ID Pola Bakteri Penyebab Infeksi Nosokomial
ID Pola Bakteri Penyebab Infeksi Nosokomial
1
Anastashia Baharutan
2
Fredine E. S. Rares
2
Standy Soeliongan
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Mikrobiologi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: tasya_baharutan@yahoo.com
Abstract: Nosocomial infections is an infection acquired in the hospital in patients treated for
at least 72 hours (3x24 hours). Environmental infection caused by bacteria from an existing
object within the hospital. Microorganisms are often potentially causing nosocomial infections
are Proteus sp., Escherichia colii, Staphylococcus aureus, Candida albicans, and
Pseudomonas aeruginosa. Objective: to know the most aerobic bacteria and the pattern of
aerobic bacteria in Pediatric Intensive Care Unit at BLU Dr Prof. Dr R. D. Kandou. Methods:
24 swab samples were taken on the surface of the tool, treatment rooms and 6 samples of air
space. Identification of bacterial cultures taken on an agar medium, gram staining and
biochemical tests. Results: identified bacteria obtained 11 types of microorganisms, such as
Bacillus subtilis, Staphylococcus sp., Enterobacter agglomerans, Serratia rubidaea,
Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Coccus Gram-negative, Klebsiella
pneumoniae, Candida sp., Pseudomonas sp., Streptococcus sp. Conclusion: Gram negative
bacteria are bacteria that are found in the Pediatric Intensive Care Unit. Staphylococcus sp.,
and Pseudomonas sp., a common bacteria that cause nosocomial infections with
Staphylococcus sp., a bacterium that is most found.
Keywords: bacteria, germs pattern, nosocomial infections, pediatric intensive care unit.
Abstrak: Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit pada pasien yang
dirawat paling tidak selama 72 jam (3x24 jam). Infeksi lingkungan yang disebabkan oleh
bakteri dari benda yang ada dilingkungan rumah sakit. Mikroorganisme yang sering berpotensi
menyebabkan infeksi nosokomial adalah Proteus sp., Escherichia colii, Staphylococcus
aureus, Candida albicans, dan Pseudomonas aeruginosa. Tujuan: mengetahui bakteri aerob
terbanyak dan pola dari bakteri aerob tersebut pada Ruang Perawatan Intensif anak di BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Metode: sampel diambil pada 24 usapan permukaan alat,
ruangan perawatan dan 6 sampel udara ruang. Identifikasi bakteri dilakukan kultur pada media
agar, pewarnaan gram dan uji biokimia. Hasil: bakteri yang teridentifikasi didapatkan 11 jenis
mikroorganisme, yaitu Bacillus subtilis, Staphylococcus sp., Enterobacter agglomerans,
Serratia rubidaea, Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Coccus Gram negatif ,
Klebsiella pneumoniae, Candida sp., Pseudomonas sp., Streptococcus sp. Kesimpulan: bakteri
gram negatif merupakan bakteri yang banyak ditemukan pada Ruang Perawatan Intensif anak.
Staphylococcus sp., dan Pseudomonas sp., merupakan bakteri tersering yang menyebabkan
infeksi nosokomial dengan Staphylococcus sp., merupakan bakteri yang terbanyak ditemukan.
Kata kunci: bakteri, pola kuman, infeksi nosokomial, ruang perawatan intensif anak.
412
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...
Infeksi nosokomial atau yang sekarang mewakili 19% (18,2% terbukti secara
disebut sebagai Health care Associated laboratoris dan 0,8% sepsis secara klinis).
