120(6):2059-93
menyebabkan infeksi nosokomial yang 7. Rahmaningsih S, Wlis S, Mulyana A.
teridentifikasi pada 30 sampel yang diteliti. Ekologia, Vol. 12 No.1 , April 2012 :
1-5.
SIMPULAN 8. Mardaneh, Jalal, Dallal, Soltan M. M.
Berdasarkan hasil penelitian pola Isolation, identification and
bakteri aerob penyebab infeksi nosokomial antimicrobial susceptibility of
pada ruang perawatan intensif anak di BLU Pantoea (Enterobacter) agglomerans
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou isolated from consumed powdered
Manadodapat disimpulkan yaitu bakteri infant formula milk (PIF) in NICU
ward: First report from Iran. Iranian
gram negatif merupakan bakteri yang
journal of microbiology, 2013, 5.3:
banyak ditemukan pada Ruang Perawatan
263. [Citied 2015 Jan 22]. Available
Intensif anak. Staphylococcus sp., dan from
Pseudomonas sp., merupakan bakteri http://ijm.tums.ac.ir/index.php/ijm/art
tersering yang menyebabkan infeksi icle/viewFile/745/343
nosokomial dengan Staphylococcus sp., 9. Hatmanti, A. Pengenalan Bacillus spp.
merupakan bakteri yang terbanyak 2000 [citied 2015 Jan 22]. Available
ditemukan. from www.oseanografi.lipi.go.id
10. Public Health Agency of Canada. Pathogen
SARAN Safety Data Sheet – Infectious
Perlu penelitian kembali mengenai Substances. 2012 [citied 2015 Jan
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi 22]. Available from http://www.phac-
nosokomial pada saat musim hujan dan aspc.gc.ca/lab-bio/res/psds-
ftss/staphylococcus-aureus-eng.php
panas, serta pengambilan sampel yang
11. Medicinenet. Definition of Staphylococcus.
lebih banyak pada lokasi penelitian untuk 2012 [citied 2015 Jan 22]. Available
mengetahui variasi bakteri penyebab from
infeksi nosokomial, serta dilakukan uji http://www.medicinenet.com/script/m
kepekaan pada bakteri penyebab infeksi ain/art.asp?articlekey=5549\
nosokomial pada RPI anak. 12. El-Bayoumi MA, El-Nady GM, Badr RI.
Clinical and Microbiological study of
DAFTAR PUSTAKA Nosocomial Infections in the
1. Jeyamohan D, KTIS Angka Prevalensi Paediatric Intensive Care Unit (PICU)
Infeksi Nosokomial pada Pasien Luka in Mansoura University Children’s
Operasi Pasca Bedah dibagian Bedah Hospital. 2006 [citied 2015 Jan 22].
RSU Pusat Haji Adam Malik, 2010 Available from
2. Irianto Koes. Mikrobiologi Medis. www.ejmm.eg.net/pdf/vol-15-no3-
Bandung : Alfabeta. 2013 hal 328 2006/4.pdf
3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiadi 13. Pratami, H. A., Apriliana, E., &
S. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Rukmono, P. (2013). Identifikasi
Jakarta. 2009. Hal 2907-2908 Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga
4. Elliott T, Worthington T, Osman H, Gill Medis dan Paramedis di Unit
M. Mikrobiologi Kedokteran & Perinatologi Rumah Sakit Abdul
Infeksi. Ed. 4. Jakarta : EGC. 2013. Moeloek Bandar Lampung. Majority,
Hal 268 2(5). 2013 [citied 2015 Jan 22].

418
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...

Available from 078114100.pdf


http://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde 19. de Oliveira A. C, Kovner C. T, da Silva
x.php/majority/article/download/44/4 R. S. Nosocomial Infection in an
3 Intensive Care Unit in a Brazilian
14. Public Health Agency of Canada. Serratia University Hospital. 2010 [citied
Spp.. 2012. [Citied 2015 Jan 22]. 2015 Jan 22]. Available from
Available from http://www.phac- http://www.scielo.br/scielo.php?script
aspc.gc.ca/lab-bio/res/psds- =sci_arttext&pid=S0104-
ftss/serratia-spp-eng.php 11692010000200014
15. Mahlen, Steven D. Serratia infections: from 20. Brooks F. Geo, Butel S. Janet, Morse A.
military experiments to current Stephen. Mikrobiologi Kedokteran.
practice. Clinical Microbiology Edisi 23. Jakarta : EGC. 2008. Hal
Reviews, 2011, 24.4: 755-791. [Citied 267
2015 Jan 22]. Available from 21. Taneja, Juhi, et al. Nosocomial blood-
http://www.tcd.ie/academicunits/scho stream infections from extended-
ols/medicine/clinical_microbiology/a spectrum-beta-lactamase-producing
ssets/docs/mschim/serratia.pdf Escherichia coli and Klebsiella
16. Bioquell. Enterobacter aerogenes. [citied pneumonia from GB Pant Hospital,
2015 Jan 22]. Available from New Delhi. The Journal of Infection
http://www.bioquell.com/en- in Developing Countries, 2010, 4.08:
uk/resources-and- 517-520. [Citied 2015 Jan 22].
support/microbiology/enterobacter- Available from
aerogenes/ http://www.jidc.org/index.php/journal
17. Boban N, Jerončić A, Punda-Polić V. /article/viewFile/668/427
Outbreak of nosocomial bacteremias, 22. Janas, Sutanto, Punjabi N. H. Pencemaran
caused by Enterobacter gergoviae and Kuman di Lingkungan Rumah Sakit
Enterobacter aerogenes, in the Khusus Penyakit Menular Jakarta.
neonatal intensive care unit, case- 1992. [Citied 2015 Jan 22]. Available
control study. 2011. [citied 2015 Jan from
22]. Available from http://download.portalgaruda.org/artic
http://www.signavitae.com/attachmen le.php?article=71287&val=4882
ts/SIGNA%20VITAE%202011%206 23. Richards, Michael J., et al. Nosocomial
(1)%2027%20-%2032.pdf infections in pediatric intensive care
18. Danan, K. Klebsiellla pneumoniae 2008 units in the United States. Pediatrics,
Mei [citied 2015 Jan 22]. Available 1999, 103.4: e39-e39. [Citied 2015
from Jan 22]. Available from
http://microbia.files.wordpress.com/2 http://pediatrics.aappublications.org/c
008/05/cornelius-danan-r- ontent/103/4/e39.long

419

Anda mungkin juga menyukai