Infection (HAIs) adalah infeksi yang Di Indonesia, infeksi nosokomial mencapai
didapat di rumah sakit terjadi pada pasien 15,74 % jauh di atas negara maju yang
yang dirawat di rumah sakit paling tidak berkisar 4,8-15,5%. Di rumah sakit
selama 72 jam dan pasien tersebut tidak Yogyakarta insidensi terjadi infeksi
menunjukkan gejala infeksi saat masuk nosokomial secara umum sebesar 5,9%. Di
rumah sakit.1,2 Infeksi lingkungan rumah sakit DKI Jakarta tahun 2004
disebabkan oleh bakteri dari benda atau menunjukkan bahwa 9,8 % pasien rawat
bahan yang tidak bersenyawa yang berada inap mendapat infeksi yang baru selama
di lingkungan rumah sakit. Misalnya dirawat. 5,6
lingkungan yang lembab. Jenis Berdasarkan informasi sekunder yang
mikroorganisme yang sering berpotensi ada, dapat disimpulkan infeksi nosokomial
terjadinya infeksi nosokomial yaitu: menjadi masalah yang sering ditemukan di
Proteus sp., Escherichia colii, rumah sakit karena pengaruh lingkungan
Staphylococcus aureus, Candida albicans, sekitar yang terkontaminasi. Maka perlu
dan Pseudomonas aeruginosa.3,4 dilakukan penelitian mengenai hal ini.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 pola bakteri yang menyebabkan infeksi
rumah sakit dari 14 negara yang berasal nosokomial dan mengetahui bakteri aerob
dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara terbanyak penyebab infeksi nosokomial di
dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi ruang perawatan intensif anak
nosokomial dan untuk Asia Tenggara
sebanyak 10,0%. Data dari Centers for METODE PENELITIAN
Disease Control and Prevention (CDC), Penelitian ini bersifat deskriptif yang
National Nosocomial Infection Surveillance dilakukan pada bulan November 2014
(NNIS) antara tahun 1992-1997 infeksi ini sampai dengan Januari 2015. Sampel
menempati posisi keempat penyebab penelitian diambil masing-masing pada
kematian di Amerika Serikat dan terdapat permukaan peralatan medis, permukaan
20.000 kematian tiap tahunnya akibat meja, permukaan tempat tidur, permukaan
infeksi nosokomial ini. Dari 40 juta lantai, permukaan dinding dengan cara
penderita yang dirawat di rumah sakit swab dengan lidi kapas steril yang telah
pertahun, didapatkan angka Infeksi dicelupkan NaCl Fisiologis. Sedangkan
Nosokomial antara 5-10% (18% pengambilan sampel udara dilakukan
diantaranya dengan lebih dari 1 macam secara pasif menggunakan media agar
Infeksi Nosokomial) dengan angka Nutrien dan media agar Mac Conkey.
kematian 1%, 5-10 hari kelebihan hari
rawat setiap penderita, kerugian antara 2-6 HASIL PENELITIAN
milyar dolar Amerika pertahun. Infeksi Pengambilan sampel sebanyak 24
didapat dari rumah sakit di ICU pada 7,8% sampel dari usapan permukaan lantai,
dari seluruh pasien yang dirawat (14.177 dinding, alat dan 6 sampel udara (Tabel 1).
diantara 181.993 pasien). Infeksi saluran Distribusi sampel berdasarkan hasil
kemih (31%) merupakan infeksi tersering, kultur dari 30 sampel yang diteliti, bakteri
95% kasus diantaranya mendapat yang tumbuh pada Agar Nutrien sebanyak
kateterisasi, 86% kasus pneumonia 25 sampel (83,33%), sedangkan pada Mac
berhubungan dengan ventilator associated Conkey agar sebanyak 20 sampel (66,67%)
pneumonia (VAP). Penyakit ini merupakan (Tabel 2).
27% dari seluruh infeksi nosokomial, Pada Tabel 3 terdapat 9 sampel bakteri
sedangkan bloodstream infection (BSI) gram positif dan 9 sampel bakteri gram
413
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
415
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
udara pada pagi hari dan Weigth Milk Scale Steven D. Mahlen di rumah sakit Prancis
karena ditransportasikan melalui droplet ditemukan sebanyak 0,2%.15
pengunjung, keluarga pasien atau pasien Enterobacter aerogenes merupakan
sendiri. Perpindahan melalui tangan medis bagian dari saluran pencernaan manusia.
juga menjadi transport kuman berpindah Hal ini juga berada di dalam tanah, air dan
pada Weigth Milk Scale. Bakteri ini bisa produk susu. Umumnya infeksi timbul dari
bersifat patogen karena sering flora pasien sendiri. Namun infeksi silang
menghemolisis darah, mengkoagulasi dapat terjadi melalui tangan petugas
plasma dan menghasilkan beberapa enzim kesehatan, selama penyisipan alat-alat
dan toksin yang stabil pada suhu panas. Hal medis dan prosedur bedah. 16 Pada sampel
ini mengakibatkan bakteri ini bisa berada yang diteliti, bakteri ini ditemukan
pada siklus udara ruang perawatan intensif sebanyak 6,67%. Sedangkan penelitian
anak yang terjadi pertukaran udara melalui yang dilakukan oleh Nataša Boban et all di
AC menjadi tempat hidup dari bakteri. NICU bakteri ini ditemukan sebanyak
Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan 18,6%.17
makanan dan toxic shock syndrome.9,10 Enterobacter cloacae berbentuk batang
Di RPI anak yang diteliti, ditemukan gram negatif dari golongan
Staphylococcus sp. sebanyak 16,67%. Enterobacteriaceae. Bakteri ini hidup
Dibandingkan dengan penelitian yang dengan suhu lingkungan mesofilik pada
dilakukan oleh El – Bayoumi et all di PICU suhu 37oC. dapat ditemukan pada kulit
Mansoura University Children’s Hospital, manusia dan jaringan buah dan sayur.
bakteri ini ditemukan 12,2%. 11 Bakteri ini bukan patogen utama pada
Enterobacter agglomerans dapat manusia, tapi berperan penting pada infeksi
ditemukan di air, tanah, limbah, biji-bijian, nosokomial. Infeksi yang sering
sayuran, bahan keruh dan bahan. Bakteri ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain
tersebut ditemukan pada permukaan lantai bakteremia, infeksi kulit dan jaringan
dan tempat tidur saatn diteliti. Bakteri ini lunak, infeksi sistem pernapasan bagian
bersifat motil dengan bentuk gram negatif. bawah, infeksi saluran kemih, infeksi intra-
Bakteri ini tergolong oportunistik dan abdominal, osteomyelitis, infeksi mata,
komersial pada manusia dan hewan.7 endokarditis dan septik arthritis. 13,16
Di Ruang perawatan intensif anak, Enterobacter cloaceae ditemukan sebanyak
bakteri ini ditemukan sebanyak 13,33%. 6,67% dari 30 sampel yang diteliti di RPI
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh anak. Dibandingkan dengan penelitian yang
Jalal Mardaneh di NICU Iran, bakteri ini dilakukan oleh Adriana Cristina de Oliveira
ditemukan pada susu formula sebanyak et all di ICU Brazilian University Hospital,
6,4%.8 bakteri ini ditemukan 8,2%.19
Serratia rubidaea bersifat Klebsiella pneumoniae bakteri gram
chemoorganotrophic, termasuk bakteri negatif non motil, tidak berkapsul. Bakteri
anaerob fakultatif gram negatif dengan ini melakukan fermentasi laktosa, bersifat
kebutuhan gizi rendah, pada famili anaerob fakultatif yang merupakan flora
Enterobacteriaceae. biasa ditemukan normal mulut, kulit, dan usus. Morfologi
dalam makanan, terutama di varian tepung, khas dari bakteri ini dapat dievaluasi dalam
permukaan tanah, air, dan tanaman. pertumbuhan padat in vitro dengan
Dilaporkan juga bakteri ini ditemukan di morfologi yang bervariasi dalam bahan
saluran wastafel pembuangan dapur susu. klinik. Klebsiella dapat hidup sebagai
Pada penelitian ini, bakteri ditemukan di saprofit pada lingkungan hidup, pada air,
dinding.13,14 Bakteri ini ditemukan tanah, makanan, dan sayur-sayuran. Bakteri
sebanyak 10% pada penelitian ini, ini dapat menimbulkan infeksi pada saluran
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh urin, paru-paru, saluran pernapasan, luka-
416
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...
418
Baharutan, Rares, Soeliongan: Pola bakteri penyebab...
419